Tentang KamiArtikel TerbaruUpdate Terakhir |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SOTeRI Berkat KebangkitanPenulis_artikel:
Rev. Carl Haak
Tanggal_artikel:
19 Februari 2019
Isi_artikel:
Berkat Kebangkitan“Tetapi sekarang Kristus telah bangkit dari kematian.” Itu adalah perkataan penghiburan yang sempurna, kemenangan bagi setiap anak Allah. Apakah dosa Anda mengganggu Anda? Apakah itu merupakan beban yang menekan hati Anda? Apakah Anda bertanya-tanya bagaimana Allah bisa menyebut Anda Anak-Nya? Kristus bangkit dari kematian! Dengan bangkit pada hari ketiga, Dia menyatakan bahwa dosa umat pilihan Allah sekarang telah lenyap. Kebangkitan-Nya memberi bukti yang tak terbantahkan bahwa dosa-dosa kita, yang Dia tanggung, dipakukan ke kayu salib dan kita tidak lagi menanggungnya. Apakah Anda bergumul dengan dosa Anda? Apakah Anda bertambah kuatir, bahkan jijik? Anda melihat diri Anda sendiri berdosa begitu berulang-ulang, terang-terangan, dan dengan sengaja? Kristus bangkit dari kematian. Kuasa kebangkitan-Nya ditaruh di dalam setiap orang percaya pilihan – kuasa yang penuh kemenangan. Kehidupan Kristus tidak bisa binasa. Kehidupan itu memperbaharui kita setiap hari kepada penyesalan dan kedukaan, kepada iman dan percaya. Dia berkata, “Karena Aku hidup, kamu pun hidup.” Apakah Anda takut pada kematian? Apakah kedukaan dan kesepian dan lambain kegelapan mendatangi Anda setiap hari? Kristus bangkit dari kematian! Kematian tidak lagi punya sengat terhadap mereka yang adalah milik kepunyaan-Nya. Kubur telah kalah. Kematian telah bertemu dengan sesuatu yang lebih berkuasa daripada dirinya sendiri. Dengan menjadi milik Tuhan yang bangkit, kita bisa melihat ke dalam kubur kita sendiri, menghadapi kematian kita sendiri, dan dengan keyakinan berkata, “Engkau tidak akan meninggalkan aku di kubur, tetapi Engkau akan menunjukkan kepadaku jalan kehidupan.” Bagi setiap anak Allah ada pengharapan, kemenangan, dan jaminan di dalam kebangkitan Injil: Sekarang Kristus bangkit dari kematian. Tidak terlalu sulit untuk melihat bahwa kebangkitan Yesus Kristus adalah batu penjuru iman Kristen. Dalam 1 Korintus 15 Paulus mengemukakan dari sudut pandang tersebut. Di situ dia menulis: “Dan, jika Kristus tidak dibangkitkan, sia-sialah imanmu, dan kamu masih berada dalam dosa-dosamu.”(ay. 17). Kita akan memiliki pengharapan hanya untuk hidup ini. Jika tidak ada kebangkitan, maka mereka yang telah mati di dalam Yesus tidak akan dibangkitkan pula. Tetapi, rasul menegaskan, Kristus bangkit dari kematian! Kita tidak akan menghabiskan waktu kita hari ini dengan memperdebatkan ketidakpercayaan yang menolak kebangkitan-Nya. Kita tidak akan menyia-nyiakan waktu kita dengan mereka yang benar-benar bebal. Ketika kita berkata bahwa Kristus bangkit, kita tidak mengartikan bahwa Dia hidup di dalam kenangan kita. Kita tidak mengartikan bahwa kehidupan dan ajaran-Nya yang berpengaruh besar sudah tidak berbekas lagi hari ini. Akan tetapi, kita menerima secara jelas Firman Allah yang mengajarkan bahwa Yesus bangkit, tubuh dan jiwa, dan saat ini, dalam tubuh kemuliaan-Nya, ada di surga. Kita tahu itu. kita tahu bahwa Dia bangkit karena Dia hidup di dalam hati kita. Kristus, di dalam Anda, kata rasul (Kolose 1), pengharapan yang mulia. Kita dibangkitkan bersama dengan Kristus. Kepada kita diberikan bukti paling absolut tentang kebangkitan-Nya. Dia hidup di dalam kita melalui Roh Kudus-Nya. Kebangkitan mendatangkan berkat yang besar bagi kita. Anda bertanya, Apa sajakah berkat-berkat itu? Yang pertama, berkat itu adalah bahwa kebangkitan Yesus Kristus merupakan bukti pengampunan. Kebangkitan Tuhan kita melihat ke belakang, terutama, ke salib. Itu menyatakan bahwa