II. Katekismus

Katekismus Jenewa (1542)

Perkataan 'katekismus' berkaitan dengan kata kerja Yunani katekhein, 'memberitahukan dari atas (panggung, mimbar) ke bawah', dari situ juga 'mengajarkan'. Mulai abad pertama (Luk 1:4, Kis 18:25, Gal 6:6) katekhein menjadi istilah baku yang mengacu ke kegiatan membimbing masuk anggota baru ke dalam iman Kristen, apakah mereka orang dewasa yang baru menjadi percaya, atau anak-anak yang telah dibaptis tetapi masih perlu menerima pengajaran. Pengajaran itu diberikan secara lisan. Memang ada pembimbing tertulis (a.l. kitab 'Didache', yang ditulis sekitar tahun 100, dan 'pengajaran pertama kepada para calon anggota Gereja' karangan Augustinus), tetapi tulisan itu tidak mendapat status resmi. Luther yang pertama kali menerbitkan katekismus dalam arti buku pelajaran yang membahas pokok-pokok iman Kristen yang dengan sistematis, dan yang umum dipakai sebagai pedoman dalam pengajaran iman. Katekismus Besar dan Kecil karangan Luther menjadi buku katekisasi di seluruh Gereja Lutheran. Akan tetapi, karena Reformasi beraneka ragam, dan menekankan pemakaian bahasa nasional, maka muncullah sejumlah besar katekismus lain. Katekismus Jenewa (Katekismus Calvin, 1573/1542) diterima umum di gereja-gereja Calvinis berbahasa Perancis. Katekismus Anglikan (1549) ditujukan kepada Gereja Nasional Kerajaan Inggris. Katekismus Heidelberg(1563) menjadi pedoman pengajaran agama dan kitab pengakuan iman dalam gereja-gereja Calvinis berbahasa Jerman dan Belanda. Dan Katekismus Westminster, yang Besar dan yang Kecil (1647), sampai sekarang berwibawa besar dalam Gereja-gereja Calvinis berbahasa Inggris. Gereja Katolik Roma pun pada zaman itu menerbitkan katekismus resmi sendiri, yaitu Catechismus Romanus (1566), yang merupakan buku pedoman untuk kaum klerus.

Katekismus Jenewa merupakan karya Yohanes Calvin. Pada tahun 1541 Calvin dipanggil pulang dari kota Straatsburg ke Jenewa. Pemerintah kota telah mengusir dia tiga tahun sebelumnya, karena perselisihan paham mengenai cara melaksanakan reformasi agama di kota itu. Setibanya di Jenewa Calvin cepat-cepat menyusun tiga dokumen pokok, yakni tata gereja, tata kebaktian (lihat di depan, no. 12 dan 15), dan kitab katekismus. Calvin hanya bersedia kembali mengemban pelayanan pendeta di 'kota seram' itu kalau tata gereja dan katekismus itu ditandatangani oleh pemerintah kota. Memang itulah yang terjadi. Sementara ia menulisnya, pesuruh percetakan sudah datang mengambil lembar-lembarnya satu-satu. Meskipun Katekismus Jenewa disusun tergesa-gesa. Calvin tidak sempat merevisi naskahnya. Maka naskah di bawah ini merupakan terjemahan katekismus yang ditulis Calvin pada bulan Desember 1541/Januari 1542 itu. Hanya, dalam edisi asli pertanyaan/jawaban belum memakai nomor urutan; nomor itu baru disisipkan dalam edisi tahun 1551.

Di Jenewa, Katekismus Calvin merupakan bahan pelajaran dalam kegiatan katekisasi yang berlangsung tiap-tiap hari Minggu pukul 12 dalam gedung-gedung gereja. Isinya diperkenalkan kepada anak-anak berumur 10 sampai 15 tahun, sebagai persiapan upacara sidi (lihat Tata Gereja Jenewa, pasal 40 dan 141, di depan no. 9). Pada saat melakukan sidi, anak-anak harus melafalkan isi pokoknya.

Di samping pemakaiannya sebagai bahan katekisasi, Katekismus Jenewa berfungsi juga sebagai semacam pengakuan iman atau rumus keesaan. Sebab, pasal 7 Tata Gereja Jenewa menetapkan,'untuk menghindari seluruh bahaya kalau-kalau orang [yaitu pendeta] yang mau diterima memegang pendapat yang salah, wajiblah ia menyatakan berpegang pada ajaran yang telah diterima resmi dalam Gereja, terutama sesuai dengan isi Katekismus'. Dengan perkataan lain, para pendeta wajib menandatangani Katekismus Calvin.

Tiga tahun kemudian (1545), Calvin menerbitkan terjemahan Katekismusnya ke dalam bahasa Latin. Dengan demikian, isinya bisa juga digunakan oleh kaum teolog yang tidak menguasai bahasa Perancis. Tidak lama kemudian menyusullah edisi-edisi dalam bahasa Yunani dan Ibrani (terjemahan ke dalam bahasa Ibrani dibuat oleh seorang Kristen asal Yahudi bernama Immanuel Tremellius), Italia dan Spanyol, Inggris dan Jerman.

Katekismus Gereja Jenewa, artinya Rumus untuk mengajarkan agama
Kristen kepada anak-anak, yang disusun dengan memakai pola dialog:
Pelayan mengajukan pertanyaan, dan anak menjawab.
Oleh Yohanes Calvin

Efe 2:20. Dasar Gereja ialah ajaran para Nabi dan Rasul.

