Kategori Utama

strict warning: Declaration of views_plugin_style_default::options() should be compatible with views_object::options() in /home/sabdaorg/public_sabda/reformed/sites/all/modules/views/plugins/views_plugin_style_default.inc on line 24.

Dear e-Reformed netters,

Beberapa waktu yang lalu saya mendapat kesempatan untuk berkunjung ke sebuah toko buku Kristen. Di antara buku-buku menarik yang saya amati ada satu buku yang berjudul:

"12 Langkah Penyembuhan bagi Orang Farisi (seperti saya); Temukan Kasih Karunia agar Hidup Tanpa Topeng". [John Fischer]

Dari membolak-balik buku itu saya mulai melihat beberapa poin yang menarik dan membuat saya melihat diri saya sendiri (sebagai orang Reformed) dengan kacamata yang lain.....

Nah,... lepas dari setuju atau tidak setuju pendapat anda dengan isi keseluruhan dari buku tsb., ada satu Bab dalam buku itu yang ingin sekali saya bagikan dengan anda semua. Mudah-mudahan ini bisa menjadi pemacu untuk kita terpaksa mengintrospeksi diri kita sendiri ....

Selamat membaca!

In Christ,
Yulia

Dear e-Reformed Netters

Artikel yang saya kirimkan ke anda untuk edisi Mei ini, diambil dari cuplikan sebuah buku mungil yang berjudul Thinking Spiritually. Buku ini sebenarnya hanya merupakan digest version dari tulisan karya John Owen The Grace and Duty of Being Spiritually Minded yang aslinya jauh lebih sulit untuk dibaca khususnya untuk mereka yang kurang mahir dalam Bahasa Inggris. Tapi syukur kepada Tuhan karena Philip G. telah meringkaskannya dalam bahasa yang lebih mudah dan sederhana -- Buku ini telah diterjemahkan dan diterbitkan oleh Penerbit Momentum dalam Bahasa Indonesia dengan judul "Berpola Pikir Rohani".

Saya sangat merekomendasikan buku ini untuk menjadi bacaan dan perenungan setiap orang Kristen yang sungguh-sungguh ingin hidup memuliakan Tuhan. Sekali anda baca, anda akan ingin terus membacanya sampai habis. Berikut ini saya hanya cuplikan 3 artikel/bab dari 'Bagian Dua -- Mengusahakan Pertumbuhan Pola Pikir Rohani'. Kiranya melalui 3 bacaan/bab kecil ini anda dapat dirangsang untuk semakin memikirkan hidup dan pola pikir rohani kita masing-masing.

To God be the glory!

In Christ,
Yulia

Dear e-Reformed netters,

Pertama-tama, maaf saya agak terlambat mengirimkan artikel bulan April. Juga saya ingin mengucapka

Artikel yang saya kirimkan kali ini bukan berupa uraian teologia yang berat, tapi hal yang sangat

Di lain pihak saya melihat banyak jemaat yang ingin sekali berteman dengan pendetanya untuk ngobro

Nah, mudah-mudahan artikel ini dapat menolong baik pendeta maupun jemaat untuk saling mengenal keb

Selamat berteman!

In His love,
Yulia

Dear e-Reformed Netters,

Pada kesempatan perayaan Hari PASKAH 2002 ini, saya tertarik untuk mengutipkan dua bab pendek dari buku klasik karya John Owen yang berjudul "The Death of Death in the Death of Christ". Dalam 2 bab ini dijelaskan tentang untuk siapa Kristus mati dan untuk tujuan apa Kristus mati.

Kiranya sebagian tulisan John Owen ini menolong kita untuk sekali lagi menyadari betapa pentingnya arti kematian Kristus bagi hidup kita masing-masing pribadi yang telah ditebus-Nya. Kematian Kristus bukan hanya menjadi fakta sejarah yang harus kita terima tetapi juga menjadi fakta pembebasan kita dari kuasa dosa dan si jahat, dan sekaligus menjadi kekuatan yang memungkinkan kita untuk hidup kudus di hadapan- Nya. Oleh karena kematian-Nya, maka kita sekarang boleh hidup dengan kuat kuasa-Nya!

Selamat PASKAH!

In Christ,
Yulia

Dear All,

Pertama-tama, mohon maaf karena pengiriman artikel bulan ini agak terlambat.

Artikel yang saya muat bulan ini diambil dari buku "Sebuah Bunga Rampai dalam Peringatan 25 Tahun Kependetaan Caleb Tong."
Mudah-mudahan artikel ini menjadi berkat dan mendorong kita untuk semakin mengenal dan menghargai semangat gerakan Reformed. Selain itu harapan saya inti dari gerakan Reformed dapat semakin nampak di gereja kita dan kehidupan kita masing-masing.

In Christ,
Yulia

Komentar