IV. Tata Ibadah

Tata Ibadah Karangan Calvin (1542/1559)

Ketika Calvin diangkat sebagai pendeta di kota Jenewa (1536), jemaat di sana ternyata memakai tata ibadah yang telah disusun oleh Ulrich Zwingli, reformator gereja di kota Zurich. Liturgi tersebut tidak memakai pola dasar tata ibadah ekaristi Abad Pertengahan (sebagaimana liturgi Luther), tetapi berdasarkan semacam ibadah pelayanan firman, yang pada akhir Abad Pertengahan diadakan di samping ibadah ekaristi, dan yang bertujuan mengajarkan unsur-unsur pokok iman Kristen kepada orang percaya. Calvin segera mulai memperluas tata ibadah Jenewa yang sederhana itu. Akan tetapi, sesudah dua tahun ia terpaksa meninggalkan Jenewa. Di Strasburg, Calvin meneruskan karya menciptakan tata ibadah yang baru berdasarkan liturgi tradisional. Tata ibadah Strasburg itu selesai ditulis tahun 1540. Terbitannya yang pertama tidak tersimpan; edisi kedua terbit di Strasburg pada tahun 1542 (di bawah ini memakai sebutan '1542A'). Ketika Calvin kembali ke Jenewa (1541), ia membawa serta tata ibadah itu. Hanya saja, karena di Jenewa pengaruh pemikiran Zwingli tetap besar, termasuk di bidang liturgi, tata ibadah terbitan Jenewa (1542) lebih sederhana daripada yang telah Calvin pakai di Strasburg. Pada tahun 1545, di kota Strasburg terbit edisi yang menggabungkan kedua naskah tahun 1542. Di kemudian hari, pada tahun 1547 (Jenewa) serta 1559 (Jenewa, ',,sebagai lampiran pada Alkitab berbahasa Perancis) tata ibadah Calvin diterbitkan kembali dalam bentuk yang mengalami sedikit perubahan. Di bawah ini, kelima versi tersebut disatukan menjadi satu naskah. Maka hendaklah pembaca memahami bahwa naskah itu tidak pernah terbit dalam bentuk yang disajikan di sini, tetapi merupakan kolase berbagai versi yang terbit pada masa hidup Calvin sendiri. Dengan demikian, pembaca dapat melacak perkembangan tata ibadah Calvin selama masa hidupnya. Angka di antara tanda ;kurung besar mengacu ke nomor halaman dalam edisi Barth-Niesel.

1542A

Tata Cara Ibadah Doa dan Nyanyian Gerejawi

Cara menyelenggarakan doa dalam gereja-gereja Perancis, baik sebelum maupun pun sesudah khotbah, bersama mazmur-mazmur dan nyanyian-nyanyian dalam bahasa Perancis yang dinyanyikan dalam gereja-gereja tersebut; disusul aturan dan ragam melayankan sakramen-sakramen Baptisan dan Perjamuan Kudus Tuhan kita Yesus Kristus, mengikat perkawinan dan meneguhkan perkawinan di depan kumpulan orang percaya, bersama khotbah Baptisan dan Perjamuan. Keseluruhannya seturut Firman Tuhan kita.

1542A, 1545

Rasul Paulus kepada Orang Kolose, 3

Hendaklah kamu mengajar dan menegur yang seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian serta nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu2

1542A

1542

1542/5

Tata cara ibadah dan nyanyian gerejawi, bersama cara melayankan sakramen-sakramen dan meneguhkan perkawinan seturut dengan kebiasaan Gereja Lama'

1542

Mazmur 96
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN! Baiklah pujian-Nya didengar dalam jemaat orang-orang benar.4

Mazmur 150
Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN!

1542

1542

[12]Kata Pengantar Edisi Strasburg 1542

1342A, 1343 Kepada pembaca Kristen, salam dan damai sejahtera dalam Yesus Kristus.
Amat berguna dan perlulah mendengarkan dan merenungkan siang-malam Firman Tuhan yang kudus, baik demi penghiburan jiwa kita maupun karena Firman itu memberi kita pengetahuan sejati akan Tuhan Allah dan Kristus-Nya, yang merupakan kehidupan dan keselamatan kita. Karena itu, hai pembaca yang Kristen, saya telah menganggap baik mencetak sejumlah kecil Mazmur-mazmur yang telah dapat saya temukan, bersama lagunya, dengan maksud agar Saudara memiliki nyanyian-nyanyian yang sopan, yang mengajarkan kasih dan takut akan Allah kepadamu, sebagai ganti lagu-lagu yang biasanya orang nyanyikan, yang tiada lain ialah kemesuman dan kebusukan. Saya berpendapat, hal ini akan membawa manfaat besar bagimu. Dalam mazmur-mazmur ini, Saudara akan menemukan ajaran suci, puji syukur kepada Allah, anjuran untuk mengharapkan kebaikan dan kemurahan ilahi, dan hal-hal serupa. Juga, Saudara akan sempat memberi contoh baik kepada sesamamu, sehingga ia terdorong membaca Kitab Suci dan, seperti yang diajarkan Rasul Paulus, menyanyikan dan mengucapkan mazmur-mazmur untuk Tuhan, puji-pujian dan nyanyian rohani, sambil mengucap syukur kepada Allah atas segala hal, dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus.' Saya telah menambahkan uraian-uraian singkat mengenai Perjamuan Kudus Tuhan kita dan mengenai Baptisan Kudus, yang pada hemat saya bukan tidak berguna bila dibaca. Saya meminta dengan hormat agar, dalam menilai buku kecil ini, Saudara tidak bersikap keras, dan menarik manfaat darinya. Damai sejahtera Tuhan Yesus Kristus menyertai Saudara sekalian. Amin.

Kata Pengantar edisi Jenewa 1542

1542/5 Dalam lingkungan umat Kristen benar-benar wajib, dan sangat perlu, tiap-tiap orang percaya memegang dan memelihara persekutuan Gereja di tempat tinggalnya, dengan menghadiri kumpulan-kumpulan yang diadakan, baik pada hari Minggu maupun pada hari-hari lainnya, untuk menghormati dan melayani Allah. Juga berguna dan wajarlah semua orang mengetahui dan memahami apa yang dikatakan dan dilakukan dalam bait Allah itu, agar mereka memetik hasilnya dan dibangun olehnya. Sebab, Tuhan kita tidak menetapkan aturan yang perlu kita pegang bila kita berkumpul dalam nama-Nya itu hanya supaya1 Efe 5:19, 20. orang banyak terhibur oleh tontonannya. Sebaliknya, Dia menghendaki supaya hal itu membawa manfaat bagi seluruh umat-Nya. Demikianlah yang dinyatakan Rasul Paulus, ketika ia memerintahkan agar segala apa yang dilakukan di dalam Gereja berkaitan dengan pembinaan [13] semua orang secara bersama.' Tentu saja hamba itu tidak akan memerintahkannya sekiranya bukan demikianlah maksud Tuannya.

Akan tetapi, hal itu tidak mungkin terwujud jika kita tidak diberi pelajaran, agar memahami makna segala hal yang telah ditetapkan demi kegunaan kita. Berkata bahwa bisa saja dalam doa atau dalam upacara kita menaruh perasaan saleh kendati kita tidak mengerti apa-apa, merupakan lelucon besar, meskipun lazimnya orang berkata begitu. Perasaan yang tepat terhadap Allah bukanlah barang mati atau dungu, melainkan gerak hidup, yang datang dari Roh Kudus, manakala hati tersentuh dengan cara yang tepat, dan akal budi diterangi. Sesungguhnya, seandainya orang dapat dibangun oleh hal-hal yang mereka lihat tanpa mengenal artinya, maka Paulus tidak akan melarang keras orang berbicara dalam bahasa lidah yang tidak dikenal, dan ia tidak akan memakai alasan ini, yaitu bahwa tidak ada pembangunan jika tidak ada pengajaran. Maka, jika kita hendak benar-benar menghormati ketetapan-ketetapan suci Tuhan kita, yang kita pakai di dalam Gereja, kita terutama perlu mengenal isi, makna, dan tujuannya. Dengan demikian pemakaiannya akan membawa manfaat dan keselamatan, sehingga juga diatur dengan baik.

Pada pokoknya Tuhan kita telah memerintahkan agar dalam kumpulan-kumpulan rohani kita dipelihara tiga hal, yakni pemberitaan Firman-Nya, doa-doa umum yang khidmat, dan pelayanan sakramen-sakramen-Nya. Pada saat ini saya tidak menganggap perlu berbicara mengenai khotbah, sebab hal itu tidak menjadi persoalan. Berhubung dengan kedua hal lain, kita mendapat perintah tegas dari Roh Kudus agar doa-doa dilakukan dalam bahasa yang lazim dipakai dan yang dikenal oleh orang banyak. Dan Rasul berkata, bahwa orang banyak tidak bisa mengatakan 'amin' atas doa yang dilakukan dalam bahasa asing.' Bukankah orang melakukannya atas nama dan dengan mewakili semua orang? Maka, tiap-tiap orang harus mengambil bagian di dalamnya. Oleh karena itu, benar-benar tidak tahu malu mereka yang telah memasukkan bahasa Latin dalam Gereja-gereja di daerah yang penduduknya pada umumnya tidak memahami bahasa itu. Sehalus dan berliku-liku apa pun alasan yang mereka kemukakan, mereka tidak dapat dimaafkan, sebab tindakan itu bobrok dan tidak berkenan kepada Allah. Sebab, janganlah orang berdalih bahwa perbuatan yang langsung berlawanan dengan kemauan-Nya dan yang seolah-olah menganggap sepi Dia, dapat menyenangkan hati-Nya. Bertindak berlawanan dengan larangan-Nya, dan bermegah dalam perbuatan membangkang itu seakan-akan itu perbuatan suci dan terpuji, itulah menganggap sepi Dia dalam tingkat tertinggi.

Adapun sakramen-sakramen„ kalau kita memperhatikan baik-baik sifatnya, [14] kita akan memahami bahwa kebiasaan merayakannya dengan cara yang menyebabkan orang banyak hanya dapat menontonnya, tanpa penjelasan rahasia-rahasia yang terkandung di dalamnya, memutarbalikkan sifatnya itu. Sebab, jika sakramen itu memang 'Firman yang kelihatan', sebagaimana dikatakan Santo Augustinus,' tidak boleh hanya ada tontonan lahiriah. Sebaliknya, dengannya perlu digabungkan pengajaran, yang membuat orang memahami maknanya. Tuhan kita juga benar-benar menunjukkan hal itu, ketika Dia menetapkannya, sebab Dia berkata, sakramen-sakramen itu merupakan kesaksian tentang perjanjian yang telah diadakan-Nya dengan kita, dan yang telah diteguhkan-Nya melalui kematian-Nya.2 Maka, untuk menciptakan peluang bagi sakramen-sakramen itu, perlu sekali kita mengetahui dan memahami apa yang dikatakan di dalamnya. Kalau tidak, sia-sialah Tuhan kita membuka mulut untuk berbicara sementara kita tidak mempunyai telinga untuk mendengar. Akan tetapi, sudah tidak perlu lagi membicarakan hal ini panjang lebar. Sebab, jika perkara ini dinilai matang-matang, semua orang tidak dapat tidak mengakui bahwa upaya menghibur orang dengan tanda-tanda tanpa menjelaskan arti tanda itu kepada mereka, adalah perbuatan tambul semata-mata.

Oleh karena itu, mudah dilihat bahwa orang melanggar kekudusan sakramen-sakramen Yesus Kristus, jika orang melayankannya begitu rupa, sehingga orang sama sekali tidak memahami perkataan yang diucapkan di dalamnya. Takhayul yang telah dihasilkan olehnya memang mencolok mata. Sebab orang banyak menyangka, konsekrasi air dalam Baptisan dan roti serta anggur dalam Perjamuan Tuhan kita merupakan semacam mantra; artinya, bila orang meniup dan mengucapkan kata-kata dengan mulut, barang ciptaan yang tidak memiliki panca indera itu merasakan kekuatannya meski manusia tidak memahami caranya. Padahal, konsekrasi sejati ialah yang terjadi melalui firman iman, yaitu bila firman itu diutarakan dan diterima, sebagaimana dikatakan Santo Augustinus.' Hal ini jelas terkandung dalam perkataan Yesus Kristus. Sebab, Dia tidak berkata kepada roti, jadilah tubuh-Ku', tetapi menegur kumpulan orang-orang percaya sambil berkata, 'Ambillah, makanlah', dan seterusnya. Maka itu, jika kita hendak merayakan sakramen itu dengan cara yang tepat, kita perlu memiliki ajarannya, yang menjelaskan kepada kita apa yang ditandakan olehnya. Saya tahu benar bahwa pendapat ini tampak janggal di mata mereka yang tidak terbiasa dengannya, [15] seperti halnya semua perkara baru. Tetapi, jika kita ini murid-murid Yesus Kristus, dengan sewajarnya kita mementingkan penetapan-Nya di atas kebiasaan kita. Dan janganlah apa yang telah Dia tetapkan dari semula tampak pendapat baru di mata kita.

Jika masih juga ada orang-orang yang belum sampai memahami hal ini, kita harus berdoa kepada Allah agar Dia berkenan menerangi mereka yang belum tahu, agar mereka mengerti betapa Dia lebih berhikmat daripada semua orang di bumi - agar mereka belajar tidak lagi hanya mengandalkan indera mereka sendiri atau hikmat edan dan mengamuk para pemimpin mereka yang buta.' Dalam pada itu, kami menganggap baik menerbitkan semacam model doa dan sakramen untuk dipakai dalam Gereja kami. Maksudnya agar tiap-tiap orang memahami perkataan dan perbuatan yang didengarnya dalam kumpulan orang Kristen, meski tentu kitab ini tidak hanya akan bermanfaat bagi warga Gereja ini, tetapi juga bagi semua orang yang ingin mengetahui tata cara yang perlu dipegang dan dipatuhi orang-orang percaya bila mereka berkumpul dalam Nama Yesus Kristus. Jadi, kami telah mengumpulkan cara merayakan sakramen-sakramen dan menguduskan perkawinan dalam sebuah uraian ringkas; begitu pula doa-doa dan puji-pujian yang kami pakai. Sesudah itu kami akan membicarakan sakramen-sakramen.

Doa-doa umum' ada dua jenisnya; ada yang berlangsung dengan perkataan saja, ada yang disertai nyanyian. Hal ini bukan rekaan yang dikarang belum lama ini, sebab telah ada sejak asal mula Gereja, sebagaimana ternyata dalam kepustakaan sejarah Gereja.' Rasul Paulus pun tidak hanya menyebut doa yang memakai kata-kata saja, tetapi juga yang disertai nyanyian." Memang benar, kami mengetahui dari pengalaman sendiri betapa besarnya kekuatan nyanyian, yang sanggup menggetarkan dan mengobarkan hati orang, sehingga mereka memanggil dan memuji Allah dengan semangat yang lebih hangat dan menyala-nyala. Orang harus selalu menjaga, jangan-jangan nyanyian itu lengah dan teledor. Sebaliknya, nyanyian itu harus mengalun kuat dan agung, sebagaimana dikatakan Santo Augustinus.s Maka jauh beda musik yang dimainkan dengan maksud menghibur orang yang sedang makan, dan di rumah sendiri, dan mazmur-mazmur yang dinyanyikan dalam Gereja, sementara Allah dan malaikat-Nya hadir. Bila orang hendak memberi penilaian yang jujur mengenai tata cara yang dipaparkan di sini, mudah-mudahan mereka menganggapnya kudus dan murni, sebab tata cara itu diarahkan pada pembangunan, sebagaimana telah kami nyatakan.

1515 Akan tetapi, nyanyian bermanfaat dalam lingkungan lebih luas lagi. Dalam rumah-rumah [16] dan di padang pun nyanyian itu bisa menjadi dorongan dan semacam alat untuk memuji Allah, dan mengangkat hati kita kepada-Nya untuk menghibur kita, sambil merenungkan kekuatan, kebaikan, hikmat, dan keadilan-Nya. Tak terkatakan betapa hal itu perlu. Pertama, tidak dengan sembarangan Roh Kudus begitu rajin mendorong kita, melalui Kitab-kitab Suci, untuk bersukacita di dalam Allah,' dan menegaskan bahwa hanya di dalam Dialah letaknya sukacita kita, sebab Dialah tujuannya yang sejati. Sebab, Dia mengetahui betapa kita cenderung bersukacita dalam hal-hal yang sia-sia. Di satu pihak, kodrat kita menarik dan membujuk kita mencari berbagai cara bersukacita gila-gilaan dan penuh kejahatan; di pihak lain, Tuhan kita hendak menjauhkan dan menarik kita dari segala pikatan daging dan dunia, dan berupaya untuk mengajukan kepada kita sarana-sarana yang membuat kita tetap tinggal dalam sukacita rohani yang begitu dianjurkan-Nya kepada kita. Di antara hal-hal yang cocok untuk memulihkan tenaga manusia dan memberinya kenikmatan, musiklah yang pertama, atau paling tidak termasuk yang utama, dan dengan sepatutnya kita menilainya sebagai pemberian Allah, yang diperuntukkan bagi maksud itu. Karena itu, seharusnya kita bertambah waspada agar tidak menyalahgunakannya, jangan-jangan kita mengotori dan menodainya dengan cara memutarbalikkannya sehingga bagi kita menjadi sebab hukuman, sedangkan musik itu telah diberikan demi manfaat dan keselamatan kita. Seharusnya, pertimbangan ini saja sudah cukup untuk mendorong kita untuk menggunakan musik itu dengan hati-hati, supaya membantu kita hidup dengan cara yang sopan dan sama sekali tidak menjadi alasan untuk mengendur sehingga kita hidup dalam ketidaksopanan atau menjadi empuk sehingga menikmati kelezatan dengan cara yang tak terkendali, dan agar musik itu tidak menjadi alat kemesuman dan kelakuan tidak senonoh. Akan tetapi, masih ada keuntungannya yang lain lagi. Sebab, dalam dunia ini hampir tidak ada kekuatan yang lebih mampu mengubah atau membelokkan kian kemari kelakuan manusia, sebagaimana telah dicatat dengan sangat jitu oleh Plato.' Dan memang, kita mengalami sendiri kekuatannya yang tersembunyi dan yang bukan main besar, yang mampu mendorong hati ke arah ini atau itu. Karena itu, seharusnya kita berupaya mengaturnya begitu rupa, sehingga berguna bagi kita dan tidak merusak akhlak. Sebab itu, para Guru Gereja zaman dahulu sering mengeluhkan kelakuan orang banyak pada zamannya, yang menggemari lagu-lagu tidak sopan dan tak tahu malu, yang bukan tanpa alasan mereka nilai dan sebut sebagai racun yang mematikan, yang berasal dari iblis, dengan maksud merusak dunia.[1]

Bila saya berbicara mengenai [17] musik, saya membedakan dua bagiannya, yakni hurufnya, atau pokok dan bahannya, dan, kedua, nyanyian atau lagunya. Benarlah, seperti yang dikatakan Rasul Paulus, perkataan yang jahat merusakkan kebiasaan yang baik.[2] Akan tetapi, jika kata-kata itu diiringi lagunya, keseluruhannya mengharukan hati dengan lebih kuat, dan masuk di dalamnya begitu rupa, sehingga oleh lagu itu racun dan kebejatan dicurahkan sampai ke dalam relung hati, sama seperti anggur dituangkan ke dalam bejana melalui corong. Maka apa yang harus kita perbuat? Kita perlu memiliki lagu-lagu yang tidak hanya sopan, tetapi juga suci, yang bagi kita merupakan jarum-jarum yang mendorong kita untuk berdoa kepada Allah dan memuji-muji Dia serta merenungkan karya-Nya, agar kita mengasihi Dia, takut akan Dia, memuja dan memuliakan Dia. Benarlah perkataan Santo Augustinus, yaitu bahwa tidak seorang pun sanggup bernyanyi tentang Allah dengan cara yang layak kecuali yang telah menerimanya dari-Nya.[3]

Oleh karena itu, meski kita mencari kian kemari, kita tidak akan menemukan nyanyian yang melebihi Mazmur-mazmur Daud dan yang lebih cocok untuk tujuan tersebut. Sebab, Roh Kuduslah yang menyatakannya kepada dia dan menyusunnya baginya. Sebab itu, ketika menyanyikannya kita merasa yakin bahwa Allah sendirilah yang membuat kita mengucapkan kata-kata itu, seakan akan Dia sendirilah yang bernyanyi di dalam kita untuk memuji kemuliaanNya. Karena itu, Chrysostomus mendorong semua orang, baik laki-laki maupun perempuan dan kanak-kanak, agar mereka membiasakan diri menyanyikannya, agar nyanyian itu menjadi renungan yang membuat mereka bergabung dengan para malaikat.' Selain itu, kita patut mengingat perkataan Rasul Paulus, yaitu bahwa satu-satunya cara yang tepat menyanyikan nyanyian rohani ialah di dalam hati.' Akan tetapi, hati itu memerlukan pengertian. Itulah (demikianlah perkataan Santo Augustinus) yang membedakan nyanyian manusia dan nyanyian burung-burung.' Sebab bisa saja nyanyian burung cucakrawa, bulbul, beo itu bagus, tetapi agaknya mereka tidak memahami apa yang mereka nyanyikan. Sebaliknya, bakat khusus manusia ialah menyanyi sambil mengetahui apa yang ia ucapkan. Dan pengertian itu harus disusul oleh perasaan hati dan kasih, yang hanya mungkin jika nyanyian itu tertera dalam ingatan kita sehingga kita tidak pernah berhenti menyanyi.

Karena alasan-alasan itu (bahkan karena sebab yang disebut belakangan itu saja, di luar hal-hal lain yang dipaparkan tadi), buku kecil ini patut dijunjung tinggi oleh tiap-tiap orang yang ingin bersukacita dengan cara yang sopan, dan sesuai dengan kehendak Allah, maksudnya, demi keselamatannya dan demi manfaat sesamanya. Karena itu, tidak perlu saya banyak menganjurkannya, sebab nilai dan nasibnya dibawanya dalam dirinya sendiri. Hanya ini saja, saya menganjurkan kepada semua orang agar mereka bijaksana, sehingga sebagai ganti lagu-lagu [l8] yang sebagian kosong dan tidak berbobot, sebagian edan dan kasar, sebagian lagi kotor dan nakal, dan yang karena itu jahat dan mengganggu, yang dipakainya selama ini, untuk seterusnya mereka membiasakan diri menyanyikan bersama Raja Daud yang baik nyanyian-nyanyian ilahi dan surgawi. Adapun lagunya saya anggap sebaiknya tidak berlebihan, sesuai dengan ragam yang kami pakai baginya untuk membuatnya mengalun kuat dan agung, selaras dengan bahannya, dan juga supaya cocok untuk dinyanyikan dalam Gereja, sebagaimana telah dikatakan tadi.

Jenewa, 10 Juni 1543.

1542/5

TATA CARA IBADAH DOA DALAM GEREJA

1542/5

Pada hari kerja, Pelayan mengajak orang berdoa, dengan cara yang dianggapnya baik, yang sesuai dengan waktunya dan dengan bahan yang ia bahas dalam khotbah.

1542/42A/45

Pada hari Minggu pagi, orang biasanya memakai tata cara ini:

Pertolongan kita adalah dalam nama Allah, yang telah menjadikan langit dan bumi. Amin.

Pengakuan dosa

Saudara-saudaraku, hendaklah kamu sekalian menghadap hadirat Tuhan dengan mengaku segala kesalahan dan dosamu, sambil dalam hati berkata bersama saya:

Tuhan Allah, Bapa kekal dan mahakuasa, kami mengakui dengan tulus ikhlas, di hadapan keagungan-Mu yang kudus, bahwa kami ini orang berdosa yang malang, yang dikandung dan dilahirkan dalam dosa dan kerusakan, yang cenderung berbuat jahat, dan tidak mampu berbuat apa pun yang baik, dan bahwa karena kesalahan kami sendiri kami terus-menerus melanggar perintah-perintah-Mu yang kudus. Dengan perbuatan itu, kami mendatangkan, oleh hukumanMu yang adil, keruntuhan dan kebinasaan atas diri kami. Namun, ya Tuhan, kami berdukacita dalam batin karena telah menyakiti hati-Mu, dan kami dengan rasa menyesal yang tulus menyatakan diri kami dan kesalahan kami layak dihukum, sambil mengharapkan rahmat-Mu datang menolong kesengsaraan kami. Maka sudilah Engkau mengasihani kami, ya Allah dan Bapa yang penyayang dan berlimpah kemurahan-Nya, dalam Nama Anak-Mu Yesus Kristus, Tuhan kita. Hapuskanlah kesalahan dan noda kami; curahkanlah di atas kami karunia-karunia Roh Kudus-Mu dan berilah karunia-karunia itu bertambah tiap-tiap hari, agar kami mengakui dengan segenap hati ketidakbenaran kami [19] dan agar kami tersentuh oleh rasa dukacita, yang melahirkan dalam diri kami penyesalan yang jujur, yang menyebabkan kami tidak tertarik lagi pada dosa-dosa' dan yang menghasilkan dalam diri kami buah kebenaran dan ketulusan, yang berkenan kepada-Mu oleh Yesus Kristus, dan seterusnya.

1542A/45

Di sini Pelayan mengucapkan beberapa perkataan dari Alkitab, dengan maksud menghibur hati nurani, dan menyatakan pengampunan dosa, dengan cara ini:

Hendaklah tiap-tiap orang di antara kamu sekalian sungguh-sungguh mengaku bahwa ia seorang berdosa, merendahkan diri di hadapan Allah, dan percaya bahwa Bapa surgawi itu mau bersikap baik terhadapnya dalam Yesus Kristus. Kepada semua orang yang menyesal dengan cara ini dan yang mencari Yesus Kristus untuk keselamatan mereka, aku memberitahukan pengampunan, dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus, Amin.

Di sini jemaat menyanyi, lalu Pelayan berkata:

Tuhan menyertai kamu sekalian. Marilah kita berdoa kepada Tuhan.Bapa surgawi, yang mahabaik dan berlimpah anugerah-Nya, Engkau telah berkenan menyatakan kehendak-Mu yang kudus kepada hamba-hamba-Mu yang malang, dan mengajarkan kebenaran hukum-Mu kepada mereka. Karena itu, sudilah Engkau juga menulis dan menerakannya dalam hati kami, sehingga sepanjang hidup kami hanya berupaya melayani dan menaati-Mu. Janganlah Engkau memperhitungkan kepada kami semua pelanggaran yang telah kami lakukan terhadapnya, agar kami mempunyai alasan untuk memuji dan memuliakan Engkau, sebab kami merasa anugerah-Mu diperbanyak atas diri kami dengan kelimpahan yang begitu besar, oleh Yesus Kristus, Anak-Mu, Tuhan kita.

Di sini, sementara jemaat menyanyi, Pelayan naik mimbar. Selanjutnya ia memanjatkan doa pada permulaan khotbah, dengan cara sebagai berikut:

Kita berseru kepada Bapa kami di surga, Bapa segala kebaikan dan kemurahan, sambil memohon Dia melihati kita hamba-Nya yang malang dengan penuh belas kasihan, dan tidak memperhitungkan kepada kita begitu banyak kesalahan dan pelanggaran yang telah kita lakukan, kita yang sama sekali tidak layak, sehingga telah menyebabkan murka-Nya bangkit terhadap kita, tetapi memandang kita dalam wajah Anak-Nya, Yesus Kristus Tuhan kita, sebab [20] Dia telah ditetapkan-Nya menjadi Pengantara antara diri-Nya dan kita. Dan sebab di dalam-Nya diam seluruh kepenuhan hikmat dan terang, kita berdoa memohon agar Dia berkenan membimbing kita oleh Roh Kudus-Nya, menuju ke pengertian sejati tentang ajaran-Nya yang kudus, dan membuat ajaran itu menghasilkan buah dalam diri kita, yakni segala buah kebenaran, demi kemuliaan dan kehormatan nama-Nya. Maka sambil mengakui bahwa Dia layak dipatuhi sebagaimana seorang tuan wajib dipatuhi oleh para pelayannya dan seorang ayah oleh anak-anaknya, kita berdoa kepada-Nya sebagaimana Guru kita yang baik telah mengajarkannya kepada kita: Bapa kami yang di surga, dan seterusnya.

1542

Sesudah itu, kumpulan menyanyikan salah satu mazmur. Lalu Pelayan mulai lagi berdoa, untuk memohon dari Allah agar Dia menganugerahkan Roh Kudus-Nya, supaya Firman-Nya dijelaskan dengan setia, demi kehormatan nama-Nya dan pembangunan Gereja, dan supaya Firman itu diterima dengan kerendahan hati serta ketaatan yang patut. Bentuknya boleh ditentukan oleh Pelayan.