PASAL-PASAL IMAN

  • 1. Pelayan: Apa tujuan utama kehidupan manusia?
    Anak: Tujuannya yang utama ialah mengenai Allah.
  • 2. P. Mengapa engkau berkata demikian?
    A. Sebab Dia telah menciptakan kita dan menempatkan kita dalam dunia ini dengan maksud supaya Dia dimuliakan di dalam kita. Memang wajarlah kita mengarahkan hidup kita ke kemuliaan-Nya, sebab Dia awal mulanya.
  • 3. P. Dan apa harta tertinggi[1] manusia?
    A. Itu juga.
  • 4. P. Mengapa engkau menyebutnya 'harta tertinggi'?
    A. Tanpa itu keadaan kita lebih celaka daripada keadaan binatang dungu.
  • 5. P. Jadi, kita melihat bahwa yang paling celaka ialah hidup tidak menurut Allah?
    A. Benar
  • 6. P. Akan tetapi, apa cara mengenal Allah yang sejati dan benar?
    A. Bahwa orang mengenal Dia untuk menghormati Dia.
  • 7. P. Dengan cara apa kita benar-benar menghormati Dia?
    A. Cara yang benar ialah dengan menaruh kepercayaan penuh kepada-Nya melayani Dia seraya mematuhi kehendak-Nya; mengajukan permintaan kepada-Nya dalam semua kebutuhan kita seraya mencari keselamatan dan semua harta dalam Dia; mengaku dalam hati dan dengan mulut bahwa semua harta berasal dari Dia sendiri.
  • 8. P. Apa titik permulaan bila kita hendak menguraikan hal-hal ini dengan teratur dan menjelaskan agak panjang lebar?
    A. Bahwa kita menaruh kepercayaan kepada Allah.
  • 9. P. Bagaimana orang dapat berbuat begitu?
    A. Pertama, dengan mengenal Dia sebagai Yang Mahakuasa dan Yang Mahabaik.
  • 10. P. Apakah itu cukup?
    A. Tidak.
  • 11. P. Mengapa tidak?
    A. Sebab kita tidak layak, sehingga tidak patut Dia menunjukkan kuasa-Nya untuk menolong kita, atau memakai kebaikan-Nya terhadap kita.
  • 12. P. Apa lagi yang diperlukan?
    A. Kita harus yakin Dia mengasihi kita dan mau menjadi Bapa dan Penyelamat kita.
  • 13. P. Bagaimana kita mengetahui hal itu?
    A. Melalui Firman-Nya. Dalam Firman itu Dia menyatakan kepada kita kemurahan-Nya dalam Yesus Kristus, dan memberi kita kepastian tentang cinta kasih-Nya kepada kita.
  • 14. P. Jadi, dasar yang memungkinkan kita benar-benar mempercayai Allah ialah mengenai Dia dalam Yesus Kristus (Yoh 17:3)?
    A. Benar.
  • 15. P. Akan tetapi, apa inti pokok pengetahuan itu?
    A. Pengetahuan itu tercantum dalam pengakuan iman, yang diikrarkan semua orang Kristen. Biasanya orang menyebut pengakuan iman itu 'Pengakuan Iman Rasuli', sebab pengakuan itu merupakan ikhtisar kepercayaan yang benar, yang senantiasa dianut di kalangan orang Kristen, dan yang disimpulkan dari ajaran rasuli yang murni.
  • 16. P. Tuturkan isi pengakuan itu.
    A. Aku percaya kepada Allah Bapa, Yang mahakuasa, Khalik langit dan bumi. Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria, yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut, pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa, dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Aku percaya kepada Roh Kudus. Aku percaya adanya Gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus, pengampunan dosa, kebangkitan daging dan hidup yang kekal.
  • 17. P. Atas berapa bagian kita bagikan pengakuan iman itu, untuk menjelaskannya secara rinci?
    A. Atas empat bagian utama.
  • 18. P. Apa bagian-bagian itu?
    A. Bagian pertama mengenai Allah Bapa. Yang kedua mengenai Anak-Nya Yesus Kristus; dalam bagian itu dituturkan seluruh sejarah penebusan kita. Yang ketiga mengenai Roh Kudus. Yang keempat mengenai Gereja dan mengenai karunia-karunia yang Allah anugerahkan kepadanya.
  • 19. P. Melihat bahwa hanya ada satu Allah, apa yang mendorongmu untuk dalam tuturmu menyebut Bapa, Anak, dan Roh Kudus, yang adalah tiga?
    A. Sebab dalam satu Hakikat ilahi yang tunggal kita harus memperhatikan Bapa sebagai awal dan asal, atau sebab pertama segala sesuatu; sesudah itu Anak-Nya, yang adalah hikmat kekal; dan Roh Kudus, yang adalah kekuatan dan kuasa-Nya, yang tersebar dalam seluruh ciptaan, namun tetap berdiam dalam Dia.
  • 20. P. Apakah dengan demikian engkau hendak berkata bahwa tidak ada alasan yang mencegah kita menganggap dalam keAllahan yang sama ada tiga Pribadi secara tersendiri, dan bahwa Allah tidak juga terbagi.
    A. Begitulah.
  • 21. P. Tuturkan sekarang bagian pertama.
    A. 'Aku percaya kepada Allah Bapa, Yang mahakuasa, Khalik langit dan bumi.'
  • 22. P. Mengapa engkau menyebut Dia 'Bapa'?
    A. Dengan memperhatikan Yesus Kristus, yang adalah Firman kekal, yang diperanakkan dari-Nya sebelum segala abad, kemudian, setelah tampil ke dalam dunia, diteguhkan dan dinyatakan sebagai Anak-Nya. Tetapi, karena Allah adalah Bapa Yesus Kristus, maka Dia adalah juga Bapa kita.
  • 23. P. Apa maksudmu bila kaukatakan Dia Mahakuasa?
    A. Hal itu tidak hanya berarti bahwa Dia memiliki kuasa, namun tidak mempergunakannya. Sebaliknya, seluruh ciptaan berada di tangan-Nya dan tunduk pada-Nya; Dia mengatur semua hal melalui pemeliharaan-Nya, memerintah dunia melalui kehendak-Nya, dan mengendalikan segala kejadian sekehendak hati-Nya.
  • 24. P. Jadi, menurut perkataanmu, kuasa Allah bukannya menganggur, melainkan berdampak; artinya, tangan-Nya senantiasa bekerja dan tidak terjadi apa pun kecuali oleh Dia atau dengan izin dan putusan-Nya?
    A. Begitulah.
  • 25. P. Mengapa kautambahkan bahwa Dia adalah Khalik langit dan bumi?
    A. Karena Dia telah menampakkan diri kepada kita melalui karya-Nya maka kita perlu mencari Dia di dalamnya (Maz 104; Rom 1:20). Daya tangkap kita tidak mampu memahami hakikat-Nya, tetapi bagi kita dunia bagaikan cermin; di dalam cermin itu kita dapat memandangi Dia dan mengenai Dia dengan cara yang sesuai bagi kita.
  • 26. P. Bila kaukatakan 'langit' dan 'bumi', bukankah kaumaksud juga ciptaan selebihnya?
    A. Sudah tentu. Tetapi semua itu tercakup dalam kedua perkataan itu, sebab semua itu termasuk langit atau bumi.
  • 27. P. Dan mengapa engkau menyebut Allah hanya sebagai Khalik? Bukankah memelihara ciptaan dan menjaga supaya ciptaan itu tetap utuh jauh lebih besar daripada satu kali menciptakannya
    A. Perkataan itu tidak hanya mengandung arti, bahwa Dia telah menjadikan karya-karya-Nya sekaligus, dengan maksud kemudian membiarkannya dan tidak mempedulikannya lagi. Sebaliknya, inilah paham yang harus kita pegang: sebagaimana dunia telah dijadikan oleh-Nya pada mulanya, begitu pula sekarang Dia menjaga supaya dunia itu tetap utuh, begitu rupa, sehingga langit, bumi, dan semua makhluk hanya dapat ada terus karena kekuatan- Nya. Lagi pula, sebab dengan demikian semua hal berada di tangan-Nya, maka Dia memegang pemerintahnya dan Dialah Tuhannya. Demikianlah, karena Dia adalah Khalik langit dan bumi, maka Dialah yang melalui kebaikan-Nya, kekuatan-Nya, dan hikmat-Nya mengendalikan seluruh tatanan alam; Dia- lah yang mengirim hujan dan kemarau, hujan es, angin badai dan cuaca cerah, kesuburan dan kemandulan, kesehatan dan penyakit. Pendeknya, Dia memegang pimpinan segala hal, dan menggunakannya sekehendak hati-Nya.
  • 28. P. Apakah setan-setan dan orang jahat juga tunduk kepada-Nya?
    A. Meskipun Dia tidak membimbing mereka dengan Roh Kudus-Nya, namun Dia mengekang mereka, begitu rupa, sehingga mereka tidak dapat berkuti kalau Dia tidak mengizinkannya. Dia bahkan memaksa mereka melaksanakan kehendak-Nya kendati berlawanan dengan maksud dan rencana mereka.
  • 29. P. Apa gunanya bagimu kalau engkau mengetahui hal itu?
    A. Gunanya besar sekali, sebab sangat buruklah jika setan-setan dan orang jahat sanggup berbuat sesuatu bertentangan dengan kemauan Allah. Seandainya demikian, nurani kita sama sekali tidak dapat tenang lagi, sebab kita selalu terancam bahaya dari pihak mereka. Sebaiknya, bila kita mengetahui bahwa Allah mengekang mereka erat-erat sehingga mereka tidak dapat berbuat apa-apa kecuali dengan seizin-Nya maka kenyataan itu membuat kita tenang dan bersukacita, sebab Allah berjanji menjadi Pelindung kita dan membela kita.
  • 30. P. Marilah kita memasuki bagian kedua.
    A. 'Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, dst.'
  • 31. P. Apa isi pokoknya?
    A. Bahwa kita mengenal Anak Allah sebagai Juruselamat kita, dan cara Dia melepaskan kita dari maut dan memperoleh keselamatan bagi kita.
  • 32. P. Apa arti nama 'Yesus' yang kaupakai itu?
    A. Artinya 'Juruselamat'. Atas perintah Allah, nama itu diberikan kepada-Nya oleh malaikat (Mat 1:21).
  • 33. P. Apakah pemberian nama dengan cara itu bernilai khusus dibandingkan dengan pemberian nama oleh seorang manusia?
    A. Sudah tentu! Allah menghendaki supaya Dia diberi nama itu, maka perlu Dia benar-benar JuruselaMat
  • 34. P. Apa arti perkataan 'Kristus' yang datang sesudahnya?
    A. Oleh gelar itu jabatan-Nya dinyatakan dengan lebih jelas lagi. Dia telah diurapi oleh Bapa sorgawi untuk menetapkan-Nya sebagai Raja, Imam atau tokok yang bertugas mempersembahkan korban, dan Nabi.
  • 35. P.Dari mana engkau mengetahui hal itu?
    A. Menurut Alkitab pengurapan harus dipakai untuk ketiga jabatan itu. Dan berkali-kali juga Dia dikatakan menyandang jabatan-jabatan itu.
  • 36. P. Akan tetapi, apa jenis minyak yang dipakai untuk mengurapi Dia?
    A. Bukan minyak kasatmata yang dipakai, seperti dalam hal para raja, imam, dan nabi dulu. Sebaliknya, Dia telah diurapi dengan karunia-karunia Roh Kudus. Karunia itulah kenyataan yang diungkapkan oleh pengurapan lahiriah yang diselenggarakan pada zaman dahulu (Yes 61:1; Maz 45:8).
  • 37. P. Engkau memakai istilah 'Kerajaan'. Kerajaan apa itu?
    A. Kerajaan itu bersifat rohani, dan terdiri dari Firman dan Roh Allah, yang mengandung kebenaran dan kehidupan.
  • 38. P. Dan jabatan Imam?
    A. Sebab dengan turun ke dunia (Yes 7:14) Dia menjadi Utusan dan Duta berkuasa penuh dari Allah, Bapa-Nya, untuk menerangkan sepenuhnya kehendak-Nya kepada seisi dunia dan dengan demikian mengakhiri semua nubuat dan waktu (Ibr 1:2).
  • 40. P. Apa hal itu membawa manfaat bagimu?
    A. Semua itu berguna bagi kita. Sebab Yesus Kristus telah menerima segala pemberian itu dengan maksdu memberi kita mengambil bagian di dalamnya, supaya kita semua menerima dari kepenuhan-Nya (Yoh 1:16).
  • 41. P. Jelaskan hal itu lebih jauh kepadaku.
    A. Dia telah menerima Roh Kudus bersama semua karunia-Nya dengan sempurna, untuk menghadiahkan dan membagikannya kepada kita, yaitu masing-masing menurut ukuran dan jatah yang Allah tahu cocok baginya (Efe 4:7).
    Dengan demikian kita menimba dari Dia, bagaikan dari sumber semua harta rohani yang kita miliki.
  • 42. P. Apa manfaat Kerajaan-Nya bagi kita?
    A. Oleh Dia hati nurani kita dijadikan bebas dan kita dipenuhi kekayaan rohani-Nya, agar kita hidup dalam kebenaran dan kekudusan. Dengan demikian kita memiliki juga kekuatan yang perlu untuk mengalahkan iblis, dosa, daging, dan dunia, yang menjadi musuh jiwa kita.
  • 43. P. Dan Imamat-Nya?
    A. Pertama, bahwa Dia adalah Pengantara bagi kita, untuk mendamaikan kita dengan Allah Bapa-Nya. Selanjutnya, bahwa melalui Dia kita dapat menghampiri Allah dan menghadap Dia dan mempersembahkan korban yaitu diri kita sendiri bersama dengan segala sesuatu yang kita hasilkan. Dalam hal itu kita ikut mengambil bagian dalam Imamat-Nya (Ibr 7:10, 13).
  • 44. P. Tinggallah jabatan Nabi.
    A. Jabatan itu diberikan kepada Tuhan Yesus agar Dia menjadi Guru dan Pengajar semua orang milik-Nya. Tujuannya ialah supaya kita dibimbing ke pengetahuan sejati tentang Bapa dan kebenaran-Nya, begitu rupa sehingga kita menjadi murid dan anggota keluarga Allah.
  • 45. P. Jadi, engkau hendak menyimpulkan bahwa gelar 'Kristus' itu mencakup tiga jabatan, yang Allah berikan kepada Anak-Nya agar Dia membagikan hasil dan kekuatannya kepada orang-orang percaya milik-Nya?
    A. Benar.
  • 46. P. Mengapakah engkau menamakan Dia 'Anak Allah yang tunggal'? Bukankah Allah menyebut kita semua sebagai anak-Nya?
    A. Kita anak-anak Allah bukan menurut kodrat kita, melainkan hanya melalui pengangkatan dan oleh rahmat, yaitu karena Allah mau menganggap kita demikian (Efe 1:5). Sebaliknya Tuhan Yesus, yang telah diperanakkan dari Zat Bapa-Nya, dan yang sehakikat dengan-Nya, dengan sewajarnya disebur Anak yang tunggal (Yoh 1:14; Ibr 1:2), sebab hanya Dialah yang menjadi Anak menurut kodrat-Nya.
  • 47. P. Jadi, engkau hendak berkata bahwa hanya Dialah yang layak menerima penghormatan itu, dan memilikinya menurut kodrat-Nya, sedangkan kepada kita hal itu diberikan sebagai anugerah, dengan cuma-cuma, sejauh kita adalah anggota-anggota-Nya?
    A. Itulah. Karena itulah, dengan memandang ke pemberian itu, di tempat lain Dia disebut Yang sulung di antara banyak saudara (Rom 8:29; Kol 1:15).[1]
  • 48. P. Apa maksud kata-kata berikut?
    A. Kata-kata itu menjelaskan cara Anak Allah diurapi oleh Bapa agar Dia menjadi Juruselamat kita. Yaitu, dengan menerima daging kita yang menusiawi, dan menggenapkan hal-hal yang diperlukan untuk penebusan kita, sebagaimana dituturkan di sini.
  • 49. P. Bagaimana engkau mengartikan kedua ungkapan 'dikandung dari Roh Kudus' dan 'lahir dari anak dara Maria'?
    A. Dia telah dibentuk dalam kandungan anak dara Maria, dari zatnya sendiri, supaya Dia adalah keturunan Daud, sebagaimana telah dinubuatkan (Maz 132:11). Namun, hal itu terjadi oleh mukjizat, yaitu karya Roh Kudus, tanpa peranan seorang laki-laki.
  • 50. P. Apakah perlu Dia mengenakan daging kita?
    A. Perlu. Sebab ketidaktaatan manusia terhadap Allah perlu di benahi dalam kodrat manusia (Rom 5:15). Juga, hanya dengan cara itulah Dia dapat menjadi Pengantara kita, yang menyatukan kita dengan Allah, Bapa- Nya (1Ti 2:5; Ibr 4:15).
  • 51. P. Jadi, engkau berkata bahwa Yesus Kristus perlu menjadi manusia untuk menyelenggarakan jabatan Juruselamat seakan-akan dalam pribadi kita?
    A. Benar. Sebab di dalam diri-Nya kita perlu memperoleh segala sesuatu yang kurang dalam diri kita sendiri. hal itu tidak mungkin terjadi dengan cara lain.
  • 52. P. Akan tetapi, mengapakah hal itu terjadi 'dari Roh Kudus', bukan oleh perbuatan manusia, menurut aturan alam?
    A. Karena benih manusia sendiri rusak maka perlulah kekuatan Roh Kudus turun tangan dalam peristiwa mengandung ini, untuk mencegah Tuhan kita kena kerusakan apa pun dan untuk memenuhi Dia dengan kekudusan.
  • 53. P. Jadi, dengan cara itu ditunjukkan kepada kita bahwa Dia yang harus mengukuskan orang-orang lain itu bebas noda apa pun; bahwa sejak dalam kandungan ibu-Nya Dia dipersembahkan kepada Allah dalam kesucian yang semula, agar Dia tidak kena kerusakan umum yang telah melanda umat manusia?
    A. Demikianlah pengertianku.
  • 54. P. Bagaimana Dia menjadi 'Tuhan kita'?
    A. Dia ditetapkan oleh Bapa untuk memegang pemerintah atas kita, supaya Dia menyelenggarakan Kerajaan dan Ketuhanan Allah, di sorga dan dibumi, dan menjadi Kepala para malaikat serta orang percaya (Efe 5:23; Kol 1:18).
  • 55. P. Mengapa dari kelahiran engaku langsung beralih ke kematian, dengan melewatkan seluruh riwayat hidup-Nya?
    A. Karena yang dibicarakan di sini hany apa yang termasuk pokok penebusan kita.
  • 56. P. Mengapa tidak dikatakan dengan singkat bahwa Dia telah mati, tetapi disebut juga nama Pontius Pilatus, ketika dikatakan bahwa Dia menderita di bawah pemerintahannya?
    A. Tidak hanya untuk memberi kita kepastian bahwa peristiwa itu benar-benar historis, tetapi juga untuk menjelaskan bahwa kematian-Nya disertai penghukuman.
  • 57. P. Bagaimana?
    A. Dia telah mati untuk menanggung hukuman yang seharusnya kami terima dan untuk dengan cara itu membebaskan kita dari hukuman itu. Dan sebab kita bersalah di hadapan pengadilan Allah, karena kita telah berbuat jahat, maka untuk mewakili kita Dia mau menghadap takhta seorang hakim duniawi dan menerima hukuman yang diucapkan olehnya, dengan maksud menyatakan kita tidak bersalah di hadapan Takhta Hakim sorgawi.
  • 58. P. Kendati demikian, Pilatus telah menyatakan Dia tidak bersalah; dengan demikian ia tidak menjatuhkan hukuman atas Dia, seakan-akan dengan sepatutnya Dia tidak dihukum (Mat 27:24; Luk 23:14).
    A. Ada dua segi. Dia memang dibenarkan melalui kesaksian hakim itu supaya terbukti Dia tidak menderita karena kesalahan-Nya sendiri, tetapi karena kesalahan kita. Namun, Dia dihukum dengan resmi, dengan hukuman yang diucapkan oleh hakim itu juga, untuk menunjukkan bahwa Dia benar-benar menjadi penanggung bagi kita, yang menerima penghukuman sebagai ganti kita supaya kita dibebaskan dari hukuman itu.
  • 59. P. Perkataanmu baik. Sebab seandainya Dia seorang berdosa, maka tidak mungkin Dia menanggung kematian sebagai ganti orang-orang lain. Meskipun demikian, supaya penghukuman-Nya membawa pembebasan bagi kita, perlu Dia terhitung di antara para penjahat (Yes 53:12).
    A. Demikianlah pengertianku.
  • 60. P. Dia disalibkan. Apakah hal ini mengandung makna khusus dibandingkan dengan pembunuhan dengan cara lain?
    A. Ya. Rasul pun menegaskannya, ketika ia berkata bahwa Dia digantung di kayu salib untuk mengalihkan kutuk kita kepada diri-Nya, agar kita dibebaskan dari kutuk itu (Gal 3:13). Sebab, kematian dengan cara itu terkutuk oleh Allah (Ula 21:23).
  • 61. P. Bagaimana? Bukankah penghinaan terhadap Tuhan Yesus bila kita berkata bahwa Dia telah menanggung kutuk, bahkan di hadapan Allah?
    A. Sama sekali tidak. Sebab, ketika Dia menerima kutuk itu, Dia meniadakannya, oleh kekuatan-Nya begitu rupa, sehingga Dia tetap direstui Allah agar kita dipenuhi-Nya dengan restu itu.
  • 62. P. Jelaskan apa yang berikut.
    A. Kematian merupakan kutuk, yang menimpa manusia karena dosa. Oleh sebab itu, Yesus Kristus telah menanggung kematian itu dan sambil menanggungnya Dia mengalahkannya. Dan untuk menunjukkan bahwa kematian-Nya benar-benar kematian, Dia mau diletakkan dalam kuburan, sama seperti manusia selebihnya.
  • 63. P. Akan tetapi, tampaknya kemenangan itu tidak membawa kebaikan apapun bagi kita, mengingat kita ini tetap mati.
    A. Kenyataan itu tidak menghalangi adanya hasil. Sebabl kini kematian orang percaya tidak lain ialah peralihan, yang membuat mereka memasuki kehidupan yang lebih jelas.
  • 64. P. Kesimpulannya ialah, kita tidak usah lagi takut akan kematian seakan-akan kematian itu mengerikan. Sebaliknya, kita perlu mengikut Kepala dan Panglima kita Yesus Kristus dengan sukarela. Dia telah mendahului kita dalam kematian bukan dengan maksud agar kita binasa olehnya, melainkan untuk menyelamatkan kita.
    A. Begitulah.
  • 65. P. Apa arti kata-kata yang ditambahkan, 'turun ke dalam kerajaan maut'?
    A. Dia tidak hanya mengalami kematian kodrat, yaitu pemisahan antara jiwa dan raga. Juga jiwa-Nya diliputi kegelisahan luar biasa, yang oleh Petrus disebut 'sengsara maut' (Kis 2:24).
  • 66. P. Sebab apa dan dengan cara apa hal itu terjadi?
    A. Agar Dia menghadap Allah untuk melakukan pelunasan atas nama orang berdosa, perlulah Dia merasakan kecemasan yang mengerikan itu dalam nurani-Nya, seolah-olah Dia ditinggallkan oleh Allah, bahkan seolah-olah Allah memurkai diri-Nya. Ketika berada dalam jurang itu, Dia berseru, 'Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?' (Mat 27:46; Mar 15:34).
  • 67. P. Apakah Allah memang memurkai Dia?
    A. Tidak. Kendati demikian, perlulah Allah membuat Dia sengsara begitu, agar genaplah nubuat Yesaya, 'Dia diremukkan oleh tangan Bapa oleh karena dosa-dosa kita, dan Dia telah memikul kejahatan kita' (Yes 53:5 dan 1Pe 2:24).
  • 68. P. Akan tetapi, bagaimana mungkin Dia diliputi rasa takut yang begitu besar, seakan-akan Dia telah ditinggalkan oleh Allah, padahal Dia adalah Allah sendiri?
    A. Hal itu harus dipahami sebagai berikut. Dia berada dala keadaan yang melampaui batas itu menurut tabiat kemanusiaa-Nya. Untuk itu, selama beberapa waktu keallahan-Nya seakan-akan bersembunyi, artinya, tidak menyatakan kekuatannya.
  • 69. P. Akan tetapi, bagaimana bisa terjadi bahwa Yesus Kristus, keselamatan dunia, tertimpa oleh hukum itu?
    A. Dia tidak tertimpa olehnya untuk seterusnya. Sebab, serangan rasa ngeri tersebut tadi begitu rupa, sehingga Dia tidak tertindas olehnya. Sebaliknya, Dia bertempur melawan kuasa neraka, untuk mematahkan dan menghancurkannya.
  • 70. P. Dengan demikian tampak oleh kita perbedaan antara siksaan yang telah Dia derita dan yang dialami orang berdosa, yang dihukum oleh Allah dalam murka-Nya. Sebab, apa yang bersifat sementara di dalam Dia berlangsung untuk selamanya pada mereka itu. Dan apa yang bagi Dia hanya merupakan sengat yang menusuk, bagi mereka menjadi pedang yang melukai hati mereka hingga mati.
    A. Itulah. Sebab di tengah kecemasan yang begitu besar, Yesus Kristus tetap menaruh harapan pada Allah. Sebaliknya, orang berdosa yang kena hukuman Allah menjadi putus asa dan mendongkol kepada-Nya sampai-sampai menghujat Dia.
  • 71. P. Bukankah dari situ kita dapat menyimpulkan apa hasil yang kita peroleh dari kematian Yesus Kristus?
    A. Dapat. Pertama, kita melihat bahwa kematian itu adalah persembahan korban. Melaluinya Dia melakukan pelunasan bagi kita dalam penghukuman Allah, dan dengan cara itu Dia telah meredakan murka Allah terhadap kita dan mendamaikan kita dengan Dia. Kedua, darah-Nya adalah pembasuhan yang olehnya jiwa kita dibersihkan sehingga tidak tinggal noda satu pun. Akhirnya, oleh kematian itu dosa-dosa kita dihapuskan, sehingga Allah sama sekali tidak mengingatnya lagi dan surat utang yang mendakwa kita ditiadakan.
  • 72. P. Apakah kita tidak menarik manfaat lain lagi dari kematian itu?
    A. Sudah tentu. Jika kita benar-benar anggota Kristus, manusia lama kita disalibkan, daging kita dimatikan, supaya nafsu-nafsu jahat tidak lagi berkuasa dalam diri kita.
  • 73. P. Jelaskanlah pasal berikut.
    A. Pada hari ketiga Dia bangkit. Dengan perbuatan itu Dia menunjukkan kemenangan-Nya atas maut dan dosa. Sebab oleh kebangkitan-Nya Dia telah menelan maut, mematahkan belenggu iblis, dan menghancurkan seluruh kuasanya (1Pe 3:21).
  • 74. P. Dengan berapa cara kebangkitan itu bermanfaat bagi kita?
    A. Pertama, di dalamnya diperoleh kebenaran sepenuhnya bagi kita (Rom 4:24).
    Kedua, kebangkitan itu menjadi jaminan yang pasti bagi kita bahwa kita pun pada suatu waktu akan bangkit dalam ketidakfanaan yang mulia (1Ko 15:20-23). Ketiga, kalau kita benar-benar mengambil bagian di dalamnya, mulai kita bangkit dalam kebaruan hidup, untuk melayani Allah dan hidup suci menurut perkenan-Nya (Rom 6:4).
  • 75. P. Mari kita teuskan.
    A. 'Dia naik ke sorga'
  • 76. P. Apakah Dia naik begitu rupa, sehingga Dia tidak lagi berada di bumi?
    A. Benar. Sebab Dia telah melaksanakan segala sesuatu yang diperintahkan kepada-Nya oleh Bapa-Nya dan yang diperlukan demi keselamatan kita, maka tidak perlu lagi Dia tinggal di dunia ini.
  • 77. P. Apa manfaat kenaikan ke sorga itu bagi kita?
    A. Kenaikan itu bermanfaat ganda. Karena Yesus Kristus telah masuk ke sorga atas nama kita, sebagaimana Dia telah turun meninggalkan sorga demi kita, dia membukakan kita jalan masuk dan meyakinkan kita bahwa pintu yang telah tertutup bagi kita karena dosa kita kini terbuka bagi kita (Rom 6:8-11). Kedua, di situ Dia menghadap Sang Bapa, agar menjadi Jurusyafaat dan Pembela kita (Ibr 7:25).
  • 78. P. Akan tetapi, apakah kenaikan Yesus Kristus ke sorga berarti, Dia telah menjauh dari dunia begitu rupa, sehingga Dia tidak lagi bersama kita?
    A. Tidak. Hal itu bertentangan dengan ucapan-Nya, bahwa Dia akan menyertai kita hingga akhir zaman (Mat 28:20).
  • 79. P. Apakah kata-kata 'Aku menyertai kamu' berarti bahwa Dia hadir dengan cara badani?
    A. Tidak. Sebab lain tubuh-Nya, yang telah terangkat (Luk 24:51), lain kekuatan-Nya, yang tersebar di mana-mana (Kis 2:33).
  • 80. P. Bagaimana kaupahami kata-kata, 'duduk di sebelah kana Allah, Bapa-Nya'?
    A. Dia telah diberi kuasa sebagai Tuhan sorga dan bumi, agar Dia memerintah dan mengendalikan segala sesuatu (Mat 28:18).
  • 81. P. Akan tetapi, apa arti kata-kata 'sebelah kanan' dan 'duduk' yang dipakai di sini?
    A. Kata-kata itu merupakan kiasan, yang diambil dari contoh raja-raja di bumi, yang mendudukkan di sebelah kanannya mereka yang ditetapkannya sebagai wakilnya, untuk memerintah atas namanya.
  • 82. P. Jadi, pahammu tidak berbeda dengan perkataan Paulus, yakni bahwa Dia telah ditetapkan menjadi Kepala Gereja (Efe 1:22 dan Efe 4:15) dan ditinggikan di atas segala kerajaan, dan dikaruniai naman di atas segala nama (Fil 2:9)?
    A. Tidak.
  • 83. P. Teruskan lagi.
    A. 'Dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.' Artinya, pada suatu kelak Dia akan tampil dari sorga untuk menghakimi, dengan cara yang sama seperti orang melihat Dia naik ke sorga (Kis 1:11).
  • 84. P. Penghukumna itu akan berlangsung pada akhir zaman, maka bagaimana engkau dapat berkata bahwa waktu itu akan ada yang hidup, sedangkan yang lain telah mati? Bukankah semua orang ditetapkan untuk mati satu kali saja (Ibr 9:27-28)?
    A. Rasul Paulus menjawab pertanyaan ini dengan berkata bahwa mereka yang pada waktu itu masih hidup akan diubah dalam sekejap mata, supaya kefanaan mereka ditiadakan dan tubuh mereka dibarui menjadi tidak dapat binasa (1Ko 15:52; 1Te 4:17).
  • 85. P. Jadi, menurut pengertianmu bagi mereka perubahan itu bagaikan kematian, sebab dalam peristiwa itu kodrat asli mereka akan diadakan dan mereka akan dibangkitkan dalam keadaan lain?
    A. Itulah.
  • 86. P. Apakah kenyataan bahwa pada suatu waktu Yesus Kristus akan datang untuk menghakimi dunia merupakan penghiburan bagi kita?
    A. Penghiburan yang luar biasa. Sebab kita yakin bahwa Dia akan tampil hanya demi keselamatan kita.
  • 87. P. Jadi, kita tidak perlu takut akan hukuman terakhir, sebab peris- tiwa itu tidak mengerikan bagi kita?
    A. Tidak. Sebab kita tidak usah menghadap seorang hakim selain Dia yang juga adalah Pembela kita dan yang telah menangani perkara kita untuk memperjuangkannya.
  • 88. P. Marilah kita memasuki bagian ketiga.
    A. Itu mengenai percaya kepada Roh Kudus.
  • 89. P. Apa manfaatnya bagi kita?
    A. Supaya kita memahami bahwa, sama seperti Allah telah membeli dan menyelamatkan kita di dalam Yesus Kristus, begitu pula oleh Roh Kudus-Nya Dia membuat kita mengambil bagian dalam penebusan dan keselamatan itu.
  • 90. P. Bagaimana caranya?
    A. Sebagaimana cara Yesus Kristus merupakan pembasuhan kita, begitu pula perlu Roh Kudus memerciki hati nurani kita dengannya supaya nurani itu dibasuh (1Pe 1:2).
  • 91. P. Masih diperlukan penjelasan yang lebih tegas.
    A. Artinya bahwa Roh Kudus, yangdiam dalam hati kita, membuat kita merasakan kekuatan Tuhan kita Yesus (Rom 5:5). Sebab Dia menerangi kita, agar kita mengenal karunia-karunia-Nya; Dia memeteraikannya dan menerakannya dalam jiwa kita dan memberinya tempat dalam diri kita (Efe 1:13). Dia membuat kita dilahirkan kembali dan menjadikan kita ciptaan baru (Tit 3:5). Dengan demikian, melalui Dia kita menerima semua kebaikan dan karunia yang disediakan bagi kita dalam Yesus Kristus.
  • 92. P. Yang berikut?
    A. Bagian keempat. Di sana dikatakan bahwa kita percaya adanya gereja yang am.
  • 93. P. Apa itu, Gereja am?
    A. Gereja Am itu adalah perhimpunan orang-orang percaya yang ditetapkan dan dipilih Allah akan menerima hidup kekal.
  • 94. P. Apakah perlu kita mengimani pasal ini?
    A. Tentu. Kalau tidak, kita menjadikan kematian Yesus Kristus sia-sia, bersama segala sesuatu yang telah dituturkan di atas, sebab buah yang dihasilkan olehnya ialah Gereja.
  • 95. P. Jadi, engkau berkata bahwa hingga saat ini yang menjadi pokok pembicaraan ialah sebab dan dasar keselamatan, yaitu bahwa, melalui Yesus Kristus, Allah telah menerima kita dengan penuh kasih, serta meneguhkan anugerah itu dalam diri kita oleh Roh Kudus-Nya. Sebaliknya, sekarang ditunjukkan hasil dan pelaksanaan semua itu, agar keyakinan tentangnya semakin kokoh?
    A. Begitulah.
  • 96. P. Apa artinya bila kaukatakan bahwa Gereja itu 'kudus'?
    A. Bahwa Allah membenarkan dan menyucikan mereka yang telah dipilih-Nya, agar mereka kudus dan tak bersalah, supaya kemuliaan-Nya bercahaya dalam diri mereka (Rom 8:30). Demikianlah Yesus Kristus, setelah membeli Gereja-Nya, menguduskannya juga, supaya Gereja itu mulai dan tidak bercela (Efe 5:25-27).
  • 97. P. Apa yang hendak diungkapkan dengan perkataan 'Katolik' atau 'Am'?
    A. Perkataan itu berarti bahwa, sebagaimana hanya ada satu Kepala orang- orang percaya (Efe 4:15), begitu pula mereka semua harus tetap bersatu dalam satu tubuh (1Ko 12:12, 27). Dengan demikian tidak ada sejumlah Gereja, tetapi satu Gereja saja, yang tersebar di seluruh dunia.
  • 98. P. Apa makna khusus kata-kata berikut, 'persekutuan orang kudus'?
    A. Tidak, selama Gereja itu masih berjuang di tengah dunia ini. Sebab masih tetap ada sisa-sisa kelemahan, yang tidak akan dihilangkan sampai Gereja itu disatukan sepenuhnya dengan Kepala nya, Yesus Kristus, yang telah menguduskannya.
  • 100. P. Dapatkan Gereja itu dikenal selain dengan percaya adanya Gereja itu?
    A. Memang ada Gereja Allah yang kelihatan, yang tanda pengenalnya telah diberitahukan-Nya kepada kita. Tetapi di sini yang menjadi pokok pembicaraan ialah perhimpunan orang yang terpilih oleh Allah untuk menyelamatkan mereka. Gereja itu tidak dapat sepenuh- nya dilihat dengan mata.
  • 101. P. Yang berikut?
    A. 'Aku percaya pengampunan dosa.'
  • 102. P. Apa arti kata 'pengampunan' menurut engkau?
    A. Allah, karena kebaikan-Nya yang cuma-cuma, mengampuni dan menghapuskan kesalahan orang-orang percaya milik-Nya, sehingga kesalahan itu sama sekali tidak diperhitungkan lagi di depan pengadilan-Nya untuk menghukum mereka karenanya.
  • 103. P. Apakah kita dapat menyimpulkan, kita tidak layak mendapat pengampunan Allah karena perbuatan kita sendiri melakukan pelunasan?
    A. Benar. Sebab Tuhan Yesus Kristus telah melakukan pembayaran untuknya dan menanggung hukuman atasnya. Adapun kita tidak dapat membawa imbalan apa pun, tetapi kita perlu mendapat pengampunan semua dosa kita oleh kemurahan Allah semata-mata.
  • 104. P. Mengapa pasal ini kautempatkan sesudah pasal tentang Gereja?
    A. Sebab, tidak seorang pun memperoleh pengampunan dosanya kecuali kalau sebelumnya ia dimasukkan menjadi anggota umat Allah, menekuni persatuan serta persekutuan dengan tubuh Kristus, dan dengan cara itu benar-benar menjadi anggota Gereja.
  • 105. P. Jadi, di luar Gereja hanya ada kutuk dan maut?
    A. Sudah pasti begitu. Sebab semua orang yang memisahkan dari persekutuan orang percaya untuk mendirikan bidat tersendiri, tidak dapat mengharapkan keselamatan selama mereka hidup terpisah.
  • 106. P. Yang berikut?
    A. 'Kebangkitan daging, dan hidup yang kekal.'
  • 107. P. Mengapa pasal ini dibubuhkan?
    A. Pasal ini dibubuhkan dengan maksud menunjukkan kepada kita bahwa kebagahiaan kita tidak terletak di bumi ini. Hal ini bertujuan ganda. Pertama, agar kita belajar berjalan melewati dunia ini bagaikan negeri asing sambil menganggap remeh semua perkara di bumi dan tidak menaruh perhatian padanya. Selanjutnya juga, supaya, meski hasil anugerah yang telah Tuhan sediakan bagi kita dalam Yesus Kristus belum tampak oleh kita, kita tidak patah semangat, tetapi menantikannya dengan sabar, hingga waktu penyataannya.
  • 108. P. Bagaimana kebangkitan itu akan berlangsung?
    A. Mereka yang telah meninggal dunia sebelumnya akan mengenakan kembali tubuh mereka, kendati tubuh itu akan bersifat lain, yaitu tidak tunduk lagi pada kefanaan dan kebinasaan, meski zatnya tetap sama. Dan mereka yang masih hidup akan dibangkitkan Allah dengan cara ajaib, dengan perubahan mendadak yang telah disebut di atas (1Ko 15:52).
  • 109. P. Bukankah kebangkitan itu akan sama-sama dialami oleh orang jahat dan orang baik?
    A. Benar, tetapi dalam keadaan yang jauh beda. Sebab kelompok yang satu akan bangkit untuk menerima keselamatan dan kesukaan, sedangkan yang lain untuk menerima hukuman dan kematian (Yoh 5:29; Mat 25:46).
  • 110. P. Kalau begitu, mengapa pasal ini hanya menyebut hidup yang kekal, bukan juga neraka?
    A. Sebab dalam iktisar ini hanya dicantumkan apa yang termasuk hal-hal yang secara khusus menghibur nurani orang percaya; di dalamnya hanya dituturkan kebaikan-kebaikan yang Allah berikan kepada para hamba-Nya. Maka orang-orang fasik, yang tidak boleh masuk ke dalam Kerajaan-Nya, tidak disebut-sebut di sini.
  • 111. P. Kini kita telah memiliki dasar tumpuan iman. Maka bukankah kita bisa saja menyimpulkan darinya apa itu iman sejati?
    A. Bisa. Yakni, pengetahuan yang pasti dan kokok tentang kasih Allah terhadap kita, sebagaimana melalui Injil-Nya Dia menyata- kan diri sebagai Bapa dan Penyelamat kita dengan perantaraan Yesus Kristus.
  • 112. P. Dapat kita memiliki iman itu dari kita sendiri, atau datangnya dari Allah?
    A. Alkitab mengajar kepada kita bahwa iman merupakan karunia khusus Roh Kudus. Hal itu juga dibuktikan oleh pengalaman.
  • 113. P. Bagaimana?
    A. Sebab daya paham kita begitu lemah, sehingga tidak sanggup memahami hikmat rohani Allah yang dinyatakan kepada kita oleh iman, dan hati kita cenderung tidak percaya, atau percaya secara keliru yaitu menaruh kepercayaan pada diri kita sendiri atau pada makhluk-makhLuk Sebaliknya, Roh Kudus menerangi kita untuk menjadikan kita sanggup memahami apa yang tidak dapat kita mengerti dengan cara lain. Dan Dia membuat keyakinan kita semakin kokoh, dengan memeteraikan dan menerakan janji-janji keselamatan di dalam hati kita.
  • 114. P. Kebaikan apa yang iman itu hasilkan bagi kita, bila kita memilikinya?
    A. Iman itu menjadikan kita benar di hadapan Allah, sehingga kita memperoleh hidup yang kekal.
  • 115. P. Bagaimana? Bukankah manusia dibenarkan oleh perbuatan baik, dengan hidup suci dan menurut kehendak Allah?
    A. Seandainya terdapat seseorang yang begitu sempurna, sesungguhnyalah ia boleh disebut benar. Tetapi karena kita semua orang berdosa yang malang, kita perlu mencari di tempat lain sesuatu yang membuat kita layak, agar kita sanggup memberi pertanggungjawaban di depan pengadilan Allah.
  • 116. P. Apakah semua perbuatan kita betul-betul begitu keji, sehingga tidak mungkin perbuatan itu menjadikan kita layak mendapat anugerah di hadapan Allah?
    A. Pertama, semua perbuatan yang kita lakukan dari kodrat kita sendiri bersifat bejat, dan karena itu tidak dapat berkenan kepada Allah; sebaliknya, semuanya dihukum oleh-Nya.
  • 117. P. Jadi, kaukatakan bahwa sebelum Allah menerima dan menganugerahi kita, kita tidak dapat tidak berdosa, sebagaimana pohon jahat hanya menghasilkan buah yang jahat (Mat 7:17)?
    A. Begitulah. Meski perbuatan kita tampak bagus dari luar, namun jahat adanya, sebab hari buruk, dan hati itulah yang dilihat Allah.
  • 118. P. Jadi, engkau menarik kesimpulan bahwa tidak mungkin kita mendahului Allah dengan amal kita sehingga Dia terdorong melakukan kebaikan kepada kita, bahkan bahwa kita hanya menimbulkan kemarahan-Nya terhadap kita?
    A. Benar. Namun, saya berkata bahwa tidak kemurahan-Nya dan kebaikan hati-Nya, tanpa memperhatikan perbuatan kita dengan cara apa pun, dia menyenangi kita dalam Yesus Kristus sambil memperhitungkan kebenaran- Nya kepada kita dan tidak menanggungkan kesalahan kita kepada kita (Tit 3:5-7).
  • 119. P. Maka bagaimana maksudnya bila engkau berkata bahwa manusia dibenarkan oleh iman?
    A. Bahwa dengan jalan percaya dan menerima janji-janji Injil dengan sepenuh hati, kita menjadi pemilik kebenaran itu.
  • 120. P. Jadi, menurut lpengertianmu, sebagaimana Allah menawarkannya melalui Injil, begitu juga cara menerimanya ialah iman?
    A. Ya.
  • 121. P. Akan tetapi, bukankah, setelah Allah menerima kita, perbuatan yang oleh anugerah-Nya kita lakukan menyenangkan Dia?
    A. Benar, sebab Dia menerimanya dengan penuh kemurahan, bukan karena perbuatan itu sendiri layak diterima.
  • 122. P. Bagaimana? Apakah perbuatan itu tidak layak diterima, padahal datangnya dari Roh Kudus?
    A. Tidak. Sebab perbuatan itu selalu dihinggapi salah satu kelemahan daging kita, yang mengotorinya.
  • 123. P. Jadi, apa cara membuat perbuatan itu menyenangkan Dia?
    A. Jika perbuatan itu dilakukan dalam iman. Artinya, orang yang melakukannya harus yakin dalam nuraninya bahwa Allah tidak akan memeriksanya dengan ketat, tetapi akan memandangnya sempurna sebab Dia menutupi ketidaksempurnaan dan nodanya dengan kesucian Yesus Kristus.
  • 124. P. Apakah karena itu kita hendak berkata bahwa seorang Kristen dibenarkan oleh perbuatannya, setelah Allah memanggilnya? Atau bahwa perbuatannya menjadikan dia layak dikasihi Allah, sehingga ia beroleh keselamatan?
    A. Tidak. Sebaliknya, ada tertulis bahwa tidak seorang pun yang benar di hadapan-Nya (Maz 143:2). Karena itu, kita harus berdoa agar Dia jangan berperkara dengan kita.
  • 125. P. Apakah karena itu engkau berpendapat bahwa perbuatan orang percaya tidak berguna?
    A. Tidak. Sebab Allah berjanji hendak memberi imbalan yang berlimpah, bauk di dunia ini maupun dalam Firdaus. Tetapi semua it berpangkal pada yang ini: Dia mengasihi kita meski tidak ada alasan dalam diri kita, dan menguburkan semua kesalahan kita, untuk tidak mengingatnya lagi.
  • 126. P. Akan tetapi, dapatkah kita memiliki iman yang membenarkan tanpa melakukan perbuatan baik?
    A. Hal itu mustahil. Sebab percaya kepada Yesus Kristus berarti, menerima Dia sebagaimana Dia memberikan diri-Nya kepada kita. Tetapi Dia tidak hanya berjanji akan membebaskan kita dari maut dan membuat kita mendapat kembali anugerah Allah, Bapa-Nya, karena Dia bebas dari segala kesalahan, tetapi juga akan melahirkan kita kembali oleh Roh-Nya, untuk membuat kita hidup suci.
  • 127. P. Jadi, iman tidak membuat kita bersikap acuh tak acuh terhadap perbuatan baik, bahkan merupakan akar yang menghasilkannya?
    A. Begitulah. Dan karena itu ajaran Injil tercantum dalam kedua hal ini, yakni iman dan pertobatan.
  • 128. P. Apa itu pertobatan?
    A. Pertobatan adalah rasa benci terhadap kejahatan dan cinta akan kebaikan, yang berasal dari takut akan Allah dan yang mendorong kita untuk mematikan daging kita, supaya kita diperintah oleh Roh Kudus dan dibimbing oleh-Nya menuju ke pengapdian kepada Allah.
  • 129. P. Jadi, pertobatan itu merupakan yang kedua di antara unsur-unsur kehidupan Kristen yang telah kita singgung?[1]
    A. Benar, dan kami telah berkata bahwa pengabdian yang benar dan sah ialah mematuhi kehendak-Nya.
  • 130. P. Mengapa?
    A. Karena Dia mau dilayani bukan dengan cara yang kita rekakan, melainkan dengan cara yang berkenan kepada-Nya. HUKUM ALLAH
  • HUKUM ALLAH

