Tentang KamiArtikel TerbaruUpdate Terakhir |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SOTeRI Tujuh Menit Bersama Tuhan
Editorial:
Artikel Terkait
Edisi:
036/II/2003
Isi:
Cara Merencanakan Saat Teduh
,,, Istilah apa saja yang saudara pakai untuk "waktu bersekutu dengan Tuhan" bukan soal, misalnya: waktu teduh, saat teduh, sesaat dengan Allah, renungan pribadi, kebaktian perorangan atau lain sebagainya. Menit-menit yang suci pada permulaan tiap hari, itulah yang menjadi rahasia inti daripada kuasa kehidupan Kristen. Itulah yang menjadi benang emas yang mengikat satu dengan yang lain antara tiap-tiap orang yang dipakai Tuhan secara luar biasa dari Abraham sampai Billy Graham, orang kaya maupun orang miskin, orang pengusaha atau orang militer. Tiap-tiap orang Kristen yang mau dipakai oleh Tuhan harus mengutamakan rencana bersekutu bersama-sama dengan Tuhan tiap-tiap hari. Daud berseru di Mazmur 37:8, "Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap ..." Hati yang siap dan mantap senantiasa menghasilkan hidup yang tidak mudah tergoyangkan. Hanyalah sedikit orang Kristen yang mempunyai hati dan hidup seperti itu. Salah satu kekurangan adalah rencana yang praktis untuk memulai dan melangsungkan pertemuan pribadi dengan Allah secara teratur tiap hari. Saya ingin menyarankan kepada saudara mulai dengan membatasi waktu hanya tujuh menit saja. Apakah saudara rela memakai waktu sebanyak tujuh menit tiap-tiap hari untuk bersekutu bersama-sama dengan Tuhan? Bukan lima hari seminggu. Bukan juga enam hari seminggu untuk bersama Tuhan, tetapi tujuh hari dalam satu minggu bersama Tuhan! Mohonlah pertolongan Tuhan. Dalam permohonan itu mungkin saudara berkata, "Tuhan, saya ingin bertemu dengan Engkau besok pagi, selama sekurang- kurangnya tujuh menit. Besok pada jam 5.00 saya mempunyai rencana bertemu dengan Engkau." Pagi harinya saudara harus berdoa lagi. Mungkin saudara ingin berdoa: "Tuhan, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu" ( Bagaimana caranya saudara memakai waktu tujuh menit itu? Inilah resepnya. Sesudah keluar dari tempat tidur dan membereskan keperluan pribadi, hendaklah saudara mencari tempat yang teduh dan suasana yang sunyi untuk menikmati persekutuan dengan Allah melalui membaca Firman-Nya dan berdoa. DOA PERSIAPANPakailah 30 detik yang pertama untuk mempersiapkan hati saudara. Ucapkanlah terima kasih atas pemeliharaan Tuhan semalam dan kesempatan-kesempatan dan pemeliharaan-Nya yang tersedia dalam hari yang baru itu. Kemudian berdoalah seperti ini, "Tuhan Yesus, sucikanlah hatiku supaya Engkau dapat berbicara kepadaku melalui Firman-Mu. Bukalah hatiku! Penuhilah hatiku dengan Roh-Mu! Jadikanlah pikiranku tajam, jiwaku peka, hatiku terbuka! Tuhan Yesus, kelilingi aku dengan kebesaran kasih dan kuasaMu selama waktu ini! Dalam namaMu aku berdoa. Amin." PEMBACAAN ALKITABNah, sekarang selama empat menit saudara membaca Alkitab. Kebutuhan pertama adalah mendengarkan Firman dari Allah! Biarkanlah Firman itu memberi terang dalam hati saudara. Usahakanlah pertemuan dengan Tuhan seindah mungkin. Mulailah pembacaan Alkitab dari salah satu kitab Injil, misalnya Injil Markus. Bacalah secara berurutan pasal demi pasal, ayat demi ayat. Bacalah ayat demi ayat pelan-pelan dengan penuh pengertian. Pembacaan Alkitab ini dilakukan semata-mata untuk menikmati Firman Allah dan mendengarkan Allah berbicara kepada saudara. Mungkin hanya 10 ayat, mungkin juga satu pasal penuh. Apabila saudara telah menyelesaikan Injil Markus, lanjutkanlah dengan Injil Yohanes. Kemudian saudara perlu meneruskan sampai