semua yang Yesus upayakan di atas salib adalah, sebenarnya, telah tuntas. Kubur kosong menyatakan salib yang berhasil. Tuhan yang bangkit adalah jaminan, kesaksian, tentang Allah bahwa tujuan Allah di salib telah benar-benar tercapai. Tepatnya, apa tujuan Allah dengan menyerahkan Anak-Nya di salib? Tujuan itu tidak lain adalah pengampunan – menghapuskan dosa-dosa kita, untuk memberikan pembayaran atas dosa anak-anak-Nya. Tujuan Allah itu berkaitan dengan kebenaran. Kebenaran artinya seseorang bisa berdiri di hadapan Allah; bahwa Allah tidak akan mendapati kesalahan pada dirinya; bahwa Allah akan mengatakan, “kau selaras dengan hukum-Ku.” Dan kita tahu bahwa kita, diri kita sendiri, tidak benar. Kita semua tidak selaras dengan Allah. Kita melanggar hukum-Nya. Kita suka menentang dan karena itu bersalah dan celaka di hadapan Allah. Akan tetapi, tujuan Allah adalah memberikan Anak-Nya untuk memberikan pengampunan, untuk menghapuskan pelanggaran, untuk menggantikan para pelanggar hukum Allah, dan untuk menderita apa yang pantas diterima dosa kita – semua dosa umat pilihan Allah. Kita mungkin menganggap itu sangat pribadi. Maksud Allah, tujuan Allah dengan menempatkan Anak-Nya di kayu salib di Kalvari, adalah untuk mengampuni dosa-dosa saya dengan menanggungkan hukuman atas dosa-dosa saya pada Yesus Kristus yang telah diberikan untuk menggantikan saya. Demikianlah Yesus mati di atas salib. Dan, Dia menyerahkan Roh-Nya kepada Allah. Di saat kematian-Nya, terjadilah tanda-tanda ajaib yang kita baca: kubur orang-orang suci terbuka, batu-batu terbelah dua, tabir bait suci terbelah menjadi dua. Akan tetapi, kemudian, semuanya senyap. Prosesi pemakaman kecil dilakukan untuk membawa tubuh-Nya dari kayu salib menuju kubur. Malam tiba. Dia dibaringkan di dalam kubur dan kubur itu ditutup. Semuanya sunyi. Dan, kemudian muncullah kabar baik: Dia bangkit! Sebagai deklarasi bahwa semua tujuan dari Dia diutus, telah dipenuhi di atas salib adalah benar-benar dituntaskan, diampuni. Dosa-dosa umat pilihan Allah tidak ada lagi. Kebenaran telah didapatkan bagi mereka. Hukuman akibat dosa-dosa mereka hilang selamanya. Mereka sekarang berdiri di hadapan Allah kudus dan tidak bersalah. Bagaimana saya tahu hal itu? Allah membangkitkan Dia dari kematian. Kebangkitan, Anda lihat, adalah kesaksian Allah yang utama. Kesaksian-Nya itu adalah bahwa Anak Allah, yang mewakili semua anak-anak-Nya, tidak pantas mati. Dia tidak pantas untuk kubur. Tidak ada kesalahan pada Anak-Nya. Dia harus dibangkitkan. Dan itulah Kitab Suci. Kita membaca di Roma 4:25 bahwa Kristus diutus karena pelanggaran kita dan dibangkitkan untuk pembenaran kita. “karena” artinya “alasan.” Dia diutus ke salib karena pelanggaran kita. Salib, karena itu, bukanlah sebuah kesalahan. Bukan kesalahpahaman yang tragis. Bukan! Dia diutus untuk mati di salib karena pelanggaran kita. Dan Dia dibangkitkan sebagai penyebab-pembenaran, dengan menghapus dosa-dosa kita, Dia sekarang menyatakan kita benar di hadapan Allah. Karena kita sungguh benar, dosa-dosa kita hilang, Yesus bangkit dari kubur. Kita membaca lagi dalam Roma 8, pasal yang indah tentang jaminan untuk orang Kristen, pasal yang dimulai dengan kata-kata yang indah, “Oleh karena itu, sekarang tidak ada lagi penghukuman bagi orang yang berada di dalam Yesus Kristus.” Dalam ayat 34, Paulus memberikan tantangan: “Siapakah yang akan memberikan hukuman? Yesus Kristus yang telah mati, bahkan yang telah dibangkitkan dari kematian.” Rasul yakin bahwa tidak seorang pun bisa menuntut penghukuman terhadap umat pilihan Allah. Mengapa? Apakah karena rasul tidak peduli akan dosa? Apakah dia hanya berdiri di sana dalam keberanian yang gegabah? Oh, tidak. Dia