Tentang KamiArtikel TerbaruUpdate Terakhir |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SOTeRI Kecewa – FrustasiPenulis_artikel:
Transkrip khotbah Pdt. Stephen Tong
Tanggal_artikel:
6 Februari 2016
Isi_artikel:
Manusia adalah makhluk yang mempunyai intelek, kemauan dan emosi yang paling tinggi, dalam dan luas. Tidak ada makhluk yang mampu berpikir sekapasitas manusia. Tiada makhluk yang mampu mengembangkan emosi sedalam manusia dan tiada makhluk yang mempunyai kemauan untuk mengerjakan sesuatu menuju kekekalan seperti manusia. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang boleh meliputi ketiga aspek ini karena dicipta menurut peta dan teladan Allah. Sebab Allah itu benar maka manusia mampu berpikir tentang kebenaran. Sebab Allah itu kasih maka manusia bisa beremosi sedemikian dalam dan hangat. Karena Allah mempunyai rencana kekekalan, maka manusia mampu mengambil keputusan dan taat kepada Allah sehingga bisa berbagian dalam rencanaNya. Binatang tidak mempunyai pengertian dan emosi, binatang hanya mempunyai insting. Tidak mungkin mereka melampaui limit insting, karena mereka tidak mempunyai roh yang kekal. Hanya kebutuhan akan makanan dan sex yang menjadi instinctive power dan impulse yang mendorong mereka untuk berjuang. Binatang berperang untuk makanan dan sex. Setelah selesai makan dan berhubungan sex, binatang tidur dan mati tanpa urusan yang lain. Lain dengan manusia yang berpikir tentang kebenaran. Baik kebenaran natural dan fisik dalam alam semesta yang disebut science, kebenaran tentang Allah yang disebut teologia, dan kebenaran dalam seluruh epistemologi yang disebut filsafat. Manusia mempunyai kapasitas cinta, iri, lesu, benci, ingin, ini semua karena kita diciptakan menurut peta teladan Allah yang penuh dengan kasih, benci, iri, marah dan sedih. Kita mungkin sering melukai atau dilukai oleh orang lain. Waktu kita dilukai, bagaimana perasaan kita dan bagaimana kita harus mengalahkan luka yang sudah diterima itu? Ini memang tidak gampang, tetapi mengerti bagaimana mengatasi luka batin menjadikan kita orang yang kuat menghariapi kesulitan lebih besar. Banyak orang yang tidak pernah dilukai karena terus berada di sesuatu tempat yang penuh perlindungan, segala kecukupan diberikan. Hal seperti Ini hanya menjadikan manusia seperti bunga didalam vas. Bunga di dalam vas indah untuk grafik design, untuk difoto tetapi tidak pernah berguna jikalau terkena angin taufan karena tidak ada akarnya. Manakah yang lebih kasihan, anak yang dilahirkan dalam keluarga yang kaya atau anak yang dilahirkan di keluarga miskin? Bukankah lebih kasihan anak yang dilahirkan di keluarga miskin? Tetapi mengapa banyak orang agung yang justru dilahirkan dalam keluarga miskin? Mengapa banyak orang sukses justru dibesarkan dalam keluarga miskin? Disini ada bijaksana yang perlu kita pikirkan. Banyak orang terlalu melindungi anaknya, seolah-olah menghembus nafas saja bisa membangunkan bayi yang sedang tidur. Anak yang dibesarkan demikian, setelah dewasa mungkin mendengar kuda kentut akan langsung sakit jantung. Mereka tidak pernah dilatih dan tidak pernah susah. Anak yang dilahirkan dalam keluarga kaya apalagi dimanja adalah anak yang paling kasihan. Anak-anak seperti itu tidak ada hari depannya. Semua orang yang dipakai Tuhan dalam Alkitab diperbolehkan untuk ditindas, dianiaya dan dipersulit. Daud dipanggil untuk menjadi hamba Tuhan, raja Israel tapi