1542A, 1542

Pada akhir khotbah, Pelayan mengajak orang berdoa dan mulai berdoa dengan cara ini:

1542A, 1542/5

Allah yang mahakuasa, Bapa surgawi, Engkau telah berjanji mengabulkan segala permohonan yang kami ajukan kepada-Mu dalam Nama Anak-Mu Yesus Kristus, yang dikasihi, Tuhan kami.' Kami diajar juga, oleh ajaran-Nya dan ajaran para Rasul-Nya, agar kami berkumpul dalam nama-Nya, disertai janji bahwa Dia akan berada di tengah-tengah kami,2 dan akan menjadi Jurusyafaat kami di hadapan-Mu, untuk mendapatkan dan memperoleh semua hal yang kami di bumi ini sepakat memintanya.3

Pertama, kami Kauperintahkan mendoakan mereka yang telah Kautetapkan di atas kami, para pembesar dan raja-raja,4 dan sesudah itu mendoakan semua kebutuhan umat-Mu, dan juga kebutuhan semua orang.' Karena itu, dengan penuh kepercayaan pada ajaran-Mu yang kudus dan pada janji janji-Mu, sebab kami telah berkumpul di sini di hadirat-Mu dan dalam nama Anak-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus, kami menaikkan permohonan kepada-Mu, dengan penuh kemesraan, ya Allah dan Bapa kami yang baik, dalam nama Juruselamat dan Pengantara kami yang satu-satunya, sudilah kiranya Engkau, karena kemurahan-Mu yang tak terhingga, mengampuni semua pelanggaran kami dengan cuma-cuma, dan menarik serta mengangkat kepada-Mu semua pikiran [21] dan keinginan kami, sehingga kami sanggup mencari-Mu dan berseru kepada-Mu dengan segenap hati, yaitu seturut perkenan dan kehendak-Mu, satu-satunya yang berhikmat dan baik. Maka kepada-Mu, ya Bapa surgawi, kami menaikkan doa permohonan bagi semua raja dan pembesar, hamba-hamba-Mu, yang olehMu diberi tugas menyelenggarakan pemerintahan-Mu yang adil. Khususnya kami mendoakan pemerintah kota ini. Kiranya Engkau makin lama makin berlimpah-limpah menganugerahkan Roh-Mu, satu-satunya Pemimpin yang baik dan benar, kepada mereka. Dengan demikian, dengan iman yang sejati mereka akan mengakui Yesus Kristus, Anak-Mu. Tuhan Kita, sebagai Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan,' sebab kepada-Nya telah Kauberikan segala kuasa di surga dan di bumi.' Dan mereka akan mencoba melayani Dia serta membuat Kerajaan-Nya semakin maju di daerah kekuasaan mereka, dengan membimbing dan memerintah rakyatnya, yang adalah makhluk tanganMu dan kawanan domba gembalaan-Mu, menurut perkenan-Mu. Maka di sini dan di seluruh muka bumi kami akan tetap hidup tenang dan tenteram sertamengabdi kepada-Mu dalam segala kesalehan dan kehormatan,' dan memuji Engkau sepanjang hidup kami sebab kami telah terlepas dan aman dari tangan musuh kami, sehingga tidak perlu lagi takut kepada mereka.2

Kami mendoakan juga, ya Bapa sejati dan Penyelamat, semua mereka yang telah Kautetapkan menjadi Gembala orang-orang percaya milik-Mu. Kepada mereka Kautugaskan pemeliharaan jiwa dan pelayanan Injil-Mu yang kudus. Hendaklah Engkau mengarahkan dan menuntun mereka oleh Roh Kudus-Mu, supaya mereka didapatkan Pelayan kemuliaan-Mu yang setia dan jujur, yang tujuannya hanya ini: agar semua domba yang sesat dan terserak dikumpulkan dan dibawa kembali kepada Tuhan Yesus Kristus, Gembala utama dan Uskup yang paling Agung,' supaya mereka makin hari makin maju dan bertumbuh di dalam Dia menuju ke segala kebenaran dan kesucian. Di pihak lain, sudilah Engkau melepaskan semua Gereja dari mulut serigala yang buas," dan dari orang-orang upahan,' yang hanya mencari kehormatan atau keuntungan sendiri, bukan penyanjungan nama-Mu yang kudus dan keselamatan kawanan domba-Nya semata.

Selanjutnya, ya Allah penyayang dan Bapa penuh belas kasihan, kami mendoakan pula semua orang pada umumnya. Engkau mau dikenal sebagai Penyelamat seluruh dunia, melalui penebusan yang telah dilakukan [22] oleh AnakMu Yesus Kristus. Maka sudilah kiranya Engkau, oleh penerangan Roh Kudus-Mu dan oleh pemberitaan Injil-Mu yang kudus, membawa mereka yang masih terasing dan belum mengenal Dia sebab mereka berada dalam kegelapan dan tertawan dalam kesesatan dan ketidaktahuan, kembali ke jalan yang benar, jalan keselamatan, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.' Sudilah kiranya Engkau juga membuat mereka yang telah didatangi oleh anugerah-Mu dan Kauterangi dengan pengetahuan Firman-Mu, makin hari makin bertumbuh dalam kebaikan, sebab mereka diperkaya dengan berkat-Mu yang rohani - supaya semua orang sepakat memuja Engkau dengan hati dan mulut, dan memberi hormat dan pujian kepada Kristus-Mu,yang adalah Guru, Raja, dan Pemberi Hukum kami.

Begitu pula, ya Allah sumber segala penghiburan, kami memohon agar Engkau sudi mencurahkan perhatian atas semua orang yang Kaubuat menanggung hukuman-Mu, sehingga mereka harus memikul salib dan mengalami kesusahan, apakah karena kemiskinan, penjara, penyakit, pembuangan dari tempat tinggalnya, atau karena bencana jasmani lainnya, atau karena kesusahan rohani, agar Engkau berkenan membuat mereka mengenal dan memahami kasihMu bagaikan seorang Bapa, yang membuat Engkau menghukum mereka demi perbaikan mereka, supaya mereka bertobat kepada-Mu dengan segenap hati,dan setelah bertobat merasa terhibur dan dibebaskan dari segala kesusahan.

1559

Secara khusus kami memohon agar Engkau mencurahkan perhatian-Mu atassemua saudara kami yang malang yang hidup terserak di bawah kuasa lalim sang anti-Kristus, sehingga mereka tidak memperoleh santapan' kehidupan, dan tidak bebas menyerukan nama-Mu di depan umum, bahkan ditawan dalam penjara dan dianiaya oleh musuh-musuh Injil-Mu. Kiranya berkenan kepadaMu, ya Bapa sumber anugerah, meneguhkan mereka oleh kekuatan Roh-Mu, sehingga mereka tidak jatuh berbuat dosa, tetapi tetap bertahan dalampanggilan-Mu yang kudus. Sudilah Engkau menolong dan mendampingi mereka, sesuai dengan kebutuhan mereka yang Engkau ketahui, menghibur mereka dalam penderitaannya, melindungi mereka sehingga mereka luput dari serigala yang ganas, membuat karunia-karunia Roh semakin bertambah dalam mereka semua, supaya mereka memuliakan Engkau baik dalam kehidupan ini maupun pada saat kematian.

1542A, 1542/5

Akhirnya, ya Allah dan Bapa, sudilah Engkau berikan agar kami juga, yang berkumpul di sini dalam nama Anak-Mu Yesus Kristus, karena Firman-Nya (dan karena Perjamuan Kudus-Nya) '2 benar-benar mengenal, tanpa menipu diri, kebinasaan yang telah melanda kodrat kami, dan hukuman yang! layak kami terima, yang [23] tiap-tiap hari kami timbun ke atas diri kami karena tingkah langkah kami yang sengsara dan tidak tertib. Berilah hal itu, supaya kami melihat dan memahami bahwa dalam diri kami tidak ada yang baik, dan bahwa daging dan darah kami tidak dapat mewarisi Kerajaan-Mu, sehingga dengan segenap perasaan kami serta dengan penuh kepercayaan kami sama sekali berserah kepada Anak-Mu yang kekasih Yesus Kristus, Tuhan kami, satu-satunya Juruselamat dan Penebus, agar Dia diam dalam kami, mematikan manusia lama kami, dan membarui kami sehingga kami menempuh kehidupan yang lebih baik, 1S42A yang olehnya nama-Mu dikuduskan, dan seterusnya.3

Di sini Pelayan memberi penjelasan singkat mengenai Doa Bapa Kami. Sesudah itu orang menyanyikan mazmur. Selanjutnya, Pelayan mengutus jemaat sambil mengatakan:

Allah memberkati kamu dan melindungi kamu; Tuhan menyinari kami dengan wajah-Nya dan memberi kami kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi kamu damai sejahtera. Amin.1

1542/3

yang olehnya nama-Mu dipuji-puji dan dimuliakan sebagaimana sepatutnya nama yang begitu kudus dan layak, oleh semua orang dan di semua tempat, agar kami bersama semua makhluk benar-benar mematuhi Engkau dengan sempurna, sama seperti para malaikat-Mu dan pesuruh-pesuruh-Mu di surga hanya ingin melaksanakan perintah-perintah-Mu, dan juga agar kehendak-Mu dilaksanakan tanpa bantahan apa pun, dan agar semua orang siap mengabdi kepada-Mu dan menyenangkan hati-Mu, dengan melepaskan kemauannya sendiri dan segala keinginan daging mereka. Hendaklah dengan demikian Engkau menjadi Tuhan atas kami semua dan memerintah kami semua, dan kami makin hari makin belajar tunduk dan patuh pada keagungan-Mu, sehingga Engkaulah Raja dan Yang Berkuasa, di mana-mana, yang menuntun umat-Mu oleh tongkat firman-Mu dan oleh kekuatan Roh-Mu, sambil membingungkan musuh-musuh-Mu oleh kekuatan kebenaran dan keadilan-Mu.

[24] Juga, agar seluruh kekuasaan dan keangkuhan yang menentang kemuliaan-Mu makin hari makin dihancurkan dan dihapuskan, hingga kegenapan Kerajaan-Mu dinyatakan, bila Engkau tampil untuk menghukum. Sudilah Engkau mengenyangkan kami, yang menempuh jalan kasih dan takut akan nama-Mu, dengan kebaikan-Mu, dan melayani kami dengan segala hal yang perlu dan berguna bagi kami, agar kami menikmati makanan kami dalam suasana damai. Sebab, bila kami melihat Engkau memelihara kami, kami akan lebih mengenal Engkau sebagai Bapa kami, dan mengharapkan semua kebaikan dari tanganMu. Dengan demikian, kami tidak akan menaruh lagi kepercayaan pada makhluk apa pun, dan sama sekali mempercayai Engkau dan kesayangan-Mu.

Dan karena selama kehidupan yang fana ini kami adalah orang berdosa yang malang, yang begitu rapuh sehingga kami terus-menerus jatuh dalam dosa dan menyimpang dari jalan lurus, maka sudilah Engkau mengampuni kesalahan kami, yang membuat kami layak menerima hukuman-Mu. Sudilah Engkau oleh pengampunan itu membebaskan kami dari keharusan menderita kematian kekal. Sudilah Engkau menjauhkan murka-Mu dari kami, dan tidak memperhitungkan kepada kami kejahatan yang ada dalam diri kami. Berikanlah juga agar karena perintah-Mu kami tidak mengindahkan perbuatan buruk orang terhadap diri kami, dan bukan membalas dendam, melainkan mengupayakan kebaikan bagi musuh kami. Akhirnya, hendaklah berkenan kepada-Mu untuk di masa depan menyokong kami oleh kekuatan-Mu, agar kami tidak tersandung disebabkan kelemahan daging kami. Kami ini begitu lemah, sehingga kami tidak sanggup berdiri tegak satu saat saja, sedangkan kami dikelilingi dan diserang terus-menerus oleh begitu banyak musuh; iblis, dunia, dosa, dan daging kita sendiri dengan tiada henti-hentinya memerangi kami. Maka sudilah Engkau menguatkan kami oleh Roh Kudus-Mu dan memperlengkapi kami dengan senjata, yaitu karunia-karunia-Mu, supaya kami sanggup tetap bertahan melawan semua godaan dan berjuang dengan gigih dalam pertempuran rohani ini, hingga kami memperoleh kemenangan sepenuhnya, agar kelak kami bermegah dalam Kerajaan-Mu, bersama Panglima dan Pelindung kami, Tuhan kami Yesus Kristus.

1542

Pada akhir ibadah orang menyanyikan mazmur. Sesudah itu, Pelayan mengutus jemaat sambil mengatakan, 'Tuhan memberkati kamu dan melindungi kamu. Tuhan menyinari kamu dengan wajah-Nya dan memberi kamu kasih karunia. [25] Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi kamu damai sejahtera. Amin."

1542

Pada hari orang harus merayakan Perjamuan, pada acara tadi ditambahkan lagi hal yang berikut:

Tuhan kami Yesus Kristus tidak hanya satu kali saja mempersembahkan tubuhNya dan darah-Nya kepada-Mu di kayu salib, demi pengampunan dosa kami, tetapi Dia hendak juga membagikannya kepada kami agar menjadi santapan yang memberi kehidupan kekal. Karena itulah, anugerahkanlah kepada kami, agar kami menerima anugerah dan pemberian yang begitu besar ini dari-Nya dengan kesungguhan hati dan dengan semangat yang berkobar-kobar. Buatlah supaya dengan iman teguh kami menerima tubuh dan darah-Nya, Dia seluruhnya, sebab Dia, yang adalah Allah sejati dan manusia sejati, benar-benar merupakan roti dari surga, yang menghidupkan kami, supaya kami tidak lagi hidup dalam diri kami sendiri, menurut kodrat kami yang sama sekali rusak dan jahat, tetapi Dia hidup dalam kami, untuk menuntun kami menuju ke kehidupan yang suci, bahagia, dan kekal. Berilah juga agar kami benar-benar mendapat bagian dalam Perjanjian yang baru dan abadi, yaitu perjanjian anugerah, dengan kepastian dan keyakinan bahwa Engkau berkenan untuk selama-lamanya menjadi Bapa yang murah bagi kami, tidak memperhitungkan kesalahan kami kepada kami, dan melengkapi kami, sebagai anak-anak serta ahli waris yang kekasih, dengan segala hal yang kami butuhkan, baik untuk tubuh maupun untuk jiwa kami, supaya kami dengan tiada henti-hentinya memuliakan Engkau dan mengucap syukur kepada-Mu, dan membesarkan nama-Mu dengan perbuatan dan perkataan. Maka berilah, ya Bapa di surga, agar dengan cara itulah pada hari ini kami merayakan peringatan yang berbahagia akan Anak-Mu yang kekasih, menjalani latihan di dalamnya, dan memberitakan berkat kematian-Nya, supaya kami kembali memperoleh pertumbuhan serta penguatan dalam iman dan dalam segala hal yang baik, serta menyebut Engkau dengan kepercayaan yang semakin teguh Bapa kami, dan bermegah di dalam Engkau. Amin.

Seusai Perjamuan, orang memakai pengucapan syukur ini, atau yang serupa:

Bapa yang di surga, kami mengucap pujian dan syukur yang kekal kepada-Mu, karena telah Kaulimpahkan harta sebesar itu kepada kami, orang berdosa yang malang, yaitu telah membuat kami masuk ke dalam persekutuan dengan AnakMu Yesus Kristus, Tuhan kami, dengan menyerahkan Dia ke dalam maut bagi kami dan memberikan Dia kepada kami [26] menjadi makanan dan bekal kehidupan kekal. Sekarang anugerahkanlah juga kepada kami harta ini, yaitu janganlah membiarkan kami tidak ingat lagi akan hal-hal ini, tetapi biarlah hal-hal ini tertera dalam hati kami, sehingga kami semakin bertumbuh dan bertambah dalam iman yang giat mengerjakan segala perbuatan baik, dan dengan demikian untuk seterusnya mengatur seluruh kehidupan kami demi penyanjungan kemuliaan-Mu dan pembangunan sesama kami, oleh Dia, Yesus Kristus, AnakMu, yang dalam kesatuan dengan Roh Kudus hidup dan memerintah bersama Engkau, Allah, untuk selama-lamanya. Amin.

Pengucapan berkat, yang dilakukan pada saat jemaat pergi, sesuai dengan penetapan Tuhan kita, Bil 6:

Tuhan memberkati kamu dan melindungi kamu. Tuhan menyinari kamu dengan wajah-Nya dan memberi kamu kasih karunia. Tuhan kembali menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan tetap memberi kamu damai sejahtera. Amin.' 1545 Pergilah dengan damai, hendaklah Roh Allah menuntun kamu masuk ke dalam kehidupan kekal.

1542/5

Alkitab mengajar kepada kita bahwa wabah pes, peperangan, dan bencana lain yang serupa datang dari Allah dan merupakan hukuman-Nya atas dosa-dosa kita. Maka bila kita melihat kejadian itu menimpa kita, seharusnya kita. menyadari bahan Allah memurkai kita; lalu, jika kita benar-benar orang percaya, seharusnya kita mengakui kesalahan kita, sehingga kita membenci diri kita sendiri, berbalik kepada Tuhan sambil menyesal dan membenahi hidup kita, serta berdoa dengan kerendahan hati yang sejati, agar kita beroleh pengampunan.

Oleh sebab itu, bila sesekali kita melihat bahwa Allah mengancam kita, janganlah kita menyalahgunakan kesabaran-Nya. Sebaliknya, kita perlu menghindarkan hukuman-Nya yang kita lihat sudah siap menimpa kita. Karena itu, sebaiknya ditetapkan satu hari tiap-tiap minggu untuk mengemukakan hal-hal ini secara khusus; hendaklah pada hari itu orang menaikkan doa dan permohonan, sesuai dengan kebutuhan zaman. Maka berikut ini ada tata cara khusus untuk itu.

Pada awal khotbah ada pengakuan dosa umum, yang diucapkan pada hari Minggu, dan yang telah dimuat di atas.

Pada akhir khotbah, dikemukakan betapa dewasa ini Allah mendatangkan kesusahan atas umat manusia karena perbuatan yang mereka lakukan di seluruh bumi, dan betapa dunia diserahkan pada semua jenis kejahatan. Jemaat diajak pula berbalik dan membenahi [27] hidupnya, dan berdoa memohon kepada Allah agar beroleh belas kasihan. Sesudah itu, orang memakai tata cara berdoa ini:

Allah yang mahakuasa, Bapa di surga, kami menyadari dalam diri kami dan kami mengakui betapa kami benar-benar tidak layak menengadah ke langit untuk menghadap hadirat-Mu, dan betapa kami tidak boleh berani mengira bahwa seharusnyalah Kaukabulkan doa-doa kami, jika Engkau memperhatikan isi hati kami. Sebab, hati nurani kami menuding kami, dan dosa-dosa kami memberi kesaksian melawan kami, dan kami mengetahui bahwa Engkau adalah Hakim yang adil, yang tidak membenarkan orang-orang berdosa dan jahat, tetapi menghukum kesalahan mereka yang telah melanggar perintah-perintah-Mu. Dan, Tuhan, bila kami memperhatikan seluruh kehidupan kami, hati kami bingung dan kami tinggal merebahkan diri dan menjadi putus asa, seakan-akan kami telah masuk ke dalam jurang kematian. Namun, Tuhan, karena kemurahan-Mu yang tak terhingga Engkau telah berkenan memerintahkan agar kami berseru kepada-Mu, bahkan dari tempat neraka yang paling dalam. Pun Engkau memerintahkan agar makin kami sendiri lemah makin kami bernaung dan berlindung pada kebaikan-Mu yang tidak terikat pada apa pun. Juga, Engkau telah berjanji kepada kami akan menerima permintaan dan doa permohonan kami, bukan seakan-akan kamilah yang layak, melainkan dalam Nama dan karena jasa Tuhan kami Yesus Kristus, yang telah Kautetapkan menjadiJurusyafaat dan Pembela bagi kami. Maka kami sama sekali menanggalkan kepercayaan pada manusia, dan memberanikan diri hanya karena kebaikan-Mu menghadap keagungan-Mu dan menyeru nama-Mu yang kudus, untuk beroleh anugerah dan belas kasihan.

Pertama, ya Tuhan, selain berkat tak terhingga yang Kaubagikan secara umum kepada semua orang di bumi, Engkau telah mengaruniakan kepada kami begitu banyak anugerah khusus, sehingga kami tidak dapat menyebutkannya, bahkan cukup memahaminya pun tidak.

Pada khususnya, Engkau telah berkenan memanggil kami, agar mengenal Injil-Mu yang kudus, seraya membawa kami keluar dari perhambaan kami yang malang kepada iblis dan membebaskan kami dari penyembahan berhala yang terkutuk serta takhayul yang di dalamnya kami terbenam, untuk menuntun kami ke terang kebenaran-Mu. Meskipun demikian, karena tidak tahu bersyukur dan tidak mengerti, kami melupakan kebaikan yang telah kami terima dari tangan-Mu, dan kami menyimpang; kami telah berpaling dari-Mu dan mengejar keinginan kami sendiri; kami tidak memberi-Mu penghormatan dan tidak mematuhi firman-Mu yang kudus, sebagaimana seharusnya kami lakukan; kami sama sekali tidak menyanjung-nyanjung dan membesarkan Engkau sebagaimana sepatutnya. Engkau senantiasa setia memperingatkan kami melalui [28] firman-Mu, tetapi kami sama sekali tidak mendengarkan peringatan-peringatan-Mu. Maka kami telah berdosa, ya Tuhan, kami telah melukai hati-Mu. Karena itu, kami menimpakan kebingungan dan aib atas diri kami; kami mengetahui bahwa kami bersalah berat di hadapan pengadilan-Mu; jika Engkau hendak berbuat kepada kami sebagaimana layaknya, kami hanya dapat mengharapkan kematian dan hukuman kekal. Sebab, bila kami mau berdalih, hati nurani kami menuding kami, dan kejahatan kami ada di hadapan Engkau sehingga membuat kami layak dihukum. Memang, ya Tuhan, kami melihat betapa Engkau telah memurkai kami dengan adil melalui hukuman-hukuman yang telah menimpa kami. Engkau adil dan tidak memandang bulu, sehingga Engkau tidak menyiksa orang-orang milik-Mu dengan tidak beralasan. Maka karena kami telah merasakan pukulan tongkat-Mu, kami mengetahui bahwa kami telah menimbulkan amarah-Mu melawan diri kami. Sekarang juga kami tetap melihat tangan-Mu terangkat untuk menghukum kami, sebab pedang-pedang yang biasa Kaupakai untuk membalas dendam kini terhunus, dan ancaman-Mu melawan orang berdosa dan jahat siap dilaksanakan.

Maka itu, sekiranya Engkau menjatuhkan atas diri kami hukuman yang jauh lebih keras, dibandingkan dengan yang Kaulakukan hingga saat ini, dan sekiranya bukan satu malapetaka yang kami alami, melainkan seratus, bahkan sekiranya kutuk yang pernah Kaudatangkan untuk menghukum kesalahan umat-MuIsrael menimpa kami - kami mengakui bahwa adil adanya, dan kami tidak akan membantah bahwa kami menerimanya dengan tidak selayaknya.

Namun, ya Tuhan, Engkaulah Bapa kami, dan kami ini hanya debu dan abu. Engkaulah Pencipta kami, dan kami ini adalah perbuatan tangan-Mu. Engkaulah Gembala kami, dan kami adalah kawanan domba-Mu. Engkaulah Penebus kami, dan kamilah umat yang telah Kautebus. Engkaulah Allah kami, kami adalah warisan-Mu. Karena itu, janganlah hendaknya Engkau memurkai kami, sehingga Kauhajar kami dalam amarah-Mu. Janganlah Kauingat-ingat kesalahan kami, sehingga Kauhukum, tetapi hendaklah Engkau memukul kami dengan lemah lembut dalam kemurahan-Mu. Karena kelakuan kami yang tercela, murka-Mu telah berkobar. Tetapi, hendaklah Kaukenangkan bahwa pernah nama-Mu diserukan di atas kami, dan bahwa cap serta tanda-Mu tertera pada + kami. Hendaklah lebih berkenan kepada-Mu memelihara perbuatan yang telah Kaumulai dalam diri kami oleh rahmat-Mu, supaya seluruh bumi mengetahui bahwa Engkaulah Tuhan kami dan Penyelamat kami. Engkau tahu bahwa orang-orang mati, yang berada dalam kerajaan maut, dan mereka yang telah Kaubuang dan Kaubingungkan tidak akan memuji-muji Engkau;' tetapi jiwa yang sedih dan gundah gulana, hati yang remuk, nurani yang tertekan karena merasakan kejahatannya, dan yang haus akan rahmat-Mu, itulah yang akan [29] memuliakan dan memuji-muji Engkau. Umat-Mu Israel telah membangkitkan amarah-Mu berkali-kali karena perbuatannya yang jahat; Engkau telah menyiksa mereka dengan hukuman-Mu yang adil; tetapi bila mereka berbalik kepada-Mu, Engkau selalu menyambut mereka dengan penuh belas kasihan. Separah apa pun pelanggaran mereka, Engkau telah membelokkan tongkat-Mu dan kutuk-Mu yang telah disiapkan bagi mereka, karena Kaukenangkan perjanjian yang telah Kauadakan dengan hamba-hamba-Mu Abraham, Ishak, dan Yakub, sehingga doa-doa mereka tidak pernah ditolak oleh-Mu. Kami pun, karena rahmat-Mu, memiliki perjanjian yang jauh lebih baik, yang dapat kami kemukakan di depan-Mu, yaitu perjanjian yang telah Kauadakan dan Kaudirikan bagi kami dalam tulisan tangan Yesus Kristus, Juruselamat kami. Engkau telah menghendaki agar perjanjian itu ditulis dengan darah-Nya dan disahkan oleh kematian dan penderitaan-Nya. Karena itu, ya Tuhan, kami tidak mengandalkan diri kami sendiri, dan tidak mengharapkan lagi seorang manusia pun, tetapi mencari pertolongan pada perjanjian bahagia yang olehnya Tuhan kami, Yesus, telah mendamaikan kami dengan-Mu, dengan mempersembahkan tubuh-Nya menjadi korban kepada-Mu. Maka, ya Tuhan, pandangilah wajah Kristus-Mu, bukan kami, supaya karena syafaat-Nya murka-Mu diredakan dan 'wajah-Mu menerangi kami, menjadi sukacita dan keselamatan. Dan sudilah Engkau untuk seterusnya menerima kami dalam bimbingan-Mu yang kudus, dan memerintah kami oleh Roh-Mu, yang melahirkan kami kembali supaya kami menempuh kehidupan yang lebih baik, dan seterusnya.

Di sini perlu ditambahkan parafrase yang dimuat di atas pada akhir doa-doa yang dilakukan pada hari-hari Minggu sehabis khotbah; sesudah itu orang mengucapkan kata-kata yang berikut:

Kami tidak layak membuka mulut, untuk kami sendiri, dan untuk mengajukan permohonan kepada-Mu dalam keperluan kami. Tetapi, karena Engkau telah berkenan memerintahkan agar kami saling mendoakan, maka kami mendoakan semua saudara dan sesama warga kami yang malang, yang didatangi tongkat dan hukuman-Mu, dan memohon agar Engkau memalingkan murka-Mu dari mereka, khususnya N. dan N. Sudilah Engkau mengenangkan, ya Tuhan, bahwa mereka itu anak-anak-Mu, sama seperti kami. Kalau mereka telah melukai hati-Mu, janganlah hendaknya Engkau berhenti tetap mencurahkan atas mereka kebaikan-Mu dan belas kasihan-Mu, yang menurut janji-Mu harus ada terhadap semua orang percaya untuk selama-lamanya. Sudilah kiranya Engkau memandangi dengan belas kasihan semua Gereja dan semua bangsa yang kini Kausiksa,

1559

orang-orang yang dipukul oleh tongkat-Mu, oleh penyakit, penjara, atau kemiskinan, seraya menghibur mereka semua, sesuai dengan kebutuhan mereka yang Kaukenal, dan membuat hukuman-Mu [30] bermanfaat demi pembenahan mereka. Sudilah Engkau meneguhkan mereka, sehingga mereka bersabar, kurangilah kekerasan-Mu, dan pada akhirnya bebaskanlah mereka, sehingga mereka benar-benar diberi alasan untuk bersukacita karena kebaikan-Mu, dan memuji nama-Mu yang kudus. Pada khususnya kami memohon agar Engkau berkenan memperhatikan mereka yang berupaya demi mempertahankan kebenaran-Mu terhadap segala serangan, baik secara umum maupun dalam kasus-kasus khusus. Hendaklah Engkau meneguhkan mereka sehingga mereka gigih tak terkalahkan, membela mereka, mendampingi mereka dalam segala hal dan di mana-mana, sambil menjungkirbalikkan semua siasat dan persekongkolan musuh mereka, yang adalah juga musuh-Mu. Kiranya Engkau mengekang amarah musuh itu, dan membingungkan mereka dalam perbuatan mereka yang nekat melawan Engkau dan melawan anggota-anggota tubuh Anak-Mu.