seluruh Perjanjian Baru selesai saudara baca dan selidiki. Sesudah Tuhan berbicara kepada saudara melalui kitab-Nya, saudara perlu membalas dalam doa. Sekarang saudara mempunyai dua menit 30 detik untuk bersekutu dengan Dia dalam empat kawasan doa berikut. DOA PUJIANJenis doa ini adalah doa yang paling murni, sebab dalam doa ini tidak ada sama sekali unsur mementingkan atau menguntungkan diri. Sebagaimana saudara tidak boleh menghadap seorang raja tanpa kata-kata yang patut, demikian juga dengan Allah. Sembahlah Dia. Renungkan kebesaran-nya, kuasa-Nya dan kedaulatan-Nya! DOA PENGAKUAN DOSADoa ini menyatakan kesadaran kita mengenai keberadaan kita dan keberadaan Allah. Dalam hal ini kita harus sadar bahwa Allah berada di tempat mahatinggi dan mahasuci, sedangkan kita berada di tempat kotor dan hina yang penuh dengan kenajisan. Keadaan kita yang penuh dengan dosa itulah yang harus kita akui di hadapan Allah dan harus kita tinggalkan pula bila kita menghadapi-Nya. Dalam bahasa aslinya kata "pengakuan" berarti "menyetujui bersama dengan." Dalam hubungannya dengan hal dosa, "pengakuan" berarti "setuju dengan pendapat Allah tentang dosa itu." Supaya saudara mendapat gambaran yang jelas mengenai dosa itu dan sikap Allah terhadap dosa, bacalah Mazmur 66:18. "Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar." Oleh karena itu, akuilah dosa saudara. DOA PENGUCAPAN SYUKURDoa ini menyatakan kesadaran kita akan besarnya pemeliharaan dan berkat Allah atas kita. Nyatakanlah terima kasih kepada Tuhan. Pertama-tama, karena pengampunan dosa saudara yang baru saja diampuni sesuai dengan janji-Nya dalam 1 Yohanes 1:9. Ingatlah beberapa hal yang khusus yang mendorong saudara untuk mengucapkan syukur. Misalnya, ucaplah syukur atas pekerjaan saudara dan pelayanan saudara di gereja. Bersyukurlah atas ujian-ujian dan kesulitan-kesulitan yang saudara alami, yang semuanya dapat teratasi melalui pertolongan-Nya. "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:18). DOA PERMOHONANDoa ini menyatakan keperluan yang saudara pinta kepada Allah. Meminta dengan sungguh-sungguh dan rendah hati. Meminta untuk orang lain, juga untuk diri sendiri. Doakanlah orang-orang di keluarga dan di lingkungan sendiri. Doakanlah orang-orang di seluruh dunia, misalnya utusan-utusan Injil dan teman- teman di tempat yang jauh. Dan jangan lupa mendoakan jutaan orang di banyak negara yang belum pernah mendengar kabar kesukaan tentang Yesus Kristus. Marilah kita menyimpulkan tujuh menit itu. TUJUH MENIT BERSAMA TUHAN
Rencana ini bukannya jimat, tetapi pedoman. Kalau saudara melakukannya dengan teratur, maka saudara akan merasakan bahwa waktu tujuh menit kurang cukup lama. Pasti saudara tidak mau lagi membatasi waktu saudara dengan Tuhan hanya tujuh menit. Nanti akan terjadi hal yang menakjubkan. Tujuh menit menjadi duapuluh menit, dan tidak lama kemudian saudara akan menikmati tigapuluh menit yang sangat indah dengan Dia. Janganlah melakukan hal di atas sebagai suatu kebiasaan saja, tetapi lakukanlah itu sebagai suatu pernyataan kerinduan bertemu dengan Yesus, Tuhan saudara. Tuhan telah memberi saudara kesempatan yang tak dapat dinilai harganya, yaitu kesempatan untuk bersekutu dengan dia. Buatlah perjanjian dengan Allah sekarang juga untuk mengadakan memupuk dan melanjutkan terus-menerus pertemuan saudara dengan Tuhan selama tujuh menit atau lebih tiap-tiap hari. Bila saudara merasa bahwa tujuh menit itu tidak cukup lama, perpanjanglah waktu itu. Bolehlah 15 menit, 30 menit, satu jam, dan lain sebagainya.
Sumber:
Komentar |
Publikasi e-Reformed |