dia harus dihina, diejek, diincar oleh Saul berpuluh-puluh tahun sebelum dia naik tahta. Inilah cara Tuhan, mari kita mengindahkan cara Tuhan, jangan terlalu menyombongkan cara manusia. Orang yang terlalu dimanja hanya menjadi bunga dalam vas. Bunga itu dirancang bagitu bagus dan diberikan vas yang bagus pula, akan tetapi hidupnya dan perhuangannya sudah diputuskan. Anak-anak Janganlah dididik dengan dimanJa, Jangan memberikan segala sesuatu sesuai permintaan mereka yang serakah, yang tidak pernah puas sehingga merusak diri mereka. Sebaliknya anak hendaknya dididik supaya mereka tahu bahwa mereka adalah manusia yang harus mandiri, berdikari, berjuang dan menghadapi angin taufan. Mereka akan belajar beriman bukan secara harafiah, bukan sekedar pengakuan atau epistimologi, tetapi iman yang bersandar pada Allah yang hidup. Dengan demikian mereka akan mendapatkan kekuatan mengatasi semua peperangan rohani, semua kekurangan dan bahaya semasa hidupnya sampai mereka berjumpa dengan Tuhan. Kecewa atau frustasi merupakan sesuatu yang umum dan biasa terjadi pada setiap orang. Maka tidak ada orang yang tidak pernah kecewa. Pada waktu kita frustasi atau putus asa, selalu kita mempertanyakan mengapa saya hidup didalam dunia ini. Kalau memang hidup adalah demikian, lebih baik saya mati saja. Pada waktu Ayub dalam kekecewaan, dia mengatakan aku mengutuk hari kelahiranku, lebih baik aku tidak dilahirkan, lebih baik mati didalam rahim, jangan dilahirkan dan bertemu dengan sinar matahari. Dia sudah merasa hidupnya tidak berarti. Orang yang seperti ini, baginya setiap detik itu siksaan, penganiayaan. Proses waktu merupakan suatu kekejaman yang menaungi keberadaannya. Mengapa orang yang agung seperti Ayub bisa menjadi frustasi seperti ini? Pada waktu seseorang tidak mengerti mengapa dia harus menderita, dia menjadi gampang frustasi. Kita menjadi kecewa karena yang kita harapkan tidak terjadi, tapi apa yang kita tidak nanti-nantikan justru terjadi. Kesulitan-kesulitan jiwa yang diakibatkan oleh frustasi dan pengalaman kecewa memiliki sebab-sebab yang menjadi kunci. Pertama, kita belum pernah bersiap untuk aspek negatif. Orang yang tak pernah berpikir kemungkinan negatif tiba adalah orang yang over optimistic. Orang yang terlalu pesimis juga pasti akan gagal. Jadi manakah yang benar, optimis atau pesimis? Dua-duanya benar, tidak pernah kita 100% sukses tanpa persiapan hati menghadapi aspek negatif secara agak pesimis, langit tidak selalu biru, kadang mendung, kadang cerah. kita harus bersiap menghadapi kemungkinan-kemungkinan di luar dugaan. Peribahasa Tionghoa mengatakan langit mempunyai awan cerah dan hujan mendung yang tidak mungkin diprediksikan, manusia mempunyai kemungkinan paginya untung malamnya celaka atau paginya celaka malamnya untung. Perubahan-perubahan ini adalah perubahan yang lumrah. Orang yang stabil rohani adalah orang yang selalu mempersiapkan diri menghadapi kesulitan-kesulitan yang mungkin terjadi. Orang yang tak pernah ada persiapan hati, yang tahunya cuma enak-enak lancar saja, akan gampang kecewa. Oleh karena itu bersyukurlah kepada Tuhan Jikalau semasa muda kita sudah mengalami kesulitan, ini membuat kita memiliki mental yang sudah dipersiapkan sehingga kita mampu menghadapi kesulitan yang mendadak. Di dalam buku Lamentation of Jeremiah, ada satu kalimat yang sangat baik, yaitu adalah baik anak muda menanggung kuk. Semua orang yang waktu