1542/5

dengan wabah pes, atau peperangan, atau dengan tongkat-tongkat-Mu yang lain. Janganlah Engkau membiarkan umat Kristen sama sekali dihancurkan,janganlah Engkau membiarkan di bumi ini orang tidak mengingat lagi nama-Mu, janganlah Engkau membiarkan binasa semua orang yang Kaukehendaki agar nama-Mu diserukan atas mereka, sedangkan orang Turki dan kafir bermegah serta menghujat Engkau.

Selebihnya ditempatkan di atas ini, pada halaman kedua doa-doa yang dilakukan pada hari Minggu, sesudah khotbah.1

1545 Akhir ibadah doa

1542A

Sakramen Baptisan

1542A,1545

Baptisan adalah tanda dan lambang. Melaluinya Tuhan kita menyatakan kepada kita hendak melakukan hal-hal ini: membuat kita terhisab umat-Nya dan ahli waris kerajaan-Nya; mengampuni segala dosa kita oleh pembasuhan yang telah dilakukan Yesus Kristus dalam darah-Nya; dan melahirkan kita kembali melalui penyucian oleh Roh-Nya. Maka Pelayan Gereja akan mengingati dan menasihati dengan tegas mereka yang membawa anaknya kepadanya untuk dibaptis, tentang perhambaan manusia yang sengsara dan tentang keadaan serta kedudukannya yang malang pada saat kelahirannya. Dan ia akan menjelaskan kepada mereka bahwa anak-anak kita menderita penyakit yang sama, dan sama sekali tidak mungkin disembuhkan dan pulih kembali kecuali dengan pertolongan obat yang menyelamatkan, yaitu Roh Allah, yang menerangi mereka. Karena itu, mereka perlu berdoa kepada Tuhan memohon agar Dia sudi membantu dan mendampingi anak ini, menjauhkannya dari hukuman kekal, dan membawa dia ke kehidupan kekal, sesuai dengan pemilihan-Nya yang hanya berdasarkan kemauan-Nya sendiri dan rahmat-Nya yang bebas. Untuk membantu Pelayan melakukannya dengan lebih mudah, [31] di sini kami mencantumkan kata-kata peringatan singkat yang mengandung pengajaran mengenai hal-hal tersebut.

1542A

Pertolongan kita adalah dalam nama Allah, yang telah menjadikan, dan seterusnya.

1542/5
TATA CARA PELAYANAN BAPTISAN

Perlu dicatat bahwa orang harus membawa anak untuk dibaptis pada hari Minggu, pada jam katekisasi, atau pada hari-hari lain pada waktu kebaktian,[1] agar Baptisan dilangsungkan di depan jemaat, mengingat bahwa Baptisan itu merupakan penerimaan khidmat ke dalam Gereja

Seusai kebaktian,[2] orang menghadapkan anak itu. Lalu Pelayan mulai berkata:

Pertolongan kita adalah dalam Nama Allah, yang telah menjadikan langit dan bumi. Amin.

Apakah Saudara menghadapkan anak ini dengan maksud agar dibaptis?

Mereka menjawab: Ya.

1542A, 1542/5

Pelayan: Tuhan kita memperlihatkan kepada kita betapa malang dan sengsara kita pada saat kita dilahirkan, ketika Dia berkata bahwa kita perlu dilahirkan kembali.[3] Sebab, bila kodrat kita perlu dibarui agar bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah, hal itu menunjukkan betapa rusak dan terkutuk kodrat kita itu. Maka Dia mendorong kita agar kita merendahkan diri dan menyesali diri kita, dan dengan cara itu kita dipersiapkan-Nya untuk menginginkan dan memohon anugerah-Nya yang mampu menghapuskan seluruh kerusakan dan kutuk kodrat kita yang pertama. Sebab, kita tidak sanggup menerimanya, kecuali kalau kita lebih dulu menanggalkan seluruh kepercayaan pada kekuatan, hikmat, dan kebenaran kita sendiri, bahkan mencela apa saja yang ada dalam diri kami.

Akan tetapi, setelah memperlihatkan kemalangan kita, Dia juga menghibur kita dengan belas kasihan-Nya, karena Dia berjanji melahirkan kita kembali oleh Roh Kudus-Nya, sehingga kita menempuh kehidupan yang baru, yang bagi kita menjadi pintu masuk ke dalam Kerajaan-Nya. [32] Kelahiran kembali itu terdiri dari dua bagian. Yang pertama: kita harus menyangkal diri, dengan tidak lagi berbuat sesuai dengan akal budi kita, kesenangan kita, dan kemauan kita sendiri, tetapi menundukkan perasaan kita pada hikmat dan kebenaran Allah sehingga tertawan olehnya; kita harus mematikan apa saja yang datang dari diri kita dan dari daging kita; dan selanjutnya, kita harus mengikut terang Allah, untuk menyenangkan Dia dan mematuhi kehendak-Nya. Dia memperlihatkan hal itu kepada kita melalui Firman-Nya dan menuntun kita menuju ke situ oleh Roh-Nya. Penggenapan kedua hal itu terdapat dalam diri Tuhan kita Yesus. Kematian-Nya dan penderitaan-Nya mempunyai kekuatan dan keampuhan yang begitu besar, sehingga bila kita mendapat bagian di dalamnya maka kita seolah-olah dikuburkan bagi dosa,1 supaya keinginan daging kita dimatikan. Begitu pula, oleh kekuatan kebangkitan-Nya kita bangkit menempuh kehidupan yang baru, yang datang dari Allah, sebab Roh-Nya membimbing dan memerintah kita, untuk dalam diri kita melakukan perbuatan yang berkenan kepada-Nya. Akan tetapi, inilah pokok pertama dan utama keselamatan kita: oleh kemurahan-Nya Dia mengampuni semua kesalahan kita; Dia tidak memperhitungkannya kepada kita, tetapi menghapuskan ingatannya, supaya tidak lagi masuk hitungan dalam pengadilan-Nya. Semua anugerah-Nya itu dikaruniakan kepada kita bila Dia berkenan memasukkan kita ke dalam Gereja-Nya melalui Baptisan, sebab dalam sakramen itu dinyatakan-Nya kepada kita pengampunan segala dosa kita. Dengan maksud itu telah ditetapkanNya tanda air, agar bagi kita menjadi lambang hal ini: sebagaimana oleh unsur air kotoran jasmani dibersihkan, begitu pula Dia hendak mencuci dan menyucikan jiwa kita, agar tidak tampak lagi satu noda pun. Selain itu, baptisan itu menggambarkan pula pembaruan kita, yang, sebagaimana telah dikatakan, terletak dalam upaya mematikan daging kita, dan dalam kehidupan rohani, yang dihasilkannya dan dibangkitkannya dalam diri kita.

Dengan demikian, dalam Baptisan kita menerima anugerah dan berkat ganda dari Allah kita, asal saja kita tidak meniadakan kekuatan sakramen itu dengan sikap tidak tahu berterima kasih. Yaitu: di dalamnya kita memiliki kesaksian yang pasti bahwa Allah mau menjadi Bapa yang murah hati terhadap kita, dan sama sekali tidak memperhitungkan kesalahan serta pelanggaran kita kepada kita. Kedua, Dia akan mendampingi kita melalui Roh Kudus-Nya, agar kita sanggup berjuang melawan iblis, dosa, dan nafsu daging kita, hingga memperoleh kemenangan, yang membuat kita hidup dalam kebebasan Kerajaan-Nya, yang adalah Kerajaan kebenaran.

[33] Oleh karena kedua hal itu dilaksanakan dalam diri kita oleh anugerah Yesus Kristus, maka hakikat Baptisan itu dan kebenaran yang diungkapkan olehnya terdapat di dalam diri-Nya. Sebab, kita tidak memiliki pencucian selain darah-Nya, dan kita tidak memiliki pembaruan selain dalam kematian dan kebangkitan- Nya. Akan tetapi, sama seperti Dia memberitahukan segala kekayaan dan berkat itu melalui Firman-Nya, begitu pula semua itu.dibagikanNya kepada kita melalui sakramen-sakramen-Nya.

Akan tetapi, Allah kita yang baik tidak menganggap sudah cukup mengangkat kita menjadi anak-Nya dan menerima kita ke dalam persekutuan Gereja-Nya. Sebaliknya, Dia mau membentangkan anugerah-Nya lebih luas lagi atas diri kita, dengan berjanji bahwa Dia akan menjadi Allah kita dan keturunan kita turun-temurun sampai seribu angkatan.1 Karena itu, kendati anak-anak orang percaya termasuk keturunan Adam yang rusak, Dia tetap juga bersedia menerima mereka, oleh kekuatan perjanjian itu, dan menganggap mereka terhisab anak-anak-Nya. Sebab itu, dari semula dikehendaki-Nya agar dalam Gereja-Nya anak-anak menerima tanda sunat, yang olehnya pada waktu itu Dia tunjukkan apa saja yang dewasa ini diperlihatkan oleh Baptisan.2 Dan sebagaimana diperintahkan-Nya agar mereka disunat, begitu pula mereka dianggapNya anak-anak-Nya dan dikatakan-Nya bahwa Dia adalah Allah mereka, sama seperti Dia telah menjadi juga Allah nenek moyang mereka.

Maka itu, kini sama sekali tidak perlu diragukan bahwa anak-anak kita ini ahli waris kehidupan kekal yang telah dijanjikan-Nya kepada kita. Sebab, Tuhan Yesus telah turun ke bumi bukan untuk mengurangi anugerah Allah, BapaNya, melainkan untuk memperluas perjanjian keselamatan, yang waktu itu terbatas sehingga hanya mencakup umat Yahudi, hingga meliputi seluruh dunia. Karena itulah, Rasul Paulus berkata, Allah telah menguduskan mereka mulai waktu mereka masih dalam kandungan ibunya, untuk memisahkan dan membedakan mereka dari anak-anak orang-orang kafir dan tidak percaya. Oleh sebab itu, Tuhan kita Yesus Kristus telah menyambut anak-anak yang dibawa kepada-Nya, sebagaimana tertulis dalam pasal 19 Injil Matius, 'Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada-Nya, 1545 supaya Dia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Tetapi Yesus berkata: Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah [34] yang empunya Kerajaan Surga.'3 1542A, 1542/5 Dengan menyatakan bahwa merekalah yang empunya Kerajaan Surga, meletakkan tangan-Nya atas mereka, dan memohon anugerah Allah, Bapa-Nya bagi mereka, Dia mengajarkan kepada kita dengan cukup jelas, bahwa kita tidak boleh menghalangi mereka sehingga tidak termasuk Gereja-Nya. Maka kita mengikuti pedoman ini, dan menerima anak ini dalam Gereja-Nya, untuk membuatnya mendapat bagian dalam semua harta yang telah dijanjikan-Nya kepada orang-orang percaya milik-Nya. Dan lebih dulu kita menghadapkannya kepada-Nya melalui doa kita, ambil mengatakan semua dengan ikhlas dan rendah hati:

Tuhan Allah, Bapa yang abadi dan mahakuasa, oleh kemurahan-Mu yang tak terhingga Engkau telah berkenan berjanji kepada kami bahwa Engkau akan menjadi Allah kami dan anak-anak kami. Karena itu, kami berdoa memohon kepada-Mu agar Engkau berkenan meneguhkan anugerah itu dalam anak ini, yang diperanakkan oleh seorang ayah dan seorang ibu yang telah Kaupanggil menjadi warga Gereja-Mu. Kami menghadapkan dan mempersembahkannya kepada-Mu. Karena itu, sudilah Engkau menerimanya dalam lindungan-Mu, menyatakan bahwa Engkaulah Allah dan Penyelamatnya, dan mengampuni dosa turunan yang menjadi kesalahan seluruh keturunan Adam, serta kemudian menguduskan dia oleh Roh-Mu, agar ketika ia akil balig ia mengenal-Mu dan menyembah-Mu sebagai satu-satunya Allahnya, sambil memuliakan Engkau dalam seluruh kehidupannya, agar senantiasa memperoleh dari-Mu pengampunan segala dosanya. Dan agar ia dapat memperoleh semua anugerah itu, sudilah Engkau menerimanya masuk dalam persekutuan Tuhan kami Yesus, sehingga sebagai seorang anggota tubuh-Nya ia mendapat bagian dalam semua harta-Nya. Dengarkanlah kami, ya Bapa yang penuh belas kasihan, agar Baptisan yang kami layankan kepadanya sesuai dengan perintah-Mu menghasilkan buah dan kekuatannya, sebagaimana dinyatakan kepada kami oleh Injil-Mu:Bapa kami yang di surga, 1545 Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah KerajaanMu, jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, [35] dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat. Amin.

1542A, 1545

Sesudah itu, Pelayan akan mengajukan pertanyaan ini kepada orangtua anak itu:

Apakah Saudara-saudara mau anak ini dibaptis dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus?

Mereka menjawab: Mau.

Pelayan:

1542A, 1542/5 Kita hendak menerima anak ini ke dalam persekutuan Gereja Kristen. Maka berjanjikah kamu untuk, bila ia cukup berumur untuk memahaminya, menyampaikan kepadanya ajaran yang diterima umum dalam umat Allah, yang ikhtisarnya tercantum dalam Pengakuan Iman yang kita semua miliki:

Aku percaya kepada Allah Bapa, 1545 Yang mahakuasa, Khalik langit dan bumi. Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria, yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mad dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut, pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa Yang Mahakuasa, dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Aku percaya kepada Roh Kudus. Aku percaya adanya Gereja (Kristen) yang kudus dan am, persekutuan orang kudus, pengampunan dosa, kebangkitan daging, dan hidup yang kekal. Amin.

1542,1545 Artinya sebagai berikut. Kita mengaku memiliki satu Allah yang esa. Dia kita sembah, dan kepada Dia kita mempersembahkan segala puji-pujian dan kemuliaan. Hanya Dialah yang kita seru dalam segala keperluan kita; hanya kepada Dialah kita ucapkan syukur atas segala kebaikan yang kita terima. Selanjutnya, bahwa di dalam satu Zat ilahi yang esa kita mengenal Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Begitu pula, bahwa kita menerima sebagai kebenaran yang pasti riwayat sejarah yang tertulis dalam Kitab Injil mengenai dikandungnya Yesus Kristus, kelahiran, kematian, dan kebangkitan-Nya, serta kenaikanNya ke surga. Dan bahwa orang harus menantikan kedatangan-Nya sebagai Hakim seluruh dunia. Dan karena seluruh perbuatan dan penderitaan-Nya bagi kita tidak boleh sia-sia dan tidak bermanfaat, maka perlulah kita menganggap pokok keselamatan kita dan semua [36] bagiannya terletak dalam hal-hal tersebut di sin. Juga, bahwa oleh anugerah dan kekuatan Roh Kudus kita diberi bagian dalam Yesus Kristus dan segala harta-Nya. Karena itu, kita menambahkan bahwa kita percaya adanya Gereja Yang Kudus, sebab Allah membuat kita lahir kembali, oleh Roh-Nya, di dalam Gereja-Nya, melalui pelayanan Firman-Nya dan sakramen-sakramen-Nya. Juga, bahwa kita berharap Allah karena belas kasihan-Nya senantiasa mengampuni kesalahan semua anggota Gereja-Nya, dan memelihara serta melindungi mereka hingga kebangkitan yang berbahagia, yang bagi mereka menjadi pintu masuk ke dalam kehidupan kekal.

1542A Dan hendaklah kamu memperkenalkan pula kepadanya ajaran kudus Tuhan kita, dan menyampaikan kepadanya hukum-Nya yang kudus sambil mengajarkan kepadanya hukum-hukum yang telah diberikan-Nya kepada Musa disertai perintah meneruskannya kepada umat-Nya. Kata-kata 'Aku Tuhan Allahmu, yang' dan seterusnya mengungkapkan keinginan-Nya agar tiap-tiap orang memegangnya.

1542/5 Jadi, kamu berjanji hendak berupaya menyampaikan kepadanya seluruh ajaran kudus ini, dan pads umumnya segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, sehingga ia menerimanya se bagai Firman Allah yang pasti, yang furan dari surga. Juga, hendaklah kamu menasihai dia agar hidup sesuai dengan Pedoman yang telah diberikan kepada kita oleh Tuhan dalam hukum-Nya, yang dapat dirangkumkan dalam kedua pokok ini: kita harus mengasihi Allah dengan segenap perasaan kita dan dengan segenap hati kita dan dengan segenap kekuatan kita, dan sesama kita manusia seperti diri kita sendiri.' 1542A Hendaklah kamu juga mengajar dia selaku seorang Kristen yang sejati menyangkal diri dan meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut 1542A, 1545 Yesus, Anak-Nya, sambil memikul salib-Nya, artinya kesusahan dan siksaan yang akin didatangkan atas dirinya oleh Tuhan kita, sehingga seluruh hidupnya dibaktikan kepada kehormatan Allah dan pembangunan Gereja-Nya. Karena itu, hendaklah kainu memperingatkan dia dan menasihati dia, dan menghukum dia bila ia bersalah, sebagaimana tiap-tiap orang wajib melakukan terhadap sesamanya orang Kristen, sehingga ia dibesarkan dalam ajaran kudus dari Allah. Hendaklah kamu berjanji begitu. Dan mereka menjawab: Kami berjanji.

1542/5 [37] Begitu pula, sesuai dengan nasihat-nasihat yang telah diajukan-Nya melalui para Nabi dan Rasul-Nya, hendaklah ia menyangkal dirinya dan nafsunya sendiri serta mengabdikan dirinya kepada kemuliaan Nama Allah dan Yesus Kristus, dan pembangunan sesamanya manusia.

1542A

Dengarkanlah Injil mengenai Cara membawa anak-anak kepada Tuhan kita menurut Mat 19.

Anak-anak kecil dibawa kepada Yesus Kristus, supaya Dia meletakkan tanganNya atas mereka dan mendoakan mereka. Akan tetapi, murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Tetapi Yesus berkata, 'Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Surga. Lalu Dia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka.

Melalui nas itu benar-benar jelaslah bahwa Allah tidak menolak anak-anak kecil, sebab Dia Penyelamat mereka. Maka kita mempersembahkan anak ini kepada-Nya sejauh kita sanggup melakukannya, sambil menerimanya dalam Gereja yang lahiriah dan menganggapnya sebagai anggota Gereja itu.

Apakah kamu ingin supaya anak ini dibaptis? Orangtua akan menjawab: Ingin. Pelayan: Berilah dia nama. Orangtua: N.

1542/5

Setelah orangtua mengucapkan janji, orang memberi nama kepada anak itu, lalu Pelayan membaptisnya.

1542A,1542/5 Sesudah itu, Pelayan akan membaptis dia dengan memercikkan air murni tanpa tambahan apa pun pada kepalanya sambil berkata: [38] Dalam Nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.[1]

S 1542A, 1545
Selanjutnya Pelayan mengatakan lagi:

Sudilah Tuhan, Allah kita, karena rahmat dan kebaikan-Nya, membuat anak ini, yang telah diciptakan-Nya dan dibentuk-Nya menurut gambar dan rupaNya, menjadi seorang anggota tubuh Yesus Kristus, Anak-Nya, yang menghasilkanbuah yang layak bagi seorang anak Allah. Amin. Allah menyertai kamu untuk selama-lamanya.

1542/5

Semua itu diucapkan dengan suara nyaring, dalam bahasa rakyat, sebab rakyat yang hadir harus menjadi saksi acara itu, sehingga perlu mereka memahaminya, dan juga agar semua orang dibina dan menyadari serta mengingat kembali hasil pelaksanaan Baptisan pada diri mereka.

Kami tahu bahwa di tempat lain orang memakai banyak upacara lain. Kami tidak menyangkal upacara itu telah dipakai sejak zaman purbakala. Akan tetapi, orang telah mereka-rekanya dengan semau-maunya, atau paling tidak dengan salah satu alasan yang tidak cukup berbobot, sebab upacara itu dikarang di luar Firman Allah; lagi pula, darinya telah mengalir begitu banyak takhayul. Karena itu, bagi kami tidak sulit untuk meniadakannya, agar tidak ada lagi halangan yang mencegah rakyat langsung datang kepada Yesus Kristus. Pertama, dalam hal-hal yang sama sekali tidak diperintahkan kepada kita oleh Allah kita memiliki kebebasan; selanjutnya, segala hal yang tidak berguna untuk membangun tidak boleh diterima ke dalam Gereja, dan kalau telah dimasukkan harus dicabut. Apalagi hal-hal yang hanya menyebabkan orang tersandung, dan yang menjadi sarana penyembahan berhala dan pandangan keliru sama sekali tidak boleh dibiarkan. Tidak perlu diragukan lagi bahwa krisma,2 acara menyalakan lilin sebagai lambang terang Kristus, dan upacara-upacara serupa, sama sekali tidak berasal dari penetapan Allah, tetapi ditambahkan oleh manusia dan telah berkembang begitu rupa, sehingga orang lebih memperhatikan dan menghargainya daripada pranata yang ditetapkan oleh Yesus Kristus sendiri. Paling tidak, kami memiliki tata cara Baptisan yang telah ditetapkan oleh Yesus Kristus, dipertahankan dan dipakai oleh para Rasul, dan menjadi kebiasaan dalam Gereja Purba.' Maka orang hanya bisa mempersalahkan kami karena kami tidak mau menganggap diri kami lebih berhikmat daripada Allah sendiri.

1542A

[39] Perayaan Sakramen Perjamuan Kudus

1542A, 1545

Ekaristi adalah upacara yang membuat orang mengambil bagian dalam tubuh dan darah Tuhan, demikianlah kesaksian Rasul Paulus. Orang harus mengambilnya dengan maksud agar kita semakin berdiam dan hidup dalam Kristus, dan Dia semakin hidup dan berdiam dalam diri kita. Karena itu, bila kita merayakan Perjamuan Kudus itu kita seharusnya melakukan segala sesuatu dengan cara yang membuat kita makin lama makin ingin hidup dan berdiam dalam Kristus (artinya, makan daging dan minum darah Tuhan), dan menerima makanan serta minuman itu dengan hasil dan rasa keagamaan yang semakin besar. Jadi, semestinya orang menetapkan dan mengatur acara ini begitu rupa, sehingga rakyat diajar dan dinasihati semestinya betapa perlu bagi mereka sering mengambil bagian dalam daging dan darah Tuhan, dan betapa besarnya harta yang kita peroleh dari perbuatan mengambil bagian di dalamnya dan mengecapnya.

Dari hal itu kita menarik beberapa kesimpulan. Pertama, Perjamuan boleh disuguhkan hanya kepada mereka yang mampu dan yang sangat ingin menerima daging dan darah Tuhan, dan yang telah hidup di dalam Tuhan, sedangkan Tuhan hidup dalam diri mereka; yang juga ingin supaya kehidupan yang dari Kristus itu semakin ditambahkan dan ditumbuhkan dalam diri mereka (sebab dalam Perjamuan Kudus ini orang diberi bagian dalam tubuh dan darah Kristus agar kita hidup seluruhnya di dalam Dia dan Dia dalam diri kita). Karena itu, mereka yang membagi-bagikan rahasia-rahasia Allah dengan baik dan setia, perlu mengetahui (sejauh kasih Kristen dan agama menuntut cara pelayanan yang suci ini2) bahwa mereka yang hendak disuguhi Perjamuan Tuhan telah dimasukkan menjadi anggota tubuh Tuhan Kristus melalui Baptisan dan bahwa mereka itu anggota-anggota-Nya yang sejati dan hidup, serta lapar akan santapan kehidupan kekal dan haus akan minuman kudus ini. Yang lain-lain tidak dapat mengambil bagian dalam sakramen itu kecuali dengan mendatangkan hukuman atas diri mereka; sebab itu mereka patut dijauhkan dari Perjamuan Kudus (sebagaimana telah diperintahkan dalam Gereja Lama) oleh diaken. Maka mereka yang belum mendapat pelajaran lengkap mengenai iman Kristen, dan orang-orang jahat, dan mereka yang sedang menjalani masa penyesalan dan belum diterima kembali, harus keluar dari gereja. Karena itu, Tuhan kita juga telah menyuguhkan Perjamuan yang pertama hanya kepada beberapa [40] murid-Nya yang terpilih. Sebab barang yang kudus tidak boleh diberikan kepada anjing,' dan santapan kehidupan kekal tidak boleh disuguhkan kepada mereka yang sama sekali tidak lapar.

Oleh karena itu, Perjamuan Tuhan hanya boleh dilayankan kepada mereka yang dikenal dan diuji (sebagaimana telah dikatakan) dengan ukuran kasih dan iman, yang memang perlu orang miliki dalam pelayanan yang kudus ini. Pelayanannya memerlukan juga pengakuan dengan mulut, sedangkan dalam tingkah laku kita tidak boleh ada apa-apa yang bertentangan dengan pengakuan itu. Jadi, para pelayan bertindak suci dan dengan cara yang layak pelayanan mereka dan martabat pelayanan itu, kalau mereka tidak menerima seorang pun pada sakramen-sakramen kecuali yang telah diuji dan diajarkan sebelumnya.

Tambahan lagi (sebab makanan dan minuman kehidupan kekal ini hanya boleh dilayankan kepada mereka yang amat menginginkannya) kita menyimpulkan bahwa bila Perjamuan dilayankan kepada orang banyak maka dalam acaranya mereka harus diperingatkan dengan berbagai cara agar mereka mengetahui dan merasa betapa perlu mereka menarik manfaat dari pembagian Kristus itu, dan harta-harta apa dipersembahkan kepada mereka dalam pembagian itu.Oleh karena itu, sebaiknya kita memulai perayaan misteri Perjamuan dengan pengakuan dosa-dosa kita, dan menambahkan pelajaran Hukum dan Injil, disertai mazmur-mazmur. Maksudnya agar melalui pengakuan dosa-dosa kita itu dan melalui penjelasan mengenai Hukum ilahi (yang menetapkan hukuman dalam dunia ini dan hukuman kekal atas dosa-dosa, dan memberikan harta-harta dunia ini dan dunia yang akan datang hanya kepada orang baik) dalam diri kita ditimbulkan pengetahuan dan kesadaran yang lebih besar mengenai dosa-dosa itu, dan mengenai hukuman kekal yang patut kita terima karena dosa-dosa itu. Sebab, bila kita memperhatikan betapa tidak hanya beberapa perbuatan kita, tetapi seluruh kehidupan kita bertentangan dengan hukum Allah, dan betapa besarnya kuasa dosa dalam daging kita, sehingga yang baik yang kita kehendaki tidak kita perbuat, tetapi yang jahat yang kita benci,' maka hal itu membuat kita menyadari betapa perlu kita semakin mendapat bagian dalam daging dan darah Tuhan. Hanya dalam daging dan darah Kristus itu terdapat kebenaran dan hidup, sebab dalam daging dan darah kita tidak ada sesuatu yang baik,' sehingga tidak mungkin daging dan darah itu mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Maka sepatutnya dalam Perjamuan Kudus, selain pengakuan dosa, orang berdoa memohon pengampunan dosa itu, membacakan dan menjelaskan [41] hukum ilahi, dan menyanyikan mazmur-mazmur yang isinya membesarkan keagungan Allah, menjelaskan Hukum, dan memohon pengampunan dari Allah. Akan tetapi, melalui pemberitaan Injil kita mengetahui bahwa Yesus Kristus, Tuhan kita, Allah sejati dan manusia sejati, telah melunasi dosa-dosa kita di kayu salib di hadapan Allah, Bapa-Nya, dengan mempersembahkan korban tubuh dan darah-Nya, dan berkenan memberi kita hidup dalam diri-Nya dan Dia dalam diri kita dengan cara kita mengambil bagian di dalamnya.

Maka itu, melalui pemberitaan Injil itu kita menyadari juga keistimewaan harta-harta yang ditawarkan kepada kita bila kita diberi mengambil bagian dalam daging dan darah Tuhan. Pertama, kita dibuat yakin tentang pengampunan dosa kita, dan merasa pasti telah menerima anugerah Sang Bapa, yang telah mengangkat kita menjadi anak-Nya dan ahli waris-Nya oleh Anak-Nya, dengan mengampuni semua kesalahan kita, baik yang turun-temurun maupun yang telah kita lakukan sendiri, dan karena kemurahan-Nya yang besar mengampuni segala dosa kita tiap-tiap kali kita menyakiti hati-Nya tetapi dengan rendah hati meminta maaf. Sebab itu, kita berserah kepada kerelaan dan pemeliharaanAllah yang bagaikan seorang bapa, dan dalam segala kesusahan menyeru Dia dengan tekad yang sebesar-besarnya seraya memohon segala harta dari-Nya.

Selanjutnya, kita dibuat yakin bahwa, sebab Yesus Kristus adalah kebenaran dan hidup dalam diri-Nya sendiri dan hidup bagi Bapa 1542A yang telah mengutus Dia, Dia memberikan juga kehidupan dari Allah kepada orang-orang milik-Nya, kehidupan yang berbahagia dan kekal, supaya mereka hidup di dalam Dia dan Dia dalam mereka. Kita belajar juga yang ini, bahwa oleh pemberian daging dan darah Yesus Kristus kita memiliki dengan semakin berlimpah-limpah kehidupan dan kebenaran dari Allah, yaitu segala kebahagiaan. Sebab, makin Dia memberi kita kelimpahan hidup dalam diri-Nya dan Dia di dalam kita (kita yang di luar itu sama sekali tidak memiliki kebaikan apa-apa dalam diri kita), makin dilimpahkan kepada kita kehidupan-Nya, yang adalah kehidupan dari Allah, kebenaran, dan kebahagiaan. 1545 Demikianlah kita benar dalam Yesus Kristus dan menempuh kehidupan baru oleh Yesus Kristus itu.