  • 131. P. Apa pedoman yang telah diberikan-Nya kepada kita untuk memerintah kita?
    A. Hukum-Nya.
  • 132. P. Apa yang tercantum di dalamnya?
    A. Hukum itu terbagi dua. Dalam bagian pertama tercantum empat perintah, dalam yang kedua enam; maka jumlahnya sepuluh.
  • 133. P. Siapa yang mengadakan pembagian itu?
    A. Allah sendiri. Dia telah memberikan hukum itu secara tertulis kepada Musa, terbagi atas dua loh batu, dan Dia menyatakan bahwa isinya terdiri dari sepuluh firman (Kel 32:15 dan Kel 34:29; U1. 4:13 dan Ul 10:1).
  • 134. P. Pokok apa yang dibahas dalam loh pertama
    A. Loh pertama itu menyangkut cara yang benar menghormati Allah.
  • 135. P. Dan pokok loh kedua?
    A. Bagaimana seharusnya kita bergaul dengan sesama kita dan apa kewajiban kita terhadap mereka.
  • 136. P. Tuturkan hukum yang pertama.
    A. 'Dengarlah Israel, Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain dihadapan-Ku.' (Kel 20:2, 3).
  • 137. P. Jelaskan artinya.
    A. Permulaannya seakan-akan merupakan mukadimah seluruh Hukum. Sebab dengan menyebut nama-Nya, TUHAN' dan Pencipta dunia, Dia menuntut wewenang memerintah; sesudah itu Dia berkata bahwa Dia Allah kita, untuk membuat kita mengasihi hukum-Nya. Sebab, jika Dia adalah Penyelamat kita, pantaslah kita menjadi umat-Nya yang patuh.
  • 138. P. Bukankah apa yang dikrtakan-Nya sesudahnya tentang pembebasan dari tanah Mesir diarahkan secara khusus kepada bangsa Israel?
    A. Benar, kalau diartikan secara harfiah. Tetapi hal itu juga menyangkut kita semua secara umum, sebab Dia telah membebaskan jiwa kita dari tahanan rohani dalam dosa, dan dari kuasa lalim si iblis.
  • 139. P. Mengapa hal itu disebut-Nya pada permulaan hukum-Nya?
    A. Untuk memperingatkan kita bahwa kita wajib mengikuti kehendakNya, dan bahwa kita sangat tidak tahu berterima kasih bila kita berbuat yang berlawanan dengannya.
  • 140. P. Maka apa yang pada pokoknya Dia tuntut dalam hukum pertama ini?
    A. Agar kita memberi penghormatan yang pantas diberikan kepada-Nya hanya kepada Dia, dan tidak mengalihkannya ke sesuatu yang lain.
  • 141. P. Apa penghormatan yang seharusnya diberikan kepada-Nya?
    A. Menyembah Dia saja, berseru kepada-Nya, menaruh kepercayaan kita pada- Nya, dan hal-hal serupa yang sesuai dengan keagungan-Nya.
  • 142. P. Mengapa dikatakan-Nya, 'di hadapan-Ku'?
    A. Sebab, Dia melihat dan mengetahui segala sesuatu, dan menilai pikiran manusia yang rahasia pun. Artinya, Dia mau diakui sebagai Allah, tidak hanya dengan pengakuan lahiriah, tetapi juga dengan hati yang ikhlas dan penuh kasih.
  • 143. P. Katakanlah hukum yang kedua.
    A. 'Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air dibawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya.'
  • 144. P. Apakah Dia hendak melarang sama sekali membuat patung apa pun?
    A. Tidak. Tetapi Dia melarang membuat patung apa pun untuk menggambarkan Allah, atau untuk disembah. 168 (V) Katekismus Jenewa
  • 145. P. Mengapa orang sama sekali tidak boleh membuat gambar Allah yang kelihatan?
    A. Sebab sama sekali tidak ada kesesuaian antara Dia, Roh Abadi, yang tidak terpahami, dengan bahan jasmani, mati, yang dapat binasa, dan kelihatan (Ula 4:15; Yes 41:7; Rom 6 dan Rom 7; Kis 17:24-25).
  • 146. P. Jadi, menurut pengertianmu, membuat gambar-Nya dengan cara itu adalah menghina keagungan-Nya?
    A. Benar.
  • 147. P. Jenis penyembahan apa yang dihukum di sini?
    A. Berdiri di hadapan sebuah gambar untuk memanjatkan doa, berlutut di depannya, atau memberi tanda penghormatan yang lain, seolah-olah di tempat itu Allah memperlihatkan diri-Nya kepada kita.
  • 148. P. Jadi, tidak perlu mengartikan hukum ini seakan-akan setiap patung atau lukisan dilarang secara umum? Yang dilarang hanyalah patung-patung yang dibuat untuk beribadah kepada Allah atau untuk menghormati Dia dalam benda-benda yang kasatmata, atau untuk menjadikannya patung berhala, dengan cara apa pun juga?
    A. Begitulah.
  • 149. P. Ke tujuan apa kita mengarahkan hukum ini?
    A. Dalam hukum pertama, Allah telah menyatakan bahwa hanya Dialah yang harus disembah, dan bukan allah lain. Begitu pula di sini Dia menunjukkan caranya yang tepat, untuk menjauhkan kita dari segala macam takhayul dan cara-cara daging.
  • 150. P. Marilah kita maju terus.
    A. Dia menambahkan ancaman: bahwa Dia, TUHAN, Allah kita, kuat, cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Dia.
  • 151. P. Mengapa disebut-Nya kekuatan-Nya?
    A. Untuk menyatakan bahwa Dia sanggup mempertahankan kemuliaanNya.
  • 152. P. Apa yang ditandakan-Nya dengan kata 'cemburu'?
    A. Bahwa Dia tidak mau disekutukan. Dia telah memberikan diri-Nya kepada kita karena kebaikan-Nya yang tak terhingga, maka Dia menghendaki agar kita seluruhnya milik Dia. Mengabdikan diri kepada Dia, berbakti kepada- Nya, itulah kesucian jiwa kita. Di pihak lain, berpaling ke salah satu takhayul adalah perzinaan rohani.
  • 153. P. Bagaimana seharusnya diartikan bahwa Dia 'membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya'?
    A. Untuk membuat kita lebih takut, Dia berkata, Dia tidak hanya akan membalas dendan kepada mereka yang menyakiti hati-Nya, tetapi keturunan mereka akan terkutuk pula.
  • 154. P. Bukankah hal itu bertentangan dengan keadilan Allah, yakni menghukum seorang karena kesalahan orang lain?
    A. Bila kita memperhatikan keadaan umat manusia, persoalan ini segera selesai. Sebab, menurut kodrat kita, kita semua terkutuk, dan kita tidak boleh mengeluh tentang Allah sekiranya Dia membiarkan kita tetap dalam keadaan kita sekarang. Maka, sebagaimana Dia menunjukkan rahmat-Nya dan kasih-Nya kepada para pelayan-Nya dengan memberkati anak-anak mereka, begitu pula Dia memperlihatkan dendam-Nya terhadap orang jahat bila keturunan mereka dibiarkan-Nya dalam keadaan terkutuk.
  • 155. P. Apa yang Dia katakan lagi?
    A. Untuk merangsang kita juga dengan kelembutan, Dia berkata bahwa Dia menunjukkan kasih setia kepada seribu angkatan, yaitu mereka yang mengasihi Dia dan yang berpegang pada perintah-perintah-Nya.
  • 156. P. Apakah maksudnya bahwa kepaturan orang percaya akan menyelamatkan seluruh keturunannya, kendati mereka jahat?
    A. Tidak. Akan tetapi, Dia akan membentangkan kebaikan-Nya kepada orang percaya begitu jauh, sehingga karena kasih setia-Nya terhadap mereka Dia akan memperkenalkan diri kepada anak-anak mereka, dan tidak hanya menyejahterakan mereka secara jasmani, tetapi juga menguduskan mereka oleh Roh Kudus-Nya, untuk membuat mereka patuh pada kehendak-Nya.
  • 157. P. Akan tetapi, hal itu tidak berlaku untuk selamanya.
    A. Memang tidak untuk selamanya. Sebagaimana Tuhan tetap mempertahankan kebebasan-Nya untuk berbelas kasihan kepada anak-anak orang jahat, begitu pula di pihak lain Dia tetap dapat memilih atau menolak orang- orang tertentu di antara keturunan orang percaya sekehendak hatiNya (Rom 9:15-22). Meskipun demildan, Dia melakukannya begitu rupa, sehingga orang dapat mengetahui bahwa janji itu tidak hampa atau sia-sia (Rom 2:6-10).
  • 158. P. Mengapa di sini dikatakan-Nya 'seribu angkatan', sedangkan dalam ancaman-Nya Dia hanya menyebut tiga atau empat?
    A. Untuk menunjukkan bahwa Dia lebih condong memakai kebaikan dan kelembutan daripada kekerasan dan kekejaman, sesuai dengan pernyataan- Nya bahwa Dia cenderung menunjukkan kebaikan dan tidak cepat murka (Kel 34:6-7; Maz 103:8).
  • 159. P. Marilah kita terus ke hukum yang ketiga.
    A. 'Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan.'
  • 160. P. Apa artinya?
    A. Hukum itu melarang kita menyalahgunakan nama Allah, baik dalam sumpah palsu maupun dengan mengucapkan sumpah yang tidak perlu dan sia-sia.
  • 161. P. Apakah orang boleh saja memakai nama Allah dalam sumpah?
    A. Boleh, yaitu dalam sumpah yang memang dibutuhkan, artinya, untuk menegakkan kebenaran bilamana perlu, dan untuk memelihara kasih dan persekutuan antara kita.
  • 162. P. Apakah hukum ini hanya bermaksud hendak mencegah sumpah yang merupakan penghinaan Allah?
    A. Melalui satu contoh, hukum ini mengajar kita secara umum agar kita tidak pernah mengemukakan nama Allah selain dengan rasa takut dan rendah hati, dengan maksud memuliakan Dia. Sebab Dia kudus dan agung, kita harus menjaga jangan sampai kita mengucapkannya dengan cara yang membuat orang mengira kita memandangnya remeh atau memberi alasan untuk menistanya.
  • 163. P. Bagaimana hal itu dilakukan?
    A. Bila kita tidak memakai nama Allah dalam pikiran atau perkataan kita, dan tidak berpikir atau berbicara mengenai perbuatan-Nya selain dengan hormat dan untuk memuji Dia.
  • 164. P. Apa yang menyusul?
    A. Menyusullah ancaman, yaitu bahwa Dia akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
  • 165. P. Di tempat lain Dia telah menyatakan secara umum bahwa Dia akan menghukum semua orang yang melanggar hukum-Nya; apa yang tercantum di sini di luar itu?
    A. Dengan cara ini Dia hendak memberitahukan betapa Dia anggap penting kemuliaan nama-Nya dihormati, sambil mengatakan dengan tegas bahwa Dia tidak akan membiarkan orang menghinanya, supaya kita lebih rajin menaruh hormat kepadanya.
  • 166. P. Marilah kita sampai pada hukum yang keempat.
    A. 'Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu: maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki- laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu, atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Dia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.'
  • 167. P. Apakah Dia memerintahkan orang bekerja enam hari seminggu dan beristirahat pada hari ketujuh?
    A. Perintah itu tidak bersifat mutlak. Tetapi sementara Dia mengizinkan orang bekerja selama enam hari, Dia menyisihkan yang ketujuh; pada hari itu orang tidak boleh berusaha.
  • 168. P. Jadi, Dia melarang kita melakukan usaha apa pun satu hari seminggu?
    A. Dalam arti tertentu, hukum ini bersifat khusus. Sebab, kepatuhan terhadap perintah beristirahat itu termasuk upacara-upacara hukum larva. Oleh karena itu, pada waktu kedatangan Yesus Kristus perintah itu dihapuskan.
  • 169. P. Apakah engkau hendak mengatakan bahwa hukum ini secara khusus menyangkut orang Yahudi, dan diberikan untuk zaman Perjanjian Lama?
    A. Benar, sejauh hukum ini bersifat upacara.
  • 170. P. Bagaimana? Apakah dalam hukum ini ada sesuatu selain upacara?
    A. Hukum ini diberikan karena tiga alasan.
  • 171. P. Alasan apa?
    A. Untuk melambangkan istirahat rohani, demi tata tertib gerejawi, dan untuk menghibur para hamba.'
  • 172. P. Apa istirahat rohani itu?
    A. Berhenti berkarya sendiri, supaya Tuhan berkarya dalam diri kita.
  • 173. P. Bagaimana kita berbuat demikian?
    A. Dengan mematikan daging kita, artinya, menyangkal kodrat kita supaya Allah memerintah kita oleh Roh-Nya.
  • 174. P. Apakah hal itu hanya perlu dilakukan satu hari seminggu?
    A. Hal itu perlu dilakukan terus-menerus. Sebab setelah kita memulainya, kita perlu meneruskan sepanjang hidup.
  • 175. P. Maka mengapa ditetapkan hari tertentu untuk melambangkan hal itu?
    A. Lambang itu tidak perlu seluruhnya sama dengan kenyataan; cukuplah kalau agak mirip.'
  • 176. P. Mengapa hari ketujuh yang ditetapkan dan bukan hari lain?
    A. Dalam Alkitab, angka tujuh mengandung arti kesempurnaan. Maka angka itu cocok untuk mengungkapkan kelanggengan. Juga, olehnya kita diperingatkan bahwa selama hidup sekarang ini istirahat rohani kita baru mulai dan tidak akan sempurna sebelum kita meninggalkan dunia ini.
  • 177. P. Akan tetapi, apa makna alasan yang di sini dikemukakan oleh Tuhan kita, yaitu bahwa kita perlu beristirahat sebagaimana Dia telah beristirahat?
    A. Setelah menciptakan semua karya-Nya dalam enam hari, Dia mengkhususkan yang ketujuh untuk menyimaknya. Dan agar kita lebih terdorong untuk berbuat begitu, Dia menyebut contoh-Nya sendiri. Sebab yang paling perlu kita inginkan ialah menjadi serupa dengan Dia.
  • 178. P. Apakah orang harus senantiasa merenungkan karya Allah, atau cukuplah satu hari seminggu?
    A. Hal itu harus dilakukan tiap-tiap hari. Tetapi karena kelemahan kita ditetapkan satu hari secara khusus. Itulah tata tertib yang kusebut tadi.(2)
  • 179. P. Apa aturan yang perlu orang pegang pada hari itu?
    A. Bahwa umat berkumpul untuk diberi pelajaran mengenai kebenaran Allah, melakukan doa-doa bersama, dan mengikrarkan pengakuan iman serta agamanya.
  • 180. P. Apa maksudmu ketika engkau berkata bahwa hukum ini diberikan pula untuk menghibur para hamba?
    A. Untuk memberikan kesempatan bersantai sebentar kepada mereka yang berada di bawah kuasa orang lain. Dan hal ini berguna juga bagi ketertiban umum. Sebab jika ada satu hari istirahat maka tiap-tiap orang membiasakan diri untuk bekerja pada waktu yang lain.'
  • 181. P. Marilah kini kita mengatakan apa pesan hukum ini bagi kita.
    A. Sejauh menyangkut upacaranya, hukum ini telah dihapuskan (Kol 2:16). Sebab, kita telah memiliki penggenapannya dalam Yesus Kristus.
  • 182. P. Bagaimana?
    A. Manusia lama kita telah disalibkan oleh kekuatan kematian-Nya, dan oleh kebangkitan-Nya kita bangkit dalam hidup yang baru (Rom 6:6).
  • 183. P. Jadi, apa di dalamnya yang tetap tinggal bagi kita?
    A. Bahwa kita mematuhi aturan yang telah ditetapkan di dalam gereja, untuk mendengarkan Firman Tuhan, turut melakukan doa-doa bersama dan merayakan sakramen-sakramen. Dan bahwa kita tidak bertindak berlawanan dengan ketertiban rohani yang berlaku dalam lingkungan orang-orang percaya.
  • 184. P. Dan lambang itu ddak membawa manfaat apa-apa bagi kita?
    A. Benar begitu. Sebab kita harus kembali dari lambang itu ke kenyataan yang diungkapkan olehnya, yaitu bahwa sebagai anggota sejati tubuh Kristus kita meninggalkan perbuatan kita sendiri dan menyerahkan diri kita kepada-Nya agar Dia memerintah kita.
  • 185. P. Marilah kita sampai pada loh kedua.
    A. 'Hormatilah ayahmu dan ibumu.'
  • 186. P. Apa arti 'menghormati' menurut engkau?
    A. Bahwa anak-anak bersifat sopan dan taat pada ayah dan ibu mereka, menaruh hormat dan takzim kepada mereka, membantu mereka, dan mematuhi perintah-perintah mereka, sebagaimana sepatutnya mereka lakukan.
  • 187. P. Lanjutkan.
    A. Pada hukum ini Allah membubuhkan janji, dengan mengatakan, 'supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu'.
  • 188. P. Apa artinya?
    A. Bahwa Allah akan memberikan umur panjang kepada mereka yang menghormati ayah dan ibu mereka sebagaimana mestinya.
  • 189. P. Kehidupan ini penuh sengsara. Maka bagaimana Allah menyatakan kepada manusia bahwa Dia akan memberinya hidup panjang, seolah-olah hal itu merupakan anugerah?
    A. Semalang apa pun kehidupan di bumi ini, hidup ini merupakan pemberian Allah kepada orang yang setia. Salah satu sebabnya ialah, dengan memelihara dia sehingga hidup terus, Allah memperlihatkan kepadanya kasih-Nya sebagai seorang bapa.
  • 190. P. Apakah kita dapat menarik kesimpulan bahwa sebaliknya orang yang mati pada waktu masih muda terkutuk oleh Allah?
    A. Tidak. Bahkan, kadang-kadang Tuhan mengambil lebih cepat dari dunia ini mereka yang paling dikasihi-Nya.
  • 191. P. Bagaimana Dia menepati janji-Nya bila Dia berbuat begitu?
    A. Segala janji Allah berhubung dengan harta duniawi barns kita anggap bersyarat, yaitu berlaku sejauh berguna bagi keselamatan rohani kita. Sebab kurang baiklah sekiranya keselamatan itu tidak diutamakan terus.
  • 192. P. Dan bagaimana halnya mereka yang mendurhaka terhadap ayah dan ibunya?
    A. Allah akan menghukum mereka pada hari penghakiman, tetapi Dia akan membalaskannya juga kepada kehidupan jasmani mereka, dengan membuat mereka mati sebelum usia mereka genap, atau dengan cara yang nista, atau dengan salah satu cara lain.
  • 193. P. Apakah dalam janji ini Dia secara khusus berbicara mengenai tanah Kanaan?
    A. Ya, sejauh halnya menyangkut bani Israel. Tetapi dewasa ini kita harus mengartikan perkataan ini secara lebih umum. Sebab apa pun negeri kediaman kita, Dialah yang empunya bumi, dan di bumi itu diberikanNya kepada kita tempat pemukiman kita (Maz 24:1, 89:12; Maz 115:16).
  • 194. P. Apakah itu saja seluruh isi hukum ini?
    A. Kendati yang disebut hanya ayah dan ibu, itu harus diartikan sebagai 'semua atasan', sebab alasannya sama.
  • 195. P. Apa alasan itu?
    A. Bahwa Allah telah mengangkat mereka ke tempat keutamaan. Sebab tidak ada kekuasaan, apakah itu kekuasaan ayah atau raja atau atasan apa pun yang lain, yang tidak ditetapkan oleh Allah (Rom 13:1).
  • 196. P. Katakanlah hukum yang keenam.
    A. 'Jangan membunuh.'
  • 197. P. Apakah hukum ini melarang juga hal-hal lain selain menjadi pembunuh?
    A. Benar begitu. Allahlah yang berfirman, maka hukum yang Dia berikan itu berlaku tidak hanya berkenaan dengan perbuatan kita yang lahiriah, tetapi terutama juga dengan perasaan hati kita.
  • 198. P. Jadi, menurut engkau ada semacam pembunuhan batin, yang di sini dilarang oleh Allah?
    A. Benar, yaitu kebencian dan kedengkian, dan hasrat merugikan sesama kita.
  • 199. P. Apakah cukup kalau kita tidak membenci dan tidak berperasaan buruk?
    A. Tidak. Sebab, dengan menghukum kebencian, Allah menjelaskan bahwa Dia menuntut supaya kita mengasihi sesama kita dan berupaya demi keselamatan mereka, dan supaya kita melakukan semua itu dengan hati yang ikhlas, tanpa berpura-pura.
  • 200. P. Katakanlah hukum yang ketujuh.
    A. 'Jangan berzina.'
  • 201. P. Apa inti pokoknya?
    A. Bahwa Allah mengutuk segala perbuatan zina; karena itu kita harus menghindari perbuatan itu agar kita tidak membangkitkan murka-Nya terhadap diri kita.
  • 202. P. Bukankah hukum ini menuntut juga hal lain?
    A. Kita harus senantiasa memperhatikan sifat Pemberi Hukum. Dia tidak hanya melihat perbuatan lahiriah, tetapi meminta pula perasaan hati.
  • 203. P. Maka apa cakupan hukum ini?
    A. Badan dan jiwa kita adalah Bait Roh Kudus (1Ko 3:16 dan 1Ko 6:15; 2Ko 6:16). Sebab itu, kita harus menjaga agar keduanya tetap sopan, dan kita harus hidup suci, tidak hanya sejauh menyangkut perbuatan kita, tetapi juga dalam keinginan, perkataan, dan isyarat kita. Maka dalam diri kits tidak boleh ada bagian yang dinodai oleh apa yang tidak senonoh.
  • 204. P. Marilah kita sampai pada hukum yang kedelapan.
    A. 'Jangan mencuri'.
  • 205. P. Apakah hukum ini hanya mengandung larangan terhadap pencurian yang dihukum lewat peradilan, atau mempunyai cakupan lebih luas?
    A. Hukum ini mencakup semua praktik jahat dan cara tidak wajar merebut harta milik sesama kita, apakah dengan kekerasan, atau dengan tipu daya, atau dengan cara lain apa pun yang tidak dibenarkan oleh Allah.
  • 206. P. Sudah cukupkah kalau kita menghindari perbuatannya? Apakah keinginan termasuk juga?
    A. Kita barus selalu kembali ke pedoman ini: sebab Pemberi Hukum bersifat rohani, perkataan-Nya tidak hanya menyangkut pencurian lahiriah, tetapi juga upaya, kemauan, dan pertimbangan yang bermaksud hendak memperkaya diri kita dengan mengorbankan kepentingan sesama kita.
  • 207. P. Jadi, apa yang diperlukan?
    A. Berupaya supaya tiap orang tetap memegang harta miliknya sendiri.
  • 208. P. Apa hukum yang kesembilan?
    A. 'Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu'.
  • 209. P. Apakah hukum ini melarang kita mengucapkan sumpah palsu di pengadilan, atau melarang secara umum berdusta kepada sesama kita?
    A. Dengan memberi contoh, hukum ini mengemukakan ajaran umum, yaitu bahwa kita tidak boleh mengata-ngatai sesama kita dengan tak berdasar, dan tidak boleh merusak harta milik serta nama baiknya dengan fitnahan dan dusta kita.
  • 210. P. Apa sebabnya hukum ini menonjolkan sumpah palsu di depan umum?
    A. Agar kita lebih menjijikkan kejahatan mengata-ngatai dan memfitnah itu. Sebab dengan cara ini Dia menunjukkan bahwa barang siapa membiasakan diri memfitnah dan menjelek-jelekkan sesamanya segera juga akan mengucapkan sumpah palsu dipengadilan.
  • 211. P. Apakah hukum ini hanya melarang perkataan jelek, atau mencakup juga pikiran yang jelek?
    A. Baik yang satu maupun yang lain, sesuai dengan pedoman tersebut di atas. Sebab, apa yang buruk kalau kita melakukannya di depan manusia, buruk juga kalau kita menghendakinya di depan Allah.
  • 212. P. Maka tuturkan makna hukum ini dengan singkat.
    A. Hukum ini mengajarkan kepada kita tidak mudah menilai negatif atau, fitnah sesama kita, tetapi lebih suka menghargai sesama kita sejauh hal itu sesuai dengan kebenaran, dan melindungi nama baik mereka dalam bicara kita.
  • 213. P. Marilah kita sampai pada hukum yang terakhir.
    A. 'Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya, atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu'.
  • 214. P. Sebagaimana telah kaukatakan, seluruh Hukum bersifat rohani, dan hukum- hukum lain mau mengatur baik perbuatan lahiriah maupun perasaan hati. Maka apa lagi yang hendak dinyatakan di sini?
    A. Melalui hukum-hukum lain Tuhan hendak mengendalikan perasaan dan kemauan kita. Di sini Dia hendak mengekang juga pikiran kita yang memang membawa serta keinginan dan hasrat yang tertentu, namun belum sampai menjadi niat hati.
  • 215. P. Apakah pada hematmu godaan paling kecil pun yang muncul dalam pikiran seseorang percaya adalah dosa, meski ia melawan dan sekali-kali tidak menyetujuinya?
    A. Sudah pasti bahwa semua pikiran jahat berasal dari kelemahan daging kita, kendati tidak disetujui. Tetapi kukatakan bahwa yang dimaksud hukum ini ialah keinginan-keinginan yang menggelitik dan merangsang hati manusia meski tidak sampai rencana yang matang.
  • 216. P. Jadi, kaukatakan bahwa perasaan hati yang jahat, yang membawa serta niat yang sudah putus, telah dihukum di atas ini, tetapi bahwa di sini Tuban menuntut ketulusan had yang begitu besar, sehingga nafsu jahat apa pun tidak masuk ke dalam hati ki ta untuk menggerakkan dan mendorongnya pada yang jahat?
    A. Begitulah.
  • 217. P. Apakah kini kita bisa membuat ikhtisar seluruh Hukum?
    A. Bisa, dengan menyederhanakannya menjadi dua pasal. Yang pertama adalah, bahwa kita harus mengasihi Allah kita dengan segenap hati kita, dengan segenap jiwa kita, dan dengan segenap kekuatan kita. Dan yang lain, bahwa kita hams mengasihi sesama kita manusia seperti diri kita sendiri.
  • 218. P. Apa yang tercantum dalam kasih kepada Allah?
    A. Bahwa kita mengasihi Dia sebagaimana mestinya Allah dikasihi, yaitu dengan menerima Dia sebagai Tuhan, Yang Empunya kita, Penyelamat, dan Bapa kita. Maka selain mengasihi Dia kita perlu takut akan Dia, berbakti kepada-Nya, menaruh kepercayaan kepada-Nya, dan menaati Dia.
  • 219. P. Apa artinya 'dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dan dengan segenap kekuatan kita'?
    A. Artinya, dengan semangat dan kegairahan yang begitu besar, sehingga tidak tinggal dalam diri kita keinginan, kehendak, gerak hati, atau pikiran apa pun yang bertentangan dengan kasih itu.
  • 220. P. Apa makna pasal kedua?
    A. Menurut sifat asli kita, kita condong begitu mengasihi diri kita sendiri, sehingga perasaan itu lebih kuat daripada semua perasaan lain. Begitu pula, kasih kepada sesama kita manusia harus begitu berkuasa dalam hati kita, sehingga kasih itu mengendalikan dan membimbing kita dan merupakan kaidah seluruh pikiran dan perbuatan kita.
  • 221. P. Dan apa arti 'sesama kita manusia' menurut engkau?
    A. Bukan hanya orangtua dan sahabat kita, atau kenalan kita, melainkan juga mereka yang tidak kita kenal, bahkan juga musuh kita.
  • 222. P. Antara mereka ini dan kita ada hubungan apa?
    A. Hubungan seperti yang ditetapkan oleh Allah antara semua orang di muka bumi. Hubungan itu tidak boleh diganggu gugat dan tidak dapat diputuskan oleh maksud jahat seorang pun.
  • 223. P. Jadi, kaukatakan bahwa bila seseorang membenci kita, itu urusannya sendiri, namun, menurut tertib yang ditentukan oleh Allah, ia tetap menjadi sesama kita manusia dan kita tetap harus memandang dia sebagai sesama kita?
    A. Benar.
  • 224. P. Hukum mengandung cara melayani Allah dengan baik. Maka bukankah seorang Kristen harus hidup sesuai dengan perintah-perintahnya?
    A. Sudah tentu. Akan tetapi, semua orang mengidap kelemahan yang begitu parah, sehingga tidak seorang pun berhasil melaksanakannya dengan sempurna.
  • 225. P. Maka mengapakah Tuhan menuntut kesempurnaan yang melebihi kemampuan kita?
    A. Dia tidak menuntut apa pun yang bukan kewajiban kita. Namun, asalkan kita berupaya mengatur hidup kita menurut apa yang ditirmankan-Nya dalam Hukum-Nya, Dia tidak memperhitungkan kekurangannya kepada kita,sekalipun kita masih jauh dari tujuannya, yaitu kesempurnaan.
  • 226. P. Apakah perkataanmu ini menyangkut semua orang pada umumnya, atau hanya orang percaya?
    A. Orang yang tidak dilahirkan kembali oleh Roh Allah, tidak sanggup mulai melaksanakan butirnya yang paling kecil pun. Lagi pula, andaipun terdapat satu orang yang melaksanakan salah satu bagiannya, ia belum juga bebas dari utang. Sebab, Tuhan kita menyatakan bahwa terkutuklah setiap orang yang tidak melakukan seluruh isinya dengan sempurna (Ula 27:26; Gal 3:10).
  • 227. P. Apakah kita harus menyimpulkan bahwa Hukum berfungsi ganda, sebagaimana ada dua jenis manusia?
    A. Benar. Sebab berhubung dengan orang tidak percaya, gunanya Hukum itu hanya untuk mendakwa mereka dan menyebabkan mereka semakin tidak dapat berdalih di hadapan Allah (Rom 1:20). Hal itu dinyatakan pula oleh Rasul Paulus, yaitu bahwa Hukum itu adalah 'pelayanan yang memimpin kepada kematian dan penghukuman' (2Ko 3:6, 9). Berhubung dengan orang percaya sama sekali berbeda kegunaannya.
  • 228. P. Apa kegunaannya itu?
    A. Pertama, Hukum itu menunjukkan kepada mereka bahwa mereka tidak dapat memperoleh kebenaran melalui perbuatan. Lantaran Hukum itu, mereka rendah hati dan dengan demikian membuat mereka siap untuk mencari keselamatannya dalam Yesus Kristus (Rom 5:18-21). Selanjutnya, sebab tuntutan Hukum melebihi kemampuan mereka, Hukum itu mendorong mereka untuk berdoa kepada Tuhan memohon kekuatan dan kemampuan (Gal 4:6), dan untuk sekaligus menyadari bahwa mereka tetap bersalah, supaya mereka tidak membanggakannya. Ketiga, bagi mereka Hukum itu bagaikan kekang, yang membuat mereka tidak melepaskan takut akan Allah.
  • 229. P. Jadi, kita akan berkata bahwa, meskipun selama kehidupan fana ini kita tidak pernah menepati Hukum, bukan tidak bergunalah tuntutan Hukum itu supaya kita melaksanakannya dengan sempurna? Sebab, Hukum itu memperlihatkan kepada kita tujuan yang harus kita kejar, supaya kita, masing-masing menurut anugerah yang diterimanya dari Allah, berupaya terus untuk mengejarnya dan untuk dari hari ke hari mencapai kemajuan. A. Begitulah pada hematku.
  • 230. P. Bukankah bagi kita Hukum itu merupakan kaidah sempurna segala kebaikan? A. Ya. Begitu sempurna Hukum itu, sehingga Allah tidak menuntut apa. apa melainkan supaya kita menurutinya; sebaliknya, Dia menganggap sia-sia dan menolak segala upaya manusia di luar apa yang tercantum di dalamnya. Sebab Dia tidak menuntut korban persembahan selain kepatuhan (1Sa 15:22; Yer 7:21-23).
  • 231. P. Maka apa gunanya semua peringatan, teguran, perintah, dan nasihat yang diberikan para Nabi dan Rasul?
    A. Semua itu hanyalah penjelasan Hukum, dan tidak diberikan untuk membuat kita menyimpang dari jalan ketaatan padanya, tetapi untuk membimbing kita ke jalan itu.
  • 232. P. Apakah Hukum itu tidak membahas panggilan tiap-tiap orang di tempat khususnya?
    A. Hukum itu menyatakan bahwa kita harus memberikan kepada tiap-tiap orang apa yang menjadi haknya. Dari situ kita dapat menarik kesimpulan mengenai kewajiban-kewajiban yang melekat pada kedudukan kita, masing- masing di tempatnya sendiri. Lagi pula, sebagaimana dikatakan tadi, kita memiliki penjelasan-penjelasan yang diberikan di seluruh Alkitab. Sebab apa yang dirangkumkan oleh Tuhan di sini, itu diuraikan-Nya di berbagai tempat untuk memberi kita pelajaran lebih lanjut.
  • DOA

