Kategori Utama

strict warning: Declaration of views_plugin_style_default::options() should be compatible with views_object::options() in /home/sabdaorg/public_sabda/reformed/sites/all/modules/views/plugins/views_plugin_style_default.inc on line 24.

Dear e-Reformed Netters,

Pelayanan adalah sebuah anugerah yang Tuhan percayakan kepada kita. Meskipun kita tidak layak, tetapi Tuhan melayakkan kita untuk ikut ambil bagian dalam pekerjaan-Nya. Pada bulan ini, kami akan kirimkan satu artikel (2 bagian) yang membahas perspektif alkitabiah tentang pelayanan kaum awam. Banyak orang yang masih membagi umat Allah dalam dua bagian, yaitu para rohaniwan dan para kaum awam. Para rohaniwan yang dianggap layak untuk mengerjakan tugas-tugas pelayanan, sedangkan orang awam hanyalah kaum biasa-biasa saja yang pasif. Tentunya dikotomi ini tidak alkitabiah dan dapat merusak fungsi umat Allah yang sesungguhnya.

Artikel pada edisi 2 ini membahas tentang konsep kata "awam" dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan konsep keimaman seluruh orang percaya yang berasal dari sifat-sifat gereja sendiri. Kiranya artikel ini dapat meluruskan pandangan-pandangan yang salah tentang konsep pelayanan kaum awam dan dapat menggerakkan setiap pembaca untuk semakin giat dalam melayani Tuhan. Soli Deo Gloria!

Selamat menyimak.

Staf Redaksi e-Reformed,
Teddy Wirawan
< http://reformed.sabda.org >

Dear e-Reformed Netters,

Artikel ini adalah lanjutan dari kiriman saya sebelumnya.

Jika Anda ingin membacanya edisi sebelumnya, silakan berkunjung ke situs Soteri:

http://reformed.sabda.org/pengantar_mempersiapkan_khotbah_ekspositori_motivasi_definisi_dan_ikhtisar_proses_persiapan_khotbah_bag_1

Pemimpin Redaksi e-Reformed,
Yulia Oeniyati
< yulia(at)in-christ.net >
< http://reformed.sabda.org >

Dear e-Reformed Netters,

Publikasi e-Reformed Januari dan Februari baru saja saya kirimkan ke mailbox Anda. Maaf untuk keterlambatannya.

Berhubung banyak di antara Anda yang mengakses email kami lewat fasilitas mobile, maka saya mencoba untuk tidak mengirimkan email yang besar/panjang. Karena itu, artikel yang saya kirimkan berikut ini saya bagi menjadi dua email (Bagian 1 dan Bagian 2), berarti dua kiriman. Demikian informasi singkat dari saya, selamat menyimak.

Artikel "PENGANTAR MEMPERSIAPKAN KHOTBAH EKSPOSITORI" ini, saya ambil dari tulisan Ramesh Richard, dalam bukunya yang berjudul "Preparing Expository Sermons". 'Simplicity' dan 'to the point', adalah kesan pertama saya ketika membaca buku ini. Keprihatinan dia dan kerinduan dia, menjadi keprihatinan saya dan kerinduan saya juga. Inilah alasan mengapa saya memilih artikel ini untuk edisi e-Reformed Januari dan Februari 2013.

Seandainya,... semua pengkhotbah bisa memahami kepentingan khotbah ekspositori, dan melakukan khotbah ekspositori dalam kebaktian hari Minggu, maka dijamin gereja akan memiliki fondasi yang kuat dan jemaat akan mendapat makanan yang bergizi sehingga memungkinkan mereka bertumbuh secara rohani. Karena itu, mari kita berdoa supaya kita bisa menjadi pengkhotbah ekspositori.

Seandainya,... Anda adalah pengkhotbah yang tidak percaya bahwa Alkitab adalah diinspirasikan oleh Allah, maka saya sarankan Anda untuk bertobat atau berhenti berkhotbah!

Seandainya,... Anda adalah pengkhotbah yang percaya bahwa untuk berkhotbah tidak perlu persiapan, maka saya sarankan Anda untuk bertobat atau berhenti berkhotbah!

Maka, kita tidak perlu berandai-andai lagi...

Pemimpin Redaksi e-Reformed,
Yulia Oeniyati
< yulia(at)in-christ.net >
< http://reformed.sabda.org >

Dear e-Reformed Netters,

Segenap Redaksi e-Reformed mengucapkan: Selamat PASKAH, kepada semua anggota e-Reformed. Kiranya tulisan yang saya kirimkan ini boleh menjadi khotbah Paskah yang akan menggugah kita untuk menghargai pengorbanan Kristus, sekaligus menjadikan Dia teladan abadi bagi ketaatan kita. Selamat menyimak.

Pemimpin Redaksi e-Reformed,
Yulia Oeniyati
< yulia(at)in-christ.net >
< http://reformed.sabda.org >

Dear e-Reformed Netters,

Dari cuplikan tulisan khotbah Natal Pdt. DR. Stephen Tong ini, saya semakin menyadari bahwa kegembiraan Natal sekarang telah diselewengkan oleh Iblis untuk menipu banyak orang Kristen bahwa makna Natal adalah kegembiraan, makan-makan, hadiah-hadiah dan pesta-pesta. Padahal di balik suasana Natal, sebenarnya ada bayang-bayang Paskah... karena kematian Kristus sudah menantikan dengan sangat jelas. Satu-satunya kematian di jagad raya ini yang dikehendaki Tuhan. Manusia mati adalah bukan kehendak Tuhan, melainkan karena upah dari ketidaktaatan manusia. Manusia mati karena dosanya. Tetapi Kristus mati bukan karena untuk menerima hukuman dosa, melainkan untuk melaksanakan kehendak Tuhan, yaitu agar darah Kristus menebus manusia sehingga manusia dapat diperdamaikan dengan Allah. Betapa besarnya kasih Allah kepada manusia! Terpujilah Tuhan Allah yang kekal selamanya.

Pemimpin Redaksi e-Reformed,
Yulia Oeniyati
< yulia(at)in-christ.net >
< http://reformed.sabda.org >

Komentar