1542A. 1545

Maka, agar kita memperhatikan hal-hal itu dengan lebih cermat dan agar kita lebih bersemangat serta lebih rindu akan menerima santapan dan aminuman kehidupan kekal yang kudus ini, kita sebaiknya menambahkan, selain mazmur-mazmur dan nyanyian-nyanyian syukur, pembacaan Injil, pengakuan iman, dan korban persembahan yang kudus. Acara itu menjelaskan apa yang telah diberikan kepada kita di dalam Kristus, dan apa, serta berapa besarnya, [42] harta yang kita terima melalui pemberian daging dan darah-Nya. Begitu pula, acara tersebut merupakan peringatan bagi kita agar kita menghargai harta itu dengan semestinya dan memuji-mujinya dengan pujian sejati serta pengucapan syukur yang berkobar-kobar, dan juga berbuat begitu rupa sehingga dipuji dan dinilai berharga oleh orang-orang lain. Tidak dengan sembarangan kami menyebut korban persembahan itu di samping hal-hal yang telah kami katakan sebelumnya. Sebab, bilamana (didorong dan digugah oleh pembacaan dan penjelasan Injil dan pengakuan iman kita yang orang ikrarkan sesudahnya) kita mengingat-ingat bahwa Yesus Kristus telah diberikan kepada kita oleh kebaikan tak terhingga Bapa di surga, dan bersama-sama Dia segala sesuatu, yaitu pengampunan dosa, perjanjian keselamatan abadi, kehidupan dan kebenaran dari Allah, dan akhirnya semua hal yang patut didambakan yang ditambahkan kepada anak-anak Allah, artinya kepada mereka yang mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya' - maka dengan cukup beralasan kita mempersembahkan diri dan sama sekali tunduk kepada Allah Bapa dan kepada Tuhan kita Yesus Kristus sebagai tanda syukur atas harta yang begitu banyak dan begitu besar. Dan kita memberi kesaksian tentangnya dengan mempersembahkan korban dan pemberian kudus (sebagaimana dituntut oleh kasih Kristen), yang dipersembahkan kepada Yesus Kristus dan kepada orang-orang kecil milik-Nya, yakni kepada mereka yang lapar, yang haus, yang telanjang, orang asing, orang sakit, orang yang ditahan dalam penjara.' Sebab semua orang yang hidup di dalam Kristus dan yang memiliki Dia, yang hidup di dalam mereka, berbuat dengan rela apa yang diperintahkan kepada mereka oleh Hukum. Dan yang diperintahkan oleh Hukum ialah agar orang tidak tampil di hadapan Allah tanpa membawa korban persembahan.' Hal itu ditunjukkan pula kepada kita oleh kenyataan bahwa tidak seorang pun menyatakan tunduk pada tuannya yang jasmani atau pada orang yang telah berbuat baik terhadap dirinya tanpa tanda terima kasih, yang dilakukan dengan cara memberikan persembahan.

Ketiga, karenanya kita wajib juga berdoa memohon keselamatan bagi semua orang (dengan cara itu hidup Yesus Kristus harus dikobarkan dan semakin dikuatkan dalam diri kita). Tetapi, kehidupan Kristus ialah tahu mencari dan menyelamatkan apa yang sesat dan lalang. Maka dengan cukup beralasan kita mendoakan orang dari semua golongan. Dan sebab kita sungguh-sungguh menerima Yesus Kristus dalam sakramen ini, dengan cukup beralasan kita menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran di dalam Perjamuan Kudus ini seraya menerima Ekaristi dengan ketakwaan yang besar, dan menyelenggarakan seluruh misteri ini dengan puji-pujian serta pengucapan syukur.

Maka dengan demikian seluruh cara dan aturan pelayanan Perjamuan kita kenal melalui sifat dan penetapan Perjamuan, yang juga sesuai dengan pelayanannya dalam Gereja Lama, yaitu Gereja para rasul, para martir, dan [43] bapa-bapa yang suci. Hal ini juga sesuai dengan mereka, yaitu bahwa dalam pelayanan semua sakramen kita memakai bahasa yang lazim, bahasa rakyat. Sebab, segala hal yang dikatakan dan dilakukan merupakan milik semua orang yang hadir, dan harus meneguhkan serta membangkitkan iman kita, dan mengobarkan kerinduan akan Allah dalam segala hal. Karena itu, bila kami mendorong orang banyak agar mereka mempersiapkan diri baik-baik sebelum mendatangi perjamuan suci itu, kami selalu mengajar dan memperingatkan mereka tentang keempat hal ini.

Pertama, bahwa disebabkan dosa Adam dan dosa-dosa kita sendiri kita binasa, sehingga dalam seluruh kodrat dan daging kita tidak ada apa pun yang baik. Sebab itu, daging dan darah kita tidak mungkin mewarisi Kerajaan Allah. Maka itu, kita harus digugah agar menyadari dosa kita dan membenahi kehidupan kita yang jahat, agar kita mengaku pelanggaran-pelanggaran kita dengan tulus ikhlas dan meminta agar perbuatan itu diampuni.

Kedua, bahwa hanya karena jasa Yesus Kristus dosa kita dapat diampuni; Dia telah memperoleh pengampunan itu dari Bapa dengan kematian-Nya dan penumpahan darah-Nya yang berharga. Dia juga yang membangkitkan kebenaran-Nya dalam diri kita, bila Dia membuat kita hidup di dalam Dia, dan Dia hidup dalam diri kita.

Ketiga, bahwa Kristus menyerahkan diri-Nya sendiri dalam sakramen Perjamuan ini. Sebab, tatkala memberikan roti dan anggur dikatakan-Nya: Ambillah, makanlah, sebab inilah tubuh-Ku, dan seterusnya. Jadi, Dia benar-benar menyuguhkan tubuh-Nya bersama roti, dan darah-Nya bersama cawan. Mengapa? Demi pengampunan dosa dan peneguhan perjanjian baru. Sebab Dia berkata, 'yang diserahkan bagi kamu'. Dan sesudah itu, 'yang ditumpahkan bagi kamu untuk pengampunan dosa'. Dan sesudah itu lagi, 'Inilah perjanjian baru, perjanjian anugerah yang abadi, supaya Allah menjadi Bapa yang murah hati bagi kita oleh Yesus Kristus, dan kita menjadi anak-anak-Nya'. Jadi, Yesus Kristus memberikan diri dalam sakramen ini supaya Dia hidup dalam diri kita dan kita dalam diri-Nya, dan supaya olehnya kita diyakinkan tentang pengampunan dosa kita karena Dia, dan tentang peneguhan perjanjian baru yang membuat kita menjadi anak Allah, dan Allah menjadi Bapa kita. Jadi, satu keturunan, satu roh, satu kodrat. Dan semua yang masih kurang akan ditambahkan oleh Tuhan Yesus Kristus. Sebab itu, seharusnya kita tidak memperhatikan pelayannya atau hal-hal lahiriahnya, tetapi sabda Yesus Kristus, perbuatan-Nya, dan kuasa-Nya, supaya kita tidak meragukan bahwa melalui sakramen itu Yesus memberi kita tubuh-Nya dan darah-Nya agar kita hidup di dalam Dia dan Dia dalam kita, dengan meyakinkan kita bahwa oleh-Nya kita memiliki penghapusan tuntas segala dosa kita dan [44] peneguhan anugerah Bapa surgawi serta perjanjian kekal, bahwa kita adalah anak-anak Allah, yang adalah Bapa kita, dan bahwa kita diberi-Nya semua harta.

Di sini diberikan dua hal. Yang pertama termasuk perkara bumi, yakni roti dan anggur. Yang kedua bersifat surgawi, yaitu persekutuan dengan Kristus, yakni tubuh dan darah-Nya. Kedua hal itu diberikan kepada kita karena dua alasan: demi pengampunan dosa, dan untuk menambahkan kehidupan Kristus dalam diri kita, artinya peneguhan perjanjian baru.

Akhirnya, kami mengajar bahwa seharusnya di sini kita mengucap syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat-berkat yang besar itu dengan hati, dengan perkataan, dan dengan perbuatan, dan memuji-muji serta mengagungkan peringatan akan Yesus Kristus dan semua berkat-Nya, yaitu penjelmaan-Nya menjadi manusia, penderitaan-Nya, kebangkitan-Nya, kenaikan-Nya ke surga, pengutusan Roh Kudus, kedatangan-Nya untuk menghakimi dunia; akhirnya segala sesuatu yang dilakukan-Nya bagi kita dan dikerjakan-Nya dalam diri kita.

Oleh karena itu, dalam hal Perjamuan seharusnya kita menanggalkan semua percakapan yang tidak bersungguh-sungguh dan semua pertengkaran mulut, dan terutama melakukan dan mencari apa yang dikatakan di atas ini. Dengan demikian kita menyadari betapa perlu Kristus hidup dalam diri kita dan kita di dalam Dia, dan percaya bahwa dalam sakramen ini Dia memberikan diri-Nya kepada kita supaya kita hidup dalam diri-Nya, dan Dia di dalam kita, supaya Dia memperoleh pengampunan dosa-dosa kita dan mewujudkan kehidupan Allah dalam diri kita, dan juga supaya diampuni-Nya tiadanya kebaikan, yang sama sekali tidak ada pada kita. Maka inilah tujuan dan hal utama dalam seluruh misteri Perjamuan ini: kita hidup dalam Kristus, dan Dia dalam diri kita. Semoga hal itu dianugerahkan kepada kita oleh Bapa surgawi, melalui Kristus. Amin.

1542/5

Perlu dicatat, bahwa pada hari Minggu menjelang perayaan Perjamuan perayaannya harus diberitahukan kepada rakyat. Maksudnya, pertama, agar tiap-tiap orang mempersiapkan diri untuk menerimanya dengan cara yang layak, dan dengan rasa hormat yang patut. Kedua, agar orang tidak membawa anak-anak kecuali kalau mereka ini telah diajar baik dan mengikrarkan pengakuan imannya di dalam gereja. Ketiga, agar, bila ada orang dari luar, yang belum mendapat pelajaran dan tidak berpengetahuan, mereka ini datang ke depan agar diberi pelajaran khusus. Pada hari Perjamuan diadakan, Pelayan menyinggungnya pada akhir khotbah, atau, jika perlu, memberi khotbah yang keseluruhannya mengenai hal itu, untuk menjelaskan kepada orang banyak apa yang dimaksud dan ditunjukkan oleh Tuhan kita dengan rahasia itu, dan bagaimana kita harus menerimanya. [45]

1542A, 1445

Pada hari Perjamuan, sesudah doa-doa biasa, orang menyanyikan Pengakuan Rasuli, sementara Pelayan mempersiapkan roti dan anggur di meja. Sesudah itu, Pelayan berdoa dengan memakai cara yang berikut:

Sebab kita telah mengikrarkan pengakuan iman kita untuk menyatakan bahwa kita anak-anak Allah, kita pun berharap Dia akan mengabulkan permohonan kita bagaikan seorang bapak yang baik, dan hendak berdoa kepada-Nya sebagaimana Dia telah mengajarkannya kepada kita:

Bapa kami yang di surga, dst.

Tuhan kami Yesus Kristus tidak hanya satu kali saja mempersembahkan tubuh dan darah-Nya kepada-Mu di kayu salib, demi pengampunan dosa kami, tetapi juga hendak membagi-bagikannya kepada kami agar menjadi santapan yang memberi kehidupan kekal. Karena itulah, anugerahkanlah kepada kami agar kami menerima pemberian dan berkat yang begitu besar ini dari-Nya dengan kesungguhan hati dan dengan semangat yang berkobar-kobar. Buatlah supaya dengan iman teguh kami menerima tubuh dan darah-Nya, Dia seluruhnya, sebab Dia, yang adalah Allah sejati dan manusia sejati, benar-benar merupakan roti dari surga, yang menghidupkan kami, supaya kami tidak lagi hidup dalam diri kami sendiri, menurut kodrat kami yang sama sekali rusak dan jahat, tetap Dia hidup dalam diri kami, untuk menuntun kami menuju ke kehidupan yang suci, bahagia, dan kekal. Berilah juga agar kami benar-benar mendapat bagian dalam Perjanjian yang baru dan abadi, yaitu Perjanjian Anugerah, dengan kepastian dan keyakinan bahwa Engkau berkenan untuk selama-lamanya menjadi Bapa yang murah hati bagi kami, tidak memperhitungkan kesalahan kami kepada kami, dan melengkapi kami, sebagai anak-anak serta ahli waris yang kekasih, dengan segala hal yang kami butuhkan, baik untuk tubuh maupun untuk jiwa kami, supaya kami dengan tiada henti-hentinya memuliakan Engkau dan mengucap syukur kepada-Mu, dan membesarkan nama-Mu dengan perbuatan dan perkataan. Maka berilah, ya Bapa di surga, agar dengan cara itulah pada hari ini kami merayakan peringatan yang berbahagia akan Anak-Mu yang kekasih, menjalani latihan di dalamnya, dan memberitakan berkat kematianNya, supaya kami kembali memperoleh pertumbuhan serta penguatan [46] dalam iman dan dalam segala hal yang baik, serta menyebut Engkau dengan kepercayaan yang semakin teguh Bapa kami, dan bermegah di dalam Engkau.

1545 Oleh Yesus Kristus, Anak-Mu, Tuhan kita. Atas nama-Nya kami berdoa kepada-Mu sebagaimana diajarkan-Nya kepada kami:

Bapa kami yang di surga, dst.

1542

Selanjutnya, sesudah melakukan doa-doa dan pengakuan iman, ia berkata dengan suara nyaring, untuk menyatakan atas nama orang banyak bahwa mereka semua hendak hidup dan mati dalam ajaran dan agama Kristen:

1542A, 1542/5

Pelayan. Marilah kita mendengar bagaimana Yesus Kristus telah menetapkan bagi kita Perjamuan Kudus-Nya, menurut riwayat Rasul Paulus dalam pasal kesebelas Suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus. 'Aku telah menerima dari Tuhan', katanya, 'apa yang telah kuteruskan kepadamu, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Dia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Dia mengucap syukur atasnya; Dia memecah-mecahkannya dan berkata: Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku! Demikian juga Dia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darahKu; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku! Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang. ""'Tetapi, barang siapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barang siapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.'1

Kita telah mendengar, Saudara-saudara, dengan cara apa Tuhan kita mengadakan Perjamuan di tengah-tengah murid-murid-Nya. Dengannya Dia memperlihatkan kepada kita bahwa orang-orang luar dan mereka yang tidak termasuk kumpulan [47] orang-orang percaya milik-Nya tidak boleh diterima di dalamnya. Karena itu, dengan memegang aturan itu, atas Nama dan dengan kuasa Tuhan kita Yesus Kristus, saya mengucilkan semua penyembah berhala, orang yang menghujat Allah, yang menghina Allah, orang sesat dan semua orang yang mendirikan bidat dengan maksud mematahkan kesatuan Gereja, semua orang yang mengucap sumpah palsu, mereka yang mendurhaka terhadap bapak dan ibunya serta terhadap atasannya, semua orang pemberontak, pembangkang, yang suka bertengkar, yang mencari gara-gara, yang berzina, cabul, pencuri, perampok, orang kikir, pemabuk, serakah, dan semua orang yang cara hidupnya bejat dan menimbulkan kehebohan, sambil menyatakan kepada mereka bahwa mereka harus menjauhi Meja kudus ini agar jangan menodai dan mencemarkan makanan kudus yang oleh Tuhan kita Yesus Kristus hanya diberikan kepada warga-Nya, orang yang percaya kepada-Nya.

Oleh karena itu, baiklah tiap-tiap orang, sesuai dengan nasihat Rasul Paulus, menguji hati nuraninya dengan maksud mengetahui apakah ia benar-benar menyesali kesalahannya dan merasa tidak senang karena dosanya, serta ingin untuk seterusnya hidup suci dan menurut kehendak Allah. Terutama juga apakah ia menaruh kepercayaan pada kemurahan Allah, dan mencari keselamatannya seluruhnya dalam Yesus Kristus, serta.berniat dan berani hidup rukun dan dalam kasih persaudaraan dengan sesamanya, sambil menanggalkan seluruh permusuhan dan rasa dendam.

Jika kita merasakan kesaksian itu dalam hati di hadapan Allah, kita tidak usah meragukan bahwa Allah mengakui kita sebagai anak-anak-Nya dan Tuhan Yesus menyapa kita untuk mengajak kita ikut dalam Meja-Nya dan menghidangkan kepada kita sakramen kudus ini, yang telah diberikan-Nya pula kepada para murid-Nya.

Memang, kita merasakan dalam diri kita banyak kelemahan dan kemalangan. Kita tidak memiliki iman yang sempurna, tetapi cenderung kurang percaya dan tidak tetap hati; kita tidak membaktikan diri seutuhnya dan dengan semangat yang seharusnya untuk melayani Allah, tetapi tiap-tiap hari terpaksa bergumul dengan nafsu-nafsu daging kita. Meskipun demikian, Tuhan kita telah menganugerahkan kepada kita karunia ini: Injil-Nya tertera dalam hati kita, sehingga kita dapat bertahan terhadap segala ketidakpercayaan, dan Dia telah memberi kita keinginan dan kesediaan mengingkari semua keinginan kita sendiri dan mengikuti kebenaran-Nya serta perintah-perintah-Nya yang kudus. Karena itu, marilah kita semua yakin bahwa kejahatan dan kekurangan yang masih tinggal dalam diri kita tidak mencegah Dia menyambut kita dan membuat kita layak mendapat bagian dalam Meja rohani ini. Sebab, kita tidak mendatangi Meja itu dengan maksud menyatakan bahwa kita sempurna dan benar dalam diri kita sendiri. Sebaliknya, dengan mencari kehidupan kita dalam Yesus Kristus, kita mengakui bahwa kita berada di tengah maut. Maka marilah kita memahami kedua hal ini. Sakramen ini merupakan obat bagi orang sakit yang malang. Dan manakala Tuhan kita menuntut agar kita layak, yang dimaksud-Nya hanya agar kita sungguh-sungguh mengenal diri kita sendiri, sehingga [48] kita merasa tidak senang karena kejahatan kita dan menaruh seluruh sukacita, kegembiraan, dan kesenangan dalam diri-Nya seorang.

Maka itu, marilah kita, pertama, mempercayai janji janji-Nya, yang oleh Yesus Kristus, Kebenaran yang tidak dapat sesat, telah diucapkan dengan mulut-Nya sendiri. Dia hendak membuat kita benar-benar mendapat bagian dalam tubuh-Nya dan darah-Nya, supaya kita memiliki Dia seluruhnya, begitu rupa, sehingga Dia hidup dalam diri kita, dan kita dalam diri-Nya. Benar, kita hanya melihat roti dan anggur. Akan tetapi, janganlah hendaknya kita meragukan kenyataan ini: Dia mewujudkan dalam jiwa kita dengan cara rohani apa yang diperlihatkan-Nya kepada kita secara lahiriah melalui tanda-tanda yang kelihatan ini. Artinya, Dialah roti dari surga, yang mengenyangkan kita dan memberi makan kita untuk kehidupan kekal. Begitu pula, janganlah hendaknya kita tidak tahu berterima kasih atas kemurahan tak terhingga Juruselamat kita, yang memamerkan seluruh kekayaan dan harta-Nya di Meja ini, untuk membagi-bagikannya kepada kita. Sebab, dengan memberikan diri kepada kita, Dia menyatakan bahwa seluruh milik kepunyaan-Nya merupakan kepunyaan kita pula. Karena itu, marilah kita menerima sakramen ini sebagai jaminan bahwa kekuatan kematian dan penderitaan-Nya diperhitungkan kepada kita menjadi kebenaran, seolah-olah kita sendiri telah mengalami penderitaan dan kematian itu. Maka janganlah kita berbudi rusak begitu rupa, sehingga kita mundur tatkala Yesus Kristus mengundang kita dengan begitu lemah lembut melalui Firman-Nya. Sebaliknya, marilah kita menyadari betapa tingginya nilai pemberian berharga yang disodorkan-Nya kepada kita, dan datang menemui Dia dengan semangat yang berkobar-kobar agar Dia membuat kita sanggup menerimanya.

Dengan maksud itu, marilah kita mengangkat hati kita ke atas. Di sana Yesus Kristus berada, dalam kemuliaan Bapa-Nya, dan dari sanalah kita menantikan kedatangan-Nya demi pelepasan kita. Janganlah hendaknya hati kita terpikat oleh unsur-unsur jasmani, yang fana, yang kita lihat dengan mata dan sentuh dengan tangan, untuk mencari Dia di sana, seakan-akan ia terkurung dalam roti atau dalam anggur itu. Sebab, jiwa kita akan siap untuk diberi makan dan dihidupkan dengan zat-Nya bila untuk itu jiwa itu terangkat, di atas semua hal duniawi, untuk sampai ke surga, dan masuk Kerajaan Allah, tempat Dia tinggal. Maka marilah kita puas dengan mempunyai roti dan anggur sebagai tanda dan kesaksian, sambil mencari kebenaran lewat jalan rohani. Lewat jalan itulah, demikian janji yang terdapat dalam Firman Allah, kita akan menemukannya.

1542A

Sesudah kata-kata itu, Pelayan mengucapkan hukum pengucilan terhadap mereka yang melakukan dosa yang diketahui umum dan tidak menyesal. Di pihak lain, ia mengajak orang percaya agar menerima Perjamuan Tuhan kita sebagai pemberian istimewa dari Allah, sebagaimana telah dikatakan sebelumnya. Sesudah itu, sakramen itu diterima oleh Pelayan, lalu oleh diaken, dan sesudah itu oleh orang lain. [49]

1542/5

Sesudah itu, para pelayan' membagi-bagikan roti dan cawan kepada orang banyak, setelah memperingatkan mereka agar mendatanginya dengan rasa hormat dan dengan ketertiban 1545 serta kesopanan Kristen. Dia menerima roti dan anggur lebih dulu, lalu memberikannya kepada Diaken dan sesudah itu kepada seluruh jemaat, sambil berkata, 'Ambillah, makanlah, tubuh Yesus, yang telah diserahkan untuk mati bagi kamu'.

Dan Diaken menyodorkan cawan sambil berkata, 'Inilah cawan perjanjian baru dalam darah Yesus, yang telah ditumpahkan bagi kamu'.

1542A, 1545

Sementara itu, jemaat menyanyikan Mazmur 'Puji pujian dan syukur',2 dan seterusnya. Seusai Perjamuan menyusullah pengucapan syukur.

Bapa yang di surga, kami mengucap pujian dan syukur yang kekal kepada-Mu, karena telah Kaulimpahkan harta sebesar itu kepada kami, orang berdosa yang malang, yaitu telah membuat kami masuk ke dalam persekutuan dengan AnakMu Yesus Kristus, Tuhan kita, dengan menyerahkan Dia untuk mati bagi kami dan memberikan Dia kepada kami menjadi makanan dan bekal kehidupan kekal. Sekarang anugerahkanlah kepada kami karunia ini, yaitu janganlah membiarkan kami tidak ingat akan hal-hal itu; tetapi biarlah hal-hal itu tertera dalam hati kami, sehingga kami semakin bertumbuh dan bertambah dalam iman yang giat mengerjakan segala perbuatan baik, dan dengan demikian untuk seterusnya mengatur seluruh kehidupan kami demi penyanjungan kemuliaan-Mu dan pembangunan sesama kami. Oleh Dia, Yesus Kristus, Anak-Mu, yang dalam kesatuan dengan Roh Kudus hidup dan memerintah bersama Engkau, Allah, untuk selama-lamanya. Amin.

1542 Pada akhirnya orang melakukan pengucapan syukur sebagaimana telah dikatakan.

1542A, 1545

Sesudah pengucapan syukur, orang menyanyikan 1545 Nyanyian Simeon, 1542A/1545 'Sekarang, Tuhanku, biarlah hamba-Mu', dan seterusnya.1 Sesudah itu, Pelayan mengutus jemaat dengan mengucapkan berkat sama seperti pada hari Minggu? Selesai.

1545/5

Kita tahu benar betapa sebagian orang menjadi heboh karena perubahan yang telah kami adakan dalam hal ini. Sebabnya, [50] sudah sejak lama Misa dinilai begitu tinggi, sehingga dunia yang malang menyangka Misa itulah titik utama agama Kristen; karena itu penghapusannya oleh kami membuat orang terheran-heran. Sebab itu, mereka yang tidak memiliki pengetahuan yang memadai beranggapan kami telah menghancurkan sakramen itu. Akan tetapi, bila orang mempertimbangkan baik-baik pendirian kami, orang akan berkesimpulan bahwa kami telah memulihkan sakramen itu sehingga utuh kembali. Buktinya, hendaklah orang melakukan pertandingan antara Misa dan pranata yang telah ditetapkan oleh Yesus Kristus. Jelaslah bahwa keduanya berbeda seperti siang dan malam. Kami tidak bermaksud hendak membeberkan pokok ini panjang lebar di sini. Akan tetapi, untuk memuaskan mereka yang tersinggung karena perbuatan kami disebabkan kenaifan mereka, kami telah menilai baik menguraikannya sambil lalu. Sebab, melihat sakramen Tuhan kita dirusak oleh begitu banyak keburukan dan kesalahan menjijikkan yang dimasukkan orang ke dalamnya, maka kami terpaksa membenahinya dengan cara mengubah banyak hal yang telah dimasukkan tidak dengan semestinya, atau yang paling tidak diselewengkan. Cara yang paling baik dan paling cocok untuk melakukannya pada hemat kami ialah kembali ke penetapan Yesus Kristus yang murni, yang nyata-nyata kami ikuti saja. Sebab, itulah reformasi yang ditunjukkan kepada kita oleh Rasul Paulus.

Pengumuman3 Perkawinan yang kudus

1542A Tata cara peneguhan perkawinan di depan jemaat orang percaya

1542/5 Cara merayakan perkawinan yang kudus

1542A, 1545

Upacara peneguhan perkawinan di depan umum dan dengan khidmat telah ditetapkan oleh orang-orang Kristen agar nikah yang sejati dan sah lebih dihormati dan dijunjung tinggi, dan agar antara kedua belah pihak tidak terjadi penipuan dan pendayaan, tetapi segala sesuatu berlangsung dengan jujur dan tulus ikhlas, dan agar Gereja berdoa memohon damai sejahtera bagi para pengantin. Karena itu, para pelayan Gereja bertugas memberitahukan di depan umum dari atas mimbar nama mereka yang ingin dihubungkan oleh perkawinan, mengesahkan dan meneguhkan perkawinan itu di depan seluruh kumpulan jemaat, serta menjelaskan harkat dan keulungan perkawinan itu melalui Kitab-kitab suci.

[51] Sesudah itu, pelayan harus menjelaskan kepada mereka kewajiban suami istri, yaitu bagaimana seharusnya kelakuan suami terhadap istrinya, dan juga istri terhadap suaminya, supaya mereka satu saja, sesuai dengan penetapan Allah yang tercakup dalam Kejadian 2, Matius 19, 1 Korintus 7, Kolose 3, 1 Timotius 3, Titus 2, 1 Petrus 3. Cocok juga kiranya, dan bermanfaat, bila dari pasal-pasal tersebut pelayan memetik nasihat-nasihat dan kata-kata hiburan yang bersangkutan dengan peristiwa dan bidang ini, dan yang berguna untuknya. Dan supaya segala sesuatu berlangsung menurut tata krama yang baik, dengan sopan, suci, dan sebagaimana seharusnya, maka seluruh iringan perkawinan harus masuk ke dalam gedung gereja tanpa tamburin(1) atau alat-alat musik lainnya. Dalam gedung itu pelayan Firman Allah, atau diaken, seusai khotbah atau kata-kata nasihat, akan mengajukan pertanyaan kepada orang-orang yang hadir untuk dihubungkan dalam perkawinan. Pertanyaan itu akan berbunyi sebagai berikut.

1542/5

Perlu dicatat bahwa, sebelum merayakan perkawinan, orang harus mengumumkannya dalam Gereja pada tiga hari Minggu berturut-turut, agar, kalau ada yang mengetahui adanya halangan, ia datang mengajukannya cukup dini, atau, kalau ada yang berkepentingan, ia sempat mengajukan keberatan.

Sesudah itu, kedua belah pihak datang menghadap pada awal khotbah. Lalu Pelayan berkata,

Pertolongan kita adalah dalam nama Allah, yang telah menjadikan langit dan bumi. Amin.