  • 233. P. Kini kita sudah cukup berbicara mengenai hal melayani Allah, yang merupakan cara kedua menghormati Dia.' Marilah kita membicarakan cara ketiga.
    A. Kita telah berkata bahwa cara ketiga itu ialah berseru kepada-Nya dalam semua kebutuhan kita.
  • 234. P. Apakah maksudmj bahwa kita harus berseru hanya kepada Dia Baja?
    A. Ya. Demikianlah tuntutan-Nya, sebab itulah penghormatan yang patut kepada ke-Allahan-Nya.
  • 235. P. Kalau halnya begitu, maka dengan cara bagaimana kita diperbolehkan meminta bantuan dari pihak manusia?
    A. Kedua hal ini berbeda benar. Sebab kita berseru kepada Allah untuk menyatakan bahwa kita tidak mengharapkan kebaikan selain dari Dia, dan bahwa bagi kita tidak ada pertolongan lain. Dalam pada itu, kita mencari dari pihak manusia sejauh Dia mengizinkannya dan memberi mekemampuan dan sarana untuk membantu kita.
  • 236. P. Pada hematmu, meminta pertolongan dari pihak manusia tidak bertentangan dengan keharusan berseru kepada Allah saja, asal saja kita menaruh kepercayaan kita pada mereka dan tidak mencari bantuan reka kecuali sebab Allah telah menetapkan mereka sebagai pelayan dan bagi kebaikan- kebaikan-Nya dan memberi mereka tugas memenuhi butuhan kita dengannya?
    A. Benar. Memang, semua kebaikan yang kita terima dari manusia harus anggap berasal dari Allah sendiri, sebab sesungguhnya Dia menda ya kepada kita melalui tangan mereka.
  • 237. P. Kendati demikian halnya, bukankah kita harus tahu berterima kasih juga kepada manusia atas kebaikan yang mereka lakukan terhadap kita?'
    A. Tentu saja kita harus tahu berterima kasih. Salah satu alasannya, karena Allah menghormati mereka dengan cara menyalurkan kebaikan-Nya da kita melalui tangan mereka. Sebab dengan demikian Dia membuat berutang budi kepada mereka, dan Dia menghendaki agar kita nginsafi hal itu.
  • 238. P. Bukankah dari hal ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa orang tidak boleh berseru kepada para malaikat atau orang kudus yang telah meninggal dunia?(2)
    A. Benar. Sebab Allah tidak menugasi orang-orang kudus membantu kita memenuhi kebutuhan kita. Adapun para malaikat memang dipekerjakan -Nya untuk berupaya demi keselamatan kita; namun Dia tidak mau berseru kepada mereka atau meminta pertolongan dari mereka.
  • 239. P. Jadi, kaukatakan bahwa segala sesuatu yang tidak sesuai dengan aturan telah dipasang oleh Tuhan bertentangan dengan kehendak-Nya?
    A. Benar. Sebab jika, setelah menerima pemberian Tuhan, kita tidak puas, hal itu merupakan tanda jelas ketidakpercayaan kita. Lagi pula, jika kita meminta pertolongan mereka dan menaruh kepercayaan kita pada mereka, walau hanya untuk sebagian, alih-alih mencari tempat berlindung hanya pada Allah, sesuai dengan perintah-Nya, maka hal itu merupakan penyembahan berhala, sebab kita mengalihkan kepada mereka apa yang Allah simpan bagi diri-Nya.
  • 240. P. Marilah kini kita berbicara mengenai cara berdoa kepada Allah. Apakah cukup kalau kita berdoa hanya dengan mulut? Bukankah doa memerlukan pula batin dan hati kita?
    A. Mulut tidak selalu perlu. Tetapi orang harus selalu berdoa dengan sadar dan dengan perasaan hati.
  • 241. P. Bagaimana engkau dapat membuktikan hal itu?
    A. Allah Roh adanya. Karena itu, Dia senantiasa meminta hati manusia, khususnya dalam doa, yang merupakan sarana mengadakan hubungan dengan Dia. Kendati demikian, hanya kepada orang-orang yang berseru kepada-Nya dalam kebenaran Dia berjanji akan dekat pada mereka (Maz 145:18); sebaliknya, Dia mengutuki semua orang yang melakukannya dengan pura- pura, dan tanpa perasaan hati (Yes 29:13-14).
  • 242. P. Jadi, semua doa yang dilakukan hanya dengan mulut tidak perlu?
    A. Doa itu tidak perlu, bahkan tidak menyenangkan Allah.
  • 243. P. Perasaan hati apa yang harus ada dalam doa?
    A. Pertama, seharusnya kita merasakan kemalangan dan kemiskinan kita, dan perasaan itu menimbulkan dalam diri kita kesedihan serta kegelisahan. Selanjutnya, kita harus merindukan anugerah Allah, dan kerinduan itu harus membuat hati kita bernyala-nyala dan menghasilkan dalam diri kita kegairahan berdoa.
  • 244. P. Apakah hal itu datang dari sifat asli kita atau dari anugerah Allah?
    A. Hal itu perlu dikerjakan oleh Allah, sebab terlalu besar ketumpulan kits. Akan tetapi, Roh Allah mendorong kita mengeluarkan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan dan membentuk dalam hati kita perasaan dan semangat yang dituntut oleh Allah, sebagaimana dikatakan Rasu1 Paulus (Rom 8:26; Gal 4:6).
  • 245. P. Apakah hal itu berarti bahwa kita tidak usah bergairah dan bersemangat untuk berdoa kepada Allah?
    A. Tidak. Sebaliknya, bilamana kita tidak merasakan dalam diri kita suasana hati yang demikian, kita harus berdoa kepada Tuhan memohon agar Dia memberikannya, untuk menjadikan kita sanggup dan mampu untuk berdoa kepada-Nya dengan cara yang patut.
  • 246. P. Akan tetapi, bukan maksudmu mengatakan bahwa lidah sama sekali tidak berguna dalam doa?
    A. Tidak. Kadang-kadang lidah itu membantu roh, dan menguatkannya supaya tetap terpikat, agar tidak cepat berbalik dari Allah. Selanjutnya, lidah dibentuk agar memuliakan Allah melebihi semua anggota badan lainnya; maka wajarlah Gdah itu berupaya memuliakan-Nya dengan bermacam-macam cara. Lagi pula, sering hati begitu berkobar semangat dan kegairahannya, sehingga lidah terdorong untuk berbicara tidak disengaja.
  • 247. P. Kalau halnya begitu, apa itu berdoa dalam bahasa lidah?'
    A. Hal itu adalah mencemooh Allah dan kemunafikan yang busuk (1Ko 14).
  • 248. P. Apakah kita berdoa kepada Allah secara untung-untungan, karena kita tidak tahu apakah doa itu akan membawa manfaat atau tidak? Atau haruskah kita yakin bahwa doa kita akan dikabulkan?
    A. Inilah keyakinan yang senantiasa harus mendasari doa-doa kita, yaitu bahwa doa itu akan diterima oleh Allah dan bahwa kita akan memperoleh apa yang kita pinta, sejauh bermanfaat. Karena itulah Rasul Paulus mengatakan bahwa cara berseru yang benar datang dari iman (Rom 10:14). Sebab, kalau kita tidak menaruh kepercayaan kepada kebaikan Allah, mustahil kita berseru kepada-Nya dalam kebenaran.
  • 249. P. Dan bagaimana halnya mereka yang ragu-ragu dan yang tidak tabu apakah Allah mendengarkan mereka?
    A. Doa mereka sama sekali tidak bersungguh-sungguh, sebab tidak didukung janji apa pun. Sebab dikatakan bahwa kita harus meminta dengan penuh kepercayaan, dan permintaan itu akan dipenuhi (Mat 21:22; Mar 11:24).
  • 250. P. Tinggal mendapat tahu bagaimana dan dengan hak apa kita memberanikan diri untuk menghadap Allah, sebab kita sama sekali tidak layak menghadap Dia.
    A. Pertama, kita memiliki janji janji, yang seharusnya menjadi pegangan kita, tanpa memperhatikan layak tidaknya kita (Maz 50:15; 91:3; 145:18; Yes 30:15, 65:24; Yer 29:12; Yoe 3:5). Kedua, kalau kita memang anak Allah, Dia mendorong dan merangsang kita oleh Roh KudusNya agar kita mendatangi Dia secara akrab, bagaikan Bapa kita (Mat 9:2, 22 dan lain-lain tempat). Dan agar kita ini, yang hanya bejana tanah liat yang kasar dan orang berdosa yang malang, tidak segan tampil di hadapan keagungan-Nya yang mulia, Dia memberi kita Tuhan kita Yesus menjadi Pengantara (1Ti 2:5; Ibr 4:16; 1Yo 2:1), supaya dengan pengantaraan Dia kita mempunyai jalan masuk dan sama sekali tidak ragu- ragu apakah kita hendak mendapat anugerah.
  • 251. P. Apakah yang kaumaksud ialah bahwa kita perlu berseru kepada Allah hanya dalam nama Yesus Kristus?
    A. Memang demikianlah maksudku, sebab hal itu diperintahkan kepada kita dengan tegas. Dan kita diberi janji bahwa kalau kita berbuat demikian maka permintaan kita akan dikabulkan berkat kekuatan pengantaraan-Nya (Yoh 14:13).
  • 252. P. Maka bukanlah kesembronoan atau keangkuhan edan kalau kita berani menyapa Allah secara akrab, asal saja Yesus Kristus menjadi Pembela kita dan kita menempatkan Dia di muka, agar melalui Dia Allah menyenangi kita dan mendengarkan kita?
    A. Bukan. Sebab kita seolah-olah berdoa melalui mulut-Nya, karena Dia membukakan kita jalan masuk dan membuat kita didengar, dan menjadi Jurusyafaat bagi kita (Rom 8:34).
  • 253. P. Marilah kini kita membicarakan isi doa-doa kita. Apakah kita boleh meminta apa saja yang timbul dalam benak kita, atau ada kaidahnya?
    A. Kalau kita mengikuti ulah hati kita, doa kita akan benar-benar semrawut. Sebab kita ini begitu bodoh, sehingga kita tidak sanggup menilai apa yang sebaiknya kita pinta; lagi pula keinginan kita begitu kacau, sehingga mestinya kita tidak mengendurkan tali kekangnya.
  • 254. P. Maka apa yang perlu?
    A. Perlu Allah sendiri mengajar kita, dengan cara yang Dia tahu cocok bagi kita, dan seakan-akan menuntun kita, sedangkan kita hanya mengikut saja.
  • 255. P. Apa pelajaran yang telah diberikan-Nya kepada kita berhubung dengan hal itu?
    A. Di seluruh Alkitab Dia telah memberikan pelajaran dengan panjang lebar. Tetapi, untuk mengarahkan kita ke tujuannya dengan lebih pasti maka Dia telah menyediakan rumus. Di dalamnya Dia telah mencantumkan semua hal yang boleh kita minta dan yang bennanfaat bagi kita.
  • 256. P. Tuturkan rumus itu.
    A. Ketika para murid-Nya meminta agar Tuhan kita Yesus mengajar mereka berdoa, Dia menjawab, 'Apabila kamu berdoa, katakanlah, Bapa kami yang di sorga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah KerajaanMu, jadilah kehendak- Mu, di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi 4 paskanlah kami dari yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama- lamanya. Amin.' (Mat 6:9-13, Luk 11:1-4).
  • 257. P. Agar lebih mudah memahaminya, katakanlah jumlah pasal yang tercantum di dalam doa itu.
    A. Enam. Ketiga yang pertama mengenai kemuliaan Allah, tanpa memperhatikan diri kita sendiri; yang lain-lain menyangkut kita dan berhubungan dengan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi kita.
  • 258. P. Bagaimana? Apakah kita harus meminta dari Allah hal-hal yang tidak mendatangkan manfaat apa pun bagi kita?
    A. Memang benar, oleh kebaikan-Nya yang tak terhingga Dia menata dan mengatur segala hal begitu rupa, sehingga tidak ada yang memuliakan Nama- Nya kalau tidak juga bermanfaat bagi keselamatan kita. Maka bila nama- Nya dikuduskan, Dia membuat hal itu berguna demi pengudusan kita; bila kerajaan-Nya datang, kita bagaimanapun mengambil bagian di dalamnya. Akan tetapi, bila kita mengingini dan memohon hal-hal itu, seharusnya kita hanya memperhatikan kemuliaan-Nya, tanpa memikirkan kepentingan kita sendiri atau mencari keuntungan bagi diri kita sendiri dengan cara apa pun.
  • 259. P. Menurut perkataanmu ketiga permohonan pertama itu memang bermanfaat bagi kita, tetapi tidak boleh dilakukan selain dengan maksud mengingini agar Allah dimuliakan?
    A. Benar. Dan kendati ketiga yang terakhir rupanya dimasukkan dengan maksud mengingini apa yang bermanfaat bagi kita, namun di dalamnya pun kemuliaan Allah harus menjadi pokok perhatian kita, sehingga itulah yang menjadi tujuan seluruh keinginan kita.
  • 260. P. Marilah kita memulai penjelasannya. Sebelum masuk lebih jauh, kita bertanya, mengapa di sini Allah disebut dengan nama 'Bapa kita' dan bukan dengan sebutan lain?
    A. Perlulah nurani kita yakin benar bila sampai berdoa, maka bila Allah kita menyebut nama-Nya Dia memakai sebutan yang mengandung arti kelembutan dan kemanisan semata-mata. Dengan demikian Dia menghilangkan seluruh kebimbangan dan kebingungan kita serta membuat kata berani mendatangi Dia secara akrab.
  • 261. P. Maka apakah kita boleh berani mendatangi Allah secara akrab, bagaikan seorang anak menyapa bapaknya?
    A. Boleh. Bahkan, kita melakukannya dengan keyakinan lebih besar lagi bahwa kita akan memperoleh apa yang kita pinta. Sebab kalau kita, yang jahat, tidak sanggup menolak permintaan anak kita agar diberi roti atau daging, apalagi Bapa kita yang di sorga tidak akan berbuat begitu. Sebab Dia tidak hanya baik; Dia adalah kebaikan tertinggi (Mat 7:11).
  • 262. P. Bukankah dari Nama itu sendiri kita dapat mengambil bukti bahwa benarlah apa yang dikatakan, yaitu bahwa doa perlu didasari syafaat Yesus Kristus?
    A. Sudah tentu, sebab Allah tidak mengakui kita selaku anak-Nya kecuali kalau kita adalah anggota tubuh Anak-Nya.
  • 263. P. Mengapa engkau tidak menyebut Allah Bapa'ku', tetapi Bapa 'kita' bersama?
    A. Tiap-tiap orang percaya boleh saja menamakan Dia Bapanya secara khusus. Akan tetapi, dalam rumus doa ini Yesus Kristus mengajar kita berdoa bersama-sama, dengan maksud memperingatkan kita bahwa kita harus melakukan perbuatan kasih terhadap sesama kits dengan cara berdoa, dan tidak hanya memperhatikan urusan kita sendiri.
  • 264. P. Apa arti kata-kata 'yang di sorga'?
    A. Hal itu sama seperti menyebut Dia 'Tinggi', 'Berkuasa', 'Tidak, terpahami'.
  • 265. P. Apa maknanya? Dan apa maksudnya?
    A. Maksudnya supaya dengan berseru kepada-Nya kita belajar mengangkat pikiran kita ke atas, agar kita sekali-kali tidak membayangkan Dia secara jasmani atau duniawi, dan tidak mengukur Dia dengan ukuran pehaman kita, dan tidak menundukkan Dia pada kehendak kita, tetapi me nyembah keagungan-Nya yang mulia dengan rendah hati, dan juga agar kita mempercayai-Nya dengan semakin teguh, sebab Dialah Yang Memerintah dan Yang Empunya segala sesuatu.
  • 266. P. Jelaskanlah kini permohonan yang pertama.
    A. Nama Allah adalah kemasyhuran-Nya, yang menjadi sebab Dia dipuji-puji di bumi manusia. Karma itu, kita ingin supaya kemuliaan-Nya diagungkan di mana-mana dan dalam segala hal.
  • 267. P. Apakah menurut engkau Nama itu dapat bertambah besar atau berkurang?
    A. Bukan dalam dirinya sendiri. Artinya bahwa Nama itu dinyatakan sebagaimana seharusnya, dan bahwa, apa pun yang Allah lakukan, semua karya-Nya tampak mulia, sesuai dengan kenyataannya, sehingga Dia di muliakan dengan segala cara.
  • 268. P. Apa menurut engkau 'Kerajaan Allah' dalam permohonan yang kedua?
    A. Kerajaan Allah terutama terdiri dari dua hal. Dia membimbing orang-orang milik-Nya dan memerintah mereka melalui Roh-Nya; sebaliknya, menghajar dan membingungkan orang durhaka, yang tidak mau tunduk pada kekuasaan- Nya, agar tampak jelas bahwa tidak ada kuasa yang sanggup bertahan terhadap kuasa-Nya.
  • 269. P. Apa arti doamu meminta agar Kerajaan itu datang?
    A. Aku berdoa meminta supaya dari hari ke hari Tuhan membuat jumlah yang percaya kepada-Nya bertambah besar; supaya dari hari ke hari membuat anugerah-Nya atas mereka semakin berlimpah hingga Dia memenuhi mereka seluruhnya; supaya Dia juga membuat kebenaran-Nya semakin bercahaya; supaya Dia menyatakan keadilan-Nya yang menyebabkan iblis dan kerajaannya yang gelap dijungkirbalikkan; dan supaya, seluruh kefasikan dihancurkan dan ditiadakan.
  • 270. P. Bukankah semua itu terjadi juga dewasa ini?
    A. Memang, untuk sebagian. Tetapi kita ingin supaya Kerajaan-Nya ber terus- menerus dan maju hingga akhirnya mencapai kesempurnaan yaitu pada hari Penghukuman. Pada hari itu Allah sendiri yang ditinggikan, dan semua makhluk akan ditaklukkan pada kebesaran-Nya; bahkan, Dia akan menjadi semua di dalam semua (1Ko 15:28).
  • 271. P. Apa arti permintaanmu supaya jadilah kehendak Allah?
    A. Supaya semua makhluk takluk pada-Nya sehingga mematuhi Dia, dan sesuatu berlangsung menurut perkenan-Nya.
  • 272. P. Apakah menurut engkau orang dapat berbuat apa-apa bertentangan dengan kehendak-Nya?
    A. Kita tidak hanya meminta agar segala hal dikendalikan-Nya sedemikian rupa, hingga terwujudlah apa yang telah ditetapkan-Nya dalam putusan- Nya, tetapi juga agar setiap pemberontakan dipadamkan dan tiap-tiap kehendak ditaklukkan-Nya pada kehendak-Nya sendiri.
  • 273. P. Bukankah dengan demikian kita melepaskan kehendak kita sendiri?
    A. Begitulah. Dan dengan demikian kita tidak hanya meminta agar kehendak kita yang bertentangan dengan perkenan-Nya dijungkir-Nya sehingga Dia menjadikannya sia-sia dan hampa, tetapi juga agar diciptakanNya dalam diri kita roh baru dan hati yang baru, sehingga kita tidak menghendaki apa-apa dari kita sendiri, tetapi Roh-Nyalah yang menghendaki dalam diri kita, untuk membuat kita sepenuhnya seperasaan dengan Dia.
  • 274. P. Mengapa engkau menambahkan kata-kata 'di bumi seperti di sorga'?
    A. Makhluk-Nya di sorga, yaitu malaikat-Nya, berdaya upaya hanya untuk mematuhi Dia dengan rela hati, tanpa perlawanan sedikit pun. Maka kita ingin supaya terjadi hal serupa di bumi, artinya, supaya semua orang takluk pada-Nya dalam kepatuhan sukarela.
  • 275. P. Marilah kita sampai pada bagian kedua. Apa menurut engkau 'makanan kami sehari-hari', yang kaupinta?
    A. Semua hal yang berkaitan dengan kebutuhan tubuh kita secara umum, tidak hanya di bidang makanan dan pakaian, tetapi juga apa saja yang Allah tahu bermanfaat bagi kita, supaya kita dapat menyantap makanan kita dalam suasana damai.
  • 276. P. Apa arti permintaanmu kepada Allah agar Dia memberikan kepadamu makananmu, padahal Dia menyuruh kita mendapatkannya melalui pekerjaan tangan kita?
    A. Kita memang harus bekerja untuk mencari nafkah. Meskipun demikian, yang membuat kita makan bukanlah kegiatan, kerajinan, dau semangat kita, melainkan hanya restu Allah atas tangan dan kegiatan kita, yang membuatnya membawa hasil. Lagi pula, kita harus mengerti bahwa bukan santapanlah yang memenuhi kebutuhan kita akan makanan, sekali. pun tersedia bagi kita dengan berlimpah, melainkan hanya kekuatan Tuhan, yang memakainya sebagai sarana (Ula 8:3, 17).
  • 277. P. Mengapa engkau menyebutnya 'makanan kami', padahal engkau meminta agar makanan itu diberikan kepadamu?
    A. Oleh kebaikan Allah-lah maka makanan itu dijadikan makanan kita, meski Dia sama sekali tidak wajib memberikannya kepada kita. Juga, dengan Cara itu kita diperingatkan agar tidak mengingini makanan orang lain, tetapi hanya makanan yang kita peroleh dengan cara yang sah, sesuai dengan perintah Allah.
  • 278. P. Mengapa kaukatakan 'sehari-hari', dan 'pada hari ini'?
    A. Agar kita belajar berpuas diri dan tidak menginginkan apa-apa melebihi kebutuhan kita.
  • 279. P. Doa ini dipakai semua orang secara bersama. Maka bagaimana halnya kaya, yang memiliki persediaan harta berlimpah untuk waktu lama? Bagaimana mereka dapat meminta makanan untuk sehari saja?
    A. Seharusnya baik orang kaya maupun orang miskin memahami bahwa seluruh harta milik mereka tidak dapat berguna bagi mereka kecuali sejauh Tuhan memberikannya kepada mereka agar mereka pakai dan karena rahmat-Nya membuatnya berguna bagi kita. Maka kendati kita memiliki sesuatu, namun kita tidak memiliki apa-apa kecuali sejauh Dia memberikannya kepada kita.
  • 280. P. Apa yang tercantum dalam petmintaan yang kelima?
    A. Agar Allah berkenan mengampuni dosa-dosa kita.
  • 281. P. Apakah tidak hidup seorang pun, yang begitu benar, sehingga ia tidak perlu mengajukan permintaan ini?
    A. Tidak. Sebab, Tuhan Yesus telah memberikan rumus ini kepada para Rasul- Nya untuk Gereja-Nya. Maka barang siapa menganggap diri bebas kewajiban memakainya, ia mundur dari persekutuan orang Kristen. Alkitab menyatakan kepada kita bahwa orang paling sempurna kalau hendak menunjuk ke satu hal untuk membenarkan diri dihadapan Allah, akan didapatkan bersalah dalam seribu hal (Ayu 9:3). Maka perlulah kita semua berlindung pada belas kasihan-Nya.
  • 282. P. Pada hematmu, dengan cara apa pengampunan itu diberikan?
    A. Dengan cara yang ditunjukkan oleh perkataan Yesus Kristus sendiri. Yaitu, dosa itu bagaikan utang, yang menyebabkan kita mesti dihukum yaitu kematian kekal. Kita meminta agar Allah membebaskan kita karena kemurahan-Nya semata-mata.
  • 283. P. Jadi, menurut engkau kita memperoleh pengampunan dosa kita dengan cuma- cuma, hanya karena kebaikan Allah?
    A. Benar. Sebab kita sama sekali tidak sanggup memberi pelunasan, untuk kesalahan kita yang paling kecil sekalipun, kecuali jika Allah ber tindak terhadap kita dengan kemurahan-Nya yang murni seraya mengampuni semua kesalaban kita.
  • 284. P. Hasil dan kegunaan apa yang kita peroleh bila Allah mengampuni dosa-dosa kita?
    A. Dengan cara itu kita berkenan kepada-Nya seolah-olah kita benar dan tidak bersalah; dan hati nurani kita diyakinkan tentang kasih kebapaan Nya terhadap kita, yang mendatangkan keselamatan dan hidup.
  • 285. P. Permintaanmu agar Dia mengampuni kita seperti kita juga mengampuni orang yang bersalah kepada kita berarti bahwa dengan mengampuni orang lain kita menjadi layak memperoleh pengampunan dari Dia?
    A. Tidak. Dalam hal itu, pengampunan tidak lagi dengan cuma-cuma, dan tidak lagi, sebagaimana seharusnya, berdasarkan pelunasan yang telah diberikan dalam kematian Yesus Kristus. Sebaliknya, permintaan itu berarti bahwa dengan melupakan pelanggaran orang terhadap kita, kita menipu kelembutan dan kemurahan-Nya dan dengan demikian memperlihatkan bahwa kita adalah anak-anakNya. Maka Dia memberi kita tanda ini untuk memberi kita kepastian. Di pihak lain, Dia menunjukkan kepada kita bahwa dalam penghukuman-Nya tidak ada yang dapat kita harapkan selain kekerasan dan penilaian yang sangat ketat, kalau kita tidak dentgan mudahn mengampuni dan berrnurah had terhadap orang-orang yang telah bersalah kepada kita.
  • 286. P. Jadi, pada hematmu di sini Allah menyatakan tidak mengakui sebagai anak- anak-Nya mereka yang tidak dapat melupakan kesalahan orang terhadap dirinya, dengan maksud supaya mereka tidak mengharapkan mendapat bagian dalam anugerah itu?
    A. Benar. Dan juga supaya semua orang tabu bahwa ukuran yang mereka pakai untuk mengukur sesamanya akan diukurkan kepada mereka.
  • 287. P. Apa yang menyusul?
    A. 'Janganlah membawa kami ke dalarm pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat.'
  • 288. P. Apakah di dalamnya kauajukan satu permintaan saja?
    A. Satu saja, sebab bagian kedua merupakan penjelasan bagian pertama
  • 289. P. Apa hakikat bagian pertama itu?
    A. Allah tidak membiarkan kita tersandung pada yang jahat dan dikalahkan oleh iblis serta nafsu jahat daging kita, yang berjuang melawan kita (Rom 7:23). Sebaliknya, Dia memberi kita kekuatan agar kita sanggup bertahan, sambil mendukung kita dengan tangan-Nya dan menyediakan perlindungan bagi kita untuk membela dan menuntun kita.
  • 290. P. Bagaimana hal itu terwujud?
    A. Bila oleh Roh-Nya Dia mengendalikan kita agar mencintai kebaikan dan membenci kejahatan, mengikuti kebenaran-Nya, dan menjauhi dosa. Sebab oleh kekuatan Roh Kudus kita mengatasi iblis, dosa dan daging.
  • 291. P. Hal itu perlu bagi semua orang?
    A. Sebab iblis mengincar kita terus-menerus bagaikan singa yang mangaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya (1Pe 5:8). Sedangkan kita ini begitu lemah dan rentan, sehingga ia segera merebahkan kita sekiranya Allah tidak menguatkan kita untuk memperoleh kemenangan.
  • 292. P. Apa arti perkataan 'pencobaan'?
    A. Kelicikan dan tipu daya iblis, yang dipakainya untuk memergoki kita. Sebab akal budi kita mudah ditipu dan mudah menipu diri kita, sedangkan kemauan kita condong menyerahkan diri bukannya pada yang baik, melainkan pada yang jahat.
  • 293. P. Akan tetapi, mengapakah kaupinta dari Allah agar Dia tidak membawa kita ke dalam kejahatan, padahal membawa ke dalam kejahatan itu merupakan kegiatan khas si iblis?
    A. Allah, karena belas kasihan-Nya, memelihara orang percaya milik-Nya dan tidak mengizinkan iblis menggodai mereka atau dosa mengalahkan mereka. Adapun orang-orang yang hendak Dia hukum tidak hanya ditinggalkan-Nya dengan mencabut anugerah-Nya,dari mereka, tetapi diserahkan-Nya juga kepada iblis agar mereka tunduk pada kekuasaannya yang lalim; mereka dibutakan-Nya, dan mereka dibuat-Nya berbudi jahat.
  • 294. P. Apa arti tambahan ini, 'Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya'?
    A. Tambahan ini memperingatkan kita sekali lagi bahwa sesungguhnya doa-doa kita berdasarkan Allah dan kekuasaan serta kebaikan-Nya, bukan diri kita sendiri, yang tidak layak membuka mulut untuk mengajukan permintaan kepada-Nya. Juga agar kita belajar menutup semua doa kita dengan pujian kepada-Nya.
  • 295. P. Apakah kita tidak boleh meminta selain apa yang telah dituturkan ini?
    A. Kite memang bebas memakai kata-kata lain dan bentuk serta cara lain. Kendati demikian, tidak ada doa yang berkenan kepada Allah selain yang berhubungan dengan doa ini, yang adalah satu-satunya kaidah berdoa dengan cara yang tepat.
  • FIRMAN ALLAH

