Dear e-Reformed Netters,
Pada kesempatan perayaan Hari PASKAH 2002 ini, saya tertarik untuk mengutipkan dua bab pendek dari buku klasik karya John Owen yang berjudul "The Death of Death in the Death of Christ". Dalam 2 bab ini dijelaskan tentang untuk siapa Kristus mati dan untuk tujuan apa Kristus mati.
Kiranya sebagian tulisan John Owen ini menolong kita untuk sekali lagi menyadari betapa pentingnya arti kematian Kristus bagi hidup kita masing-masing pribadi yang telah ditebus-Nya. Kematian Kristus bukan hanya menjadi fakta sejarah yang harus kita terima tetapi juga menjadi fakta pembebasan kita dari kuasa dosa dan si jahat, dan sekaligus menjadi kekuatan yang memungkinkan kita untuk hidup kudus di hadapan- Nya. Oleh karena kematian-Nya, maka kita sekarang boleh hidup dengan kuat kuasa-Nya!
Selamat PASKAH!
In Christ,
Yulia
Pada kesempatan perayaan Hari PASKAH 2002 ini, saya tertarik untuk mengutipkan dua bab pendek dari buku klasik karya John Owen yang berjudul "The Death of Death in the Death of Christ". Dalam 2 bab ini dijelaskan tentang untuk siapa Kristus mati dan untuk tujuan apa Kristus mati.
Kiranya sebagian tulisan John Owen ini menolong kita untuk sekali lagi menyadari betapa pentingnya arti kematian Kristus bagi hidup kita masing-masing pribadi yang telah ditebus-Nya. Kematian Kristus bukan hanya menjadi fakta sejarah yang harus kita terima tetapi juga menjadi fakta pembebasan kita dari kuasa dosa dan si jahat, dan sekaligus menjadi kekuatan yang memungkinkan kita untuk hidup kudus di hadapan- Nya. Oleh karena kematian-Nya, maka kita sekarang boleh hidup dengan kuat kuasa-Nya!
BAB 2
UNTUK SIAPAKAH KRISTUS MATI?
Kita perlu memiliki kejelasan tentang untuk siapakah yang sebenarnya mendapatkan manfaat dari kematian Kristus. Ada tiga kemungkinan:
Ingatlah bahwa di sini saya sedang berbicara mengenai tujuan sekunder dari kematian Kristus; dengan pengertian ini, kita dapat menunjukkan bahwa kematian Kristus bukan bertujuan untuk memberikan manfaat bagi Allah Bapa.
Kadangkala ada pendapat yang menyatakan bahwa Kristus mati untuk memungkinkan Allah mengampuni orang-orang berdosa, seakan-akan jika tidak menggunakan cara demikian Allah tidak mampu mengampuni kita. Pernyataan tersebut mengesankan bahwa tujuan sekunder kematian Kristus adalah untuk memberikan maanfaat kepada Bapa. Pandangan semacam ini tidak benar dan bodoh berdasarkan alasan-alasan berikut:
Berikutnya, kita dapat menunjukkan dengan pasti bahwa kematian Kristus bukan untuk memberikan manfaat bagi diri-Nya sendiri.
Karena itu, dapat kita simpulkan bahwa kematian Kristus pastilah bertujuan untuk memberikan manfaat bagi kita. Kematian Kristus bukanlah supaya Bapa dapat menolong kita, jika Ia menginginkan. Bukan juga untuk mendapatkan beberapa manfaat baru bagi Kristus sendiri. Oleh karena itu, pastilah bahwa kematian Kristus secara aktual menghasilkan semua hal baik yang dijanjikan berdasarkan persetujuan-Nya dengan Bapa, yaitu untuk memberikan manfaat bagi mereka yang untuknya Ia telah mati. Jadi Ia mati hanya untuk mereka yang secara aktual menerima manfaat tersebut. Juga untuk membuktikan apa yang dikatakan Alkitab mengenal semua hal baik yang sekarang kita miliki.
Bab 3
APAKAH TUJUAN DARI KEMATIAN KRISTUS?
Kita akan mengulas tiga bagian ayat Alkitab yang berbicara mengenai apa yang dicapai melalui kematian Kristus.
Pertama, terdapat ayat-ayat Alkitab yang menunjukkan apa yang Allah ingin kerjakan melalui kematian Kristus. Saya telah memilih delapan ayat untuk kita amati walaupun masih banyak ayat lain yang dapat kita lihat.
Dari semua ayat-ayat tersebut, jelaslah bahwa kematian Kristus dimaksudkan untuk menyelamatkan, membebaskan, menguduskan dan membenarkan semua yang untuknya Ia mati. Saya bertanya, apakah dengan demikian semua manusia akan diselamatkan, dibebaskan, dikuduskan dan dibenarkan? Ataukan Kristus telah gagal mencapai maksud-Nya? Karena itu, baiklah kita bertanya kepada diri kita sendiri, apakah Kristus mati untuk semua manusia, atau hanya untuk mereka yang secara aktual diselamatkan dan dibenarkan!
Kedua, terdapat ayat-ayat Alkitab yang berbicara bukan hanya mengenai apa maksud kematian Kristus, tetapi juga mengenai apa yang secara aktual telah dicapai oleh kematian tersebut. Saya telah memilih enam perikop:
Dari keenam ayat-ayat ini (dan masih banyak lagi yang digunakan), kita dapat mengatakan bahwa jika kematian Kristus secara aktual membawa pembebasan, pembersihan, penyucian, penghapusan dosa, perdamaian, hidup kekal dan kewarganegaraan surgawi, maka Ia pasti telah mati hanya untuk mereka yang benar-benar mendapatkan hal-hal tersebut. Jelas, bahwa tidak semua orang memperoleh semua anugerah tersebut! Oleh karena itu tidak mungkin kematian Kristus bertujuan untuk keselamatan seluruh manusia.
Ketiga, ayat-ayat Alkitab yang menjelaskan mengenai orang-orang yang untuknya Kristus mati, dimana mereka sering disebut "banyak" - contohnya:
Domba-domba Kristus Anak-anak Allah Anak-anak yang telah diberikan Allah kepada Kristus Umat pilihan Umat yang dipilih Allah Jemaat Allah Mereka yang dosanya ditanggung-Nya |
Sebutan-sebutan semacam itu tentu saja tidak ditujukan pada semua manusia. Jadi anda lihat bahwa tujuan kematian Kristus seperti yang tertuang dalam Alkitab, tidak dimaksudkan bagi keselamatan setiap manusia.
Sumber diambil dari:
Judul Buku | : | Kematian yang Menghidupkan |
(The Death of Death in the Death of Christ) | ||
Judul Bagian | : | Tujuan Sebenarnya dari Kematian Kristus; |
Apa yang Telah Ia Capai | ||
Judul Artikel | : | Bab 2: Untuk Siapakah Kristus Mati? ; |
Bab 3: Apakah Tujuan dari Kristus Mati? | ||
Penulis | : | John Owen |
Penerjemah | : | - |
Penerbit | : | Momentum |
Halaman | : | 47 - 55 |