Setelah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya, Allah Bapa kita menciptakan dan membentuk manusia menurut gambar dan rupa-Nya, agar ia berkuasa atas hewan di bumi, ikan-ikan di laut, dan burung-burung di udara. Dan setelah menciptakan manusia, Allah berfirman, 'Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan. Sejenis genderang kecil dengan kerincingan di sekelilingnya.dengan dia'. Lalu Tuhan kita membuat Adam tidur nyenyak; ketika ia tidur, Allah mengambil salah satu rusuk darinya dan dari rusuk itu dibangun-Nyalah Hawa (Kejadian 2'). Hal itu membuat kita memahami bahwa laki-laki dan perempuan satu tubuh, satu daging, dan satu darah saja. Sebab itu, seorang laki-laki meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya (Matius 19),2 yang harus dikasihinya sama seperti Kristus mengasihi Gereja-Nya (Efesus 5),3 artinya [52] orang-orang percaya, orang Kristen yang sejati, yang untuknya Dia mati. Juga, istri wajib melayani dan menaati suaminya (Kolose 3),4 dalam segala kesucian dan kesopanan. Sebab ia tunduk padanya (1Timotius 2, 1Petrus 3)5 dan berada dalam kuasanya, selama hidupnya bersama dia. Dan perkawinan yang terhormat itu (Ibrani 13),6 yang ditetapkan oleh Allah, mempunyai kekuatan begitu rupa, sehingga olehnya suami tidak lagi berkuasa atas tubuhnya sendiri (1Korintus 7),' tetapi istrinya, begitu pula istrinya tidak lagi berkuasa atas tubuhnya, tetapi suaminya. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah tidak dapat diceraikan, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya mendapat kesempatan berpuasa dan berdoa, dengan memperhatikan baik-baik supaya iblis jangan menggodai mereka karena mereka tidak tahan bertarak. Kendati demikian, hendaklah mereka kembali hidup bersama-sama. Sebab, untuk mencegah bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai istri sendiri, dan setiap istri mempunyai suaminya sendiri, sehingga semua orang yang tidak sanggup menguasai diri dan yang tidak memiliki karunia menahan diri, menurut hukum Allah wajib kawin, supaya bait Allah yang kudus, yaitu tubuh kita, tidak dinajiskan dan dirusak, Sebab, mengingat bahwa tubuh kita ini anggota Yesus Kristus ( 1Ko 6)8 maka menyerahkannya pada percabulan merupakan penghinaan yang keterlaluan. Karena itu, orang harus menjaga agar tubuh itu tetap suci sepenuhnya, sebab jika ada orang yang membinasakan Bait Allah, Allah akan membinasakan dia (1Ko 3).9

1542A

Apakah kamu berkehendak hidup bersama dalam perkawinan yang kudus, dan menyatakan serta menegaskan hal itu di sini, di hadapan Allah dan Gereja-Nya?

1542/5

Anda (dengan menyebut nama pengantin laki-laki dan perempuan). N. dan N. mengetahui bahwa begitulah penetapan Allah. Maka apakah Anda berkehendak hidup dalam perkawinan yang kudus ini, yang telah diberi kehormatan begitu besar oleh Allah? Apakah demikianlah niat Anda, sebagaimana Anda nyatakan di sini di depan Jemaat-Nya yang kudus disertai permintaan agar niat itu dibenarkan?

1542A, 1542/5

Mereka menjawab: Demikianlah niat kami. [53]

Pelayan: Saya menjadikan Saudara semua yang hadir di sini sebagai saksi dan saya meminta agar Saudara mengingatnya baik-baik: jika ada yang tahu adanya halangan 1542A yang mencegah penyelenggaraan perkawinan ini, bahkan menyebabkan perkawinan ini harus diputuskan dan dibubarkan - apakah halnya mengenai hubungan keluarga, atau pertalian darah atau kekerabatan yang dilarang oleh Kitab Suci, atau karena salah satu pihak telah berjanji hendak menikah dengan seorang lain - hendaklah ia memberitahukan dan menyatakannya di sini di depan umum, dalam suasana kasih Kristen. 1542/5 Atau, kalau salah seorang dari mereka telah terikat oleh perkawinan dengan orang lain, hendaklah ia mengungkapkannya.

1542A

Jika tidak ada yang membuka mulut, atau mengemukakan salah satu halangan, Pelayan boleh mengatakan:

1542/5

Kalau tidak seorang pun menentang, Pelayan berkata:

1542A,1542/5

Karena tidak ada seorang pun yang menentang, dan tidak ada halangan,maka hendaklah Tuhan, Allah kita, meneguhkan niatmu ini yang telah diberikan-Nya kepadamu. 1542A Kiranya Dia, yang telah menciptakan dan menjadikan langit dan bumi mengaruniakan kepadamu anugerah ini, yaitu bahwa permulaanmu ini bertumbuh dan berbahagia. 1542A Kiranya permulaanmu dalam nama Allah yang telah menjadikan langit dan bumi. Amin.

1542A, 1542/5

Pelayan menegur pengantin laki-laki sambil berkata:

Apakah Anda, N., mengakui di sini, di hadapan Allah dan Jemaat-Nya yang kudus, bahwa Anda telah mengambil dan kini mengambil N. yang hadir di sini sebagai istrimu, sambil berjanji hendak tetap melindungi dia, dan mengasihi serta mengasuh dia dengan setia, sebagaimana seharusnya seorang suami yang benar dan setia terhadap istrinya, hidup suci bersama dia dan menunjukkan kesetiaan dan kepercayaan kepada dia dalam segala hal, seturut Firman Allah yang kudus dan Injil-Nya yang kudus?

[54] Jawabnya: Saya mengakui!

Sesudah itu kepada mempelai perempuan:

Apakah Anda, N. mengakui di sini, di hadapan Allah dan di depan Jemaat-Nya yang kudus, bahwa Anda telah mengambil dan mengambil N. yang hadir di sini sebagai suamimu yang sah, sambil berjanji hendak menaati dia, dan melayani dia serta tunduk padanya, hidup suci bersamanya, dan menunjukkan kesetiaan serta kepercayaan kepadanya dalam segala hal, sebagaimana sepatutnya seorang istri yang setia dan loyal terhadap suaminya yang sah, seturut Firman Allah dan Injil yang kudus?

Jawabnya: Saya mengakui!

1542A

Setelah keduanya menyatakan setuju, Pelayan berkata:

Kiranya Allah yang telah menyatukan kamu dalam perkawinan yang mahasuci ini mengaruniakan Roh Kudus-Nya kepadamu, agar kamu mengatur hidupmu sesuai dengan kehendak-Nya. Semoga demikianlah.

Lalu Pelayan berkata:

1542/5 Kiranya Bapa sumber segala kemurahan, yang dengan rahmat-Nya telah memanggil kamu untuk memasuki perkawinan yang suci ini, demi kasih Yesus Kristus, Anak-Nya, yang dengan kehadiran-Nya yang kudus telah menguduskan perkawinan, karena di sanalah dilakukan-Nya tanda-Nya yang pertama di depan para rasul-Nya (Yohanes 2),' mengaruniakan Roh Kudus-Nya kepadamu, untuk melayani dan memuliakan Dia dalam kedudukan yang luhur ini. Amin.

1542A, 1542/5

Dengarkanlah sekarang dari Injil bagaimana seharusnya menurutkehendak Tuhan kita orang menjaga perkAwinan yang kudus itu supaya tetap utuh, dan betapa kuatnya ikatan perkawinan itu, yang tidak boleh dibubarkan, sebagaimana tertulis dalam Matius, pasal 19.

'Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: Apakah diperbolehkan orang menceraikan istrinya dengan alasan apa saja? Jawab Yesus: Tidakkah kamu baca bahwa Dia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Lagi pula, Dia berfirman, Karena itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan dua lagi, melainkan satu. Karena itu, [55] apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.'

1542A

Percayalah kata-kata yang kudus ini, ingatlah bahwa Allah telah menyatukan kamu dalam kedudukan yang sangat berbahagia ini, dan hendaklah kamu saling mengasihi dan hidup bersama dengan suci, seturut perintah Tuhan. Kiranya Dia menganugerahkan karunia-Nya kepadamu untuk itu.

1542/5

Percayalah kata-kata yang kudus ini, yang telah diucapkan oleh Yesus, Tuhan kita, sebagaimana diceritakan oleh Penginjil, dan yakinilah bahwa Tuhan Allah kita telah menyatukan kamu dalam perkawinan yang kudus ini. Karena itu, hendaklah kamu hidup bersama dengan suci, dalam cinta, kerukunan, dan persatuan yang benar, sambil memelihara kasih, kesetiaan, dan kepercayaan yang sejati yang satu terhadap yang lain, seturut Firman Allah. Kiranya Tuhan kita menganugerahkan karunia-Nya kepadamu untuk itu.

1542A, 1542/5

Marilah kita dengan sehati sepikir berdoa kepada Bapa kita:

Allah yang mahakuasa, yang mahabaik dan berhikmat sempurna! Engkau sejak semula telah melihat bahwa tidak baiklah kalau manusia seorang diri saja, dan karena itu telah Kauciptakan baginya seorang penolong yang sepadan dengan dia, serta menetapkan supaya kedua itu menjadi satu. Kami berdoa memohon kepada-Mu dengan rendah hati: karena Engkau telah berkenan memanggil orang-orang ini untuk memasuki perkawinan yang kudus, maka sudilah Kauberikan dan Kauutus Roh Kudus-Mu kepada mereka, agar mereka hidup suci dalam iman yang benar dan teguh, seturut kehendak-Mu yang baik, dan mengalahkan semua hasrat jahat, menempuh hidup suci murni, dan membangun warga lainnya dalam kesopanan dan kesucian. Berilah mereka berkat-Mu, sama seperti para hamba-Mu yang setia Abraham, Ishak, dan Yakub, agar mereka, bila mendapat keturunan yang suci, memuji-muji dan mengabdi Engkau sambil mengajar serta membekali mereka untuk memuji dan memuliakan Engkau, dan membawa keuntungan bagi sesamanya manusia, demi kemajuan serta penyanjungan Injil-Mu yang kudus. Dengarkanlah kami, ya Bapa sumber belas kasihan, oleh Tuhan kita Yesus Kristus, Anak-Mu yang kekasih. Amin.

Kiranya Tuhan kita memenuhi kamu dengan segala anugerah, dan mengaruniakan kepadamu kehidupan bersama yang panjang dan suci dalam segala kebaikan! 1542A Pergilah dengan damai sejahtera. Allah menyertai kamu senantiasa. Amin'.

1542A

[56] Bukan tidak berguna juga mencatat nama orang-orang yang baru kawin, untuk mencegah kemungkinan berbagai kekeliruan, kerepotan, dan gangguan.'

Selesai2

1542/5

Perkunjungan kepada Orang Sakit

Seorang Pelayan yang tulen dan setia tidak hanya bertugas mengajar orang banyak yang dilayaninya sebagai gembala dalam upacara umum. Ia harus juga sedapat mungkin memperingatkan, menasihati, menegur, dan menghibur tiap-tiap orang secara tersendiri. Manusia paling membutuhkan pelajaran rohani Tuhan kita, tatkala Tuhan kita mendatangkan kesusahan kepadanya, apakah penyakit atau sengsara lain, terutama pada saat kematian, sebab pada saat itulah lebih daripada selama seluruh hidupnya hati nuraninya merasakan tekanan hukuman Allah yang sebentar lagi harus ia hadapi, dan [57] serangan-serangan iblis yang pada saat itu berdaya upaya memukul dan membingungkan orang yang malang itu.

Oleh karena itu, para Pelayan wajib mengunjungi orang-orang sakit dan menghibur mereka dengan Firman Tuhan seraya mengungkapkan kepada mereka bahwa seluruh penderitaan dan sengsara mereka datang dari tangan Allah dan dari pemeliharaan-Nya yang baik, dan bahwa apa saja yang didatangkan-Nya atas orang-orang percaya milik-Nya harus berguna demi kesejahteraan dan keselamatan mereka. Dan hendaklah ia mengambil kesaksian-kesaksian dari Alkitab yang cocok untuk itu. Lagi pula, bila ia melihat penyakit mereka berbahaya, ia harus menyajikan penghiburan yang lebih jauh lagi kepada mereka, tergantung jenis perasaan yang diamatinya pada diri mereka. Maksudnya, bila ia mengetahui mereka gelisah karena kengerian maut, ia harus mengungkapkan kepada mereka bahwa maut itu sama sekali tidak dapat menyedihkan orang-orang percaya, sebab bagi mereka Yesus Kristus adalah Penuntun dan Pelindung yang melalui kematian akan membimbing mereka menuju ke kehidupan yang telah dimasuki-Nya sendiri. Dan dengan nasihat-nasihat serupa ia harus mencabut rasa takut dan ngeri yang ada pada mereka berhadapan dengan penghukuman Allah. Jika ia melihat mereka sama sekali tidak cukup masygul karena dosa-dosa mereka, ia harus menjelaskan kepada mereka keadilan Allah, yang tidak mungkin mereka hadapi kecuali oleh belas kasihan-Nya, dengan memeluk Yesus Kristus demi keselamatan mereka. Sebaliknya, bila ia melihat hati nurani mereka cemas dan terganggu karena pelanggaran-pelanggaran mereka, ia harus menggambarkan Yesus Kristus kepada mereka dengan kata-kata yang bersemangat, dan menunjukkan bahwa di dalam Dia semua orang berdosa yang malang, yang tidak mengandalkan dirinya dan berteduh dalam kebaikanNya, menemui hiburan serta perlindungan.

Jadi, seorang Pelayan yang baik dan setia harus mempertimbangkan cara yang sebaiknya dipakainya untuk menghibur mereka yang menderita dan susah, menurut perasaan yang ia amati dalam diri mereka, dengan memakai Firman Tuhan kita dalam semua itu. Tambahan lagi, jika sang Pelayan mempunyai barang apa pun yang dapat dijadikannya pelipur lara jasmani [58] bagi orang-orang yang malang itu, ia tidak boleh mengirit, tetapi harus memberi contoh kasih kepada semua orang.

SELESAI

Tata Ibadah Belanda (1560-an/1619)

Di bawah ini tercantum naskah kedelapan 'formulir' atau tata cara yang mulai abad ke-16 sampai dengan abad ke-19 dipakai dalam semua gereja beraliran Calvinis di negeri Belanda, dan yang tetap berfungsi dalam perayaan ibadah oleh gereja-gereja dan jemaat-jemaat Calvinis tradisional, termasuk sebagian jemaat- jemaat Gereja Hervormd. Sebagian formulir ini disusun oleh Petrus Dathenus (1531/2-1588), seorang pendeta Calvinis Belanda, dari kota Kassel yang sekarang terletak di Perancis Utara tetapi pada zaman itu termasuk negeri Belanda dan berbahasa Belanda (Flemish, Vlaams). Sewaktu Dathenus menjadi pendeta jemaat para pengungsi Belanda di daerah Kurpfalz (dengan ibukota Heidelberg), ia aktif menyiapkan dokumen-dokumen baku bagi jemaat jemaat berbahasa Belanda, di antaranya terjemahan Belanda Katekismus Heidelberg, gubahan Mazmur bersajak, dan beberapa formulir untuk ibadah (yaitu formulir Baptisan anak-anak, Perjamuan, dan Perkawinan), yang sesungguhnya merupakan saduran formulir yang dipakai dalam Gereja Kurpfalz dan yang pada gilirannya memperlihatkan pengaruh Forme des prieres et des chantz ecclesiastiques karangan Calvin. Formulir-formulir itu bersifat didaktis, sebab bertujuan hendak menjelaskan makna berbagai unsur ibadah kepada jemaat. Maklumlah pada masa awal Gereja Protestan itu sebagian besar para pendeta jemaat belum menikmati pendidikan teologis yang memadai dan belum tentu memiliki pemahaman yang tepat mengenai ajaran gereja tentang sakramen-sakramen dan lain-lain. Maka Sinode-sinode Belanda abad ke-16 mewajibkan para pendeta menggunakan naskah-naskah siap pakai ini. Sinode 's- Gravenhage (1586) menambahkan lagi formulir pengucilan dan penerimaan kembali orang berdosa, serta formulir peneguhan pendeta dan penatua/diaken. Sinode Dordrecht 1618/9 meninjau kembali naskahnya dan menambahkan formulir pembaptisan orang dewasa. Akan tetapi, Gereja tidak pernah menerbitkan edisi resmi naskah semua formulir itu. Sesuai dengan ketentuan Tata Gereja Batavia 1624, yaitu agar semua upacara gerejawi di jajahan Belanda di Indonesia dilaksanakan dengan cara yang sama seperti di tanah air, formulir-formulir untuk ibadah gereja diterjemahkan juga ke dalam bahasa Melayu.'

1. TATA CARA PELAYANAN BAPTISAN KUDUS KEPADA ANAK-ANAK

Jemaat TUHAN kita Yesus Kristus,
Ajaran mengenai baptisan mencakup ketiga pokok ini.
Pertama, kita dan anak-anak kita dikandung dan dilahirkan dalam dosa, dan dengan demikian patut dikenai murka Allah. Maka kita tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Allah, kecuali jika kita dilahirkan kembali.

Hal ini diajarkan kepada kita oleh penyelaman ke dalam air dan pemercikan dengan air. Perbuatan ini menunjukkan kepada kita kecemaran jiwa kita. Maksudnya agar kita diajak menyesali diri kita sendiri, merendahkan diri di hadapan Allah, dan mencari penyucian dan keselamatan kita di luar diri kita sendiri.

Kedua, baptisan kudus menandaskan dan memeteraikan kepada kita pembasuhan dosa kita oleh Yesus Kristus. Oleh karena itu, kita dibaptis dalam nama Allah, Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Sebab, bila kita dibaptis dalam nama Bapa, maka Allah Bapa menandaskan dan memeteraikan kepada kita bahwa Dia mengadakan perjanjian anugerah dengan kita untuk selama-lamanya, mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya dan ahli waris-Nya, dan bahwa karena itu Dia hendak menyediakan segala kebaikan bagi kita, sekaligus menjaga kita terhadap apa saja yang jahat ataupun mengubahnya menjadi kebaikan bagi kita.

Bila kita dibaptis dalam nama Anak, maka Anak Allah memeteraikan kepada kita bahwa Dia membasuh kita dalam darah-Nya agar kita dibersihkan dari segala dosa kita, dan memasukkan kita ke dalam persekutuan dengan kematian serta kebangkitan-Nya. Dengan demikian, kita dibebaskan dari dosa kita dan dianggap benar di hadapan Allah.

Begitu pula, bila kita dibaptis dalam nama Roh Kudus, maka melalui sakramen kudus ini Roh Kudus menegaskan kepada kita bahwa Dia ingin diam di dalam hati kita, dan menguduskan kita menjadi anggota Kristus, dengan menjadikan segala apa yang telah kita beroleh dalam Yesus Kristus sebagai milik kita, yaitu pembasuhan dari dosa kita dan pembaruan kehidupan kita sehari-hari, hingga akhirnya kita dengan tiada bercela akan menerima tempat dalam kehidupan kekal, sebagai warga jemaat orang terpilih.

Ketiga, sebab setiap perjanjian menyangkut dua pihak, maka melalui baptisan kita pun diajak dan diwajibkan oleh Allah untuk hidup dalam ketaatan yang baru. Artinya, kita harus melekat pada, mempercayai, dan mengasihi Allah yang esa ini, Bapa, Anak, dan Roh Kudus, dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatan, membuang segala hal duniawi, mematikan manusia lama, dan menjalankan kehidupan yang saleh. Jika sementara itu kita kadang kala jatuh ke dalam dosa karena kelemahan kita, maka jangan kita putus harapan akan rahmat Allah atau berkanjang dalam dosa. Karena baptisan adalah tanda meterai dan kesaksian yang tidak perlu disangsikan bahwa antara kita dan Allah telah diikat perjanjian yang kekal.

Anak-anak kita tidak memahami semua itu. Namun, hal itu bukan alasan untuk melarang mereka menerima baptisan. Sebab, kendati mereka tidak mengetahuinya, mereka kena hukuman dalam diri Adam, dan begitu pula mereka kembali diterima dan beroleh anugerah di dalam Kristus, sebagaimana dikatakan Allah kepada Abraham, bapak semua orang percaya, dan karena itu juga kepada kita serta anak-anak kita, 'Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun- temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu' (Kej 17:7). Petrus pun menegaskan hal itu, dengan berkata, 'Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita' (Kis 2:39).

Oleh sebab itu, dahulu Allah memerintahkan supaya mereka disunatkan. Sunat itu merupakan meterai perjanjian dan kebenaran oleh iman. Begitu pula, Kristus telah memeluk mereka dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka memberkati mereka (Mar 10:16). Kini baptisan telah menggantikan sunat. Karena itu, haruslah anak- anak dibaptis, sebab mereka adalah ahli waris kerajaanAllah dan perjanjian-Nya, sedangkan orangtua wajib mengajarkan hal itu lebih luas kepada anak-anak mereka sewaktu mereka ini bertumbuh besar.

Agar kita dapat melaksanakan aturan kudus yang telah ditetapkan Allah ini demi kemuliaan-Nya, demi penghiburan kita, dan demi pembinaan jemaat, marilah kita memanggil nama-Nya yang kudus.

Ya Allah yang Mahakuasa dan kekal!
Engkaulah yang dahulu kala, menurut hukuman- Mu yang tegas, menghakimi dunia yang fasik dan yang tidak mau bertobat itu dengan mendatangkan air bah, namun, karena kemurahan-Mu yang besar, menyelamatkan dan melindungi Nuh yang percaya kepada-Mu bersama kaumnya, delapan orang. Engkaulah yang membuat Firaun yang keras hati bersama bala tentaranya mati tenggelam dalam Laut Kolzom, tetapi mengantar umat-Mu Israel melintasinya bagaikan melintasi tanah kering (Ibr 11:29) - kejadian yang menunjukkan baptisan. Kami memohon dari-Mu, demi kemurahan-Mu yang tidak terduga dalamnya, kiranya Engkau memperhatikan anak-anak ini dengan penuh rahmat dan oleh Roh-Mu menjadikan mereka anggota tubuh Anak-Mu Yesus Kristus, supaya mereka dikuburkan bersama Dia dalam kematian-Nya dan bersama Dia bangkit pula dalam hidup yang baru; agar mereka memikul salib mereka dengan sukacita sambil mengikut Dia setiap hari dalam hidup, melekat pada-Nya dengan iman yang sungguh-sungguh, pengharapan yang teguh, dan kasih yang menyala-nyala. Dengan demikian, mereka akan terhibur karena Engkau mereka terhibur saat meninggalkan kehidupan ini (yang sesungguhnya tidak lain ialah kematian yang terus-menerus), dan pada hari terakhir tidak akan terkejut ketika tampil di hadapan takhta penghakiman Kristus, Anak-Mu, oleh Dia, Tuhan kita, Yesus Kristus, Anak-Mu, yang bersama-Mu dan bersama Roh Kudus, satu Allah yang esa, hidup serta memerintah sampai selama-lama-Nya. Amin.

Nasihat kepada orangtua dan orang yang menyertai mereka ini pada saat pembaptisan

Saudara dan Saudari yang kekasih dalam Yesus Kristus!
Saudara telah mendengar bahwa Allah menetapkan baptisan untuk memeteraikan perjanjian-Nya kepada kita dan keturunan kita. Karena itu kita harus memakainya dengan tujuan itu, dan bukan karena kebiasaan atau karena takhayul. Supaya ternyata demikianlah maksud Saudara, hendaklah Saudara menjawab pertanyaan- pertanyaan ini dengan hati yang ikhlas.

Pertama, apakah Saudara mengaku bahwa anak-anak kita, meski mereka dikandung dan dilahirkan dalam dosa, dan karena itu takluk pada segala macam kesusahan, bahkan pada hukuman kekal, namun telah dikuduskan di dalam Kristus dan menjadi anggota jemaat-Nya, sehingga patut dibaptis?

Kedua, apakah Saudara mengaku bahwa ajaran yang tercantum dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru serta dalam Pengakuan Iman Rasuli, dan yang diajarkan dalam Gereja Kristen di sini, adalah ajaran keselamatan yang benar dan sempurna?

Ketiga, apakah Saudara, selaku orangtua atau saksi baptisan, berjanji dan berniat untuk sedapat mungkin meneruskan ajaran tersebut kepada anak-anak ini masing-masing setelah mereka bertumbuh besar dan mempunyai pengertian, atau menyuruh orang lain mengajar mereka dengan bantuan Saudara?

(Jawab) Ya.

Sesudah itu, ketika melayankan baptisan, pelayan gereja mengatakan,

N., AKU MEMBAPTIS ENGKAU DALAM NAMA BAPA DAN ANAK DAN ROH KUDUS.

Pengucapan syukur
Ya Allah Bapa yang Mahakuasa dan rahmani, kami mengucap syukur dan memuji Engkau, karena Engkau, oleh darah Anak-Mu yang kekasih, Yesus Kristus, telah mengampuni segala dosa kami dan anak-anak kami, dan oleh Roh Kudus-Mu mengangkat kami menjadi anggota-anggota Anak-Mu yang Tunggal dan dengan demikian menjadi anak-anak-Mu, dan karena Engkau memeteraikan serta menguatkan itu kepada kami melalui Baptisan kudus. Kami berdoa pula oleh Anak-Mu yang kekasih itu, kiranya Engkau senantiasa memerintah anak-anak yang telah dibaptis ini oleh Roh-Mu yang Kudus, supaya mereka menerima pendidikan Kristen dan saleh serta bertumbuh dan bertambah dewasa dalam Tuhan Yesus Kristus, sehingga mereka mengenal kebaikan dan kemurahan kebapaan-Mu yang telah Kautunjukkan kepada mereka dan kepada kami semua, dan hidup dalam segala kebenaran di bawah Guru, Raja, serta Imam Besar kita satu-satunya, Kristus Yesus, sambil dengan tidak gentar melawan dan mengalahkan dosa, iblis, dan seluruh kerajaannya. Dengan demikian mereka akan memuji dan memuliakan Engkau dan Anak-Mu Yesus Kristus bersama Roh Kudus, Allah yang esa dan benar, untuk selama-lamanya. Amin.

2. TATA CARA PELAYANAN BAPTISAN KUDUS KEPADA ORANG DEWASA

Bila mereka yang pada masa mudanya, karena kelalaian atau karena anggapan keliru orangtuanya,' tidak jadi dibaptis, telah menjadi akil balig dan ingin menerima baptisan Kristen, maka mereka akan lebih dulu diberi pelajaran asas- asas agama Kristen. Setelah mereka mengucapkan pengakuan iman Kristen itu (apakah di tengah majelis jemaat atau di hadapan tokoh-tokoh yang diangkat untuk itu, dengan cara yang dalam salah satu jemaat dianggap paling cocok untuk pembangunan jemaat) maka mereka akan diterima pada baptisan kudus. Dalam pelayanan baptisan itu, orang wajib memakai tata cara yang berikut.

Ajaran mengenai baptisan mencakup ketiga pokok ini.
Pertama, kita dan anak-anak kita dikandung dan dilahirkan dalam dosa, dan dengan demikian patut dikenai murka Allah. Maka kita tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Allah, kecuali jika kita dilahirkan kembali.

Hal ini diajarkan kepada kita oleh penyelaman ke dalam air dan pemercikan dengan air. Perbuatan ini menunjukkan kepada kita kecemaran jiwa kita. Maksudnya agar kita diajak menyesali diri kita sendiri, merendahkan diri di hadapan Allah, dan mencari penyucian dan keselamatan kita di luar diri kita sendiri.

Kedua, baptisan kudus menandaskan dan memeteraikan kepada kita pembasuhan dosa kita oleh Yesus Kristus. Oleh karena itu, kita dibaptis dalam nama Allah, Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Sebab, bila kita dibaptis dalam nama Bapa, maka Allah Bapa menandaskan dan memeteraikan kepada kita bahwa Dia mengadakan perjanjian anugerah dengan kita untuk selama-lamanya, mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya dan ahli waris- Nya, dan bahwa karena itu Dia hendak menyediakan segala kebaikan bagi kita, sekaligus menjaga kita terhadap apa saja yang jahat ataupun mengubahnya menjadi kebaikan bagi kita.

Bila kita dibaptis dalam nama Anak, maka Anak Allah memeteraikan kepada kita bahwa Dia membasuh kita dalam darah-Nya agar kita dibersihkan dari segala dosa kita, dan memasukkan kita ke dalam persekutuan dengan kematian serta kebangkitan-Nya. Dengan demikian, kita dibebaskan dari dosa kita dan dianggap benar di hadapan Allah.Begitu pula, bila kita dibaptis dalam nama Roh Kudus, maka melalui sakramen kudus ini Roh Kudus menegaskan kepada kita bahwa Dia ingin diam di dalam hati kita, dan menguduskan kita menjadi anggota Kristus, dengan menjadikan segala apa yang telah kita beroleh dalam Yesus Kristus sebagai milik kita, yaitu pembasuhan dari dosa kita dan pembaruan kehidupan kita sehari-hari, hingga akhirnya kita dengan tiada bercela akan menerima tempat dalam kehidupan kekal, sebagai warga jemaat orang terpilih.