  • 296. P. Sudah waktunya kita sampai pada bagian keempat penghormatan yang wajib kita berikan kepada Allah.
    A. Kita telah berkata bahwa bagian keempat itu ialah mengetahui dalam had dan mengaku dengan mulut bahwa Dialah Pembuat segala sesuatu yang baik, untuk memuliakan Dia.'
  • 297. P. Apakah Dia memberi kita pedoman untuk itu?
    A. Seharusnya seluruh puji-pujian dan pemyataan syukur yang tercantum dalam Alkitab merupakan pedoman dan pelajaran bagi kita.
  • 298. P. Apakah hal itu sama sekali tidak disinggung dalam Doa Bapa Kami?
    A. Disinggung. Sebab, bila kita ingin agar Nama-Nya dikuduskan, kita ingin agar semua karya-Nya tampak penuh kemuliaan, sebagaimana adanya. Maka bila Dia menghukum, Dia harus dianggap adil; bila Dia mengampuni, Dia harus dianggap berbelas kasihan; bila Dia memenuhi janji janji-Nya, Dia harus dianggap setia. Pokoknya, tidak ada apa-apa yang tidak menampakkan cahaya kemuliaan-Nya. Itulah memperuntukkan kepada-Nya puji-pujian atas segala sesuatu yang baik adanya.
  • 299. P. Apa kesimpulan kita dari seluruh uraian kita?
    A. Kesimpulan kita sama dengan kesaksian yang diberikan oleh Kebenaran dan yang telah disinggung pada awal, yaitu bahwa inilah hidup yang kekal, yaitu bahwa mereka mengenal Allah yang sejati dan mengenal Yesus Kristus yang telah Dia utus (Yoh 17:3). Mengenal Dia, kukatakan, untuk menghormati Dia sebagaimana sepantasnya, supaya bagi kita Dia tidak hanya Yang Empunya kita dan Tuhan kita, tetapi juga Bapa dan Juruselamat (Mat 1:21), dan agar kita dari pihak kita menjadi anak-Nya, hamba-Nya, dan umat yang dikhususkan untuk kemuliaan-Nya.
  • 300. P. Melalui sarana apa kita dapat mencapai kebaikan itu?
    A. Untuk itu telah ditinggalkan-Nya bagi kita Firman-Nya yang Kudus, yang seolah-olah membukakan kita pintu masuk ke Kerajaan-Nya di sorga.
  • 301. P. Dari mana kauambil Firman itu?
    A. Firman itu tercantum bagi kita dalam Kitab Suci.
  • 302. P. Bagaimana seharusnya kita menggunakan Firman itu agar bermanfaat bagi kita?
    A. Dengan menerimanya dengan nurani yang yakin sepenuhnya sebagai kebenaran yang berasal dari sorga; dengan tunduk padanya dalam kepatuhan yang patut; dengan mencintainya dengan perasaan yang tulus dan utuh; dengan membuatnya tertera dalam hati kita sehingga kita meuurutinya dan menyesuaikan diri dengannya.
  • 303. P. Apakah kita sanggup melakukan semua itu?
    A. Sekali-kali tidak. Tetapi Allahlah yang bekerja dalam diri kita dengan cara itu, oleh Roh Kudus-Nya.
  • 304. P. Akan tetapi, bukankah kita harus berdaya upaya untuk mendengarkan dan membaca-baca ajaran yang telah dinyatakan kepada kita di dalamnya?
    A. Benar. Pertama, tiap-tiap orang harus berupaya sendiri. Dan terutama, kita harus rajin menghadiri ibadah pemberitaan Firman, sebab di dalamnya Firman itu dijelaskan di tengah kumpulan orang-orang Kristen.
  • 305. P. Apakah pada hematmu tidak cukup membaca-baca di rumah, tetapi perlu juga semua orang berkumpul untuk bersama-sama mendengarkan pengajaran?
    A. Pada hematku memang begitu, elama Allah memberi kesempatan.
  • 306. P. Apa alasannya?
    A. Sebab, Yesus Kristus telah menetapkan aturan ini di dalam GerejaNya (Efe 4:11) bukan untuk dua tiga orang, tetapi untuk semua orang secara umum. Dia telah menyatakan pula bahwa itulah satu-satunya cara membangun dan memeliharanya.' Maka kita semua harus tunduk pada aturan itu dan janganlah kita hendak berhikmat melebihi hikmat Guru kita.
  • 307. P. Maka apakah perlu ada pendeta-pendeta?
    A. Perlu. Dan perlu juga orang mendengarkan mereka dan dengan rendah hati menerima pengajaran Tuhan melalui mulut mereka. Maka barang siapa memandang remeh mereka dan tidak mau mendengarkan mereka, dia menolak Yesus Kristus dan memisahkan diri dari kumpulan orang-orang percaya (Mat 10:40; Luk 10:16).
  • 308. P. Akan tetapi, cukupkah kalau kita sekali saja menerima pelajaran mereka, atau perlu melakukannya terus-menerus?
    A. Memulainya tidak ada artinya kalau orang tidak meneruskannya dengan tekun. Sebab sampai akhir kita harus senantiasa menjadi murid Yesus Kristus. Dan Dia telah menetapkan para pelayan Gereja untuk mengajar kita dalam nama-Nya.
  • SAKRAMEN-SAKRAMEN

