Quo Vadis Pendidikan Kristen?

Seminar Pembinaan Iman Kristen (SPIK)

Oleh: Pdr DR. Stephen Tong

QUO VADIS PENDIDIKAN KRISTEN?

Hari/tanggal : Sabtu 6 September 2008
Jam : Pk. 09.00-17.00 WIB
Biaya (Umum) : Rp. 50.000
Biaya (Mahasiswa dan Guru) : Rp. 25.000
Tempat : Tenis Indoor Stadium Senayan - Jakarta
Tempat pendaftaran : 1. GRII & MRII se-Jabotabek
2. Sekretariat STEMI
JI. Tanah Abang III/1, Jakpus; Telp 3810912
3. INSTITUT REFORMED
Ruko Prima Sunter, Blok B-C, JI. Danau Sunter Utara ; Telp 6513815

Pengantar:

Sejak zaman Plato, manusia sudah memerhatikan metode, mutu dan inti pendidikan yang akan menentukan kesehatan, kejayaan dan destinasi suatu bangsa. Dalam setiap zaman, teori pendidikan dikaji kembali oleh manusia untuk menemukan hasil yang paling bermanfaat. Eksperimen-eksperimen dari teori dan strategi pendidikan telah mengakibatkan perbedaan besar antara negara-negara yang memerhatikan pendidikan dan negara-negara yang tidak. Selama 2000 tahun perjalanan kebudayaan dan perkembangan masyarakat, ternyata ada negara yang kemajuannya pesat luar biasa dan ada negara yang ketinggalan. Mereka seperti hidup di abad-abad kuno, yang tetap meraba-raba di dalam kegelapan.

Setelah pendidikan dikembalikan kepada prinsip-prinsip Alkitab, maka Reformasi dan negara-negara yang dipengaruhi oleh teologi Reformed mengalami kepesatan perkembangan sehingga seluruh masyarakat mengalami kemajuan yang menonjol. Allah menjadi sumber kebenaran dan wahyu Kitab Suci menjadi pedoman bijaksana tertinggi yang mencakup segala aspek kehidupan seperti pikiran, perjuangan, kehidupan, karya, pengelolaan alam, pemerintahan, penghargaan terhadap manusia dan sebagainya. Pendidikan yang berdasar pada takut akan Allah memberikan sumbangsih untuk menggali potensi yang ada pada umat yang diciptakan oleh Tuhan menuju ke arah yang menentukan hari depan suatu bangsa dan suatu generasi yang lebih sehat.

Namun manusia yang sudah merasa dewasa, jatuh dalam ekstrim memerjuangkan kebebasan yang berlebihan. Akhirnya menghasilkan kebebasan yang tidak diikat oleh kebenaran akan membawa seluruh manusia menuju kepada Barbarianisme di dalam periode yang akan datang. Itu sebab di dalam mengajar kebenaran dan mendefinisikan kembali kebenaran serta menghargai kebebasan dan memerkembangkan potensi, kita harus memunyai keseimbangan dan prinsip kestabilan untuk memimpin kita menuju kepada hari depan yang lebih cerah. Kemanakah pendidikan kita akan pergi? Kiranya Tuhan memberkati seminar ini menjadi pembentukan terlebih dahulu bagi guru-guru dan orang tua yang akan membentuk bangsa dan generasi muda, sehingga seluruh umat Indonesia boleh mendapatkan pencerahan dari atas dan boleh menuju janji yang dikaruniakan oleh Tuhan kepada umat manusia.

Biodata Pembicara: Pdt. Dr. Stephen Tong

Pdt. Dr. Stephen Tong melayani Tuhan sejak tahun 1957, baik di dalam bidang penginjilan, pembinaan teologi, maupun penggembalaan. Pelayanan beliau yang telah terbukti menjadi berkat bagi zaman ini telah menarik perhatian banyak pemimpin gereja, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Perhatian tersebut khususnya ditujukan kepada Reformed Theology yang senantiasa beliau tegakkan. Sejak tahun 1974, beliau mengadakan seminar-seminar di Surabaya. Pada tahun 1984, beliau mulai mengadakan Seminar Pembinaan Iman Kristen (SPIK) di Jakarta, untuk menegakkan doktrin Reformed dan semangat Injili. SPIK dipimpin Tuhan untuk menjadi pendahuluan bagi berdirinya Lembaga Reformed Injili Indonesia (LRII) pada tahun 1986, di mana Pdt. Dr. Stephen Tong mengajak Pdt. Dr. Yakub Susabda dan Pdt. Dr. Caleb Tong untuk menjadi pendiri bersama.

Selain memimpin SPIK, Pdt. Dr. Stephen Tong juga mendirikan Sekolah Teologi Reformed Injili (STRI) Surabaya (1986), STRI Jakarta (1987), dan STRI Malang (1990). Beliau juga memerluas seminar-seminar pembinaan iman tersebut ke kota-kota besar lainnya di Indonesia dan kota-kota di luar negeri, yang pelaksanaannya diserahkan kepada Stephen Tong Evangelical Ministries International (STEMI). Sejak tahun 1991 hingga 2007, Pdt. Dr. Stephen Tong menjabat sebagai Rektor STTRII dan sejak tahun 1998 sebagai Rektor Institut Reformed sampai saat ini.

Selain menegakkan doktrin Reformed di Indonesia, beliau juga pernah menjadi dosen tamu pada seminari-seminari di luar negeri, termasuk di China Graduate School of Theology di Hong Kong (1975 dan 1979), China Evangelical Seminary di Taiwan (1976), Trinity College di Singapura (1980), dan memberikan ceramah-ceramah termasuk di Westminster Theological Seminary, Regent College dan lain-lain di Amerika Serikat. Beliau juga menjadi pembicara utama pada kongres-kongres seperti International Prayer Assembly (1985), Seminar Kepemimpinan di Amsterdam (1986), Kongres Lausanne ke-2 (1989) dan World Reformed Fellowship (2006). Pada tahun 1985 beliau menerima gelar kehormatan, yaitu Doctorate in Leadership in Christian Evangelism dari La Madrid International Academy of Leadership di Manila. Dan pada bulan Mei 2008, menerima gelar kehormatan, yaitu Doctorate in Divinity dari Westminster Theological Seminary.

Di samping itu, Pdt. Dr. Stephen Tong juga pernah menjabat sebagai dosen teologi dan filsafat di Seminari Alkitab Asia Tenggara (1964-1988), pendiri STEMI (1979), pendiri Jakarta Oratorio Society (1986), pendiri Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) pada tahun 1989, Gembala Sidang GRII Pusat, ketua Sinode GRII, pendiri Institute Reformed for Christianity and the 21st Century (1996) di Indonesia dan Amerika, Christian Drama Society (1999).

Komentar