Tentang KamiArtikel TerbaruUpdate Terakhir |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SOTeRI Memahami Kedaulatan AllahPenulis_artikel:
Antonio Coppola
Tanggal_artikel:
2 Maret 2020
Isi_artikel:
Kita hidup pada zaman yang sangat tidak pasti. Baik secara lokal maupun global, ada banyak volatilitas/ketidakstabilan politik dan ekonomi. Sangat mudah untuk menjadi muram dan merasa tidak aman pada saat-saat seperti ini. Namun, sebagai orang Kristen, harapan utama kita bukanlah pada penguasa zaman ini, atau dalam keadaan ekonomi kita, tetapi pada Pencipta alam semesta yang berdaulat. Kebenaran bahwa Allah memang berdaulat harus menjadi penghiburan luar biasa dan sumber kekuatan bagi kita. Apa sebenarnya arti kedaulatan Tuhan? Singkatnya - Allah yang berkuasa, Dia yang memegang kendali. Mari kita melihat empat hal yang dinyatakan Alkitab tentang kedaulatan Allah. Karena Allah berdaulat, Dia melakukan apa yang Dia inginkan dan mencapai semua tujuan-Nya. Tidak ada yang bisa menghentikan Allah melakukan kehendak-Nya. Mazmur 115: 3 menyatakan dengan jelas, "Allah kami ada di surga, Dia melakukan semua yang disukai-Nya." Allah sendiri berbicara dalam Yesaya 46:10, firman-Nya, "Rencana-Ku akan tetap teguh dan Aku akan menyelesaikan semua kehendak-Ku." Allah tidak dibatasi oleh apa pun di luar diri-Nya, juga tidak ada yang dapat menggagalkan kehendak-Nya, baik itu dosa manusia, pemberontakan atau kurangnya iman, atau bahkan rancangan jahat Iblis. Allah kita melakukan apa yang Dia inginkan dan akan selalu mewujudkan tujuan-Nya, hanya karena Dia adalah Allah! Karena Allah berdaulat, Dia mengendalikan urusan dunia ini. Daniel 2:21 berkata bahwa "Dialah yang mengubah waktu dan masa; Dia memecat raja dan mengangkat raja. Dialah yang memberi hikmat kepada orang-orang bijaksana dan akal budi diberitahukan-Nya kepada orang yang memahami pengertian." Tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang terjadi secara kebetulan, Allah juga tidak membiarkan kita bergantung pada kemampuan kita sendiri untuk melanjutkan hidup secara mandiri tanpa Dia. Dia adalah penguasa dunia ini, dan sungguh, Dia berkuasa atas perubahan musim, membangkitkan raja dan presiden, dan juga mengawasi kejatuhan mereka - Allah membuat semuanya terjadi. Kita dapat bersandar pada kebenaran yang luar biasa ini bahwa pemerintahan memang terletak di bahu Tuhan (Yesaya 9:6). Karena Allah berdaulat, Dia telah memilih umat untuk diri-Nya sendiri "sebelum dunia dijadikan." (Efesus 1: 4). Terlepas dari tiadanya kebaikan atau iman yang melekat di dalam diri kita, melainkan semata-mata karena Dia memilih untuk menetapkan kasih-Nya kepada kita, "Ia menetapkan kita dari semula untuk diangkat menjadi anak-anak-Nya melalui Kristus Yesus sesuai dengan kesukaan kehendak-Nya." (Efesus 1: 5). Allah dengan berdaulat memilih kita untuk memperoleh karya penebusan di dalam Kristus, terlepas dari (kehendak) diri kita sendiri! Allah tetap sepenuhnya berdaulat atas keselamatan kita - itu semua adalah pekerjaan-Nya - dan karena itu Dia tidak akan pernah membiarkan kita lepas; dan memang, tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya di dalam Kristus Yesus. Ini adalah kabar baik bagi kita! Karena Allah berdaulat, Dia tetap memegang kendali bahkan dalam menghadapi kejahatan, penderitaan dan ketidakadilan. Kisah Para Rasul 2:23 menyatakan, "Yesus ini, yang diserahkan menurut rencana yang sudah ditentukan dan pengetahuan Allah sebelumnya, kamu bunuh dengan menyalibkan-Nya melalui tangan orang-orang durhaka." Meski Allah tidak pernah menjadi pencipta atau sumber dari kejahatan, Dia mengizinkan hal itu terjadi. Penyaliban Kristus adalah contoh sempurna dari hal tersebut. Ketidakadilan terbesar dalam sejarah dilakukan oleh orang-orang jahat; tetapi itu terjadi sesuai dengan "rencana dan pengetahuan pasti" Allah. Ketidakadilan terbesar dalam sejarah akhirnya menjadi kemenangan terbesar Allah dalam menebus umat-Nya. Meskipun sulit untuk menanggung penderitaan, fakta bahwa Allah tetap berdaulat, kenyataan itu harus sangat menghibur kita. Dia mampu menggunakan setiap keadaan untuk bekerja demi kebaikan dan kemuliaan-Nya. (t/N.Risanti) Audio:Memahami Kedaulatan Allah
Komentar |
Publikasi e-Reformed |