  • 309. P. Apakah Allah hanya mengadakan hubungan dengan kita melalui Firman dan tidak juga melalui sarana lain lagi?
    A. Dia telah menggabungkan Sakramen-sakramen dengan pemberitaan Firman-Nya.
  • 310. P. Apa itu 'sakramen'?
    A. Sakramen itu adalah kesaksian lahiriah tentang rahmat Allah, yang melalui tanda kasatmata memperlihatkan kepada kita hal-hal rohani, dengan maksud menerakan janji-janji Allah dalam hati kita dengan lebih tegas dan membuat kita lebih yakin tentang janji-janji itu.
  • 311. P. Bagaimana? Apakah tanda kasatmata dan jasmani sanggup membuat nurani bertambah yakin?
    A. Tanda itu tidak sanggup sendiri, tetapi sebab ditetapkan oleh Allah untuk maksud itu.
  • 312. P. Bukankah memeteraikan janji-janji Allah dalam hati kita adalah tugas khusus Roh Kudus? Maka bagaimana engkau dapat menganggapnya hasil Sakramen-sakramen?
    A. Kedua hal itu berbeda jauh. Sebab sesungguhnyalah hanya Roh Allah yang dapat menyentuh dan menggugah hati kita, menerangi akal kita dan meyakinkan nurani kita; karena itu semua hal itu harus dianggap sebagai karya-Nya yang khusus, untuk memuji-muji Dia karenanya. Dalam pada itu, Tuhan memakai Sakramen-sakramen sebagai sarana-sarana lebih rendah, menurut perkenan-Nya, sedangkan kekuatan Roh-Nya sama sekali tidak dikurangi olehnya.
  • 313. P. Jadi, menurut engkau keampuhan Sakramen-sakramen tidak terletak dalam lahiriah, tetapi berasal seluruhnya dari Roh Allah?
    A. Benar. Hal ini sesuai dengan cara yang Allah mau pakai bila Dia berkarya, yaitu melalui sarana-sarana yang telah ditetapkan-Nya, sedangkan cara itu tidak mengurangi kekuasaan-Nya.
  • 314. P. Apa yang mendorong Allah untuk berbuat begitu?
    A. Dia berbuat begitu untuk menghibur kita ini yang lemah. Seandainya kodrat kita bersifat rohani, seperti halnya kodrat malaikat, kita sanggup memandangi baik Dia maupun karunia-karunia-Nya secara rohani. Tetapi karena kita diselubungi tubuh kita maka perlu dalam pergaulan dengan kita Dia memakai gambar-gambar untuk memperlihatkan hal-hal rohani dan sorgawi kepada kita, sebab tidak mungkin kita memahaminya dengan cara lain. Juga, bergunalah bagi kita kalau semua indera kita dilatih dalam hal janji-janji-Nya yang kudus, agar keyakinan kita tentangnya diteguhkan.
  • 315. P. Allah telah memperkenalkan Sakramen-sakramen karena kebutuhan kita. Maka bukankah angkuh dan lancanglah kita kalau kita mengira kita tidak memerlukannya?
    A. Sudah tentu! Bahkan, barang siapa dengan sewenang-wenang menjauhi pemakaiannya, karena mengira tidak memerlukannya, dia menghina Yesus Kristus, menolak anugerah-Nya, dan memadamkan Roh Kudus-Nya.
  • 316. P. Akan tetapi, bagaimana mungkin Sakramen-sakramen membuat kita ;,yakin tentang anugerah, padahal baik orang baik maupun orang jahat menerimanya?
    A. Memang orang tidak percaya dan jahat meniadakan anugerah yang ditawarkan kepada mereka melalui Sakramen-sakramen. Namun, hal ini tidak berakibat Sakramen-sakramen kehilangan sifat khusus yang digambarkan tadi.
  • 317. P. Maka dengan cara danpada saat apa Sakramen-sakramen itu membawa hasil?
    A. Bilamana orang memakai Sakramen-sakramen itu dalam iman, sambil mencari Yesus Kristus dan anugerah-Nya semata-mata.
  • 318. P. Mengapakah engkau katakan bahwa di dalamnya kita harus mencari Yesus Kristus?
    A. Untuk menegaskan bahwa kita tidak boleh hanya memperhatikan tanda lahiriah dan mencari keselamatan kita di sana. Begitu pula, kita tidak boleh membayangkan bahwa tanda itu mengandung sesuatu khasiat. Sebaliknya, kita perlu menganggap tanda itu sebagai alat pembantu yang membawa kita langsung kepada Tuhan Yesus, agar di dalam Dia kita mencari keselamatan dan segala kebaikan.
  • 319. P. Jadi, untuk itu diperlukaaan iman. Maka bagaimana kaukatakan bahwa Sakramen-sakramen itu dibeaerikan kepada kita untuk meneguhkan iman kita, dengan cara membuat kita lebih yakin tentang janji-janji Allah?
    A. Tidak cukup kalau iman itu pernah mulai ada dalam diri kita; perlulah iman itu dipupuk dan dipelihara, supaya bertumbuh tiap-tiap hari dan bertambah besar dalam diri kita. Maka Allah memberi kita Sakramen-sa kramen untuk memupuk iman itu, dan untuk menguatkannya serta membuatnya bertumbuh. Hal ini dicatat oleh Rasul Paulus ketika ia berkata bahwa kegunaannya ialah memeteraikan janji janji Allah dalam hati kita (Rom 4:11).
  • 320. P. Akan tetapi, bukankah tanda sikap tidak percaya kalau janji janji Allah sendiri tidak cukup tegas baagi kita tanpa alat pembantu?
    A. Kenyataan itu merupakan tanda iman kurang, dan lemah. Hal itu memang terdapat pada anak-anak Allah, namun mereka tetap orang percaya, kendati belum dengan sesempurna. Sebab selama kita hidup dalam dunia ini, tetap ada berbagai sisa ketidakpercayaan dalam daging kita; sekalipun demikian, kita harus maju dan bertumbuh terus.
  • 321. P. Berapa Sakramen yang terdapat dalam Gereja Kristen?
    A. Hanya ada dua yang diterima umum, yang Tuhan Yesus tetapkan untuk seluruh perhimpunan orang percaya.
  • 322. P. Yang mana?
    A. Baptisan dan Perjamuanin Kudus.
  • 323. P. Apa kesamaan dan perbedaan antara keduanya?
    A. Baptisan bagi kita bagaikan pintu masuk ke dalam Gereja Allah. Sebab Baptisan itu menegaskan kepada kita bahwa Allah menerima kita sebagai anggota rumah tangga-Nya, padahal kita dulu terasing dari Dia. Perjamuan bagi kita merupakan kesaksian bahwa Allah hendak memberi kita makan dan mengenyangkan kita, sebagaimana seorang ayah yang baik berupaya memberi makan anggota rumah tangganya.
  • 324. P. Agar kita memahami makna masing-masing dengan lebih baik, kita akan membicarakannya sendiri-sendiri. Pertama, apa arti Baptisan?
    A. Baptisan itu mempunyai dua bagian. Di dalamnya Tuhan memperlihatkan kepada kita pengampunan dosa kita (Efe 5:26-27), dan juga kelahiran kembali atau pemmbaruan rohani kita (Rom 6:4).
  • 325. P. Apa kesamaan antara airnya dengan kedua hal itu, sehingga air itu dapat menggambarkannya?
    A. Pengampunan dosa adalah semacam pembasuhan, yang menyebabkan jiwa kita disucikan sehingga tidak bernoda lagi, sama seperti kotoran tubuh dibersihkan oleh air.
  • 326. P. Dan bagian kedua?
    A. Pada awal kelahiran kembali kita, sifat kita yang asli dimatikan; pada akhirnya kita merupakan ciptaan baru oleh Roh Allah. Maka kepala kita diperciki air sebagai tanda kematian, tetapi sedemikian rupa, hingga kebangkitan pun digambarkan bagi kita dengan cara yang serupa, sebab hal itu hanya berlangsung sesaat, bukan dengan maksud menenggelamkan kita dalam air.
  • 327. P. Maka menurut engkau bukanlah air yang membasuh jiwa kita?
    A. Bukan. Sebab hal itu dikerjakan oleh darah Yesus Kristus semata-mata, yang telah ditumpahkan untuk menghapuskan seluruh kekotoran kita dan menjadikan kita suci dan tidak bercemar di hadapan Allah (1Yo 1:7; 1Pe 1:19). Hal itu dilaksanakan dalam diri kita bilamana nurani kita diperciki darah itu oleh Roh Kudus. Tetapi, melalui Sakramen hal itu dipastikan kepada kita.
  • 328. P. Apakah pada hematmu bagi kita air hanya merupakan lambang?
    A. Air itu gambaran, tetapi sedemikian rupa, hingga kenyataan yang diungkapkannya dikaitkan dengannya. Janji-janji Allah tidak pernah sia-sia, maka pastilah pada waktu kita dibaptis pengampunan dosa ditawarkan kepada kita dan kita menerimanya.
  • 329. P. Apakah anugerah itu sama-sama dilaksanakan dalam semua orang?
    A. Tidak. Banyak orang meniadakannya karena kebejatan mereka. Kendati demikian, Sakramen tetap bersifat demikian, meski hanya orang-orang percayalah yang merasakan keampuhannya.
  • 330. P. Dari mana kelahiran kembali itu mendapat kekuatannya?
    A. Dari kematian dan kebangkitan Kristus. Sebab oleh kekuatan kematian-Nya manusia' lama kita disalibkan dan kodrat kita yang cacat bagaikan dikuburkan, sehingga tidak sanggup lagi berkuasa dalam diri kita. Dan kehidupan baru, yang membuat kita menuruti kebenaran Allah, berasal dari kebangkitan-Nya.
  • 331. P. Bagaimana anugerah itu diberikan kepada kita dalam Baptisan?
    A. Caranya, di dalamnya kita dibuat mengenakan Yesus Kristus dan menerima Roh-Nya, dengan syarat janganlah kita membuat diri kita tidak layak menerima janji janji yang diberikan kepada kita di dalamnya.
  • 332. P. Dilihat dari sudut kita, apa cara yang tepat menggunakan Baptisan?
    A. Cara itu ialah dengan beriman dan bertobat. Artinya, kita yakin bahwa kesucian rohani kita terletak dalam diri Kristus, dan kita merasa dalam batin serta memperlihatkan kepada sesama kita dengan perbuatan, bahwa Roh Dia diam di dalam kita, untuk mematikan keinginan kita sendiri dan membuat kita menuruti kehendak Allah.
  • 333. P. Kalau itulah yang dituntut, bagaimana orang dapat membaptis anak-anak kecil?
    A. Tidak dikatakan bahwa iman dan pertobatan hares selalu mendahului penerimaan Sakramen. Keduanya hanya harus ada dalam diri mereka yang sanggup. Maka cukuplah kalau anak-anak kecil itu menghasilkan dan memperlihatkan buah pembaptisan mereka setelah mereka akil balig.
  • 334. P. Bagaimana engkau dapat membuktikan bahwa hal ini bukan tidak wajar?
    A. Sunat pun merupakan Sakramen pertobatan, sebagaimana dinyatakan oleh Musa dan para Nabi (Ula 10:16-17, 30:6; Yer 4:4), dan Sakramen iman, sebagaimana dikatakan oleh Rasul Paulus (Rom 4:11-12). Kendati demikian, Allah tidak melarang melaksanakannya pada anak-anak kecil.
  • 335. P. Akan tetapi, dapatkah engkau membuktikan bahwa alasan untuk menerima anak-anak kecil agar dibaptis sama seperti alasan untuk menyunati mereka?
    A. Tentu dapat, sebab janji janji yang dahulu kala Allah berikan kepada umat-Nya Israel kin diperluas ruang lingkupnya sehingga meliputi seluruh bumi.
  • 336. P. Apakah dari hal itu kita perlu menarik kesimpulan bahwa kita wajib memakai tandanya?
    A. Begitulah, bila kita memperhatikannya baik-baik. Sebab Yesus Kristus tidak membuat kita turut menerima anugerah-Nya, yang sebelumnya diberikan kepada umat Israel, dengan maksud menguranginya dalam diri kita atau membuatnya kurang terang dibandingkan masa sebelumnya. Sebaliknya, Dia membuatnya bertambah terang dan besar.
  • 337. P. Jadi, sekiranya kita tidak melayankan Baptisan kepada anak-anak kecil, pada hematmu kedatangan Tuhan Yesus membuat anugerah Allah berkurang?
    A. Betul. Dalam hal itu, kita tidak menerima tanda kebaikan dan belas kasihan Allah terhadap anak-anak kita, yang telah orang miliki pada zaman dahulu. Padahal, tanda itu berguna sekali untuk menghibur kita dan untuk mengukuhkan janji yang telah diberikan sejak awal mula.
  • 338. P. Jadi, pada hematmu halnya begini: Dahulu Allah menyatakan diri sebagai Penyelamat anak-anak kecil dan menghendaki supaya janji itu dimeteraikan pada tubah mereka melalui Sakramen lahiriah. Maka masuk akal kalau sesudah kedatangan Yesus Kristus janji-Nya itu diteguhkan dengan cara yang tidak kurang tegas, sebab janji itu tinggal tetap, bahkan lebih jelas dinyatakan dengan perkataan dan diteguhkan dengan perbuatan.
    A. Benar. Lagi pula, sebab diketahui umum bahwa kekuatan dan hakikat baptisan berlaku pula untuk anak-anak kecil maka orang akan merugikan mereka sekiranya orang menolak memberi mereka tandanya, yang nilainya tidak sebesar itu.'
  • 339. P. Maka dengan syarat apa harus kita membaptis anak-anak kecil?
    A. Kita harus melayankan baptisan sebagai tanda dan kesaksian bahwa mereka itu ahli waris berkat Allah yang telah dijanjikan kepada keturunan orang- orang percaya, agar setelah dewasa mereka mengenal kenyataan yang diungkapkan oleh pembaptisannya dan menarik manfaat darinya.
  • 340. P. Marilah kita membicarakan Perjamuan Tuhan. Pertama, apa maknanya?
    A. Tuhan kita telah menetapkannya dengan maksud hendak membuat kita yakin bahwa oleh pembagian tubuh dan darah-Nya jiwa kita diberi makan, agar kita memiliki pengharapan hidup yang kekal.
  • 341. P. Mengapakah Tuhan memakai roti untuk menggambarkan tubuh-Nya, dan anggur sebagai gambaran darah-Nya?
    A. Untuk menandakan bahwa sifat tubuh dan darah itu berhubung dengan Jiwa kita sama dengan sifat roti berhubung dengan tubuh kita. Sebagaimana roti mengenyangkan dan mengasuh tubuh kita dalam kehidupan fana ini, begitu tubuh-Nya memberi makan dan menghidupkan jiwa kita dengan cara rohani. Begitu pula, sebagaimana anggur menguatkan, memulihkan, dan menggembirakan manusia dengan cara jasmani, begitu darah-Nya adalah kegembiraan, pemulihan, dan kekuatan kita yang rohani.
  • 342. P. Apakah menurut engkau kita harus sungguh-sungguh mengambil bagian dalam tubuh dan darah Tuhan?
    A. Pada hematku begitulah. Kepastian tentang keselamatan kita terletak seluruhnya dalam ketaatan-Nya kepada Allah, Bapa-Nya, sebab ketaatan itu diperhitungkan kepada kita seolah-olah merupakan milik kita. Maka kita harus memilikinya, karena harta milik-Nya bukanlah milik kita kecuali kalau Dia menyerahkan diri kepada kita dulu.
  • 343. P. Akan tetapi, bukankah Dia telah menyerahkan diri kepada kita ketika Dia menyerahkan nyawa-Nya untuk mendamaikan kita dengan Allah, Bapa-Nya, dan membebaskan kita dari kutuk?
    A. Memang benar. Tetapi hal itu tidak mencukupi, kalau kita tidak menerima Dia agar kita merasakan dalam diri kita hasil dan keampuhan kematian dan sengsara-Nya.
  • 344. P. Bukankah seharusnya kita menerima Dia melalui iman?
    A. Benar. Dengan percaya, bukan hanya bahwa Dia telah mati dan bangkit untuk membebaskan kita dari kematian kekal dan memperoleh kehidupan bagi kita, tetapi juga bahwa Dia diam di dalam kita dan bersatu dengan kita bagaikan kepala dengan anggota-anggota tubuh, untuk melalui persatuan itu membuat kita ikut memiliki semua anugerah-Nya.
  • 345. P. Bukankah persekutuan itu berlangsung juga di luar Perjamuan?
    A. Benar. Kita memilikinya juga oleh pemberitaan Injil, sebagaimana dikatakan oleh Rasul Paulus (1Ko 1:21), sebab di dalamnya Tuhan Yesus berjanji kepada kita bahwa kita ini tulang dari tulang-Nya dan daging dari daging-Nya (Efe 5:30), bahwa Dialah roti hidup yang telah turun dari sorga untuk memberi makan jiwa kita (Yoh 6:51), bahwa kita bersatu dengan Dia sebagaimana Dia bersatu dengan Bapa-Nya (Yoh 17:21), dan hal-hal serupa.
  • 346. P. Apa keuntungan tambahan yang kita peroleh dari Sakramen itu, dan mengapa manfaatnya bagi kita lebih besar lagi?
    A. Inilah, yaitu bahwa di dalamnya persekutuan itu diteguhkan lebih jauh dan seolah-olah diresmikan. Sebab, meski baik melalui Baptisan maupan melalui Injil Yesus Kristus sungguh-sungguh dibagikan kepada kita, hal itu hanya terjadi untuk sebagian, bukan sepenuhnya.
  • 347. P. Maka apa yang kita peroleh di dalam tanda roti?
    A. Bahwa tubuh Tuhan Yesus, sebab pernah dipersembahkan satu kali sebagai korban untuk mendamaikan kita dengan Allah, kini diberikan kepada kita untuk meyakinkan kita bahwa kita mendapat bagian dalam pendamaian itu.
  • 348. P. Apa yang kita peroleh di dalam tanda anggur?
    A. Bahwa Tuhan Yesus memberi kita darah-Nya agar kita minum, sebab menumpahkannya satu kali sebagai harga tebusan untuk melunasi pelanggaran kita, agar kita tidak ragu-ragu tentang penerimaan hasilnya.
  • 349. P. Menurut kedua' jawabanmu ini, Perjamuan membuat kita memperhatikan kematian dan sengsara Yesus Kristus, agar kita turut merasakan kekuatannya?
    A. Benar.Sebab, ketika itu telah dipersembahkan korban satu-satunya, dsku untuk seterusnya demi pelepasan kita; karena itu kita hanya tinggal menikmati hasilnya.
  • 350. P. Jadi, Perjamuan tidak ditetapkan supaya tubuh Yesus dipersembahkan sebagai korban kepada Allah, Bapa-Nya?
    A. Tidak. Hanya Dia yang memegang jabatan itu, sebab Dialah yang mempersembahkan korban untuk selama-lamanya (Ibr. 5:5). Sebaliknya, kita disuruh-Nya hanya menerima tubuh-Nya, bukan mempersembahkannya (Mat 26:26)
  • 351. P. Mengapa ada dua tanda?
    A. Tuhan kita telah berbuat begitu karena kelemahan kita, dengan maksud memberitahukan kepada kita bahwa bagi jiwa kita Dia bukan hanya makanan melainkan juga minuman, agar hanya dalam Dialah kita mencari seluruh makanan kita, dan bukan di tempat lain.
  • 352. P. Apakah semua orang sama-sama wajib memakai tanda kedua, yaitu cawan?
    A. Semua sesuai dengan perintah Yesus Kristus, yang tidak boleh diganggu gugat.
  • 352. P. Apakah dalam Perjamuan kita hanya memiliki kesaksian tentang hal-hal tersebut di atas, atau di dalamnya hal-hal itu sendiri benar-benar kepada kita?
    A. Sebab Yesus Kristus adalah kebenaran, tanpa ragu-ragu janji janji yang diberikan-Nya dalam Perjamuan dipenuhi juga di dalamnya, dan apa yang dilambangkan-Nya di dalamnya memang menjadi kenyataan di dalamnya. Maka, sesuai dengan janji dan gambaran yang diberikan-Nya aku tidak meragukan Dia membuat kita mengambil bagian dalam zat-Nya sendiri, untuk menyatukan kita dengan diri-Nya dalam satu kehidupan.
  • 354. P. Akan tetapi, bagaimana hal itu bila terjadi? Sebab, tubuh Yesus berada di sorga, sedangkan kita ini peziarah di bumi.
    A. Hal itu terjadi oleh kekuatan Roh-Nya yang tidak terpahami, yang menghubungkan hal-hal yang terpisah menurut tempatnya.
  • 355. P. Jadi, pada hematmu tubuh tidak terkurung di dalam roti dan darah di dalam cawan?
    A. Tidak. Bahkan sebaliknya, agar ldta beroleh kenyataan yang diungkapkan dalam Sakramen, perlu kita mengangkat hati ke atas, ke sorga. Di sana Yesus Kristus berada dalam kemuliaan Bapa-Nya, dan kita menantikan kedatangan-Nya dari sana untuk pelepasan kita. Maka kita tidak perlu mencari Dia dalam unsur-unsur fana ini.
  • 356. P. Maka menurut engkau dalam Sakramen ini ada dua hal: zat roti dan anggur, yang kita lihat dengan mata, kita sentuh dengan tangan, dan kita kecap dengan indera perasa kita, dan Yesus Kristus, yang menjadi makanan jiwa kita secara batin?
    A. Benar. Tetapi sedemikian rupa, hingga bagi kita roti dan anggur itu merupakan kesaksian kebangkitan tubuh kita, bahkan panjarnya, sebab tubuh kita itu juga diberi bagian dalam tanda kehidupan itu.
  • 357. P. Bagaimana seharusnya kita menggunakan Sakramen itu?
    A. Dengan cara yang dinyatakan oleh Rasul Paulus. Yaitu, hendaklah tiap- tiap orang menguji diri dan baru sesudah itu mendekatinya (1Ko 11:28).
  • 358. P. Dalam hal apa orang harus menguji diri?
    A. Manusia harus menguji diri untuk mengetahui apakah dia benar-benar anggota Yesus Kristus.
  • 359. P. Melalui tanda-tanda apa orang bisa mengetahui hal itu?
    A. Kalau dia memiliki iman dan pertobatan yang sejati, serta sungguh- sungguh kepada sesama manusia, dan tidak tercemar oleh kebencian, kedengkian, dan pertikaian.
  • 360. P. Apakah kita wajib memiliki iman dan kasih yang sempurna?
    A. Seharusnya baik iman maupun kasih kita tulus, tidak berpura-pura. Tetapi kesempurnaan yang tidak tercela, hal itu tidak dapat ditemukan ditengah umat manusia. Lagi pula, penetapan Perjamuan sia-sia kalau tidak seorang pun dapat menerimanya kecuali yang benar-benar sempurna.
  • 361. P. Jadi ketidaksempurnaan kita tidak mencegah kita mendekatinya?
    A. Bahkan sebaliknya; seandainya kita sempurna Perjamuan sama sekali tidak bermanfaat bagi kita. Sebab Perjamuan itu merupakan sarana pembantu dan penghiburan bagi kelemahan kita.
  • 362. P. Bukankah kedua Sakramen itu mempunyai juga tujuan lain lagi?
    A. Begitulah, sebab keduanya merupakan tanda dan cap pengakuan iman kita. Artinya, melaluinya ldta menyatakan bahwa kita termasuk umat Allah, dan mengaku sebagai orang Kristen.
  • 363. P. Maka bagaimana seharusnya kita menilai orang yang tidak mau menggunakannya?
    A. Seharusnya dia tidak dinilai sebagai seorang Kristen. Sebab dengan berbuat demikian dia tidak mau mengaku sebagai orang Kristen dan menyangkal Yesus Kristus.
  • 364. P. Akan tetapi, cukupkah kalau keduanya kita terima satu kali saja?
    A. Baptisan ditetapkan agar diterima satu kali saja, dan tidak boleh diterima ulang. Tetapi, lain halnya Perjamuan.
  • 365. P. Mengapa?
    A. Sebab melalui Baptisan Allah membawa kita masuk dan menerima kita dalam gereja-Nya. Setelah menerima kita, melalui Perjamuan dijelaskan-Nya kepada kita bahwa Dia mau memberi makan kita terus-menerus.
  • 366. P. Siapa yang berwenang membaptis dan melayankan Perjamuan?
    A. Mereka yang dengan resmi menanggung jabatan mengajar di dalam Gereja. Sebab memberitakan Firman dan membagikan Sakramen-sakra1erupakan dua hal yang berhubungan erat.
  • 367. P. Apakah ada buktinya?
    A. Ada. Sebab Tuhan kita telah memberi tugas membaptis dan memberitakan Firman secara khusus kepada para Rasul-Nya (Mat 28:19). Dan berhubung dengan Perjamuan diperintahkan-Nya agar semua orang begitu mengikuti contoh-Nya (Luk 22:19). Ternyata, Dia bertindak sebagai Pelayan, dengan membagikannya kepada yang lain-lain.
  • 368. P. Apakah para Pendeta yang melayankan Sakramen-sakramen wajib menerima semua orang yang maju untuk menggunakannya, tanpa membeda bedakan?
    A. Berhubung dengan Baptisan tidak ada alasan untuk membeda-bedakan, sebab dewasa ini Baptisan hanya dilayankan kepada anak-anak kecil. Sebaliknya, dalam hal Perjamuan, Pelayan harus memperhatikan jangan-jangan dia memberikannya kepada orang yang terkenal sama sekali tidak layak menerimanya.
  • 369. P. Mengapa?
    A. Sebab dengan demikian dia akan mencemari dan menghina Sakramen.
  • 370. P. Namun, Tuhan kita telah menerima Yudas, sekalipun dia sangat jahat.
    A. Pada saat itu kejahatannya masih tersembunyi. Meski Tuhan kita mengetahuinya, hal itu belum diketahui orang banyak.
  • 371. P. Kebijakan apa yang harus diambil terhadap orang munafik?
    A. Pelayan tidak dapat melarang mereka ikut sebab mereka tidak layak,tetapi harus menunggu sampai Tuhan menyatakan kejahatan mereka.
  • 372. P. Dan bagaimana kalau dia tabu bahwa orang-orang tertentu tidak layak, atau diberi tahu tentangnya?
    A. Hal itu tidak memadai untuk melarang mereka ikut, kecuali kalau buktinya cukup dan Gereja telah menghukum mereka.
  • 373. P. Jadi, perlu ada tata tertib yang tertentu dalam hal ini?
    A. Benar, jika Gereja diatur dengan baik. Artinya, orang harus memilih tokoh-tokoh yang bertugas mengawasi peristiwa-peristiwa menghebohkan yang mungkin terjadi. Bila ada orang yang sama sekali tidak dapat menerima Sakramen, mereka harus melarang orang itu ikut merayakannya, sebab Sakramen itu tidak mungkin diberikan kepada mereka tanpa menghina Allah dan mendirikan batu sentuhan bagi orang-orang percaya.
  • Katekismus Heidelberg (1563)

    Perkataan 'katekismus' berkaitan dengan kata kerja Yunani katekhein, 'memberitahukan dari atas (panggung, mimbar) ke bawah', dari situ juga 'mengajarkan'. Mulai abad pertama (Luk 1:4, Kis 18:25, Gal 6:6) katekhein menjadi istilah baku yang mengacu ke kegiatan membimbing masuk anggota baru ke dalam iman Kristen, apakah mereka orang dewasa yang baru menjadi percaya atau anak-anak yang telah dibaptis, tetapi masih perlu menerima pengajaran. Pengajaran itu diberikan secara lisan. Memang ada pembimbing tertulis (a.l. kitab 'Didache', yang ditulis sekitar tahun 100, dan 'Pengajaran pertama kepada para calon anggota Gereja' karangan Augustinus), tetapi tulisan itu tidak mendapat status resmi. Luther yang pertama kali menerbitkan katekismus dalam arti buku pelajaran yang membahas pokok-pokok iman Kristen secara sistematis dan yang umum dipakai sebagai pedoman dalam pengajaran iman. Katekismus Besar dan Kecil karangan Luther menjadi buku katekisasi di seluruh Gereja Lutheran. Akan tetapi, Reformasi beraneka ragam, dan menekankan pemakaian bahasa nasional. Maka muncullah sejumlah besar katekismus lain. Katekismus Jenewa (Katekismus Calvin, 1536/45) diterima umum di gereja-gereja Calvinis berbahasa Perancis. Katekismus Anglikan (1549) ditujukan kepada Gereja Nasional Kerajaan Inggris. Katekismus Heidelberg (1563) menjadi pedoman pengajaran agama dan kitab pengakuan iman dalam gereja-gereja Calvinis berbahasa Jerman dan Belanda. Dan Katekismus Westminster, yang Besar dan yang Kecil (1647), sampai sekarang berwibawa besar dalam Gereja-gereja Calvinis berbahasa Inggris. Gereja Katolik Roma pun pada zaman itu menerbitkan katekismus resmi sendiri, yaitu Catechismus Romanus (1566), yang merupakan buku pedoman untuk kaum klerus.

    Katekismus Heidelberg disusun oleh panitia yang diangkat oleh Friedrich III, Raja Kurpfalz, salah satu daerah otonorn di bagian barat kekaisaran Jerman, dengan ibukota Heidelberg. Raja Friedrich ingin melanjutkan reformasi gereja di daerahnya, yang telah dimulai oleh raja terdahulu. Pada tahun 1562 dua teolog muda anggota panitia, yaitu Zacharius Ursinus dan Caspar Olevianus, menyusun rancangan, yang pada awal 1563 disahkan oleh Sinode Gereja daerah Pfalz. Pada tahun itu juga terbit edisi kedua dan ketiga. Dalam cetakan ketiga disisipkan kalimat yang dengan kata-kata tajam menolak ajaran transsubstansiasi, yang telah dijadikan ajaran resmi Gereja Katolik Roma pada tahun 1215 dan yang ditegaskan lagi oleh Konsili Trente pada tahun 1562, disertai ucapan kutuk atas semua orang yang menganut pandangan Protestan (lihat nr. 80).

    Kebetulan, pada masa terbitnya Katekismus Heidelberg, di daerah Pfalz tinggal sejumlah pengungsi dari Negeri Belanda. Di negeri sendiri aliran Protestan masih tertindas, tetapi mereka disambut hangat oleh Raja Pfalz. Salah seorang pendeta Belanda segera menerjemahkan Katekismus ke dalam bahasa Belanda. Beberapa tahun kemudian, Sinode-sinode Gereja Belanda menerima edisi Belanda itu menjadi kitab katekisasi yang resmi, dan mewajibkan semua pelayan gereja menyatakan persetujuan mereka dengan menandatangani kitab itu. Dengan demikian, Katekismus Heidelberg menjadi salah satu karangan pengakuan iman Gereja Belanda, di samping Pengakuan Iman Belanda (1561) dan Kelima Pasal Melawan Orang Remonstran (1619). Isinya tidak hanya diajarkan kepada anak-anak (di sekolah), tetapi dijadikan juga bahan khotbah dalam kebaktian sore.

    Ketika orang Belanda datang ke Indonesia, mereka membawa serta kitab katekismus mereka. Pada tahun 1623, kitab itu pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu oleh pdt. Seb. Danckaerts.' Tetapi Katekismus itu agak panjang. Maka, sama seperti di Negeri Belanda sendiri, beredar juga versi lebih singkat ('Tiksar'). Dalam abad ke-19 dan ke-20 sebagian kecil para utusan Injil Belanda dan para pendeta Gereja Protestan tetap memakai Katekismus Heidelberg sebagai pedoman katekisasi. Tetapi biasanya mereka memakai bahan lain, yaitu terjemahan kitab katekisasi yang baru dari Negeri Belanda atau karangan yang mereka susun sendiri. Yang tetap memakai Katekismus Heidelberg terutama Zending Gereformeerde Kerken di Jawa Tengah dan Sumba, dan badan-badan serumpun di beberapa daerah lain, a.1. di Sulawesi Selatan dan di pedalaman Irian Jaya. Namun, sejumlah besar gereja Indonesia menyebut Katekismus Heidelberg dalam tata gereja mereka sebagai salah satu karangan teladan dalam upaya merumuskan iman Kristen.

    KATEKISMUS
    ATAU
    PENGAJARAN KRISTEN
    SEBAGAIMANA DIBERIKAN DALAM GEREJA DAN SEKOLAH
    DI NEGERI BELANDA

    Minggu ke-1

    1. Pert. Apakah satu-satunya penghiburan Saudara, baik pada masa hidup maupun pada waktu mati?
    Jaw. Bahwa aku, dengan tubuh dan jiwaku, baik pada masa hidup maupun pada waktu mati (a), bukan milikku (b), melainkan milik Yesus Kristus, Juruselamatku yang setia (c). Dengan darah-Nya yang tak ternilai harganya Dia telah melunasi seluruh utang dosaku (d) dan melepaskan aku dari segala kuasa iblis (e). Dia juga memelihara aku (f), sehingga tidak sehelai rambut pun jatuh dari kepalaku di luar kehendak Bapa yang ada di sorga (g), bahkan segala sesuatu harus berguna untuk keselamatanku (h). Karena itu juga, oleh Roh-Nya yang Kudus, Dia memberiku kepastian mengenai hidup yang kekal (i), dan menjadikan aku sungguh-sungguh rela dan siap untuk selanjutnya mengabdi kepada-Nya (j).

    (a) Rom 14:7-8. (b) 1Ko 6:19. (c) 1Ko 3:23. (d) 1Pe 1:18- 19. (e) 1Yo 3:8b. (f) Yoh 6:39. (g) Mat 10:30. (h) Rom 8:28. (i) 2Ko 1:22. (j) Rom 8:14.

    2. Pert. Berapa pokok yang perlu Saudara ketahui, supaya dengan penghiburan ini Saudara hidup dan mati dengan bahagia?
    Jaw. Tiga pokok (a). Pertama. betapa besarnya dosa dan sengsaraku (b). Kedua, bagaimana aku mendapat kelepasan dari semua dosa dan sengsaraku (c). Ketiga, bagaimana aku harus bersyukur kepada Allah atas kelepasan yang demikian itu (d).

    (a) Maz 130:3-4. (b) Rom 7:24-25. (c) Mat 11:28. (d) Kol 1:12.

    BAGIAN PERTAMA: SENGSARA MANUSIA

    Minggu ke-2

    3. Pert. Dari mana Saudara mengetahui sengsara Saudara?
    Jaw. Dari hukum Taurat Allah (a).

    (a) Rom 3:20.

    4. Pert. Apa yang dituntut hukum Taurat Allah dari kita?
    Jaw. Itu diajarkan Kristus kepada kita secara ringkas dalam Mat 22:37-40, 'Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap akal-budimu, dan dengan segenap kekuatanmu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.'

    5. Pert. Dapatkah Saudara melaksanakan semua ini dengan sempurna?
    Jaw. Tidak (a), karena menurut kodratku aku cenderung membenci Allah dan sesamaku manusia (b).