tahu dosa. Tetapi Dia tahu hal ini: dia tahu bahwa Kristus telah diutus untuk dosa-dosanya. Bahkan lebih daripada itu. Dia tahu bahwa Kristus bangkit. Lihatlah kubur yang kosong, hai anak-anak Allah. Pergilah ke sana dengan iman dan jangan berdiri kebingungan di depan kubur. Jangan tidak pasti dan bingung tentang apa artinya itu bagi Anda. Itu artinya bahwa kita diampuni, kita tidak bersalah di hadapan surga. Meskipun dosa-dosa kita menyerang kita dan menggelisahkan hati nurani kita, tetapi, di dalam Yesus Kristus, anak-anak Allah, dijadikan percaya di dalam pertobatan, menerima pengampunan. Bagaimana saya tahu? Kristus bangkit dari kematian. Kita menerima itu dengan iman. Kita menerima berkat pengampunan atas dosa ini melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus yang bangkit. Oh, sungguh berkat yang indah. Dari semua kebenaran di Alkitab tidak ada yang lebih penting selain pengampunan atas dosa. Diampuni! Betapa indahnya ketika Alkitab berbicara kepada kita tentang pemilihan Allah yang kekal; bahwa Dia memilih, sebelum dunia diciptakan, orang-orang yang akan diselamatkan. Betapa indahnya ketika Alkitab berbicara kepada kita tentang kebenaran pengangkatan sebagai anak; bahwa Allah telah menjadikan anak-anak-Nya pewaris kemuliaan yang kekal. Kebenaran-kebenaran yang indah, tetapi yang paling indah dari semuanya adalah bahwa kita diampuni; bahwa dosa-dosa kita telah dilenyapkan dari pandangan Allah, dihilangkan dengan satu-satunya cara itu bisa dihilangkan – dengan Anak Allah menerima murka Allah yang berhutang atas dosa kita. Dan kemudian menerima bukti yang mutlak dan tak terbantahkan bahwa karya Salib-Nya benar-benar menang. Karena Allah membangkitkan Dia dari kematian. Kristus bangkit. Dosa-dosa kita diampuni. Akan tetapi, ada berkat kebangkitan. Tidak hanya kebangkitan Kristus memberitahu kita hari ini bahwa dosa-dosa kita diampuni. Akan tetapi, Dia juga bangkit sebagai kuasa atas kehidupan yang baru. Kehidupan Yesus Kristus yang bangkit, ditaruh, oleh anugerah Allah, ke dalam setiap orang percaya. Hidup-Nya menjadi hidup kita supaya kita diberi prinsip atau benih hidup itu lahir di dalam kita. Tentang diri kita sendiri, Alkitab memberi tahu kita, kita dilahirkan duniawi, memiliki hawa nafsu, dan jahat. Kita terlahir jahat, jasmaniah, dan di bawah kuasa dosa. Namun, dengan kuasa Tuhan Yesus Kristus yang bangkit dan melalui karya Roh Kudus-Nya, kehidupan Yesus Kristus ditanamkan ke dalam hati orang percaya – sebuah kehidupan yang sekarang mencari Allah, sebuah kehidupan yang tidak bisa mati, sebuah kehidupan yang bukan sasaran kematian, kehidupan surgawi, sebuah kehidupan yang tidak bisa bergantung pada apa pun di dunia sebagai sumbernya, sebuah kehidupan yang hanya tentram di surga. Kita membaca di 2 Korintus 5:17, “Jadi, siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru.” Itulah berkat kebangkitan. Dengan kebangkitan-Nya, Dia juga membuat saya hidup, hidup bagi Allah, dengan kehidupan surgawi, yang-tidak pernah berakhir. Kita membaca itu di Roma 6:4-6. Di situ Rasul Paulus menjawab tuduhan terhadap kebenaran tentang pembenaran, yaitu, bahwa Allah telah mengampuni umat-Nya dan menjadikan mereka tidak bersalah di dalam Kristus. Ada orang-orang yang menjadikan ajaran ini sebagai alasan untuk berbuat dosa; ajaran bahwa Allah sudah mengampuni dosa di dalam Yesus Kristus akan mendorong orang untuk berbuat dosa karena, bagaimana pun, Allah sudah mengampuni dosa jadi tidak masalah berapa banyak kita berbuat dosa. Rasul mengatakan bahwa itu adalah perkataan yang bodoh. Rasul berkata bahwa itu mengatakan apa yang dilakukan oleh seseorang yang tidak tahu tentang Injil Juru Selamat yang bangkit. Karena