tuanya sukses, pasti waktu mudanya pernah susah. Mereka yang tak pernah susah, bukan hanya tidak mempunyai kekuatan menghadapi kesulitan tetapi melarikan diri dari kesulitan. Barangsiapa yang hanya tahu melarikan diri dari kesulitan, tidak ada hari depan yang baik. Bersyukurlah kepada Tuhan, Jika waktu muda kita sudah diberikan berbagai kegagalan. Semuanya itu akan melatih kita untuk menanggung beban berat. Tidak ada hal yang kekal di dalam dunia ini. Tetapi bagaimanapun kita harus menJalankan kehendak Tuhan. Pada waktu kita diberikan kegagalan, kita menangis, kita berdoa, kita bertanya kepada Tuhan. Alkitab mengatakan yang menjaga malam selalu bertanya kapan matahari terbit, kapan saya mellhat cahaya matahari baru muncul. Anak muda, waktu diijinkan gagal oleh Tuhan, Janganlah mengeluh, Jangan putus asa, Jangan bunuh diri, Jangan kecewa sampai membinasakan diri. Semua rencana Tuhan adalah baik, meski mungkin kita diberi kegagalan, putus asa, frustasi. Yang penting adalah apakah saya dihanyutkan oleh frustasi ataukah saya mengatasi frustasi sehingga saya memperalat kesulitan-kesulitan ini untuk menjadi bahan membangun diri saya menjadi makin tegas, tegar, kuat pada saat berjuang. Pada saat kita sudah mengalahkan kesulitan, kita menjadi seorang yang kuat pribadinya, menjadi seorang yang begitu kokoh, tegar di dalam struktur karakter. Maka kita akan dipercayakan oleh Tuhan untuk mengerjakan hal-hal yang begitu besar asal jangan sombong. Seandainya kita sudah mampu mengatasi kesulitan, ingat jangan menyerang orang lain. Jangan bersungut-sungut kepada Tuhan, Jangan mempersalahkan atau membenci orang dan jangan menghina orang yang belum mengalaminya. Pujilah dan bersandarlah pada Tuhan. Ini penting sekali. Maka kita senantiasa bersyukur pada Tuhan meskipun Ia mengijinkan kita mengalami. BBC pernah menanyakan engkau memang orang pintar, mengapa belum sukses. Setelah mengumpulkan semua Jawaban, akhirnya BBC membagi 3 macam jawaban yang sangat berlainan: Jawaban pertama mengatakan saya tidak sukses karena banyak halangan, dihina, dipojokkan, diejek, begitu banyak orang jahat. Jawaban kedua mengatakan siapa bilang saya tidak sukses, sekarang saya belum sukses, tapi saya sedang dalam proses menuJu kesuksesan. Jawaban ketiga mengatakan saya tidak pernah merasa diri pintar. Jawaban yang paling baik adalah jawaban ketiga, karna kalaupun sukses ia tidak menganggap diri sukses. Mereka yang gila kesuksesan & tidak melihat kelemahan diri. Mereka yang menganggap diri sukses adalah kesuksesan yang terbatas. Mengapakah John Sebastian Bach mengatakan diri tidak terlalu sukses? Mengapakah Beethoven yang begitu hebat sebelum mati dangan tangan yang mengepal mengatakan masakan dia harus meninggal dunia setelah menulis not balok yang begitu sedikit? Dia tidak merasa diri sukses. Mengapakah Thomas Edison tidak merasa diri sukses? Dia mengatakan jikalau anda ingin sukses, maka diperlukan 1% bakat dan 99% usaha. Sewaktu umur 11 tahun, dia diusir dari sekolah, dia dianggap bodoh, tetapi dia lebih raJin dari orang lain. Hanya untuk menemukan lampu saja, dia pernah gagal 1700 kali. Pada pencobaan yang ke-1700 kali, mendadak lampu nyala dan inilah pertama kalinya manusia melihat cahaya bukan dari minyak. Jangan lupa sebelum senang dia pernah gagal 1700 kali. Kalau dia berhenti waktu 1600 kali, tidak ada orang yang berhak mencela dia. Kalau satu kali saja dia berhenti, dunia