    (a) Rom 3:18. (b) Rom 8:7.


    Minggu ke-3

    6. Pert. Jadi, apakah Allah telah menjadikan manusia begitu jahat dan buruk?
    Jaw. Sekali-kali tidak (a). Tetapi Allah telah menjadikan manusia baik dan menurut gambar-Nya (b), artinya, dengan kebenaran dan kesucian yang sejati, supaya manusia dapat mengenal Allah Penciptanya secara benar, mengasihi-Nya dengan sebulat hati, dan hidup bersama Dia dalam kebahagiaan yang kekal untuk memuji dan memuliakan Dia (c).

    (a) Kej 1:31. (b) Kej 1:27. (c) Efe 4:24.

    7. Pert. Jadi, dari mana asal watak manusia yang seburuk itu?
    Jaw. Dari kejatuhan ke dalam dosa dan ketidaktaatan nenek moyang kita, Adam dan Hawa, di taman Firdaus (a). Di situ tabiat kita menjadi sedemikian buruk, sehingga kita semua dikandung dan dilahirkan dalam dosa (b).

    (a) Kej 3:6. (b) Maz 51:7.

    8. Pert. Tetapi, begitu rusakkah kita, sehingga kita sama sekali tidak sanggup berbuat apa pun yang baik, dan hanya cenderung pada yang jahat saja?
    Jaw. Ya (a), kecuali jika kita dilahirkan kembali oleh Roh Allah (b).

    (a) Kej 8:21. (b) Yoh 3:3.


    Minggu ke-4

    9. Pert. Apakah Allah memperlakukan manusia dengan tidak adil bila menuntut dalam hukum-Nya sesuatu yang tidak dapat dilaksanakan oleh manusia?
    Jaw. Tidak (a), karena Allah telah menjadikan manusia sedemikian rupa, hingga ia dapat melaksanakannya (b). Tetapi oleh bisikan iblis (c) dan oleh ketidaktaatannya yang disengaja, manusia telah bertindak sedemikian, sehingga ia bersama keturunannya kehilangan karunia-karunia itu.

    (a) Ayu 34:10. (b) Pengk 7:29. (c) Rom 5:12.

    10. Pert. Apakah Allah hendak membiarkan ketidaktaatan dan kemurtadan semacam itu tanpa hukuman?
    Jaw. Tidak. Sebaliknya, Dia sangat murka (a), baik atas dosa turunan maupun atas dosa yang kita perbuat sendiri. Dia hendak menghukumnya dengan hukuman yang adil, baik di dunia ini maupun di akhirat (b), sebagaimana Dia telah berfirman, 'Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat' (Gal 3:10).

    (a) Rom 1:18. (b) Maz 50:21.

    11. Pert. Bukankah Allah juga penyayang?
    Jaw. Sungguh Allah itu penyayang (a), tetapi Dia juga adil (b). Oleh sebab itu, keadilan-Nya menuntut supaya dosa yang diperbuat terhadap Kemuliaan Allah yang Tertinggi itu dihukum dengan hukuman yang tertinggi juga, yaitu hukuman yang kekal atas tubuh dan jiwa.

    (a) Kel 34:6. (b) Nah 1:2-3.

    BAGIAN KEDUA: KELEPASAN MANUSIA

    Minggu ke-5

    12. Pert. Menurut hukuman Allah yang adil itu kita patut mendapat hukuman di dunia ini dan di akhirat. Maka adakah cara kita dapat luput dari hukuman itu dan beroleh kembali anugerah Allah?
    Jaw. Allah menghendaki, supaya tuntutan-tuntutan keadilan-Nya dipenuhi (a). Oleh sebab itu, kita wajib melaksanakan pelunasan sepenuhnya, apakah dengan berupaya sendiri atau oleh upaya pihak lain (b).

    (a) Mat 5:26. (b) Rom 8:4.

    13. Pert. Dapatkah kita melaksanakan pelunasan dengan berupaya sendiri?
    Jaw. Sama sekali tidak. Bahkan, tiap-tiap hari kita menambah hutang kita (a).

    (a) Maz 130:3.

    14. Pert. Mungkinkah ditemukan suatu makhluk semata, yang dapat melaksanakan pelunasan bagi kita?
    Jaw. Tidak mungkin. Pertama, Allah tidak mau menjatuhkan hukuman terhadap makhluk lain karena kesalahan yang diperbuat manusia (a). Kedua, tidak ada makhluk semata yang sanggup menanggung beban murka Allah yang kekal atas dosa dan membebaskan makhluk-makhluk lain darinya (b).

    (a) Yeh 18:4b. (b) Maz 49:8-9.

    15. Pert. Jadi, Pengantara dan Penebus yang bagaimana yang perlu kita cari?
    Jaw. Seorang Pengantara dan Penebus yang adalah manusia sejati (a) dan benar (b), tetapi yang kekuatan-Nya melebihi segala makhluk, artinya yang juga Allah yang sejati (c).

    (a) Ibr 2:14. (b) Yoh 8:46. (c) Yoh 1:1.

    Minggu ke-6

    16. Pert. Mengapa Dia harus seorang manusia sejati dan benar?
    Jaw. Sebab keadilan Allah menuntut, supaya pembayaran untuk dosa dilakukan oleh kodrat manusia yang telah berdosa itu (a), sedangkan seorang manusia tidak sanggup melakukan pembayaran untuk dosa orang lain karena dia sendiri pun seorang berdosa (b).

    (a) Rom 5:18. (b) 1Pe 3:18.

    17. Pert. Mengapa Dia harus juga Allah sejati?
    Jaw. Supaya dengan kuasa keallahan-Nya (a) Dia dapat menanggung (b) beban murka Allah atas kemanusiaan-Nya (c), memperoleh kebenaran dan kehidupan bagi kita, dan mengembalikannya kepada kita (d).

    (a)Yes 9:5. (b) Yes 53:11. (c) Maz 130:3. (d) 1Yo 4:9.

    18. Pert. Tetapi, siapakah Pengantara itu, yang adalah Allah yang sejati (a), dan juga manusia yang sejati (b) dan benar (c)?
    Jaw. Tuhan kita Yesus Kristus (d), yang telah dikaruniakan oleh Allah kepada kita untuk menjadi hikmat, kebenaran, pengudusan, dan penebusan yang sempurna bagi kita (e).

    (a) 1Yo 5:20. (b) Rom 1:3. (c) Ibr 4:15. (d) 1Ti 2:5. (e) 1Ko 1:30.

    19. Pert. Dari mana Saudara mengetahui hal itu?
    Jaw. Dari Injil yang kudus. Mula-mula, Allah sendiri telah menyatakannya di Taman Firdaus (a). Kemudian Dia menyuruh para bapak leluhur (b) dan para nabi (c) yang kudus mengabarkannya, dan memperlihatkan bayangannya melalui kurban- kurban dan upacara-upacara lain menurut hukum Taurat Allah (d). Akhirnya Dia menggenapinya melalui Anak-Nya yang tunggal (e).

    (a) Kej 3:15. (b) Kej 22:18. (c) Kis 10:43. (d) Ibr 10:1. (e) Rom 10:4.

    Minggu ke-7

    20. Pert. Apakah semua orang diselamatkan oleh Kristus, sama seperti mereka telah terkutuk oleh karena Adam?
    Jaw. Tidak semua orang (a), tetapi hanya mereka yang oleh iman yang sejati dijadikan anggota tubuh-Nya dan menerima seluruh karunia-Nya (b).

    (a) Mat 7:14. (b) Yoh 1:12.

    21. Pert. Apa iman yang sejati itu?
    Jaw. Iman yang sejati adalah keyakinan atau pengetahuan yang pasti yang membuat aku mengakui sebagai kebenaran segala sesuatu yang dinyatakan Allah kepada kita di dalam Firman-Nya, dan juga kepercayaan yang teguh (b), yang dikerjakan dalam hatiku oleh Roh Kudus (c), melalui Injil (d). Isinya ialah bahwa pengampunan dosa dan kebenaran serta keselamatan yang kekal (e) telah dikaruniakan tidak hanya kepada orang lain saja, tetapi juga kepadaku sendiri, oleh rahmat Tuhan semata-mata, hanya berdasarkan jasa-jasa Kristus saja (f).

    (a) Ibr 11:1-3. (b) Rom 10:10. (c) Efe 2:8. (d) Rom 10:17. (e) Rom 3:24.

    22. Pert. Apa yang perlu diimani oleh seorang Kristen?
    Jaw. Segala sesuatu yang dijanjikan kepada kita dalam Injil (a). Isi pokoknya diajarkan kepada kita melalui Pasal-pasal Pengakuan Iman Kristen yang am dan pasti.

    (a) Yoh 20:31.

    23. Pert. Bagaimana bunyi Pasal-pasal Pengakuan Iman itu?
    Jaw. Aku percaya kepada Allah Bapa, Yang mahakuasa, Khalik langit dan bumi.
    Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita,
    yang dikandung dari Roh Kudus,
    lahir dari anak dara Maria,
    yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,
    disalibkan, mati dan dikuburkan,
    turun ke dalam kerajaan maut,
    pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati,
    naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa,
    dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
    Aku percaya kepada Roh Kudus.
    Aku percaya adanya gereja (Kristen) yang kudus dan am,
    persekutuan orang kudus,
    pengampunan dosa,
    kebangkitan daging,
    dan hidup yang kekal.

    Minggu ke-8

    24. Pert. Pengakuan Iman itu dibagi atas berapa bagian?
    Jaw. Tiga bagian. Yang pertama mengenai Allah Bapa dan penciptaan kita. Yang kedua mengenai Allah Anak dan penebusan kita. Yang ketiga mengenai Allah Roh Kudus dan pengudusan kita.

    25. Pert. Mengingat bahwa hanya ada satu Zat ilahi saja (a), apa sebabnya Saudara menyebutkan Bapa, Anak, dan Roh Kudus?
    Jaw. Karena demikianlah Allah menyatakan diri-Nya dalam Firman-Nya (b). Ketiga Pribadi yang berbeda-beda itu merupakan Allah yang esa, yang sejati dan kekal (c).

    (a) Ula 6:4. (b) 1Yo 5:7. (c) 2Ko 13:13.

    ALLAH BAPA DAN PENCIPTAAN KITA

    Minggu ke-9

    26. Pert. Apa yang Saudara percayai bila Saudara berkata, Aku percaya kepada Allah Bapa, Yang mahakuasa, Khalik langit dan bumi?
    Jaw. Bahwa Bapa yang kekal dari Tuhan kita Yesus Kristus, yang telah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya dari yang tiada (a), dan juga tetap memelihara dan memerintahnya menurut rencana-Nya yang kekal dan pemeliharaan-Nya (b), adalah Allah dan Bapaku karena Anak-Nya, yaitu Kristus (c). Aku percaya kepada-Nya, bahkan aku tidak meragukan, Dia akan memeliharaku dalam semua kebutuhan tubuh dan jiwaku (d), dan juga mengubah segala bencana yang ditimpakan-Nya atasku di dunia yang penuh sengsara ini, menjadi kebaikan untukku (e). Sebagai Allah yang Mahakuasa Dia memang sanggup berbuat demikian (f), dan sebagai Bapa yang setiawan Dia berkehendak pula melakukannya (g).

    (a) Kej 1:1. (b) Maz 145:15-16. (c) 2Ko 6:18. (d) Maz 55:23. (e) Rom 8:28. (f) Mat 7:11. (g) Mat 6:32.

    Minggu ke-10

    27. Pert. Apa itu 'pemeliharaan Allah' menurut Saudara?
    Jaw. Kekuatan Allah, yang mahakuasa dan yang hadir di segala tempat (a). Dengannya Dia memelihara langit dan bumi serta semua makhluk seakan-akan dengan tangan-Nya sendiri, dan memerintahnya (b), sehingga daun dan rumput, hujan dan kemarau (c), masa kelimpahan dan kekurangan, makanan dan minuman, sehat dan sakit (d), kekayaan dan kemiskinan (e), dan segala hal tidak menimpa kita secara kebetulan, tetapi datang dari tangan Bapa saja (f).

    (a) Yoh 5:17. (b) Maz 104:30. (c) Yer 5:24. (d) Yoh 9:3. (e) Ams 22:2. (f) Mat 10:29.

    28. Pert. Apa manfaatnya bagi kita kalau kita mengetahui bahwa Allah telah menciptakan segala sesuatu dan tetap merawatnya melalui pemeliharaan-Nya?
    Jaw. Berkat pengetahuan itu, kita dapat bersabar di tengah segala kesusahan (a) dan bersyukur dalam kelimpahan (b). Untuk masa depan juga kita menaruh kepercayaan penuh kepada Allah dan Bapa kita yang setia itu (c), bahwa tidak satu makhluk pun akan dapat menceraikan kita dari kasih-Nya (d). Sebab semuamakhluk berada di tangan-Nya, sehingga mereka tidak dapat bergerak setapak pun melawan kehendak-Nya (e).

    (a) Rom 5:3. (b) 1Te 5:18. (c) Maz 55:23. (d) Rom 8:38-39. (e) Ams 21:1.

    ALLAH ANAK DAN PENEBUSAN KITA

    Minggu ke-11

    29. Pert. Mengapa Anak Allah dinamakan Yesus, yang artinya 'Juruselamat'?
    Jaw. Sebab Dia menyelamatkan kita dari semua dosa kita (a). Lagi pula, sebab kita tidak boleh mencari dan tidak mungkin mendapatkan keselamatan dalam bentuk apa pun pada orang lain (b).

    (a) Mat 1:21. (b) Kis 4:12.

    30. Pert. Apakah orang-orang yang mencari keselamatan dan kebahagiaan pada orang-orang kudus atau pada dirinya sendiri, atau pada apa pun yang lain, percaya juga kepada Yesus, Juruselamat satu-satunya?
    Jaw. Tidak. Sebaliknya, mereka nyata-nyata menyangkal Yesus, Juruselamat satu-satunya, meskipun dengan mulut mereka bermegah di dalam Dia (a). Karena di antara dua ini hanya satu yang benar: Yesus itu bukan Juruselamat yang sempurna, atau mereka yang menerima Juruselamat ini dengan iman yang benar tidak dapat tidak akan memperoleh dalam Dia segala sesuatu yang diperlukan untuk keselamatannya (b).

    (a) 1Ko 1:13. (b) 1Yo 1:7.

    Minggu ke-12

    31. Pert. Mengapa Dia dinamakan Kristus, yang artinya 'Yang diurapi'?
    Jaw. Sebab Dia telah ditetapkan oleh Allah Bapa dan diurapi dengan Roh Kudus (a), menjadi Nabi dan Guru, Imam Besar, dan Raja kita. Sebagai Nabi dan Guru kita yang tertinggi (b), Dia telah menyatakan kepada kita dengan sempurna seluruh rencana dan kehendak Allah yang tersembunyi mengenai penebusan kita (c). Sebagai Imam Besar kita satu-satunya (d), Dia telah menebus kita dengan kurban satu-satunya, yaitu tubuh-Nya sendiri (e), dan senantiasa menjadi Pengantara kita di hadapan Allah dengan doa syafaat-Nya (f). Sebagai Raja kita yang kekal, Dia memerintah kita dengan Firman dan Roh-Nya serta melindungi dan memelihara kita sehingga tetap memiliki keselamatan yang telah diperoleh-Nya (g).

    (a) Luk 4:18. (b) Ula 18:15. (c) Yoh 1:18. (d) Maz 110:4. (e) Ibr 10:14. (f) Rom 8:34. (g) Yoh 10:28.

    32. Pert. Tetapi, mengapa Saudara disebut orang Kristen? (a)
    Jaw. Sebab aku, melalui iman, adalah anggota tubuh Kristus (b), dan dengan demikian mendapat bagian dalam pengurapan-Nya (c). Tujuannya supaya aku mengakui nama-Nya (d), mempersembahkan diriku kepada-Nya menjadi korban syukur yang hidup (e), di dalam hidup ini berperang melawan dosa dan iblis dengan hati nurani yang bebas dan tulus (f), dan kelak di akhirat bersama-sama Dia memerintah segala makhluk untuk selama-lamanya (g).

    (a) Kis 11:26. (b) 1Ko 3:23. (c) 1Yo 2:27. (d) Mat 10:32. (e) Rom 12:1. (f) Efe 6:11. (g) 2Ti 2:12.

    Minggu ke-13

    33. Pert. Mengapa Dia dinamakan Anak Allah yang tunggal, padahal kita pun menjadi anak-anak Allah?
    Jaw. Sebab hanya Kristus saja yang adalah Anak Allah yang sehakikat dan yang sama-sama kekal (a). Sebaliknya, kita diangkat menjadi anak-anak Allah karena Dia, berdasarkan kasih karunia (b).

    (a) Yoh 1:14. (b) Yoh 1:12.

    34. Pert. Mengapa Saudara menyebut Dia Tuhan kita?
    Jaw. Sebab Dia telah menebus kita, tubuh dan jiwa, bukan dengan emas atau perak, melainkan dengan darah-Nya yang tak ternilai harganya, sehingga kita bukan lagi hamba dosa, dan telah melepaskan kita dari segala kuasa iblis, dan dengan demikian menjadikan kita milik-Nya (a).

    (a) 1Pe 1:18-19.

    Minggu ke-14

    35. Pert. Apa arti perkataan ini: yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria?
    Jaw. Bahwa Anak Allah yang kekal itu, yang tetap (a) tinggal Allah sejati dan kekal (b), telah mengenakan tabiat manusia sejati dari daging dan darah anak dara Maria (c) oleh karya Roh Kudus (d), supaya Dia juga menjadi keturunan Daud yang sejati (e), yang dalam segala hal serupa dengan saudara-saudara-Nya (f),terkecuali dalam hal dosa (g).

    (a) Kol 1:15. (b) 1Yo 5:20b. (c) Gal 4:4. (d) Luk 1:35. (e) Rom 1:3. (f) Ibr 2:17. (g) Ibr 4:15.

    36. Pert. Apa manfaat yang Saudara peroleh dari kenyataan bahwa Kristus telah dikandung secara suci dan lahir?
    Jaw. Dia adalah Pengantara kita (a), dan karena ketidakbersalahan dan kesucian-Nya yang sempurna maka di hadapan Allah Dia menutupi dosaku yang telah kusandang sejak saat aku dikandung dan dilahirkan.

    (a) 1Ti 2:5. (b) Maz 32:1.

    37. Pert. Apa arti kata menderita menurut Saudara?
    Jaw. Artinya, Dia telah menanggung murka Allah atas dosa seluruh umat manusia pada tubuh dan jiwa-Nya (a), selama Dia hidup di dunia ini tetapi terutama pada akhir hidup-Nya. Maksudnya, supaya dengan penderitaan-Nya, sebagai kurban perdamaian satu-satunya (b), Dia melepaskan tubuh dan jiwa kita dari hukuman yang kekal (c), dan memperoleh bagi kita anugerah Allah, kebenaran, dan hidup yang kekal (d).

    (a) Yes 53:4. (b) 1Ko 5:7. (c) Gal 3:13. (d) 2Ko 5:21.

    38. Pert. Mengapa Dia menderita di bawah hakim Pontius Pilatus?
    Jaw. Supaya Dia, walaupun tidak bersalah, dihukum di hadapan pengadilan dunia (a), dan dengan demikian meluputkan kita dari hukuman Allah yang keras, yang hendak dilaksanakan atas kita (b).

    (a) Mat 27:24. (b) Yes 53:5.

    39. Pert. Apakah kematian-Nya mempunyai arti lebih besar karena terjadi pada kayu salib dibandingkan dengan mati secara lain?
    Jaw. Lebih besar artinya, sebab dengan demikian aku mempunyai kepastian, bahwa Dia telah menanggung kutuk yang ada atas diriku (a), mengingat bahwa kematian pada kayu salib itu terkutuk di hadapan Allah (b).

    (a) Gal 3:13. (b) Ula 21:23.

    Minggu ke-16

    40. Pert. Mengapa Kristus harus merendahkan diri sampai mati? Jaw. Sebab, menurut keadilan dan kebenaran Allah (a), hutang dosa-dosa kita tidak dapat dilunasi dengan cara lain kecuali dengan kematian Anak Allah (b).

    (a) Kej 2:17. (b) Rom 8:4.

    41. Pert. Mengapa Dia dikuburkan?
    Jaw. Supaya dengan demikian ditegaskan bahwa Dia telah benar-benar mati (a).

    (a) Kis 13:29.

    42. Pert. Jika Kristus telah mati untuk kita, mengapa kita juga harus mati?
    Jaw. Kematian kita bukanlah pelunasan utang dosa-dosa kita (a), melainkan kematian bagi dosa, dan pintu masuk ke dalam hidup yang kekal (b).

    (a) Mar 8:37. (b) Fil 1:23.

    43. Pert. Manfaat apa lagi yang kita peroleh dari pengorbanan dan kematian Kristus pada salib?
    Jaw. Oleh kekuatan pengorbanan dan kematian itu, manusia lama kita ikut disalibkan, dimatikan, dan dikuburkan bersama dengan Dia (a), supaya hawa nafsu daging tidak berkuasa lagi dalam diri kita (b), tetapi kita mempersembahkan diri kita menjadi korban syukur bagi-Nya (c).

    (a) Rom 6:6, 8. (b) Rom 6:12. (c) Rom 12:1.

    44. Pert. Mengapa ditambahkan kata-kata turun ke dalam kerajaan maut?
    Jaw. Supaya dalam godaan-godaan yang paling sengit sekalipun, aku mendapat keyakinan dan hiburan yang sungguh-sungguh bahwa Tuhanku Yesus Kristus telah melepaskan aku dari ketakutan dan kesakitan neraka (a), oleh ketakutan, nestapa, kegentaran, dan siksa neraka yang tidak terkatakan yang telah diderita-Nya selama masa sengsara-Nya, teristimewa di kayu salib (b).

    (a) Mat 27:46. (b) Yes 53:5.

    Minggu ke-17

    45. Pert. Apa manfaat kebangkitan Kristus bagi kita?
    Jaw. Pertama, oleh kebangkitan-Nya Dia telah mengalahkan maut, supaya Dia dapat memberikan kepada kita kebenaran yang telah diperoleh-Nya dengan kematian- Nya (a). Kedua, oleh kuasa kebangkitan itu kita pun dibangkitkan untuk menempuh kehidupan yang baru (b). Ketiga, bagi kita kebangkitan Kristus menjadi jaminan kebangkitan kita yang membahagiakan (c).

    (a) Rom 4:25. (b) Rom 6:4. (c) 1Ko 15:22.

    Minggu ke-18

    46. Pert. Apa arti naik ke sorga menurut Saudara?
    Jaw. Bahwa di depan mata murid-murid-Nya Kristus terangkat dari bumi naik ke sorga (a), dan bahwa Dia berada di sana untuk kebaikan kita (b), sampai Dia datang kembali untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati (c).

    (a) Kis 1:9. (b) Rom 8:34. (c) Kis 1:11.

    47. Pert. Bukankah Kristus menyertai kita sampai pada akhir zaman, sebagaimana telah dijanjikan-Nya kepada kita (a)?
    Jaw. Kristus adalah manusia sejati dan Allah sejati. Menurut tabiat kemanusiaan-Nya, Dia tidak ada lagi di atas bumi (b), tetapi menurut keallahan, kemuliaan, anugerah, dan Roh-Nya, Dia tidak pernah meninggalkan kita (c).

    (a) Mat 28:20. (b) Mat 26:11. (c) Mat 18:20.

    48. Pert. Tetapi, jika kemanusiaan-Nya itu tidak terdapat di segala tempat bersama dengan keallahan, bukankah kedua tabiat Kristus itu terpisah yang satu dengan yang lain?
    Jaw. Sekali-kali tidak. Keallahan itu tak dapat dikurung oleh apa pun, dan hadir di segala tempat (a). Oleh karena itu, keallahan itu memang berada di luar kemanusiaan yang telah dikenakannya (b), namun berdiam juga di dalamnya dan tetap bersatu dengannya menjadi satu Pribadi.

    (a) Yer 23:24. (b) Kol 2:9.

    49. Pert. Apa manfaat kenaikan Kristus ke sorga bagi kita?
    Jaw. Pertama, di sorga Dia menjadi Jurusyafaat bagi kita di hadapan Bapa-Nya (a). Kedua, adanya daging kita di sorga menjadi jaminan yang pasti bahwa Dia, sebagai Kepala, akan menyambut kita, yaitu anggota-anggota-Nya (b). Ketiga, Dia mengutus Roh-Nya kepada kita supaya juga menjadi jaminan bagi kita (c). Oleh kuasa Roh itu kita mencari perkara yang di atas, tempat Kristus duduk di sebelah kanan Allah, dan bukan perkara yang di bumi (d).

    (a) 1Yo 2:1. (b) Yoh 14:2. (c) Yoh 14:16. (d) Kol 3:1.

    Minggu ke-19

    50. Pert. Mengapa ditambahkan lagi kata-kata duduk di sebelah kanan Allah?
    Jaw. Karena Kristus telah naik ke sorga, supaya di sana Dia menyatakan diriNya sebagai Kepala Gereja Kristen yang menjadi milik-Nya (a), dan dengan perantaraan Dialah Allah Bapa memerintah segala sesuatu (b).

    (a) Efe 1:22. (b) Mat 28:18.

    51. Pert. Apa manfaat kemuliaan Kristus, Kepala kita itu, bagi kita?
    Jaw. Pertama, Dia, oleh Roh-Nya yang Kudus, mencurahkan karunia-karunia sorgawi ke dalam diri kita, anggota-anggota-Nya (a). Kedua, dengan kuasaNya Dia melindungi dan memelihara kita terhadap semua musuh (b).

    (a) Kis 2:33. (b) Yoh 10:28.