Ketiga, sebab setiap perjanjian menyangkut dua pihak, maka melalui baptisan kita pun diajak dan diwajibkan oleh Allah untuk hidup dalam ketaatan yang baru. Artinya, kita harus melekat pada, mempercayai, dan mengasihi Allah yang esa ini, Bapa, Anak, dan Roh Kudus, dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatan, membuang segala hal duniawi, mematikan manusia lama, dan menjalankan kehidupan yang saleh. Jika sementara itu kita kadang kala jatuh ke dalam dosa karena kelemahan kita, maka jangan kita putus harapan akan rahmat Allah atau berkanjang dalam dosa. Karena baptisan adalah tanda meterai dan kesaksian yang tidak perlu disangsikan bahwa antara kita dan Allah telah diikat perjanjian yang kekal.

Anak-anak orang Kristen harus dibaptis berdasarkan perjanjian (kendati mereka tidak memahami semua itu). Tetapi, orang dewasa tidak boleh dibaptis, kecuali setelah mereka menyesali dosanya dan menyatakan telah bertobat dan percaya kepada Kristus. Itulah sebabnya, Yohanes Pembaptis, yang atas perintah Allah menyerukan orang agar bertobat dan memberi diri dibaptis, membaptis mereka yang mengaku dosanya (Mar 1:4, 5; Luk 3:3), dan Tuhan kita Yesus Kristus juga menyuruh murid-murid-Nya mengajar semua bangsa dan membaptis mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus (Mat 28:19), dengan menambahkan janji bahwa siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan (Mar 16:16). Begitu pula, sebagaimana terbukti dari Kitab Kisah para Rasul (Kis 2:38, 41; 8:36-37; 10:47- 48; 16:14-15, 31-33), para rasul mengikuti aturan ini dan hanya membaptis orang dewasa yang telah mengaku percaya dan bertobat. Oleh karena itu, pada masa ini pun tidak boleh orang dewasa dibaptis kecuali mereka yang melalui pemberitaan Injil yang kudus telah belajar dan memahami rahasia-rahasia Baptisan Kudus dan yang sanggup, memberi pertanggungjawaban mengenai hal itu dan mengenai iman mereka dengan pengakuan lisan.

Agar kita dapat melaksanakan aturan kudus yang telah ditetapkan Allah ini demi kemuliaan-Nya, demi penghiburan kita, dan demi pembinaan jemaat, marilah kita memanggil nama-Nya yang kudus.

Ya Allah yang Mahakuasa dan kekal!
Engkaulah yang dahulu kala, menurut hukuman-Mu yang tegas, menghakimi dunia yang fasik dan yang tidak mau bertobat itu dengan mendatangkan. air bah, namun, karena kemurahan-Mu yang besar, menyelamatkan dan melindungi Nuh yang percaya kepada-Mu bersama kaumnya, delapan orang. Engkaulah yang membuat Firaun yang keras hati bersama bala tentaranya mati tenggelam dalam Laut Kolzom, tetapi mengantar umat-Mu Israel melintasinya bagaikan melintasi tanah kering (Ibr 11:29), kejadian yang menunjuk ke baptisan. Kami memohon dari-Mu, demi kemurahan-Mu yang tidak terduga dalamnya, kiranya Engkau memperhatikan anak-anak ini dengan penuh rahmat dan oleh Roh-Mu menjadikan mereka anggota tubuh Anak-Mu Yesus Kristus, supaya mereka dikuburkan bersama Dia dalam kematian-Nya dan bersama Dia bangkit pula dalam hidup yang baru; agar mereka memikul salib mereka dengan sukacita sambil mengikut Dia tiap-tiap hari kehidupannya, melekat padaNya dengan iman yang sungguh-sungguh, pengharapan yang teguh, dan kasih yang menyala-nyala. Dengan demikian, mereka akan terhibur karena Engkau mereka terhibur saat meninggalkan kehidupan ini (yang sesungguhnya tidak lain ialah kematian yang terus-menerus), dan pada hari terakhir tidak akan terkejut ketika tampil di hadapan takhta penghakiman Kristus, Anak-Mu, oleh Dia, Tuhan kita, Yesus Kristus, Anak-Mu, yang bersama-Mu dan bersama Roh Kudus, satu Allah yang esa, hidup serta memerintah sampai selama-lamaNya. Amin.

Nasihat kepada orang dewasa yang hendak dibaptis
Saudara N., Saudara ingin dipermandikan dengan Baptisan Kudus, agar pembaptisan itu memeteraikan bagi Saudara bahwa Saudara telah dimasukkan ke dalam Gereja Allah dan agar nyatalah Saudara tidak hanya menerima agama Kristen, yang telah kami ajarkan kepada Saudara secara khusus dan yang telah Saudara ikrarkan di hadapan kami, tetapi juga dengan rahmat Allah ingin menata hidup Saudara sesuai dengan agama itu. Maka hendaklah Saudara menjawab dengan ikhlas pertanyaan- pertanyaan berikut ini di hadapan Allah dan jemaat-Nya.

Pertama. Percayakah Saudara kepada Allah yang esa dan sejati, yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus, tiga Pribadi yang berbeda-beda, yang telah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya dari yang tiada dan tetap memelihara dan memerintahnya, begitu rupa, sehingga di langit dan di bumi tidak terjadi sesuatu apa pun di luar kehendak-Nya yang ilahi?

Jawab: Aku percaya!

Kedua. Percayakah Saudara bahwa Saudara telah dikandung dan dilahirkan dalam dosa, sehingga menurut kodrat Saudara, Saudara patut kena murka Allah; bahwa Saudara sama sekali tidak sanggup berbuat baik dan hanya cenderung pada yang jahat saja; bahwa Saudara sering melanggar perintah-perintah Allah dengan pikiran, perkataan, dan perbuatan? Apakah Saudara sungguh-sungguh menyesali segala dosa itu?

Jawab: Ya.

Ketiga. Percayakah Saudara bahwa Yesus Kristus, yang adalah Allah yang kekal dan sejati dan manusia sejati, yang telah mengenakan tabiat manusia-Nya dari darah dan daging anak dara Maria, telah dianugerahkan kepada Saudara oleh Allah menjadi Juruselamat Saudara? Percayakah Saudara bahwa melalui iman ini Saudara menerima pengampunan segala dosa dalam darah-Nya, dan bahwa oleh kekuatan Roh Kudus Saudara telah menjadi anggota tubuh Yesus Kristus dan anggota Gereja-Nya?

Jawab: Aku percaya!

Keempat. Apakah Saudara menyetujui semua pasal agama Kristen, sebagaimana diajarkan dalam Gereja Kristen di sini dari dalam Firman Allah? Apakah Saudara berniat untuk tetap berpegang pada ajaran itu sampai akhir hidup dan di samping itu melepaskan semua ajaran sesat dan bidah yang bertentangan dengan ajaran itu? Apakah Saudara berjanji hendak bertekun dalam persekutuan Gereja Kristen ini, dan mendengarkan Firman serta memakai Perjamuandengan setia?

Jawab: Ya!

Kelima. Apakah Saudara sungguh-sungguh berniat hendak senantiasa menjalankan kehidupan Kristen sambil melepaskan dunia dan segala keinginannya yang jahat sebagaimana sepatutnya seorang anggota Kristus dan jemaat-Nya, dan takluk dengan rela pada segala nasihat Kristen?

Jawab: Ya.

Kiranya Allah yang mahabaik dan mahabesar menganugerahi dan memberkati niat Saudara yang kudus ini, oleh Tuhan kita Yesus Kristus! Amin!

Sesudah itu, ketika melayankan baptisan, pelayan Firman ilahi mengatakan,

N. AKU MEMBAPTIS ENGKAU DALAM NAMA BAPA, DAN ANAK, DAN ROH KUDUS.

Pengucapan syukur
Ya Allah Bapa yang Mahakuasa dan rahmani, kami mengucap syukur dan memuji Engkau, karena Engkau, oleh darah Anak-Mu yang kekasih, Yesus Kristus, telah mengampuni segala dosa kami dan anak-anak kami, dan oleh Roh Kudus-Mu mengangkat kami menjadi anggota-anggota Anak-Mu yang Tunggal dan dengan demikian menjadi anak-anak-Mu, dan karena Engkau memeteraikan serta menguatkan itu kepada kami melalui Baptisan kudus. Kami berdoa pula oleh Anak-Mu yang kekasih itu, kiranya Engkau senantiasa memerintah anak-anak yang telah dibaptis ini oleh Roh-Mu yang Kudus, supaya mereka menerima pendidikan Kristen dan saleh serta bertumbuh dan bertambah dewasa dalam Tuhan Yesus Kristus, sehingga mereka mengenal kebaikan dan kemurahan kebapaan-Mu yang telah Kautunjukkan kepada mereka dan kepada kami semua, dan hidup dalam segala kebenaran di bawah Guru, Raja, serta Imam Besar kita satu-satunya, Kristus Yesus, sambil dengan tidak gentar melawan dan mengalahkan dosa, iblis, dan seluruh kerajaannya. Dengan demikian mereka akan memuji dan memuliakan Engkau dan Anak-Mu Yesus Kristus bersama Roh Kudus, Allah yang esa dan benar, untuk selama-lamanya. Amin.

3. TATA CARA PERAYAAN PERJAMUAN KUDUS

Semua orang yang bergabung dengan jemaat Allah dan yang ingin diperbolehkan memakai Perjamuan Malam Tuhan, haruslah lebih dulu menerima pelajaran tentang pokok-pokok ajaran Kristen, dari dalam Firman Allah. Gereja-gereja harus menggunakan cara mengajar yang dianggap paling cocok untuk pembangunan jemaat.

Selanjutnya, setelah mereka pada asasnya mengaku percaya akan pokok pokok ajaran itu, maka orang akan bertanya apakah dalam salah satu hal mereka merasa bimbang, agar mereka diberi kepuasan. Dan jika mereka mengatakan ada kebimbangan, orang akan berupaya agar mereka diberi kepuasan dari dalam Kitab Suci.

Akan tetapi, kendatipun hati mereka tenang, orang akan bertanya kepada mereka apakah mereka berniat tetap berpegang pada ajaran tersebut, membuang segala hal duniawi, dan menempuh kehidupan Kristen yang baru. Akhirnya, orang akan bertanya apakah mereka dengan rela takluk pada hukuman Kristen.

Selanjutnya, setelah mereka menjanjikan hal itu, mereka dinasihati agar memelihara damai, kasih, dan kerukunan dengan semua orang, dan agar mereka berdamai kembali dengan sesamanya bila mereka bertengkar dengannya.

Saudara-saudara yang kekasih dalam Tuhan Yesus Kristus, dengarkanlah kata-kata penetapan Perjamuan Kudus yang diucapkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus, yang tertulis bagi kita oleh Rasul Paulus dalam 1Ko 11:23-29, 'Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku! Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan dengan darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku! Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang. Jadi barang siapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Karena itu, hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barang siapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.'

Maka agar kita dapat menyelenggarakan Perjamuan Tuhan demi penghiburan kita, di atas segala hal perlu perlu kita benar-benar menguji diri kita lebih dulu. Lagi pula, kita perlu mengarahkannya ke tujuan yang telah diperintahkan dan ditetapkan oleh Tuhan Kristus, yaitu supaya menjadi peringatan akan Dia.

Hal menguji diri dengan sungguh-sungguh mencakup tiga pokok.

Pertama, hendaklah tiap-tiap orang dalam had merenungkan dosa-dosa dan kutuk yang telah menimpa dirinya, agar ia membenci diri dan merendahkan diri di hadapan Allah. Karena begitu besar murka Allah atas dosa, sehingga Dia tidak membiarkannya tanpa hukuman, tetapi mengenakan hukuman itu kepada Anak-Nya yang kekasih, Yesus Kristus, dengan kematian yang amat pahit dan hina di kayu salib.

Kedua, hendaklah tiap-tiap orang menguji hatinya, apakah ia memang mempercayai janji Allah yang pasti, yaitu bahwa ia telah beroleh pengampunan segala dosanya hanya karena penderitaan dan kematian Yesus Kristus, dan bahwa kebenaran Kristus yang sempurna telah diperhitungkan dan dianugerahkan kepadanya dengan tuntas seakan-akan merupakan kebenarannya sendiri, bahkan seolah-olah ia sendiri telah menebus segala dosanya dan melaksanakan seluruh kebenaran.

Ketiga, hendaklah tiap-tiap orang menguji hati nuraninya, apakah ia memang bermaksud untuk seterusnya menunjukkan rasa syukur yang benar kepada Tuhan Allah dengan seluruh kehidupannya, dan hidup di hadapan-Nya dalam kebenaran. Begitu pula, apakah ia dengan tulus ikhlas menanggalkan segala rasa permusuhan, kebencian, dan kedengkian, dan sungguh-sungguh berniat untuk seterusnya hidup dalam kasih serta persekutuan yang benar dengan sesamanya manusia.

Semua orang yang berkehendak begitu pasti hendak dianugerahi Allah dan dianggap layak menjadi teman-teman seperjamuan Anak-Nya Yesus Kristus. Sebaliknya, mereka yang tidak merasakan kesaksian ini dalam hati mendatangkan hukuman atas dirinya bila makan dan minum. Oleh karena itu, sesuai dengan perintah Kristus dan Rasul Paulus, kami menasihati semua orang yang menyadari dirinya tercemar oleh kebejatan yang berikut ini agar menjauhi meja Tuhan, dan kami memberitakan 1- kepada mereka bahwa mereka tidak mendapat bagian dalam kerajaan Kristus, yakni semua penyembah berhala; semua orang yang memanggil nania orang kudus yang telah meninggal, malaikat-malaikat, atau makhluk-makhluk lain; semua orang yang memuja patung-patung; semua tukang sihir dan juru tenung, yang mengucapkan mantra atas hewan atau manusia serta benda-benda lain, dan mereka yang menaruh kepercayaan pada mantra itu; semua orang yang niemandang rendah Allah dan Firman-Nya serta sakramen-sakramen kudus; semua orang yang menghujat Allah; semua orang yang inginmengadakan perselisihan, bidah, danpemberontakan dalam Gereja-gereja serta dalam pemerintahan duniawi; semua orang yang mengucapkan sumpah dusta; semua orang yang tidak mematuhi orangtuanya dan para penguasa; semua pembunuh, semua orang yang suka bertengkar dan yang hidup dalam kebencian serta kedengkian terhadap sesamanya; semua pezina, orang cabul, pemabuk, pencuri, orang yang mengambil riba, penyamun, penjudi, orang yang rakus akan uang, dan semua orang yang menempuh kehidupan yang menjengkelkan. Mereka seniua harus menjauhi makanan ini (yang Kristus tetapkan bagi orang-orang percaya milik-Nya semata-mata) selama mereka masih berkanjang dalam dosa itu, agar penghukuman dan kutuk mereka tidak bertambah berat.

Akan tetapi, hai Saudara dan Saudari yang kekasih dalam Tuhan, hal-hal ini tidak dikemukakan kepada kita dengan maksud membuat orang percaya yang sudah patah hati itu tidak nrempunyai harapan lagi, seolah-olah tidak ada yang boleh menghadiri perjamuan Tuhan selain mereka yang sama sekali tidak berdosa. Sebab kita tidak datang ke Perjamuan ini dengan maksud menyatakan bahwa kita sempurna dan benar dalani diri kita sendiri. Sebaliknya, karena kita mencari kehidupan kita di luar diri kita, yaitu dalam Yesus Kristus, maka dengan menghadiri perjamuan ini kita mengaku bahwa kita berada di tengah maut. Memang kita tetap menemukan dalam diri kita banyak cacat dan kekurangan. Misalnya, kita tidak beriniaii senpurna dan kita tidak berbakti kepada Allah dengan semangat yang sepatutnya, tetapi tiap-tiap hari harus berjuang melawan kelemahan iman kita dan nafsu jahat daging kita. Meskipun demikian, oleh karunia Roh Kudus, kita sungguh-sungguh menyesali segala cacat itu dan ingin berjuang melawan ketidakpercayaan kita dan hidup menurut semua perintah Allah. Karena itu, kita akan nierasa yakin dan pasti bahwa dosa atau kelemahan yang (bertentangan dengan kemauan kita) masih tertinggal dalam diri kita, tidak mungkin mencegah kita diterima oleh Allah dan beroleh anugerah-Nya, sehingga Dia membuat kita layak menyantap makanan dan minuman surgawi ini.

Kemudian, hendaklah kita merenungkan pula dengan tujuan apa Tuhan nienetapkan Perjamuan-Nya, yaitu agar kita perbuat itu menjadi peringatan akan Dia. Akan tetapi, hendaklali kita memperingati Dia dengan cara sebagai berikut.

Pertama, hendaklah kita percaya dengan sepenuh hati, bahwa Tuhan kita Yesus Kristus (sesuai dengan bunyi janji-janji yang dari mulanya telah diberikan kepada para bapak leluhur pada masa Perjanjian Lama)
telah diutus oleh Bapa ke dalam dunia;
mengenakan darah dan daging kita;
dari awal penjelmaan-Nya menjadi manusia hingga akhir hidup-Nya di bumi ini menanggung murka Allah (yang semestinya menjadi sebab kita terbenam untuk selama-lamanya);
dan telah menggenapi bagi kita seluruh ketaatan yang dituntut oleh hukum Allah, serta seluruh kebenaran, terutama ketika di Taman Getsemani beban dosa-dosa kita dan murka Allah membuat peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah - di sana Dia dibelenggu supaya belenggu kita dilepaskan-Nya; sesudah itu mengalami penghinaan yang tak terhitung banyaknya supaya kita tidak pernah menjadi malu lagi;
dihukum mati, Dia yang tidak bersalah, supaya di depan pengadilan Allah kita dihukum bebas;
bahkan membiarkan tubuh-Nya yang terpuji dipaku pada kayu salib supaya surat utang dosa-dosa kita dipakukan-Nya padanya;
dan dengan demikian menanggung kutuk yang seharusnya mengenai kita supaya kita dipenuhi-Nya dengan berkat-Nya;
merendahkan diri sampai-sampai turun ke dalam kehinaan dan kengerian neraka yang paling dalam, dengan tubuh dan jiwa, di kayu salib, tatkala Dia berseru, 'Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?', supaya kita diterima Allah dan tidak pernah ditinggalkan lagi oleh-Nya;
dan akhirnya melalui kematian dan penumpahan darah-Nya mengikat Perjanjian Baru yang kekal, Perjanjian anugerah dan pendamaian, ketika Dia berkata, 'Sudah selesai'.

Supaya kita yakin sepenuhnya bahwa kita terhisab ke dalam Perjanjian anugerah ini, maka pada perjamuan malam terakhir yang dirayakan-Nya, Tuhan Yesus mengambil roti, mengucap syukur atasnya, memecah-mecahkannya, membagikannya kepada murid-murid-Nya, lalu berkata, 'Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!'. Demikian juga, sesudah Perjamuan malam, Dia mengambil cawan, mengucap syukur atasnya, dan berkata, 'Minumlah kamu sekalian; cawan ini adalah Perjanjian Baru dalam darah- Ku, yang ditumpahkan bagi kamu dan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!' Artinya, setiap kali kamu memakan roti ini dan meminum cawan ini, maka hal itu merupakan kenangan dan jaminan yang pasti bagimu, yang olehnya kamu dinasihati dan diberi kepastian mengenai kasih dan kesetiaan-Ku yang sungguh-sungguh terhadap kamu. Aku telah menyerahkan tubuh-Ku bagimu untuk mengalami kematian di kayu salib dan menumpahkan darah-Ku (supaya kamu tidak mengalami kematian kekal), dan mengenyangkan serta menyegarkan jiwamu yang lapar dan haus dengan menyediakan tubuh-Ku yang disalib serta dengan darah-Ku yang ditumpahkan ini, untuk kehidupan kekal. Sepasti roti ini dipecah-pecahkan di depan mata tiap-tiap orang dan cawan ini diberikan kepadanya, dan kamu memakan roti serta meminum cawan itu dengan mulutmu menjadi peringatan akan Aku, sepasti itu juga semua itu Kulakukan.

Penetapan Perjamuan Kudus Tuhan kita Yesus Kristus ini memperlihatkan kepada kita bahwa iman dan percaya kita diarahkan-Nya kepada korban-Nya yang sempurna (yang telah dipersembahkan-Nya sekali untuk selama-lamanya di kayu salib) sebagai satu-satunya dasar dan asas keselamatan kita, karena bagi jiwa kita yang lapar dan haus Dia telah menjadi makanan dan minuman yang benar-benar mengaruniakan kehidupan kekal. Sebab melalui kematianNya Dia telah meniadakan penyebab lapar dan sengsara kita yang kekal, yaitu dosa, dan telah memperoleh bagi kita Roh yang menghidupkan, supaya oleh Roh itu (yang diam di dalam Kristus sebagai Kepala dan di dalam kita sebagai anggota-anggota-Nya) kita hidup dalam persekutuan sejati dengan Dia dan mendapat bagian dalam semua harta-Nya, yaitu hidup kekal, kebenaran, dan kemuliaan.

Di samping itu, Perjamuan memperlihatkan kepada kita bahwa oleh Roh yang sama kita dihubungkan yang satu dengan yang lain, bagaikan anggota satu tubuh, dalam kasih persaudaraan yang sejati. Hal itu diungkapkan oleh Rasul Paulus sebagai berikut, 'Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu'.[1] Sebab, sebagaimana banyak butir gandum digiling menjadi satu tepung gandum dan dibakar menjadi satu roti, dan sebagaimana dari sejumlah besar buah anggur yang diperas mengalirlah minuman anggur yang bercampur menjadi satu, begitu pula kita semua, yang telah dimasukkan menjadi anggota Tubuh Kristus melalui iman yang sejati, akan menjadi satu tubuh oleh kasih persaudaraan, demi Kristus, Juruselamat kita yang kekasih, yang telah sangat mengasihi kita lebih dahulu, dan kita akan membuktikan kesatuan itu yang seorang kepada yang lain dengan perkataan dan perbuatan.Kiranya dalam hal ini Allah yang mahakuasa, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus,menolong kita, oleh Roh-Nya yang Kudus! Amin.

Supaya kita memperoleh semua ini, marilah kita merendahkan diri di hadapan Allah, dan memanggil Nama-Nya memohon anugerah-Nya dengan kepercayaan yang sungguh-sungguh.

Ya Allah Bapa kami yang rahmani! Kami merayakan Perjamuan ini untuk menikmati peringatan akan kematian pahit Anak-Mu yang kekasih, Yesus Kristus). Maka kami berdoa kepada-Mu, memohon agar dalam Perjamuan ini, melalui Roh-Mu yang Kudus, Engkau berkenan mendorong hati kami agar kami semakin menyerahkan diri kepada Anak-Mu Yesus Kristus dengan kepercayaan sejati, supaya hati kami yang remuk dan patah dikenyangkan dan disegarkan dengan tubuh dan darah-Nya yang sejati, bahkan dengan diri-Nya sendiri, Allah sejati dan manusia sejati, satu-satunya roti surgawi, oleh kekuatan Roh Kudus. Berilah kami tidak hidup terus dalam dosa, tetapi Dia hidup di dalam diri kami dan kami dalam diri-Nya. Berilah kami benar- benar mendapat bagian dalam Wasiat yang Baru dan kekal, yaitu Perjanjian anugerah, begitu rupa sehingga kami tidak meragukan bahwa Engkaulah Bapa kami yang rahmani untuk selama-lamanya, yang tidak akan memperhitungkan dosa-dosa kita kepada kami dan yang mengasuh kita, jiwa dan raga, sambil memberikan segala sesuatu kepada kita, sebagai anak-Mu serta ahli waris-Mu yang kekasih. Sudilah kiranya Engkau juga mengaruniakan kepada kami anugerah-Mu, agar kami memikul salib kami dengan sukacita, dan menyangkal diri kami, mengaku Juruselamat kami, serta dalam segala kesusahan dengan muka terangkat menantikan kedatangan Tuhan kami Yesus Kristus dari surga, di mana Dia akan membuat tubuh kami yang hina menjadi sama dengan tubuh-Nya yang mulia, dan akan mengangkat kami bersama-Nya sampai selama-lamanya. Dengarkanlah kami, ya Allah dan Bapa yang rahmani, oleh Yesus Kristus, yang telah mengajar kami berdoa begini,

Bapa kami yang di surga. Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.

Sudilah kiranya Engkau, melalui Perjamuan Kudus ini, membuat iman Kristen yang am dan tidak diragukan bertambah kuat dalam diri kami. Iman itu kami ikrarkan dengan mulut dan dalam hati,

Aku percaya kepada Allah, Bapa yang mahakuasa
Khalik langit dan bumi.
Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita,
yang dikandung dari pada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria,
yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan, mati dan dikuburkan, turun dalam kerjaan maut,
pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati,
naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah,
Bapa yang mahakuasa,
dan aku datang dari sana
untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya kepada Roh Kudus;
gereja yang kudus dan am; persekutuan orang kudus;
pengampunan dosa;
kebangkitan daging;
dan hidup yang kekal.

Agar kita dikenyangkan dengan roti benar dari surga, yaitu Kristus, maka jangan kita hanya memperhatikan roti dan anggur yang lahiriah saja. Marilah kita mengangkat hati ke surga! Di sana Yesus Kristus, Pembela kita, duduk di sebelah kanan Bapa-Nya yang surgawi; ke sana juga kita diarahkan oleh Pasal-pasal Iman Kristen kita. Jangan kita meragukan bahwa, sama seperti kita benar-benar menerima roti dan minuman yang kudus ini untuk menjadi peringatan akan Dia, begitu juga, melalui karya Roh Kudus, jiwa kita akan benar-benar dikenyangkan dan disegarkan dengan tubuh dan darah-Nya.

Sambil memecah-mecahkan dan membagikan roti, pelayan berkata sebagai berikut,

Roti yang kita pecah-pecahkan ini adalah persekutuan dengan tubuh Kristus. Ambillah, makanlah, peringatilah dan percayalah bahwa tubuh Tuhan kita Yesus Kristus dipecah-pecahkan agar menjadi perdamaian sempurna semua dosa kita.

Dan sambil memberikan cawan si pelayan berkata,

Cawan pengucapan syukur ini, yang atasnya kita mengucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus. Ambillah, minumlah darinya semua, peringatilah dan percayalah bahwa darah yang mahal Tuhan kita Yesus Kristus ditumpahkan agar menjadi perdamaian sempurna semua dosa kita.

Sementara orang turut merayakan Perjamuan, mereka menyanyikan lagu-lagu rohani atau membacakan beberapa pasal Alkitab menjadi peringatan akan kematian Kristus, misalnya Yes 53, Yoh 13-18, atau yang sejenisnya.

Seusai perayaan Perjamuan, pelayan berkata,

Saudara-saudara yang kekasih dalam Tuhan! Tuhan telah mengenyangkan jiwa kita di meja Perjamuan-Nya. Marilah kita bersama-sama memuji nama-Nya dengan mengucap syukur, dan tiap-tiap orang berkata-kata dalam hati,

'Pujilah TUHAN, hai jiwaku!
Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
Pujilah TUHAN, hai jiwaku,
dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
Dia yang mengampuni segala kesalahanmu,
yang menyembuhkan segala penyakitmu,
Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur,
yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,
TUHAN adalah penyayang dan pengasih,
panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
Tidak selalu Ia menuntut,
dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam.
Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita,
dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,
tetapi setinggi langit di atas bumi,
demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia;
sejauh timur dari barat,
demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya,
demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.1

Dia tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri,
tetapi menyerahkan-Nya bagi kita semua,
dan mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia!2
Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita,
oleh karena Kristus telah mati untuk kita,
ketika kita masih berdosa.
Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti
akan diselamatkan dari murka Allah.
Sebab jikalau kita, ketika masih seteru,
diperdamaikan dengan Allah melalui kematian Anak-Nya,
lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan,
pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!1
Oleh sebab itu, mulut dan hatiku
akan mengabarkan puji-pujian Tuhan
mulai dari sekarang ini sampai selama-lamanya.2 Amin.'

Ya Allah dan Bapa yang mahakuasa dan rahmani! Kami mengucap syukur kepada-Mu dengan segenap hati, sebab Engkau, karena rahmat-Mu yang dalamnya tak terduga, telah memberikan Anak-Mu yang tunggal menjadi bagi kami Pengantara, korban tebusan dosa kami, dan makanan serta minuman yang mengaruniakan kehidupan kekal. Kami mengucap syukur karena Engkau memberi kami iman yang sungguh-sungguh, yang membuat kami mendapat bagian dalam segala kebaikan itu. Engkau telah membuat juga Anak-Mu yang kekasih,Yesus Kristus, menetapkan dan memerintahkan Perjamuan Kudus untuk menguatkan iman kami. Kami berdoa memohon, ya Allah dan Bapa yang setia, agar, melalui karya Roh Kudus-Mu, Engkau membuat peringatan akan Tuhan kami Yesus Kristus dan pemberitaan kematian-Nya menjadi bermanfaat bagi kami sehingga kami bertumbuh dalam iman sejati dan dalam persekutuan yang bahagia dengan Kristus; dengan perantaraan Dia, Anak-Mu yang kekasih Yesus Kristus. Dalam nama-Nya kami mengakhiri doa kami dengan cara yang telah diajarkan-Nya kepada kami,
'Bapa kami yang di surga,
dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama- lamanya.
Amin.'