bukan saja Kristus bangkit sebagai bukti bahwa dosa-dosa saya diampuni, tetapi Kristus juga bangkit sebagai kuasa atas hidup yang baru, supaya semua yang dibangkitkan bersama dengan Kristus juga berjalan dalam pembaruan hidup. Kita membaca, “Karena itu, kita telah dikuburkan bersama-sama Dia pada waktu kita dibaptis ke dalam kematian-Nya; supaya sama seperti Yesus yang dibangkitkan dari antara orang mati melalui kemuliaan Bapa, kita juga boleh berjalan dalam pembaruan hidup. Sebab, jika kita telah dipersatukan bersama-Nya di dalam keserupaan kematian-Nya, kita pasti juga akan dipersatukan dalam keserupaan kebangkitan-Nya. Kita tahu bahwa manusia lama kita sudah disalibkan bersama Kristus dan tubuh dosa kita telah dilenyapkan sehingga kita tidak akan menghambakan diri lagi kepada dosa.” Kita mati di dalam Kristus. Kita bangkit bersama-sama dengan Kristus supaya kita boleh berjalan dalam pembaruan hidup dan tidak lagi dikuasai oleh dosa. Rasul membicarakan kebenaran yang sama kepada kita di Kolose 3:1-4. Di situ kita membaca, “Jika kamu telah dibangkitkan bersama Kristus, carilah hal-hal yang di atas…” Ketika rasul berkata, “Jika kamu telah dibangkitkan bersama Kristus,” dia bukan mengungkapkan keraguan tentang hal itu. Kita bangkit bersama Kristus. Namun, dia mau mengatakan, jika itu benar, maka ini juga harusnya benar. Jika Anda bangkit bersama Kristus, maka Anda akan mencari hal-hal yang di atas. Dan dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa “ hidupmu tersembunyi bersama Kristus dalam Allah.” Sumber hidup Anda sekarang adalah Yesus Kristus. Dan dari hidup itu Anda akan mencari hal-hal yang di atas. Anda akan mencari hal-hal tentang Allah. Anda sekarang akan berada di jalan kekudusan. Itulah berkat kebangkitan: kekudusan hidup. Dibangkitkan bersama Kristus artinya Anda dibawa ke pertempuran, pergumulan, peperangan yang tidak mengalah dan tidak kompromi dengan dosa. Anda sekarang berbeda dari dunia. Bukan hanya hati nurani manusia yang memberi tahu ketika Anda berbuat salah. Namun, prinsip kasih akan Allah. Prinsip hidup Kristus di dalam diri Anda itulah yang sekarang meyakinkan Anda tentang dosa Anda. Dan, arah hidup Anda telah berubah. Arah hidup saya bukan diri saya sendiri lagi, tetapi Kristus yang ada di dalam saya. Hidup Kristus itu mengarahkan manusia lama yang berdosa di dalam saya. Ketika Kristus ditempatkan di dalam saya, dosa itu mengaum seperti singa karena ditantang kekuasaannya. Namun, hasil akhir dari pergumulan ini tidak diragukan. Kita dibangkitkan sekarang di dalam Kristus. Dia telah menaklukkan. Dia telah menang. Dosa mungkin berjuang di dalam saya, dosa mungkin mengaum, dosa mungkin menyerbu; tetapi tidak berkuasa. Karena Kristus bangkit dari kematian. Betapa indah berkat kebangkitan Yesus Kristus. Itulah penghiburan saya. Itulah keselamatan saya. Kristus bangkit dari kematian. Dia berkata, Karena Aku hidup, kamu pun akan hidup. Kehidupan kebangkitan-Nya mendatangkan semua berkat rohani ke dalam hati saya. Sekarang, anak-anak Allah berkata, saya ingin menjadi seperti Yesus. Apakah Anda mau menjadi seperti Yesus? Ya, jika Anda bangkit di dalam Yesus Kristus. Maka, tujuan Anda tidak lagi menjadi yang paling populer, menjadi yang paling cantik. Maka, sebagai seorang anak, tujuan Anda bukan hanya hal-hal yang menyenangkan. Akan tetapi, kerinduan kita adalah menjadi seperti Yesus, untuk menjadi setia, rendah hati, bijaksana, dan ramah. Sama seperti Dia mengorbankan diri-Nya untuk saya, demikianlah saya mau mengorbankan diri saya untuk umat-Nya. Sama seperti Dia berbelas kasih dan mengampuni umat-Nya, demikianlah saya ingin berbelas kasih dan mengampuni. Dan, sekarang ada rasa tidak puas yang kudus terhadap dosa saya dan kerinduan sepenuh hati untuk menjadi seperti Kristus, dan hidup bagi Dia. Apakah Anda bangkit bersama Kristus? Maka di dalam diri Anda ada kuasa untuk hidup yang baru. Berkat kebangkitan: pengampunan dosa, kuasa untuk hidup yang baru. Akan tetapi, ada satu lagi. Kebangkitan Yesus Kristus juga merupakan janji kemuliaan yang kekal, janji bahwa tubuh kita akan dibangkitkan dan diubah dan dijadikan seperti tubuh kemuliaan-Nya. Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa kebangkitan Yesus Kritus adalah janji kebangkitan tubuh semua orang kudus-Nya. 1 Korintus 15 memberitahu kita bahwa Kristus dibangkitkan sebagai buah sulung dari antara mereka yang mati. Buah sulung mewakili jagung atau jelai yang pertama kali dituai yang oleh orang-orang Israel dalam Perjanjian Lama, yang dipersembahkan di mazbah Tuhan. Dengan memberi hasil pertama kepada Allah mereka menerima dari Allah tuaian yang lengkap dan penuh. Kristus adalah buah sulung dari orang-orang yang mati. Dia adalah janji Allah bahwa akan ada tuaian yang lengkap dan penuh, bahwa semua tubuh anak-anak-Nya akan dibangkitkan. Jadi, kita membaca dalam Filipi 3:20,21 bahwa Kristus akan mengubah tubuh kita yang hina dan menjadikannya seperti tubuh-Nya yang mulia. “Lihat,” Firman Allah katakan dalam 1 Korintus 15, “karena terompet akan berbunyi, dan orang mati akan dibangkitkan tanpa kebinasaan, dan kita akan diubah dan dimuliakan. Tubuh kita yang sama, tubuh saya ini, akan diubah dan dijadikan sesuai untuk kehadiran Allah. Semua kutukan dosa akan ada diubahkan.” Tubuh kita akan dibangkitkan dari antara orang mati. Dan jika kita masih hidup ketika Tuhan datang kembali, tubuh duniawi kita akan lagi gangguan mental, tidak ada lagi kelumpuhan, tidak ada lagi penderitaan. Tetapi kita akan dijadikan sempurna, berjalan dan berlari, melompat dan berdansa, di dalam kasih Allah. Kita membaringkan tubuh kita, sekarang, di dalam kubur. Terkadang tubuh manusia menjadi lekang oleh usia tua, keriput dan tinggal tulang. Terkadang rusak akibat kanker. Terkadang tubuh menjadi cacat/rusak mengerikan karena tabrakan, terbakar, tulang yang patah. Terkadang itu adalah tubuh seorang anak kecil, diam dan tidak bergerak. Dan kita mati dan membusuk dan kembali menjadi debu yang dari itu kita dulu diambil. Dilenyapkan. Itu akan menjadi tubuh yang penuh dengan kemuliaan Yesus Kristus. Kita akan menjadi sempurna. Tidak akan ada lagi kecacatan, tidak. Namun, sekarang Kristus bangkit dari kematian. Kita akan menjadi seperti Dia. Jelaskan itu, kata Anda. Saya percaya itu. Bagaimana seekor ulat berubah menjadi seekor kupu-kupu yang indah? Oleh kuasa Allah. Jadi, dengan kuasa kebangkitan Yesus Kristus, tubuh umat Allah akan dibangkitkan. Inilah berkat kebangkitan itu: pengampunan dosa, hidup bagi Allah, dibangkitkan ke dalam hidup yang kekal sehingga kita sekarang bisa berdiri di depan kematian dan berkata, “Saya lebih dari pemenang oleh Dia yang mengasihi saya. Syukur kepada Allah yang memberi kita kemenangan.” Apakah Anda memiliki pengharapan ini? Apakah Anda mengakui ini sebagai milik Anda? Maka Anda akan menjadi murni. Maka teman-teman Anda akan menjadi orang-orang yang akan masuk surga. Maka tujuan hidup Anda adalah untuk memuliakan Juru selamat Anda. Maka sukacita Anda adalah Anda menjadi serupa dengan Dia dalam pikiran, kata-kata, dan perbuatan. Dan Anda akan hidup dan akan mati di dalam jaminan berkat ini: dosa Anda diampuni, hidup Anda adalah hidup Kristus, pengharapan Anda adalah Dia akan datang kembali, dan hari-hari Anda di bumi akan terlalu sedikit untuk Anda bersyukur kepada Dia, yang telah melakukan semua ini bagi Anda. (t/Jing-Jing)
Komentar |
Publikasi e-Reformed |