sekarang gelap, Thomas Edison mengatakan formula kesuksesan adalah 99% kerja berat dan 1% bakat. Merasa diri kurang pintar, belum sukses tahunya kerja keras, tidak gila nama, pujian atau kesuksesan adalah contoh pendidikan yang terbaik. kita tidak bisa lebih cepat daripada dalil yang ditetapkan oleh Tuhan. Di dalam 2450 tahun yang lalu, ada satu buku yang bejudul zhan guo che di dalam sejarah Cina. Dalam buku ini banyak parable yang penuh dangan kebijaksanaan. Salah satunya, ada satu orang petani yang terlalu tergesa-gesa. Dia mau padi yang ditanamnya cepat tumbuh, akhirnya dia menarik padi itu supaya lebih tinggi. Keesokan harinya dia datang untuk menarik padi itu lagi, temyata semua padi telah mati karena melanggar dalil harus bersabar sampai saatnya tiba. Banyak pemuda-pemudi yang maunya cepat-cepat, paling baik tidak usah sekolah tetapi mendapatkan gelar, paling baik tidak usah kerja mendapat uang, paling baik tak usah rajin tapi dapat hasil, paling baik tidak usah membayar harga tetapi dapat hasil, akhirya yang didapat adalah kriminal dan dosa. Janganlah kita marah pada saat Tuhan memberikan kita kegagalan. Semua kegagalan dan kesulitan yang diginkan Tuhan itu baik. Sebab orang yang tidak pernah dilawan, dihina, diiri, dipersulit, dianiaya adalah orang yang tidak mempunyai fondasi moral yang kuat. Dia tidak ada pengharapan hari depan yang baik. Kita seharusnya bersyukur kepada Tuhan karena Dia memberikan kita kesempatan untuk dilatih. Semua itu baik adanya. Orang yang selalu menyalahkan orang lain dan tahunya dendam kepada orang lain,akan menjadi batu yang terus mengganggu dirinya maju. Ada seorang pendeta yang memaki-maki saya melalui tulisannya di internet supaya orang-orang membenci saya. Saya tidak tahu akan hal ini sampai ada seseorang yang memberitahukan saya. Dia menanyakan bagaimana respon saya dan perlukah dia menulis juga di internet untuk melawannya. Saya menjawab tidak usah, karena saya tidak pernah dipanggil untuk membela diri kita dipanggil untuk membela kebenaran bukan untuk membela diri, diri kita hanyalah satu manusia kecil tetapi kebenaran Tuhan tidak boleh dipermainkan. Karena tidak ada orang yang melawan, pendeta itu menjadi makin berani dan menulis lagi. Ingat dalil ini, jikalau engkau melukai hati orang yang membesarkan dan mendoakan kamu, kamu akan dihukum oleh Tuhan. Tetapi jika orang yang tidak pernah mempunyai andil menjelek-jelekkan kita, maka kita tidak mungkin dirugikan. Tiga tahun kemudian, orang itu tesisnya di Belanda tidak diterima. Dia menjadi marah sekali dan frustasi sampai mengancam pemerintah bahwa jikalau dia tidak lulus, dia tidak akan balik Indonesia dan akan bunuh diri. Lalu ia naik tiang listrik, tetapi tidak menyentuh kabelnya. Jadi dia cuma membuat sensasi, sehingga akhirnya pemeriniah Belanda marah dan dia dipaksa turun oleh polisi dan kemudian dikirim balik ke Indonesia. Waktu orang memberitahukan kepada saya, saya bilang kasihan dan berdoalah biar Tuhan menolongnya. Janganlah dendam pada mereka yang memusuhi kamu. Jikalau kita memusuhi orang yang yang memusuhi kita, maka rohani kita sama seperti rohani mereka. Doakan dan minta Tuhan memberkatinya supaya suatu saat dia sadar kembali. Frustasi, kegagalan, kekecewaan bisa datang mendadak, tetapi semua ada berkat Tuhan di belakangnya. Amin. (Transkrip khotbah Pdt. Stephen Tong) Komentar |
Merayakan 30 tahun melayani bersama Publikasi e-Reformed |