4. TATA CARA PENGUCILAN DARI JEMAAT

Saudara-saudara yang kekasih dalam Tuhan Yesus Kristus!
Saudara mengetahui bahwa sudah berkali-kali, dengan melewat tahap-tahap tertentu, kami memberitahukan kepada Saudara dosa besar yang telah dilakukan sesama anggota jemaat kita bernama N. dan betapa dosa itu telah menimbulkan kehebohan. Maksud pemberitahuan itu ialah agar, oleh segala nasihat dan doa Saudara yang Kristen, ia bertobat kepada Allah, terlepas dari jerat iblis (yang mengikat dia pada kehendaknya),' dan bangkit melakukan kehendak Tuhan. Akan tetapi, kami terpaksa menyatakan kepada Saudara, dengan amat sedih, sampai sekarang belum tampil seseorang yang memberitahukan adanya petunjuk sedikit pun bahwa oleh aneka nasihat yang disampaikan kepadanya (baik secara pribadi maupun di hadapan saksi-saksi atau dihadiri banyak orang) ia telah sampai menyesali dosanya atau memperlihatkan tanda pertobatan yang sungguh-sungguh dengan cara apa pun. Pelanggarannya itu sendiri pun berat, tetapi oleh kekerasan hatinya ia membuatnya tiap-tiap hari bertambah berat. Pada kesempatan yang terdahulu kami telah menyatakan kepada Saudara bahwa kami terpaksa mengalami kesedihan lebih besar lagi dan menerapkan tindakan paling keras, jika setelah begitu lama disabari Gereja ia belum juga bertobat. Maka kini kami terpaksa menyelenggarakan pengucilan, seturut perintah dan beban yang disampaikan kepada kita dalam Firman Allah yang kudus. Maksudnya, supaya oleh tindakan itu (kalau mungkin) ia dibuat malu karena dosa-dosanya, dan juga supaya seluruh badan jemaat jangan dibahayakan oleh anggota yang busuk yang sampai sekarang tidak tersembuhkan ini, dan supaya nama Allah tidak dihujat.

Oleh karena itu, kami, para pelayan dan penilik jemaat Allah di tempat ini, yang berkumpul dalam nama dan dalam kuasa Tuhan kita Yesus Kristus, menyatakan di hadapan Saudara sekalian bahwa karena alasan tersebut Saudara N. telah dikucilkan dan tetap dikucilkan, sehingga, selama ia berkanjang dalam dosa atau tidak mau bertobat, ia berada di luar jemaat Tuhan dan terasing dari persekutuan dengan Kristus, dengan sakramen- sakramen kudus, dan dengan segala berkat rohani serta karunia Allah yang Dia janjikan dan anugerahkan kepada jemaat-Nya. Karena itu Saudara wajib memandang N. sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai, sesuai dengan perintah Kristus,2 yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang oleh pelayan-pelayan-Nya diikat di bumi akan terikat di surga.3

Selanjutnya, kami menasihati Saudara-Saudara, hai warga Kristen yang kekasih, agar Saudara tidak bergaul dengan dia, supaya ia menjadi malu. Kendati demikian, janganlah hendaknya Saudara memandang ia sebagai musuh, tetapi hendaklah Saudara sekali-sekali memperingatkan dia, sebagaimana orang memperingatkan seorang saudara.

Sementara itu, hendaklah bagi tiap-tiap orang peristiwa ini dan yang serupa menjadi alasan untuk bercermin diri, supaya ia takut akan Tuhan dan berjaga- jaga. Siapa yang menyangka bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh! Hendaklah tiap-tiap orang hidup dalam persekutuan yang sungguh- sungguh dengan Allah Bapa dan dengan Kristus Anak-Nya serta dengan semua orang Kristen yang percaya, dan bertahan dalam persekutuan itu sampai akhir, sehingga memperoleh keselamatan kekal. Saudara yang kekasih, Saudara telah melihat dengan cara apa saudara kita yang dikucilkan ini telah merosot dan berangsur-angsur semakin dekat pada kejatuhan. Maka belajarlah dari contohnya, betapa liciknya iblis membawa manusia ke kebinasaan dan membuat dia mengabaikan semua sarang yang menyehatkan dan menyelamatkan. Hendaklah Saudara menghindari bibit kejahatan dan, seturut nasihat Sang Rasul, menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita, dengan mata tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman itu kepada kesempurnaan.' Sadarlah, berjaga-jagalah, dan berdoalah supaya Saudara jangan jatuh ke dalam pencobaan!' Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu, tetapi kerjakanlah keselamatanmu dengan takut dan gentar,' dan hendaklah tiap-tiap orang menyesali dosanya, agar Allah kita tidak merendahkan kita kembali dan kami kembali harus berdukacita karena salah seorang di antara kamu. Sebaliknya, hendaklah kamu bersama-sama menempuh hidup yang saleh, sehingga kamu merupakan mahkota dan sukacita kami dalam Tuhan.

Akan tetapi, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kita baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya,' maka marilah kita memanggil nama-Nya yang kudus, dengan mengaku dosa-dosa kita,

Ya Allah yang adil, Bapa yang rahmani, di hadapan keagungan-Mu kami mengeluh tentang dosa kami' dan mengaku bahwa sudah sepatutnya kami mengalami kesedihan dan dukacita karena pengucilan orang yang dulu sesama anggota jemaat kami. Bahkan, jika Engkau hendak berperkara dengan kami, kami semua layak dikucilkan dan dibuang dari hadirat-Mu karena pelanggaran kami yang berat. Tetapi, ya Tuhan, kasihanilah kami karena Kristus, ampunilah kesalahan kami, karena kami sungguh-sungguh menyesalinya. Dan buatlah agar kami semakin bersedih hati karenanya, agar kami takut kepada penghukuman-Mu yang Kaudatangkan atas orang- orang yang keras hati, dan berikhtiar untuk berkenan di mata-Mu. Buatlah agar kami menghindari segala pencemaran jasmani' dan mereka yang telah dikucilkan dari persekutuan Gereja, agar kami tidak ikut berdosa bersama mereka dan agar dia yang telah dikucilkan merasa malu karena dosanya. Engkau tidak berkenan pada kematian orang fasik, tetapi pada pertobatannya supaya ia hidup,' dan Gereja-Mu senantiasa siap menerima mereka yang kembali ke dalam pangkuannya, maka kobarkanlah dalam diri kami hasrat hendak membawa kembali ke jalan yang benar, melalui nasihat dan teladan Kristen yang baik, orang yang telah dikucilkan ini bersama semua orang yang menyeleweng karena ketidakpercayaan atau hidup yang ceroboh. Sudilah kiranya Engkau berkati nasihat-nasihat kami, supaya olehnya kami mendapat alasan untuk kembali bersukacita atas dia yang karenanya kini kami harus berduka hati, sehingga nama-Mu yang kudus dipuji-puji, oleh Tuhan kita Yesus Kristus, yang telah mengajar kami berdoa begini,
'Bapa kami yang di surga,
dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama- lamanya.
Amin.

5. TATA CARA PENERIMAAN KEMBALI ORANG YANG TELAH DIKUCILKAN KE DALAM JEMAAT KRISTUS

Saudara-saudara yang kekasih dalam Tuhan!
Saudara mengetahui bahwa beberapa waktu yang lalu sesama anggota jemaat kita bernama N. telah dikucilkan dari jemaat Kristus. Kini kami harus dapat memberitahukan kepada Saudara bahwa melalui remedi itu dan melalui nasihat- nasihat baik serta doa-doamu yang Kristen, ia telah begitu maju, sehingga ia menjadi malu karena dosanya dan rindu agar kita menerima dia kembali ke dalam persekutuan Gereja. Kita memang wajib menerima orang-orang seperti itu dengan penuh sukacita sebab Allah memerintahkan demikian. Meskipun demikian, hal ini perlu berlangsung dengan teratur. Oleh karena itu, bersama ini kami mempermaklumkan kepada Saudara bahwa pada kesempatan berikut, bila Perjamuan Tuhan akan dirayakan lagi, kami, oleh rahmat Tuhan, hendak melepaskan orang tersebut tadi dari ikatan pengucilan dan menerima dia ke dalam persekutuan Gereja, kecuali jika sementara itu salah seorang di antara Saudara mengemukakan alasan sah yang menjadi rintangan, yang perlu disampaikan cukup lama sebelumnya. Hendaklah sementara itu tiap-tiap orang mengucap syukur kepada Tuhan karena anugerah yang telah dikaruniakan-Nya kepada orang berdosa yang malang ini, sambil memohon agar Dia menyempurnakan karya-Nya padanya supaya ia memperoleh keselamatan kekal. Amin.

Jika tidak timbul halangan, maka Pelayan Firman akan menyelenggarakan penerimaan kembali orang yang telah dikucilkan itu dengan cara berikut,

Orang-orang Kristen yang kekasih! Baru-baru ini kami telah menyampaikan kepada Saudara berita pertobatan sesama anggota jemaat kita bernama N. dengan maksud agar dengan sepengetahuan Saudara ia diterima kembali ke dalam jemaat Kristus. Karena tidak ada yang mengemukakan apa-apa yang menjadi alasan ia tidak patut diterima kembali maka kini kami hendak menyelenggarakan penerimaannya itu.

Dalam Mat 18:15-17, Tuhan Kristus meneguhkan hukuman Gereja-Nya dalam hal pengucilan orang berdosa yang tidak mau bertobat. Segera sesudah itu Dia menyatakan bahwa apa yang dilepaskan oleh para pelayan-Nya di dunia ini akan terlepas di surga. Dengan itu Dia menjelaskan bahwa, bila seseorang dikucilkan dari Gereja-Nya, orang itu tidak kehilangan segala harapan akan keselamatan, tetapi dapat dilepaskan lagi dari ikatan hukuman kekal. Oleh karena itu, sebab Allah menyatakan dalam Firman-Nya bahwa Dia tidak berkenan pada kematian orang fasik, tetapi pada pertobatannya supaya ia hidup,' maka Gereja pun tetap mengharapkan pertobatan orang berdosa yang telah menyeleweng dan tetap siap menerima orang yang bertobat itu kembali ke dalam pangkuannya. Maka itu, Rasul Paulus telah menyuruh jemaat Korintus menegakkan dan menghibur warga yang telah dinyatakannya harus dijauhkan dari tengah-tengah jemaat, setelah karena teguran banyak orang ia telah menjadi sadar, supaya ia jangan binasa oleh kesedihan yang terlampau berat.' Selain itu, dalam perkataan-Nya yang dikutip tadi, Kristus mengajar juga bahwa hukuman lepas yang diucapkan atas seorang berdosa yang telah bertobat itu, seturut Firman Allah, dianggap kokoh dan pasti oleh Tuhan. Karena itu, seharusnya tak seorang pun yang sungguh-sungguh bertobat ragu-ragu kalau Allah telah menerimanya dalam rahmat-Nya, sebagaimana Kristus katakan, 'Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni'.'

Agar kini kita sampai pada tindakan yang direncanakan, maka saya bertanya kepadamu, Saudara N.,

Apakah Saudara, di hadapan Allah dan jemaat-Nya di tempat ini, menyatakan dengan sepenuh hati bahwa Saudara benar-benar menyesali dosa dan ketegaran hati yang telah menjadi sebab Saudara dengan adil dikucilkan dari jemaat?

Apakah Saudara sungguh-sungguh percaya bahwa Tuhan telah mengampuni dosa-dosa Saudara dan tetap mengampuninya karena Kristus?

Dan apakah karena itu Saudara ingin diterima kembali ke dalam jemaat Kristus di tempat ini, sambil berjanji untuk seterusnya hendak menempuh hidup yang saleh, seturut perintah Tuhan?

Jawab. Ya.

Sesudah itu Pelayan akan meneruskan acara dengan berkata,

Sebab itu maka kita yang berkumpul di tempat ini dalam nama dan kuasa Tuhan Kristus, menyatakan bahwa engkau, Saudara N., dilepaskan dari ikatan pengucilan. Kita menerima Saudara kembali ke dalam jemaat Tuhan, dan memberitakan kepada Saudara bahwa Saudara berdiri dalam persekutuan dengan Kristus, dengan sakramen- sakramen kudus, dan dengan semua berkat serta anugerah rohani Allah yang dijanjikan-Nya dan dikaruniakan-Nya kepada jemaat-Nya. Hendaklah Allah yang kekal pemelihara Saudara di dalam persekutuan itu sampai akhir, oleh Anak-Nya yang tunggal Yesus Kristus! Amin!

Oleh sebab itu, hendaklah Saudara merasa yakin dalam hati, hai Saudaraku yang kekasih, bahwa Tuhan telah menerima Saudara dalam anugerah-Nya. Hendaklah Saudara berdaya upaya agar untuk seterusnya Saudara waspada terhadap kelicikan iblis dan kejahatan dunia, agar Saudara tidak jatuh lagi ke dalam dosa. Hendaklah Saudara amat mengasihi Kristus, sebab Saudara telah beroleh pengampunan banyak dosa.'

Begitu pula kamu, hai orang Kristen yang kekasih, terimalah saudaramu ini dengan kerelaan hati. Bersukacitalah, karena ia ini telah mati dan menjadi hidup kembali, telah hilang dan didapat kembali. Bersukacitalah bersama malaikat- malaikat di surga karena pertobatan orang berdosa ini.' Jangan lagi Saudara memandang dia sebagai orang asing, tetapi sebagai kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota keluarga Allah.'

Selanjutnya, karena kita tidak bisa mendapat kebaikan apa pun dari diri kita sendiri, maka marilah kita memanggil nama Tuhan yang mahakuasa memohon anugerah- Nya, sambil memuji-muji Dia dan mengucap syukur kepada-Nya.

Allah dan Bapa yang pemurah! Kami mengucap syukur kepada-Mu oleh Yesus Kristus, karena Engkau telah membuat saudara kami ini bertobat sehingga ia hidup, dan memberi kami alasan untuk bersukacita karena ia telah kembali. Kami berdoa memohon dari-Mu agar Engkau mengaruniakan anugerah-Mu kepadanya, agar ia semakin yakin dalam hati tentang pengampunan dosanya dan agar baginya keyakinan itu menjadi sumber sukacita yang tak terungkapkan serta keinginan untuk berbakti kepada-Mu. Dan sebagaimana bagi banyak orang ia telah menjadi batu sandungan karena dosanya, buatlah supaya begitu pula banyak orang dibangun oleh pertobatannya. Buatlah supaya ia sampai akhir menempuh jalan jalan-Mu dengan tekun dan supaya peristiwa ini menjadi contoh bagi kami, agar kami mengetahui bahwa pada-Mu terdapat anugerah, supaya Engkau ditakuti orang. Dengan demikian, kami akan memandang dia sebagai sesama warga serta ahli waris kehidupan kekal, dan bersama-sama berbakti kepada-Mu sepanjang hidup kami dengan rasa takut dan ketaatan seorang kanak-kanak, oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Dalam nama-Nya kami mengakhiri doa kami begini,

'Bapa kami yang di surga,
dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama- lamanya.
Amin.'

6. TATA CARA PENEGUHAN PELAYAN-PELAYAN FIRMAN ALLAH

Seusai pemberitaan Firman dan doa biasa, pelayan Firman akan menyapa umat sebagai berikut,

Saudara-saudara yang kekasih! Saudara mengetahui bahwa kami telah memperkenalkan di depan umum nama saudara kita N., yang hadir di sini. Maksud pengumuman itu ialah mencari tahu apakah ada orang yang berkeberatan atas tingkah laku atau ajarannya, sehingga ia tidak boleh diteguhkan menjadi pelayan Firman. Akan tetapi, tidak seorang pun datang kepada kami mengemukakan fakta yang menjadi alasan sah untuk menolak dia. Karena itu, sekarang kita, dalam nama Tuhan, akan menyelenggarakan acara peneguhannya. Untuk itu hendaklah kamu, yaitu Saudara N. bersama semua hadirin, lebih dulu mendengarkan penjelasan singkat dari Firman Allah mengenai penetapan para gembala atau pelayan Firman dan mengenai jabatan mereka.

Pertama, haruslah Saudara memperhatikan bahwa Allah, Bapa kita di surga, yang berkehendak memanggil dan mengumpulkan, dari dalam umat manusia yang rusak, suatu jemaat untuk kehidupan kekal, karena anugerah-Nya yang khusus melaksanakan niat itu dengan memakai pelayanan manusia. Karena itu, Paulus berkata dalam Efesus 4:11 bahwa 'Tuhan Kristus yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar- pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus.' Tampak oleh kita bahwa dalam nas itu Sang Rasul antara lain berkata bahwa jabatan Gembala merupakan pranata yang diadakan oleh Kristus.

Adapun tugas-tugas yang termasuk jabatan kudus ini, dapat kita simpulkan dengan mudah dari namanya sendiri. Sebagaimana seorang gembala biasa bertugas menggembalakan, menuntun, membela, dan memerintah kawanan yang telah dipercayakan kepadanya, begitu pula halnya gembala-gembala rohani ini, yang telah ditetapkan di atas jemaat yang Allah panggil agar beroleh keselamatan dan yang dipandang-Nya sebagai kawanan domba gembalaan-Nya.' Tetapi padang rumput tempat kawanan domba ini digembalakan tidak lain melainkan pemberitaan Firman Allah bersama pelayanan doa-doa serta sakramen-sakramen kudus. Firman Allah itu juga merupakan tongkat untuk menuntun dan memerintah kawanan domba itu. Maka ternyata inilah jabatan para gembala atau pelayan Firman.

Pertama, hendaklah Firman Tuhan, yang telah dinyatakan melalui Kitab-kitab para Nabi dan Rasul, mereka perkenalkan kepada umatnya dengan sungguh-sungguh dan ikhlas. Hendaklah mereka menjabarkannya, baik di depan umum maupun kepada orang-orang perseorangan, dengan cara yang bermanfaat bagi para pendengar, yaitu dengan mengajar, menasihati, menghibur, dan mengenakan hukuman, sesuai dengan kebutuhan masing-masing, sambil memberitakan pertobatan kepada Allah dan pendamaian dengan Dia melalui kepercayaan akan Yesus Kristus, serta berdasarkan Kitab Suci membantah segala ajaran sesat dan bidat yang bertentangan dengan ajaran murni. Semua ini diterangkan kepada kita dengan jelas dalam Kitab Suci. Sebab Rasul Paulus berkata, 'mereka ini berdaya upaya dalam Firman'.[1] Di tempat lain ia mengajar bahwa hal itu perlu dilakukan 'sesuai dengan ukuran atau patokan iman kita'.[2] Begitu pula ditulisnya, bahwa seorang gembala 'harus berpegang kepada perkataan yang benar' atau tulus, 'yang sesuai dengan ajaran yang sehat', dan 'memberitakannya dengan terus terang';[3] demikian juga, 'Siapa yang bernubuat' (artinya, yang memberitakan Firman Allah) 'ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati, dan menghibur'.[4] Di tempat lain ia menjadikan dirinya sebagai teladan bagi para gembala, sambil menyatakan bahwa 'baik di depan umum maupun dalam perkumpulan di rumah-rumah aku senantiasa bersaksi !!(...) supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Yesus Kristus'.[5] Tetapi secara khusus kita mendapat keterangan yang cermat mengenai jabatan seorang Pelayan Injil dalam 2Ko 5:18-20. Di sana Sang Rasul berkata sebagai berikut, 'Semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami' (yaitu kepada para Rasul dan Gembala). 'Sebab di dalam Kristus, Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya tanpa memperhitungkan pelanggaran mereka dan Dia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi, kami ini utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu, Berilah dirimu didamaikan dengan Allah!.' Berkenaan dengan upaya membantah ajaran yang tidak murni, Rasul itu juga berkata dalam Titus 1:9 bahwa seorang Pelayan Firman harus berpegang pada Firman Allah, supaya ia sanggup membantah penentang- penentangnya dan menyumbat mulut mereka.

Kedua, jabatan para Gembala mencakup tugas memanggil nama Allah di depan umum, atas nama seluruh jemaat. Sebab perkataan para Rasul dalam Kisah 6:4, 'Kami akan memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman', berlaku juga berkenaan dengan gembala-gembala ini. Itulah yang dimaksud Rasul Paulus ketika ia berkata kepada Timotius, 'Pertama-tama aku menasihatkan, naikkanlah permohonan, doa syafaat, dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan semua pembesar, dst.

Ketiga, jabatan mereka mencakup tugas melayankan sakramen-sakramen yang telah ditetapkan Tuhan menjadi meterai rahmat- Nya, sebagaimana ternyata dari perintah Kristus kepada para Rasul dalam Mat 28:19, yang berlaku pula bagi para gembala, 'Baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus'. Begitu pula dalam 1Ko 11:23-26, 'Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti, dst.'

Akhirnya, para pelayan Firman bertugas mempertahankan tata tertib yang baik dalam lingkungan jemaat dan memerintah jemaat itu dengan cara yang telah ditetapkan Tuhan. Sebab, setelah Kristus, dalam Mat 18:18 dst., berkata- kata mengenai cara Kristen menjalankan hukuman, Dia mengatakan kepada para Rasul-Nya, 'Apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di surga'. Dan Paulus ingin supaya para pelayan adalah 'kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya'.' Sebab, 'jikalau seseorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimana ia dapat mengurus atau memerintah jemaat Allah?'. Karena itu, dalam Alkitab para gembala disebut 'pengatur rumah Allah',' dan 'uskup-uskup',' artinya 'pengawas dan penjaga', sebab mereka bertugas mengawasi Bait Allah tempat mereka berdiam, supaya di dalamnya segala sesuatu berlangsung dengan sopan dan teratur,' dan supaya dengan kunci-kunci Kerajaan Surga, yang telah dipercayakan kepadanya, mereka mengikat dan melepaskan sesuai dengan tugas kewajiban yang Allah berikan kepada mereka.'

Semua hal ini memperlihatkan kemuliaan tugas jabatan seorang gembala, sebab begitu besarlah perkara-perkara yang dilaksanakan oleh jabatan itu. Tampak pula betapa jabatan itu perlu untuk membimbing manusia menuju ke keselamatan. Itulah juga sebabnya Tuhan menghendaki jabatan seperti itu dipertahankan terus. Sebab beginilah perkataan Kristus, ketika Dia mengutus Rasul-rasul-Nya untuk melaksanakan pelayanan yang suci ini, 'Ketahuilah,

Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman'.' Di sini nyatalah bahwa Dia berkehendak supaya pelayanan yang suci ini senantiasa dipelihara di bumi (sebab tidak mungkin mereka yang Dia sapa dalam nas ini hidup terus sampai akhir dunia). Karena itu juga Paulus menasihati Timotius, 'apa yang telah engkau dengar dariku !!(...) percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga pandai mengajar orang lain'.' Begitu pula, setelah meneguhkan Titus menjadi gembala, ia memerintahnya menetapkan penatua-penatua dan penilik-penilik di setiap kota.'

Sekarang kita juga meneguhkan seorang pelayan Firman yang baru, dengan maksud melangsungkan pelayanan ini dalam Gereja Allah. Kita sudah cukup membeberkan jabatan para pelayan itu. Maka hendaklah Saudara, Saudara N., menjawab apa yang akan dikemukakan kepada Saudara, supaya tiap-tiap orang dapat mendengar bahwa Saudara bersedia menerima pelayanan tersebut di atas dengan sepatutnya.

Pertama, aku bertanya, apakah Saudara merasa dalam hati bahwa Saudara telah dipanggil oleh jemaat Allah, dan karena itu oleh Allah sendiri, untuk pelayanan suci ini dengan cara yang sah?

Kedua, apakah Saudara memandang Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sebagai satu-satunya Firman Allah dan ajaran keselamatan yang sempurna, serta menolak segala ajaran yang bertentangan dengannya?Ketiga, apakah Saudara berjanji hendak menyelenggarakan pelayanan jabatanmu sebagaimana dilukiskan tadi dengan setia, sesuai dengan ajaran ini, dan menghiasi pengajaranmu dengan laku perangai yang saleh, sambil tunduk pada nasihat dari pihak Gereja, menurut peraturan yang berlaku umum dalam Gereja-gereja, jika Saudara sampai menyeleweng dalam hal ajaran atau tingkah laku?

Lalu ia akan menjawab,

Ya, dengan segenap hatiku!

Sesudah itu, Pelayan yang telah mengemukakan pertanyaan-pertanyaan itu (atau seorang Pelayan lain, jika hadirlah beberapa orang Pelayan), akan meletakkan tangan di atas kepalanya' dan mengatakan,

Kiranya Allah, Bapa kita yang di surga, yang telah memanggil Saudara untuk pelayanan suci ini, menerangi Saudara dengan Roh Kudus-Nya, menguatkan Saudara oleh tangan-Nya, dan memerintah Saudara dalam pelayananmu sedemikian rupa, hingga Saudara menjalankannya dengan patut dan berhasil, demi kemuliaan nama-Nya dan demi perluasan Kerajaan Anak-Nya Yesus Kristus! Amin.

Sesudah itu Pelayan akan menasihati Pelayan yang baru diteguhkan itu dan selanjutnya seluruh jemaat, dari mimbar, sebagai berikut

Maka itu, hai Saudara dan teman pelayan yang kekasih dalam Kristus, awasilah dirimu sendiri dan seluruh kawanan domba! Roh Kudus telah mengangkat Saudara menjadi Peniliknya, untuk menggembalakan jemaat Allah, yang telah diperoleh-Nya dengan darah-Nya sendiri. Kasihilah Kristus dan gembalakanlah domba-domba-Nya sambil menilik mereka, tidak dengan paksa, tetapi dengan sukarela, tidak karena mau mencari keuntungan, tetapi karena dorongan hati, tidak seolah-olah mau memerintah atas mereka yang telah dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.' Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataan, dalam tingkah laku, dalam kasih, dan dalam Roh, dalam iman dan dalam kesucian.' Bertekunlah dalam membaca, menasihati, dan mengajar. Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu. Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang. Awasilah ajaran, dan bertekunlah di dalamnya.3 Tanggunglah dengan sabar seluruh penderitaan dan penganiayaan, sebagai seorang prajurit Kristus yang baik.' Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian Saudara akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar Saudara.' Dan apabila Gembala Agung datang, Saudara akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu."

Begitu pula kamu sekalian, hai warga Kristen yang kekasih, sambutlah pelayanmu ini dalam Tuhan dengan segala sukacita, dan hormatilah orang-orang seperti dia.'Ingatlah bahwa melalui dia Allah sendirilah yang menasihati dan memohon kamu. Maka terimalah firman yang akan diberitakannya kepadamu seturut Kitab Suci, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan - dan memang' sungguh-sungguh demikian - sebagai firman Allah.' Hendaklah bagimu indah kedatangan mereka yang mengabarkan berita damai, dan memberitakan kabar baik!' Taatilah pemimpin- pemimpinmu, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya, supaya mereka melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.' Jika kamu berbuat demikian, damai sejahtera dari Allah akan masuk ke dalam rumahmu, dan kamu yang menerima dia sebagai seorang nabi, akan menerima upah nabi," dan karena kamu melalui perkataannya percaya kepada Kristus maka oleh kamu Kristus akan mewarisi hidup kekal.

Akan tetapi, tidak seorang pun sanggup melakukan apa pun yang disebut tadi dengan kekuatan sendiri. Karena itu, marilah kita menaikkan doa dan pengucapan syukur kepada Allah, Bapa yang murah hati! Kami mengucap syukur kepada-Mu karena Engkau berkenan, melalui pelayanan manusia, mengumpulkan bagi-Mu, dari umat manusia yang binasa, jemaat yang akan menerima hidup yang kekal, dan menganugerahkan seorang pelayan yang setia kepada Gereja di tempat ini. Engkau telah mempersiapkan dan memanggil dia ke pelayanan ini, maka kami berdoa kepada- Mu, kiranya Engkau oleh Roh-Mu, membuat dia sanggup menyelenggarakan pelayanannya, dengan membukakan akal budinya sehingga ia memahami Kitab Suci-Mu, dan membukakan mulutnya sehingga dengan lidah yang fasih dan dengan leluasa ia memperkenalkan dan melayankan rahasia-rahasia Injil. Engkau telah mengangkat dia atas umat ini, maka kiranya Engkau memperlengkapi dia dengan kebijaksanaan dan keberanian, supaya umat itu diperintahnya dengan adil dan memelihara mereka dalam suasana damai Kristen, agar di bawah pelayanannya dan melalui teladannya yang baik, Gereja-Mu semakin bertambah besar dan berbudi baik. Berilah ia bernyali dalam segala kesusahan dan sengsara yang akan ia hadapi selama pelayanannya, supaya ia dikuatkan oleh hiburan Roh-Mu dan bertekun sampai penghabisan, dan akhirnya bersama semua pelayan yang setia diterima masuk ke dalam kebahagiaan Tuhannya. Sudilah kiranya Engkau mencurahkan anugerah-Mu juga atas umat di tempat ini, supaya mereka berlaku sepantasnya terhadap gembala mereka ini dan mengakui dia sebagai utusan-Mu, menerima pengajarannya dengan rasa hormat serta takluk pada nasihatnya, agar melalui pemberitaannya mereka percaya kepada Kristus dan memperoleh bagian dalam kehidupan kekal. Kabulkanlah doa kami, ya Bapa, oleh Anak-Mu yang kekasih, yang telah mengajar kami berdoa begini,
'Bapa kami yang di surga,
dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendakmu di bumi seperti di surga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama- lamanya.
Amin.'

7. TATA CARA PENEGUHAN PARA PENATUA DAN DIAKEN, BERSAMA-SAMA ATAU SENDIRI-SENDIRI

Dalam hal Penatua dan Diaken diteguhkan sendiri-sendiri, tata cara ini akan disesuaikan dengan acaranya

Hai orang Kristen yang kekasih! Saudara mengetahui bahwa sudah berkali-kali kami memperkenalkan kepada Saudara nama-nama sesama anggota kita yang hadir di sini dan yang telah dipilih untuk melayani jemaat ini sebagai penatua dan diaken. Maksudnya ialah mencari tahu apakah ada orang yang hendak mengajukan alasan yang membuat mereka tidak patut diteguhkan dalam jabatan mereka. Akan tetapi, tidak seorang pun datang kepada kami mengemukakan fakta yang menjadi alasan sah untuk menolak dia. Maka itu, kini, dalam nama Tuhan, kita akan menyelenggarakan acara peneguhannya.

Untuk itu hendaklah kamu, yaitu Saudara-saudara yang akan diteguhkan, bersama semua hadirin, lebih dulu mendengarkan penjelasan singkat dari Firman Allah mengenai penetapan para penatua dan diaken serta mengenai jabatan mereka.

Berkenaan dengan para penatua perlulah diperhatikan bahwa istilah penatua atau tua-tua (yang diambil dari Perjanjian Lama dan mengandung arti, 'orang yang ditetapkan dalam jabatan pemerintahan yang tinggi atas orang-orang lain') dipakai berhubungan dengan dua jenis orang yang melayani dalam Gereja Yesus Kristus. Sang Rasul berkata, 'Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang tugasnya berkhotbah dan mengajar'.' Di sini ternyata dalam Gereja Rasuli terdapat dua jenis penatua. Jenis yang satu bertugas berkhotbah dan mengajar, jenis yang satu lagi tidak. Kelompok pertama ialah para pelayan Firman dan gembala, yang mengabarkan Injil dan melayankan sakramen-sakramen. Sebaliknya, kelompok lain tidak bertugas berkhotbah, namun memberi pelayanan dalam jemaat. Mereka memegang jabatan khusus mengawasi Gereja dan memerintahnya bersama para pelayan Firman. Sebab dalam Rom 12:8 Paulus berbicara lebih dulu mengenai jabatan mengajar dan juga mengenai jabatan membagi-bagikan, atau jabatan diaken, lalu menyebut pelayanan ini secara khusus sambil berkata, 'siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin'. Demikian juga di tempat lain, di antara karunia-karunia dan jabatan jabatan yang telah Allah tetapkan dalam jemaat, disebutnya 'memimpin'.'

Dengan demikian jenis pelayan ini menjadi pembantu dan pendamping bagi yang lain, yang mengabarkan Injil, sebagaimana dalam Perjanjian Lama kaum Lewi biasa diperbantukan kepada para imam dalam ibadah Kemah Suci untuk menjadi pembantu mereka dalam hal-hal yang tidak mungkin dikerjakan oleh para imam sendiri, kendati kedua jabatan itu sendiri tetap terpisah. Tambahan lagi, baiklah tokoh- tokoh seperti itu diangkat untuk mendampingi para pelayan Firman, untuk bersama- sama dengan mereka memerintah jemaat, agar dengan demikian tercipta peluang lebih besar lagi untuk menjauhkan dari jemaat Allah segala kelaliman dan kesewenangan, yang lebih mudah menyusup masuk kalau pemerintahan dipegang satu orang atau beberapa orang saja. Maka itu, para pelayan Firman dan para penatua bersama-sama merupakan dewan atau kumpulan, yang merupakan Majelis Gereja dan mewujudkan seluruh jemaat. Itulah maksud perkataan Tuhan Kristus, 'sampaikanlah soalnya kepada jemaat'.' Perkataan itu jangan ditafsirkan seakan-akan yang dimaksud adalah tiap-tiap anggota jemaat, tetapi sangat tepat kalau jemaat' kita artikan sebagai 'mereka yang memerintah jemaat yang telah memilih mereka'.

Demikianlah jabatan para penatua adalah, pertama, bersama para Pelayan Firman mengawasi jemaat yang dipercayakan kepada mereka, memperhatikan baik-baik apakah tiap-tiap warga berkelakuan pantas dalam hal pengakuan iman dan tingkah langkahnya, menegur mereka yang berkelakuan tidak senonoh sambil sedapat mungkin mencegah pencemaran sakramen-sakramen, menindak, dengan memakai disiplin Kristen, orang-orang yang tidak mau bertobat, dan menerima kembali ke dalam pangkuan Gereja mereka yang bertobat. Baik perkataan Kristus tersebut tadi maupun beberapa perkataan lain dalam Alkitab,2 menunjukkan bahwa hal-hal itu menjadi wewenang bukan hanya satu dua orang, melainkan sejumlah besar orang yang diangkat untuk itu.

Kedua, Sang Rasul menyuruh agar di tengah-tengah orang Kristen segala sesuatu berlangsung dengan sopan dan teratur.' Lagi pula, menurut peraturan Kristen yang berlaku dalam hal ini orang tidak boleh memegang pelayanan dalam Gereja Kristus kecuali bila dipanggil dengan cara yang sah. Maka para penatua wajib juga mengawasi hal itu dan membantu para pelayan Firman dalam segala kejadian yang menyangkut kesejahteraan serta ketertiban Gereja, dengan memberi nasihat. Bahkan, mereka wajib juga melayani semua warga Kristen dengan nasihat dan penghiburan.

Ketiga, jabatan mereka mencakup secara khusus pengawasan pengajaran dan tingkah laku para pelayan Firman, agar segalanya diarahkan ke pembangunan Gereja. Mereka harus juga menjaga agar jangan dibawakan ajaran asing, sesuai dengan nasihat Sang Rasul dalam Kisah 20:29, agar orang berjaga-jaga supaya serigala- serigala jangan memasuki kurungan kawanan domba Kristus. Untuk melaksanakan semua itu, para penatua wajib menyelidiki Firman Allah dengan rajin dan berlatih terus- menerus dalam merenungkan rahasia-rahasia iman.

MENGENAI PARA DIAKEN

Keterangan mengenai asal usul dan penetapan kaum diaken dapat kita baca dalam Kitab Kisah para Rasul. Di dalamnya kita mendapatkan bahwa mula-mula para rasul sendiri menyelenggarakan pelayanan kepada kaum miskin, 'hasil penjualan hartanya mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu (oleh mereka) dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya'.[1] Akan tetapi, 'timbullah sungut-sungut, karena pembagian kepada janda-janda orang Yunani diabaikan dalam pelayanan sehari-hari'. 2 Karena itu, dengan nasihat para rasul, dipilihlah orang-orang yang akan secara khusus mengusahakan pelayanan kepada orang miskin, 'supaya para rasul sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman'.' Sejak zaman itu, aturan tersebut dipertahankan dalam Gereja, sebagaimana tampak dalam Roma 12:8. Di sana Sang Rasul menyebut pelayanan ini dengan berkata, 'Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas'. Dan di tempat lain disebutnya 'mereka yang melayani',' maksudnya mereka yang dalam jemaat ditetapkan untuk menolong orang-orang miskin dan sengsara dalam kesusahannya.

Nas-nas ini memperlihatkan dengan cukup jelas apa yang tercakup dalam jabatan para diaken. Pertama, mereka harus dengan setia dan rajin mengumpulkan dan menyimpan derma kepada orang miskin berupa uang dan benda. Mereka harus juga mencurahkan perhatian sungguh-sungguh pada upaya mencari banyak harta benda untuk menolong orang miskin. Bagian kedua jabatan mereka ialah membagi-bagikan. Untuk itu diperlukan baik ketelitian dan sikap berhati-hati, agar derma kepada orang miskin hanya dikeluarkan kepada mereka yang membutuhkannya, maupun sukacita dan hati yang ikhlas, agar mereka menolong orang miskin dengan perhatian yang sungguh-sungguh dan hati yang rela. Itu juga yang dituntut oleh Sang Rasul dalam Roma 12:8 dan 2Ko 9:7. Untuk itu, baiklah mereka memberi pertolongan kepada orang miskin dan sengsara bukan hanya dengan pemberian lahiriah, melainkan juga dengan perkataan yang menghibur dari Firman Allah.

Supaya tiap-tiap orang dapat mendengar bahwa Saudara (masing-masing di bidangnya sendiri) bersedia menerima pelayanan tersebut di atas, maka hendaklah kamu, Saudara-saudara yang kekasih N. dan N., menjawab apa yang akan dikemukakan kepadamu.

Pertama, aku bertanya kepada Saudara-saudara, baik para penatua maupun para diaken, apakah Saudara merasa dalam hati bahwa Saudara telah dipanggil dengan sah oleh jemaat Allah, dan karena itu oleh Allah sendiri, ke pelayanan suci ini, yaitu masing-masing ke pelayanannya sendiri?

Kedua, apakah Saudara memandang Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sebagai satu-satunya Firman Allah dan ajaran keselamatan yang sempurna, serta menolak segala ajaran yang bertentangan dengannya?

Ketiga, apakah Saudara berjanji hendak menyelenggarakan pelayanan Jabatanmu, sebagaimana dilukiskan tadi, dengan setia, menurut kemampuanmu, Saudara penatua N.N. dalam pemerintahan Gereja di samping para pelayan Firman (dan Saudara diaken N. N. dalam pelayanan kepada orang miskin)? Berjanjikah Saudara semua menempuh hidup saleh, sambil tunduk pada nasihat dari pihak Gereja jika Saudara sampai menyeleweng?

Lalu mereka akan menjawab,

Ya!

Selanjutnya Pelayan Firman akan berkata,

Kiranya Allah, Bapa yang mahakuasa, mengaruniakan anugerah-Nya kepada kamu sekalian, sehingga kamu dapat menyelenggarakan pelayananmu ini dengan setia dan berhasil! Amin.

Sesudah itu ia akan menasihati mereka bersama seluruh jemaat, sebagai berikut,

Maka hendaklah Saudara-saudara, hai penatua-penatua, bersungguh-sungguh dalam menyelenggarakan pemerintahan Gereja yang telah dipercayakan kepadamu bersama dengan para pelayan Firman. Hendaklah Saudara-saudara turut bertindak sebagai penjaga rumah Allah dan kota Allah, yang bertugas untuk dengan setia menasihati tiap-tiap orang dan mengingatkan mereka agar jangan binasa. Perhatikanlah agar ajaran murni dan hidup saleh dipelihara di tengah jemaat Tuhan.

Dan Saudara-saudara, hai diaken-diaken, bersungguh-sungguhlah dalam mengumpulkan pemberian, berhati-hatilah dan bersukacitalah dalam membagi- bagikannya. Berikanlah pertolongan kepada mereka yang susah, asuhlah mereka yang benar-benar janda dan yatim piatu. Hendaklah kamu berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada saudara-saudara seiman.1

Hendaklah Saudara-saudara sekalian menyelenggarakan pelayananmu dengan setia. Peliharalah rahasia iman dalam hati nurani yang murni.2 Jadilah pemimpin yang baik bagi seluruh umat. Dengan demikian Saudara-saudara akan memperoleh tempat yang terhormat, dan banyak keberanian dalam iman kepada Kristus Yesus,3 dan sesudah ini Saudara-saudara akan masuk dan turut dalam kebahagiaan Tuhanmu.4

Di pihak lain, hai orang Kristen yang kekasih! sambutlah orang-orang ini sebagai hamba-hamba Allah. Hendaklah kamu menghormati dua kali lipat para penatua yang baik pimpinannya;' terimalah pengawasan dan pemerintahanmereka dengan rela hati; sediakanlah bagi para diaken harta benda berlimpah untuk menolong orang miskin. Hendaklah kamu suka memberi dan membagi, hai orang kaya!6 Dan kamu, hai orang miskin! hendaklah kamu miskin dalam roh, bersikap hormat terhadap mereka yang mengasuh kamu, dan berterima kasih kepada mereka; janganlah kamu bersungut- sungut. Ikutlah Kristus karena Dia memberi makan jiwa, bukan karena makanan jasmani. Orang yang pernah mencuri' atau menjadi beban bagi sesamanya, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada mereka yang berkekurangan.8 Jika kamu berbuat demikian, masing-masing di bidangnya sendiri, kamu akan menerima dari Tuhan upah kebenaran.

Akan tetapi, kita tidak sanggup melakukan hal-hal ini dengan kekuatan sendiri. Oleh karena itu, marilah kita memanggil nama Allah yang mahakuasa,

Ya Tuhan Allah, Bapa dalam surga! Kami mengucap syukur kepada-Mu karena Engkau telah berkenan membangun Gereja-Mu dengan menetapkan di dalamnya, di samping para pelayan Firman, orang-orang yang melaksanakan pemerintahan dan mengusahakan pertolongan, supaya jemaat-Mu terpelihara dalam damai sejahtera dan orang miskin diasuh. Kami mengucap syukur karena Engkau telah menyediakan bagi kami di tempat ini orang-orang yang terkenal baik dan yang penuh dengan Roh-Mu.' Kami berdoa kepada-Mu memohon agar Engkau menambahkan pada mereka karunia-karunia yang mereka butuhkan dalam pelayanannya, yaitu karunia hikmat, keberanian, karunia membedakan bermacam-macam roh, dan kemurahan hati, supaya tiap-tiap orang melaksanakan tugas Jabatannya dengan sepatutnya, yaitu supaya para penatua bersungguh-sungguh dalam mengawasi ajaran dan tingkah laku, menghalau serigala dari kurungan domba-domba Anak-Mu yang kekasih, dan menasihati serta menegur orang yang hidupnya tidak tertib; begitu pula supaya para diaken mengumpulkan derma dengan rajin dan membagi-bagikannya kepada orang miskin dengan murah dan dengan hati-hati seraya menghibur mereka dengan penuh kasih oleh Firman-Mu yang kudus. Sudilah kiranya Engkau mengaruniakan anugerah-Mu kepada mereka, baik para penatua maupun para diaken, supaya mereka bertekun dalam melaksanakan tugas mereka dan tidak pernah lalai oleh kesusahan, kesedihan hati, atau penganiayaan oleh dunia. Engkau telah mengangkat mereka atas umat ini, maka karuniakanlah pula berkat-Mu khususnya kepada umat itu, supaya mereka dengan sukarela tunduk pada nasihat para penatua dan menghormati mereka karena jabatan yang mereka pegang. Berilah juga supaya orang kaya murah hati terhadap orang miskin, dan supaya orang miskin berterima kasih dalam hati kepada mereka yang menolong dan melayani mereka, supaya tiap-tiap orang melaksanakan tugas jabatannya dengan setia dan dengan demikian nama-Mu yang kudus dimuliakan dan Kerajaan Kristus, Anak-Mu, dibangun. Dalam nama-Nya kami mengakhiri doa kami dan berkata,
'Bapa kami yang di surga,
dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di surga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya,
dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami,
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan, dan kuasa, dan kemuliaan sampai selama- lamanya. Amin.'

8. TATA CARA PENEGUHAN NIKAH DI DEPAN JEMAAT KRISTUS

N. dan N. berniat memasuki perkawinan yang kudus, seturut penetapan Allah. Berhubung dengan niat itu, mereka ingin supaya seluruh jemaat mendoakan mereka secara Kristen, agar mereka dapat memulai perkawinannya yang Kristen itu dalam nama Allah, dan dapat menyelesaikannya dengan bahagia, demi kemuliaan-Nya. Jika ada yang hendak mengemukakan fakta yang menyebabkan niat itu harus dihalangi atau ditunda, maka baiklah ia memberitahukannya dengan teratur dan cukup dini. Kalau tidak, hendaklah sesudahnya ia berdiam diri dan jangan berencana menghalang-halanginya.

Jika tidak ada halangan yang sah, maka seusai pengumuman orang berjalan terus. Pelayan berkata,

Orang yang telah menikah biasanya mengalami banyak kesusahan dan memikul salib karena dosa. Maka agar Saudara-saudara N.N., yang ingin supaya pernikahan Saudara diteguhkan dalam nama Allah di depan umum, dalam Gereja di sini, juga merasa yakin dalam hati akan pertolongan Allah yang pasti dalam memikul salib itu, hendaklah Saudara dengarkan dari Firman Allah betapa terhormat lembaga perkawinan, yang ditetapkan oleh Allah dan yang berkenan di mata-Nya. Karena itu juga, Dia berkehendak memberkati mereka yang hidup dalam nikah, dan menolong mereka, sesuai dengan janji-Nya; sebaliknya, hendak menghukum dan mengganjar para pezina dan orang sundal.

Pertama, Saudara-saudara perlu mengetahui bahwa Allah, Bapa kita, setelah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya, menjadikan manusia menurut gambar dan rupa-Nya, supaya ia berkuasa atas segala binatang di bumi, atas ikan- ikan di laut dan burung-burung di udara.' Dan setelah menciptakan manusia, Dia berfirman, 'Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia. !!(...) Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu, 'Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.' Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.2

Oleh karena itu, janganlah hendaknya Saudara meragukan kalau lembaga perkawinan berkenan di mata Tuhan Allah. Sebab Dia telah menjadikan bagi Adam seorang istrinya, membawanya sendiri kepada dia dan memberikannya kepada dia menjadi istrinya. Dengan demikian dinyatakan-Nya bahwa sekarang juga Dia tetap mendatangkan istri kepada tiap-tiap orang seakan-akan dengan tangan-Nya sendiri. Karena itu juga, Tuhan Yesus Kristus menghormati lembaga perkawinan itu dengan kehadiran-Nya, dengan pemberian hadiah, dan dengan tanda-tanda mukjizat di Kana di Galilea (Yoh 2:1-11). Dengan itu Dia menandaskan kedua hal ini: lembaga perkawinan patut dianggap terhormat oleh semua orang, dan Dia senantiasa hendak menolong dan mendampingi mereka yang hidup dalam nikah, pun bila pertolongan itu sama sekali tidak dinantikan. Akan tetapi, agar Saudara dapat hidup saleh dalam nikah itu maka perlu Saudara mengetahui pula karena alasan apa Allah telah menetapkan lembaga perkawinan.

Pertama, supaya suami istri saling membantu dan mendampingi dengan setia dalam segala hal yang termasuk kehidupan yang fana dan yang baka. Kedua, agar mereka membesarkan anak-anak yang akan mereka dapatkan begitu rupa sehingga anak-anak itu mengenal Allah dan takut akan Dia, supaya Dia dimuliakan dan mereka beroleh keselamatan. Ketiga, agar tiap-tiap orang menjauhi segala perbuatan tidak senonoh dan nafsu jahat sehingga dapat hidup dengan hati nurani yang murni dan tenang. Sebab, untuk mencegah percabulan baiklah setiap laki-laki mempunyai istrinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri.' Karena itu, menurut perintah Allah, semua orang yang sudah sampai umur dan yang tidak memiliki karunia dapat menahan hawa nafsu, wajib memasuki perkawinan, menurut tata tertib Kristen, dengan sepengetahuan dan persetujuan orangtua, atau wali dan sahabat mereka. Maksudnya supaya bait Allah, yaitu tubuh kita, tidak dinodai, sebab jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia.'

Selanjutnya, Saudara-saudara perlu mengetahui sikap yang menurut Firman Allah seharusnya kamu ambil yang seorang terhadap yang lain.

Pertama, Saudara, hai suami, harus mengetahui bahwa Allah telah menetapkan Saudara sebagai kepala istri Saudara, supaya Saudara membimbing dia dengan bijaksana, sesuai dengan kemampuan Saudara, dan mengajar, menghibur, serta melindungi dia sama seperti kepala memerintah tubuh, bahkan sama seperti Kristus, Sang Kepala, adalah hikmat, hiburan, dan pertolongan jemaat-Nya. Tambahan pula, Saudara harus mengasihi istri Saudara seperti tubuhmu sendiri, sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat-Nya.' Janganlah Saudara berlaku kasar terhadap dia, tetapi hiduplah bijaksana bersama dia, dan hormatilah dia sebagai kaum yang lebih lemah, sebab Saudara adalah sesama ahli waris anugerah, yaitu kehidupan, supaya doa Saudara jangan terhalang.2 Dan karena menurut perintah Allah laki-laki akan mencari makanannya dengan berpeluh,' maka Saudara harus bekerja dengan setia dan rajin di tempat kerja yang telah ditunjukkan kepada Saudara oleh Allah, supaya Saudara dapat menghidupi keluarga Saudara secara terhormat sesuai dengan kehendak Allah, dan supaya masih tersisa sesuatu yang dapat Saudara berikan kepada mereka yang berkekurangan.

Begitu pula, Saudari, hai istri, harus mengetahui bagaimana seharusnya menurut Firman Allah engkau bersikap terhadap suamimu. Saudari harus mengasihi, menghormati, dan menyegani suami Saudari yang sah, dan menaati dia dalam segala hal yang benar dan adil seperti tuan Saudari, sebagaimana tubuh tunduk pada kepala dan jemaat tunduk pada Kristus. Janganlah Saudari memerintah suami Saudari, tetapi hendaklah Saudari berdiam diri,' karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa, untuk menjadi penolong baginya.' Dan setelah manusia jatuh ke dalam dosa, Allah berfirman kepada Hawa, dan dalam dia kepada seluruh kaum wanita, 'engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu'.' Janganlah Saudari melawan ketetapan Allah ini. Sebaliknya, Saudari harus menaati perintah Allah dan mengikuti contoh perempuan-perempuan kudus, yang menaruh pengharapannya kepada Allah dan tunduk kepada suaminya, sama seperti Sara taat kepada suaminya Abraham dan menamai dia tuannya.' Hendaklah Saudari juga menolong suami Saudari dalam semua hal yang baik dan benar, memperhatikan urusan rumah tanggamu, dan hidup secara tertib dan terhormat, tanpa perhiasan lahiriah, supaya Saudari menjadi teladan kehidupan yang tertib bagi orang lain.

Karena itulah, Saudara N. dan Saudari N., saya mengajukan pertanyaan ini kepadamu. Saudara-saudara telah mengerti bahwa lembaga perkawinan ditetapkan oleh Allah, dan apa yang diperintahkan-Nya tentang kehidupanmu di dalamnya. Maka apakah Saudara bersedia dan berkehendak hidup dalam lembaga perkawinan yang kudus ini dengan cara sebagaimana sekarang Saudara1 Bdk. Efe 5:22-28. nyatakan di depan jemaat Kristen? Apakah Saudara ingin supaya perkawinan Saudara ini diteguhkan?

Jawab: Ya.

Sesudah itu pelayan berkata kepada jemaat,

Saya menjadikan Saudara-saudara yang berkumpul di sini sebagai saksi, bahwa tidak dikemukakan kalangan sah apa pun terhadap pernikahan ini.

Selanjutnya dikatakannya kepada para mempelai,

Karena benar dan pantaslah perkara Saudara ini berlangsung terus, maka hendaklah Tuhan Allah kita meneguhkan niat Saudara yang telah dikaruniakanNya kepada Saudara. Semoga permulaan Saudara dalam nama Tuhan, yang telah menjadikan langit dan bumi!

Sesudah itu, mereka akan berjabat tangan, dan pelayan akan mengatakan lebih dulu kepada mempelai laki-laki,

Apakah Saudara, N., mengaku di sini, di hadapan Allah dan di depan jemaat-Nya yang kudus, bahwa Saudara telah mengambil dan mengambil N. yang hadir di sini sebagai istri Saudara yang sah? Apakah Saudara berjanji kepadanya bahwa Saudara sama sekali tidak akan meninggalkan dia, bahwa Saudara akan mengasihi dia, dan memelihara dia dengan setia, sebagaimana sepatutnya seorang suami yang setia dan saleh terhadap istrinya yang sah? Apakah Saudara hendak hidup suci bersama dia dan tetap akan setia benar kepada dia dalam segala hal, seturut Injil yang kudus?

Jawabnya: Ya!

Sesudah itu kepada mempelai perempuan:

Apakah Saudari, N. mengaku di sini, di hadapan Allah dan di depan jemaat-Nya yang kudus ini, bahwa Saudari telah mengambil dan mengambil N. yang hadir di sini sebagai suami yang sah? Apakah Saudari berjanji kepadanya hendak menaati, melayani, dan menolong dia, sama sekali tidak akan meninggalkan dia, hidup suci bersama dia, dan tetap sangat setia kepada dia dalam segala hal, sebagaimana sepatutnya seorang istri yang saleh dan setia terhadap suaminya yang sah, seturut Injil yang kudus?

Jawab: Ya!

Lalu pelayan berkata:

Kiranya Bapa yang penuh kemurahan, yang telah memanggil kamu memasuki pernikahan yang suci ini, mengikat Saudara-saudara yang seorang pada yang lain dalam kasih dan kesetiaan, dan menganugerahkan berkat-Nya kepada Saudara. Amin.

Dengarkanlah sekarang dari Injil betapa kuatnya ikatan perkawinan, sebagaimana dilukiskan dalam Matius 19:3-9, 'Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya, 'Apakah diperbolehkan orang menceraikan istrinya dengan alasan apa saja?' Jawab Yesus, 'Tidakkah kamu baca bahwa Dia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Lagi pula, Dia berfirman, Karena itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan dua lagi, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.' Kata mereka kepada-Nya, 'Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan istrinya?' Kata Yesus kepada mereka, 'Karena kekerasan hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan istrimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian, Tetapi Aku berkata kepadamu, Siapa saja yang menceraikan istrinya, kecuali karena zina, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berzina."

Percayalah kata-kata Tuhan Kristus ini, dan yakinilah bahwa Tuhan Allah kita telah menyatukan kamu dalam lembaga yang suci ini. Karena itu, kamu harus menerima apa saja yang menimpa kamu di dalamnya dengan sabar dan pengucapan syukur, sebab datangnya dari tangan Allah. Dengan demikian juga segala sesuatu akan membawa hasil baik demi kebaikan dan keselamatan Saudara.

Sesudah itu pelayan Gereja menyuruh para mempelai berlutut dan mengajak jemaat agar mendoakan mereka.

Allah yang mahakuasa, Engkau menunjukkan kebaikan-Mu dan hikmat-Mu dalam semua karya-Mu dan aturan-Mu. Engkau sejak semula telah berkata bahwa tidak baiklah manusia seorang diri saja, dan karena itu menciptakan baginya seorang penolong yang sepadan dengan dia, serta menetapkan supaya yang dua itu menjadi satu. Engkau juga yang menghukum segala kecemaran. Karena Engkau telah memanggil dan mengikat saudara-saudara ini dalam pernikahan yang suci maka kami berdoa memohon agar Engkau mengaruniakan Roh-Mu yang Kudus kepada mereka, supaya mereka hidup suci dalam iman yang sejati dan teguh, sesuai dengan kehendak-Mu yang ilahi, sambil melawan segala kejahatan. Kiranya Engkau juga memberkati mereka, sama seperti telah Kauberkati para bapa leluhur, para sahabat-Mu dan hamba-Mu yang setia, Abraham,Ishak, dan Yakub, supaya mereka yang juga menjadi ahli waris perjanjian yang telah Kauadakan dengan bapa-bapa leluhur itu dapat membesarkan anak-anak yang menurut perkenan-Mu akan Kaukaruniakan kepada mereka menjadi orang saleh, agar nama-Mu yang kudus dimuliakan, jemaat-Mu dibangun, dan Injil- Mu yang kudus diperluas.

Dengarkanlah kami, ya Bapa segala kemurahan, oleh Yesus Kristus, AnakMu yang kekasih, Tuhan kita, yang hidup dan memerintah bersama dengan Engkau dan Roh Kudus, dan yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin. Dalam nama-Nya kami mengakhiri doa-doa kami,
'Bapa kami yang di surga,
dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di surga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya,
dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami,
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan, dan kuasa, dan kemuliaan sampai selama- lamanya.
Amin.'

Dengarkanlah sekarang janji Allah dari Mazmur 128.

  1. Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!
  2. Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
  3. Istrimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!
  4. Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN.
  5. Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu,
  6. dan melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel!

Kiranya Tuhan Allah kita yang penuh kasih memenuhi kamu dengan berkatNya dan mengaruniakan kepadamu kehidupan bersama yang panjang dan suci dalam segala kesalehan! Amin.