    52. Pert. Penghiburan apa yang Saudara peroleh dari kedatangan Kristus kembali untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati?
    Jaw. Bahwa dalam segala kedukaan dan penganiayaan, dengan kepala tegak aku tetap menantikan kedatangan Dia, yang dahulu menghadapi pengadilan Allah guna kebaikanku, dan yang telah mengangkat seluruh kutuk Allah dariku, untuk menjadi Hakim sorgawi (a). Dia akan membuang semua musuh-Nya, yang adalah juga musuhku, ke tempat kutuk yang kekal (b), tetapi akan menyambut aku bersama dengan semua orang pilihan-Nya dalam kesukaan dan kebahagiaan yang di sorga (c).

    (a) Fil 3:20. (b) 2Tes 1:8. (c) Mat 25:34.

    ALLAH ROH KUDUS DAN PENGUDUSAN KITA

    Minggu ke-20

    53. Pert. Apakah yang Saudara percayai tentang Roh Kudus?
    Jaw. Pertama, bahwa Dia bersama dengan Bapa dan Anak adalah Allah yang sejati dan kekal (a). Kedua, bahwa Dia dikaruniakan juga kepadaku (b), supaya Dia membuat aku, oleh iman yang sejati, beroleh bagian dalam Kristus dan segala anugerah-Nya (c), menghibur aku (d), dan menyertai aku untuk selama-lamanya (e).

    (a) 1Yo 5:7. (b) Gal 4:6. (c) Gal 3:14. (d) Yoh 15:26. (e) Yoh 14:16.

    Minggu ke-21

    54. Pert. Apakah yang Saudara percayai tentang Gereja yang kudus dan am?
    Jaw. Bahwa Anak Allah (a), oleh Roh dan Firman-Nya (b), sejak awal dunia ini sampai akhir zaman (c), mengumpulkan, melindungi, dan memelihara bagi diri-Nya (d) dari segenap umat manusia (e), dalam kesatuan iman yang benar (f), satu jemaat yang terpilih untuk beroleh hidup yang kekal (g). Aku percaya bahwa aku adalah anggota yang hidup jemaat itu (h) dan akan tetap menjadi anggotanya untuk selama-lamanya (i).

    (a) Yoh 10:9. (b) Kis 16:14. (c) Yes 59:21. (d) Mat 16:18. (e) Wah 5:9. (1) Kis 2:42. (g) Kis 13:48. (h) 2Kor 13:5. (i) 1Pe 1:5.

    55. Pert. Apa arti persekutuan orang kudus menurut Saudara?
    Jaw. Pertama, bahwa semua orang beriman dan tiap-tiap orang beriman secara perseorangan, sebagai anggota Tuhan Kristus, mendapat bagian dalam Dia dan dalam semua harta-Nya serta semua karunia-Nya (a). Kedua, bahwa tiap-tiap orang percaya harus menyadari kewajibannya untuk dengan sukarela dan gembira mempergunakan segala karunia yang didapatnya demi kebaikan dan keselamatan anggota lain (b).

    (a) 1Ko 12:12, 14. (b) 1Pe 4:10.

    56. Pert. Apakah yang Saudara percayai tentang pengampunan dosa?
    Jaw. Bahwa Allah sama sekali tidak lagi hendak mengingat dosa-dosaku dan juga watakku yang berdosa yang sepanjang hidup menjadi lawan bagiku, karena Kristus telah melakukan pelunasan untuknya (a). Sebaliknya, Dia menganugerahkan kebenaran Kristus kepadaku, karena kasih karunia, (b), supaya aku sama sekali tidak perlu lagi menghadapi pengadilan Allah (c).

    (a) 1Yo 2:2. (b) Yer 31:34. (c) Yoh 5:24.

    Minggu ke-22

    57. Pert. Penghiburan apa yang Saudara peroleh dari kebangkitan daging?
    Jaw. Bahwa sesudah hidup ini bukan hanya jiwaku akan segera diangkat kepada Kristus, Kepalanya (a), melainkan juga dagingku akan dibangkitkan oleh kuat- kuasa Kristus, lalu dipersatukan kembali dengan jiwaku, dan akan menjadi serupa dengan tubuh Kristus yang mulia (b).

    (a) Luk 23:43. (b) Fil 3:21.

    58. Pert. Penghiburan apa yang Saudara timba dari bagian mengenai hidup yang kekal?
    Jaw. Karena sekarang ini juga sudah kurasakan dalam hati asas kesukaan yang kekal (a), maka sesudah hidup ini aku akan beroleh kebahagiaan yang sempurna, yang belum pernah dilihat oleh mata, dan belum pernah didengar oleh telinga, dan belum pernah timbul di dalam hati manusia, supaya di dalamnya aku memuji Allah untuk selama-lamanya (b).

    (a) 1Pe 1:8-9. (b) 1Ko 2:9.

    PEMBENARAN OLEH IMAN

    Minggu ke-23

    59. Pert. Tetapi, apa manfaatnya bagi Saudara, jika Saudara percaya kepada semua hal ini?
    Jaw. Bahwa di dalam Kristus aku benar di hadapan Allah dan dijadikan ahli waris hidup yang kekal (a).

    (a) Rom 5:1.

    60. Pert. Bagaimana Saudara benar di hadapan Allah?
    Jaw. Hanya oleh iman yang sejati kepada Yesus Kristus (a). Hati nuraniku memang mempersalahkan aku, karena aku berbuat dosa berat terhadap segala hukum Allah dan tidak ada yang kutaati (b), dan karena aku masih tetap cenderung pada segala macam kejahatan (c). Namun, Allah, tanpa jasa apa pun dari pihakku (d), semata-mata berdasarkan rahmat (e), memberikan kepadaku anugerah ini: pelaksanaan pelunasan oleh Kristus (f), kebenaran-Nya, dan kesucian-Nya yang sempurna (g) dianggap-Nya sebagai milikku (h), seolah-olah aku belum pernah dihinggapi dosa atau berbuat dosa, bahkan seolah-olah aku sendirilah yang mengerjakan segala ketaatan yang dikerjakan oleh Kristus untukku (i), asal saja anugerah itu kuterima dengan hati yang percaya (j).

    (a) Gal 2:16. (b) Rom 3:23. (c) Rom 7:23. (d) Rom 3:24. (e) Tit 3:5. (f) 1Yo 2:2. (g) 1Yo 2:1. (h) 2Ko 5:19. (i) 1Pe 1:5. (j) Rom 3:22.

    61. Pert. Mengapa Saudara mengatakan bahwa Saudara benar hanya oleh iman?
    Jaw. Bukan karena layaknya imanku membuat Allah berkenan kepadaku, melainkan karena hanya pelaksanaan pelunasan oleh Kristus, kebenaran-Nya, dan kesucian-Nya semata-mata merupakan kebenaranku di hadapan Allah (a), dan karena semua itu tidak mungkin kuterima dan kuraih dengan cara lain kecuali melalui iman (b).

    (a) 1Ko 1:30. (b) 1Yo 5:10.

    Minggu ke-24

    62. Pert. Tetapi, apa sebabnya perbuatan baik kita tidak dapat menjadi kebenaran kita di hadapan Allah, biarpun untuk sebagian saja?
    Jaw. Karena kebenaran yang dapat bertahan di hadapan pengadilan Allah harus sungguh-sungguh sempurna dan dalam segala hal sesuai dengan hukum Allah (a), dan karena perbuatan kita yang terbaik pun dalam hidup ini tidak sempurna dan tercemar oleh karena dosa (b).

    (a) Gal 3:10. (b) Yes 64:6.

    63. Pert. Apa? Adakah perbuatan baik kita tidak menghasilkan ganjaran? Padahal, Allah hendak memberi ganjaran, baik dalam hidup sekarang ini maupun dalam hidup yang akan datang?
    Jaw. Ganjaran itu terjadi bukan berdasarkan amal, melainkan berdasarkan rahmat saja (a).

    (a) Luk 17:10.

    64. Pert. Akan tetapi, tidakkah ajaran ini menjadikan manusia tidak peduli dan fasik?
    Jaw. Tidak, karena barang siapa yang telah menjadi anggota tubuh Kristus, oleh iman yang sungguh-sungguh, tidak dapat tidak menghasilkan buah berupa perbuatan baik, yang timbul dari rasa syukur kepada Allah (a).

    (a). Mat 7:18.

    SAKRAMEN-SAKRAMEN

    Minggu ke-25

    65. Pert. Mengingat bahwa hanya iman yang membuat kita mendapat bagian dalam Kristus dan segala anugerah-Nya, dari manakah datangnya iman yang demikian itu?
    Jaw. Dari Roh Kudus (a), yang bekerja menciptakan iman itu dalam hati kita melalui pemberitaan Injil yang kudus, dan yang menguatkannya melalui penerimaan Sakramen (b).

    (a) Efe 2:8. (b) Rom 10:17.

    66. Pert. Apa itu Sakramen?
    Jaw. Sakramen adalah tanda dan meterai yang kudus serta kasatmata, yang telah ditetapkan oleh Allah. Melalui penerimaan sakramen, diterangkan-Nya dan dimeteraikan-Nya kepada kita secara lebih jelas lagi janji Injil, yaitu bahwa Dia menganugerahkan kepada kita pengampunan semua dosa dan hidup yang kekal, hanya berdasarkan rahmat, karena kurban Kristus yang satu- satunya, yang telah terjadi di kayu salib (a).

    (a) Rom 4:11.

    67. Pert. Jadi, apakah keduanya, yaitu Firman dan Sakramen-sakramen, ditetapkan dengan tujuan agar olehnya iman kita diarahkan kepada kurban Yesus Kristus pada kayu salib itu sebagai satu-satunya dasar keselamatan kita?
    Jaw. Ya. Roh Kudus mengajarkan kepada kita dalam Injil dan meneguhkan melalui Sakramen, bahwa keselamatan kita yang sempurna berdasarkan kurban Kristus yang satu-satunya, yang telah terjadi bagi kita pada kayu salib (a).

    (a) Rom 6:3.

    68. Pert. Berapa jumlah Sakramen yang ditetapkan Kristus dalam Perjanjian Baru?
    Jaw. Dua, yaitu Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus.

    Minggu ke-26

    69. Pert. Bagaimana Saudara diingatkan dan diyakinkan dalam Baptisan Kudus, bahwa kurban Kristus yang satu-satunya, yang terjadi pada kayu salib itu, menjadi kebaikan bagi Saudara?
    Jaw. Kristus telah menetapkan permandian lahiriah ini (a), disertai janji (b). Sebagaimana tubuhku pasti dibasuh secara lahiriah oleh air, yang biasa dipakai untuk menghilangkan kotoran tubuh, sepasti itu pula aku telah dibasuh dengan darah dan Roh-Nya dari kecemaran jiwaku, yaitu semua dosaku (c).

    (a) Kis 2:38. (b) Mat 28:19. (c) 1Pe 3:21.

    70. Pert. Apa itu: dibasuh dengan darah dan Roh Kristus?
    Jaw. Mendapat pengampunan dosa dari Allah, berdasarkan rahmat, karena darah Kristus yang telah ditumpahkan-Nya bagi kita dengan pengurbanan-Nya pada kayu salib (a), dan pembaruan oleh Roh Kudus serta pengudusan olehNya menjadi anggota tubuh Kristus, supaya kita makin lama makin mati bagi dosa dan menempuh hidup saleh serta tidak bercela (b).

    (a) Kol 1:14. (b) Rom 6:3-4.

    71. Pert. Di mana Kristus berjanji kepada kita bahwa, sebagaimana kita pasti dibasuh oleh air baptisan, sepasti itu pula Dia mau membasuh kita dengan darah dan Roh-Nya?
    Jaw. Dalam penetapan Baptisan, yang berbunyi sebagai berikut, Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus (Mat 28:19), dan, Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum (Mar 16:16). Janji itu diulang, ketika Alkitab menyebut Baptisan adalah permandian kelahiran kembali (Tit 3:5) dan pembasuhan dari semua dosa (Kis 22:16).

    Minggu ke-27

    72. Pert. Jadi, apakah permandian lahiriah itu sendiri pembasuhan dari dosa- dosa?
    Jaw. Bukan (a), karena hanya darah Yesus Kristus, dan Roh Kudus yang membasuh kita dari segala dosa (b).

    (a) 1Pe 3:21. (b) 1Yo 1:7.

    73. Pert. Kalau demikian, apa alasan Roh Kudus menamakan Baptisan itu 'permandian kelahiran kembali' dan 'pembasuhan dari dosa-dosa'?
    Jaw. Allah berfirman demikian bukan tanpa alasan yang sangat penting. Pertama, dengan demikian Dia hendak mengajar kita bahwa, sama seperti kotoran tubuh dihilangkan dengan air, begitu pula segala dosa kita dihilangkan oleh darah dan Roh Yesus Kristus (a). Tetapi terutama, melalui jaminan dan tanda ilahi ini Dia hendak memastikan kepada kita bahwa, sebagaimana tubuh kita benar- benar dibasuh secara lahiriah dengan air, begitu pula kita benar-benar dibasuh secara rohani dari segala dosa kita (b).

    (a) Wah 1:5. (b) Gal 3:27.

    74. Pert. Haruskah anak-anak kecil juga dibaptis?
    Jaw. Harus. Mereka termasuk dalam perjanjian Allah dan dalam jemaat-Nya, sama seperti orang-orang dewasa (a). Lagi pula, melalui darah Kristus, mereka, tidak kurang daripada orang dewasa (b), menerima janji kelepasan dari dosa-dosa dan Roh Kudus yang bekerja menciptakan iman (c). Maka mereka pun perlu dimasukkan dalam Gereja Kristen dan dibedakan dari anak-anak orang tidak percaya (d), melalui Baptisan, sebagai tanda perjanjian itu, sebagaimana dalam Perjanjian Lama dilakukan melalui Sunat (e), yang dalam Perjanjian Baru diganti dengan Baptisan (f).

    (a) Kej 17:7. (b) Kis 2:39. (c) Mat 19:14. (d) Kis 10:47. (e) Kej 17:12-13. (f) Kol 2:11-13.

    PERJAMUAN KUDUS

    Minggu ke-28

    75. Pert. Bagaimana* Saudara diingatkan dan diyakinkan dalam Perjamuan Kudus, bahwa Saudara mendapat bagian dalam kurban Kristus yang satu-satunya, yang terjadi pada kayu salib, dan dalam semua harta-Nya?
    Jaw. Kristus telah memerintahkan aku dan semua orang percaya, supaya makan dari roti yang dipecah-pecahkan dan minum dari cawan agar perbuatan itu menjadi peringatan akan Dia. Dia menambahkan janji janji ini (a). Pertama, bahwa sebagaimana aku melihat dengan mata kepala sendiri bahwa roti Tuhan dipecah- pecahkan untukku dan cawan diberikan kepadaku, sepasti itu pula tubuh-Nya dikurbankan bagiku dan darah-Nya ditumpahkan untukku di kayu salib. Kedua, sebagaimana dari tangan pelayan aku menerima roti dan cawan Tuhan sebagai tanda- tanda yang pasti dari tubuh dan darah Kristus, dan mengecapnya dengan mulutku, sepasti itu pula Dia sendiri memberi makan dan minum jiwaku dengan tubuh-Nya yang disalibkan dan darah-Nya yang ditumpahkan, supaya aku beroleh hidup yang kekal.

    (a) Mat 26:26-28.

    76. Pert. Apa arti, 'makan tubuh Kristus yang disalibkan' dan 'minum darahNya yang ditumpahkan'?
    Jaw. Artinya, bahwa kita menerima seluruh penderitaan dan kematian Kristus dengan hati yang percaya, dan dengan demikian memperoleh pengampunan dosa-dosa dan hidup yang kekal (a). Di samping itu, bahwa kita makin lama makin dipersatukan dengan tubuh-Nya yang kudus oleh Roh Kudus yang tinggal dalam Kristus maupun dalam kita (b). Memang, Kristus ada di sorga (c) dan kita di bumi. Namun, persatuan itu membuat kita menjadi daging dari daging-Nya dan tulang dari tulang-tulang-Nya (d), serta hidup dan diperintah oleh satu Roh untuk selama-lamanya, sama seperti anggota-anggota tubuh hidup dan diperintah oleh satu jiwa (e).

    (a) Yoh 6:35. (b) Yoh 6:56. (c) Kis 3:21. (d) Efe 5:30. (e) Efe 2:21-22.

    77. Pert. Kristus berjanji, sebagaimana orang percaya makan dari roti yang dipecah-pecahkan dan minum dari cawan, sepasti itu pula Dia akan mengenyangkan mereka dengan tubuh-Nya dan menyegarkan mereka dengan darahNya. Di mana janji itu terdapat?
    Jaw. Dalam penetapan Perjamuan Malam yang berbunyi (a), Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Dia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Dia mengucap syukur atasnya; Dia memecah-mecahkannya dan berkata, Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!' Demikian juga Dia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata, 'Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!' Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum dari cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Dia datang.' (1Ko 11:23-26). Janji ini diulang Rasul Paulus, katanya, 'Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus? Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu' (1Ko 10:16-17).

    (a) Mat 26:26-28.

    Minggu ke-29

    78. Pert. Apakah roti dan anggur itu berubah menjadi tubuh dan darah Kristus yang sesungguhnya?
    Jaw. Tidak (a). Sebagaimana air dalam Baptisan tidak diubah menjadi darah Kristus, dan tidak menjadi pembasuh dari dosa-dosa itu, tetapi hanya merupakan tanda dan jaminan dari Allah (b), demikian pula roti dalam Perjamuan Malam tidak menjadi tubuh Kristus (c), meskipun, sesuai dengan sifat Sakramen-sakramen (d), roti itu disebut tubuh Yesus Kristus.

    (a) Mat 26:29. (b) Efe 5:26. (c) 1Ko 10:16. (d) 1Ko 10:3-4.

    79. Pert. Kalau begitu, mengapa Kristus menyebut roti itu 'tubuh-Nya' dan minuman dalam cawan itu 'darah-Nya' atau 'perjanjian baru di dalam darahNya', dan mengapa Paulus menyebutnya 'persekutuan dengan tubuh dan darah Kristus'?
    Jaw. Kristus berfirman demikian bukan tanpa alasan yang sangat penting. Pertama, dengan demikian Dia hendak mengajar kita bahwa, sama seperti roti dan anggur memelihara hidup kita sementara di dunia ini, demikian pula tubuh-Nya yang telah disalibkan dan darah-Nya yang ditumpahkan itu merupakan makanan dan minuman yang sesungguhnya bagi jiwa kita untuk hidup yang kekal (a). Tetapi terutama, melalui tanda dan jaminan yang kelihatan ini Dia hendak memastikan kepada kita bahwa, sama seperti kita menerima tanda-tanda kudus ini dengan mulut jasmani menjadi peringatan akan Dia, demikian pula kita sungguh-sungguh mendapat bagian dalam tubuh dan darah-Nya melalui pekerjaan Roh Kudus (b), dan bahwa penderitaan dan ketaatan-Nya itu pasti menjadi milik kita, seolah-olah kita sendiri telah merasakan segala kesengsaraan itu dan melunasi utang dosa kita kepada Allah.'

    (a) Yoh 6:55. (b) 1Ko 10:16.

    Minggu ke-30

    80. Pert. Apa beda antara Perjamuan Malam Tuhan dengan 'Misa' Gereja Katolik Roma?
    Jaw. Perjamuan Malam Tuhan menegaskan kepada kita, bahwa kita telah beroleh pengampunan sempurna atas segala dosa kita oleh kurban Yesus Kristus, yang satu- satunya, yang telah dipersembahkan-Nya sendiri satu kali saja di kayu salib (a), dan bahwa, oleh Roh Kudus, kita dijadikan anggota tubuh Kristus (b). Menurut tabiat kemanusiaan-Nya, sekarang Dia tidak ada lagi di atas bumi, tetapi di sorga, di sebelah kanan Allah Bapa-Nya (c), dan Dia ingin supaya di sana kita menyembah-Nya (d). Sedangkan Misa mengajarkan bahwa orang yang hidup dan yang mati tidak memperoleh pengampunan dosa karena penderitaan Kristus, kecuali kalau Kristus tiap-tiap hari dikurbankan lagi bagi mereka oleh imam-imam Misa, dan bahwa Kristus dengan tubuh-Nya hadir dalam rupa roti dan anggur, dan karena itulah harus disembah dalam roti dan anggur itu. Itulah sebabnya Misa itu pada dasarnya tidak lain dan tidak bukan merupakan penyangkalan kurban dan penderitaan Yesus Kristus yang satu-satunya, dan penyembahan berhala yang terkutuk (e).

    (a) Ibr 10:10, 12, 14. (b) 1Ko 10:17. (c) Kol 3:1. (d) Kis 7:55. (e) Ibr 9:26.

    81 Pert. Untuk siapa Perjamuan Malam Tuhan ditetapkan?
    Jaw. Untuk mereka yang menyesali dirinya karena dosa-dosanya, namun tetap percaya bahwa dosanya itu telah diampuni karena Kristus dan bahwa juga segala kelemahan yang masih tertinggal ditutup oleh penderitaan serta kematianNya; mereka yang juga ingin makin menguatkan iman dan membenahi hidup mereka. Sebaliknya, orang munafik dan mereka yang tidak bertobat kepada Allah dengan ikhlas, mereka itu mendatangkan hukuman atas diri mereka dengan makan dan minum (a).

    (a) 1Ko 10:21.

    82. Pert. Apakah mereka yang dalam hal pengakuan iman dan perihidupnya ternyata bertindak sebagai orang tidak percaya dan fasik diizinkan turut serta dalam Perjamuan Kudus?
    Jaw. Tidak, karena dengan demikian perjanjian Allah dinajiskan dan murkaNya dibangkitkan atas seluruh jemaat (a). Oleh karena itu, Gereja Kristen wajib mengucilkan mereka dengan mempergunakan kunci-kunci kerajaan sorga, sesuai dengan penetapan Kristus dan Rasul-rasul-Nya, sampai mereka itu terbukti telah membenahi hidupnya.

    (a) Mat 7:6.

    Minggu ke-31

    83. Pert. Apa itu 'kunci-kunci kerajaan sorga'?
    Jaw. Pemberitaan Injil yang kudus dan pengucilan resmi atau pemutusan hubungan dengan jemaat Kristen. Dengan kedua sarana itulah kerajaan sorga dibuka bagi orang-orang yang percaya, dan ditutup bagi orang-orang yang tidak percaya.

    84. Pert. Bagaimana kerajaan sorga dibuka dan ditutup melalui pemberitaan Injil yang kudus?
    Jaw. Menurut perintah Kristus, kepada semua orang percaya, dan kepada tiap- tiap orang percaya secara perseorangan, diberitakan dan ditegaskan dengan nyata bahwa, setiap kali mereka menerima janji Injil dengan iman yang benar, semua dosa mereka sungguh-sungguh diampuni oleh Allah karena jasa Kristus. Sebaliknya, kepada semua orang yang tidak percaya dan mereka yang tidak sungguh-sungguh bertobat, diberitakan dan ditegaskan bahwa mereka tetap kena murka Allah dan hukuman yang kekal selama mereka tidak bertobat (a). Allah akan menjatuhkan hukuman menurut kesaksian Injil ini, baik dalam hidup sekarang ini maupun dalam hidup yang akan datang.

    (a) Mat 16:19.

    85. Pert. Bagaimana kerajaan sorga ditutup dan dibukakan melalui pengucilan resmi dari jemaat Kristen?
    Jaw. Menurut perintah Kristus, mereka yang memakai nama Kristen, namun membawakan ajaran bukan Kristen atau menempuh hidup yang bukan Kristen, harus berkali-kali dinasihati secara persaudaraan. Kalau mereka tidak mau melepaskan ajaran sesatnya atau cara hidupnya yang keji, namanya harus diberitahukan kepada jemaat, atau kepada orang-orang yang oleh jemaat diangkat untuk menangani perkara-perkara semacam itu. Kalau mereka tidak menghiraukan nasihat itu, orang- orang itu akan mengucilkan mereka dari jemaat Kristen dengan cara melarang mereka menerima Sakramen-sakramen yang kudus, dan oleh Allah sendiri mereka dikucilkan pula dari kerajaan Kristus. Tetapi jika mereka berjanji akan bertobat dan menunjukkan pertobatan yang sungguh-sungguh, mereka akan diterima kembali sebagai anggota Kristus dan jemaat-Nya (a).

    (a) Mat 18:15-17.

    BAGIAN KETIGA: SYUKUR YANG WAJIB DIPERSEMBAHKAN KEPADA ALLAH KARENA KELEPASAN ITU

    Minggu ke-32

    86. Pert. Mengingat bahwa Kristus telah melepaskan kita dari kesengsaraan kita hanya oleh rahmat, tanpa jasa apa pun dari pihak kita, mengapa kita masih perlu melakukan perbuatan baik?
    Jaw. Karena Kristus, setelah menebus kita dengan darah-Nya, juga membarui kita melalui Roh-Nya yang Kudus menjadi serupa dengan gambar-Nya, supaya kita dengan seluruh kehidupan kita memberi syukur kepada Allah karena anugerah-Nya (a) dan Dia kita puji (b). Selanjutnya, supaya masing-masing dalam hatinya yakin tentang imannya karena buah-buah iman itu (c), dan supaya sesama kita manusia, dengan melihat kehidupan kita yang saleh, tertarik kepada Kristus (d).

    (a) 1Ko 6:20. (b) Mat 5:16. (c) 2Pe 1:10. (d) Rom 14:19.

    87. Pert. Jadi, mereka yang berkanjang dalam hidupnya yang fasik dan tidak mengenal syukur, dan tidak bertobat kepada Allah, tidak dapat beroleh selamat?
    Jaw. Sama sekali tidak, karena Kitab Suci berkata bahwa orang cabul, penyembah berhala, pezina, pencuri, orang serakah, pemabuk, pemfitnah, perampok, dan sejenis, tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah (a).

    (a) 1Ko 6:9-10.

    Minggu ke-33

    Pert. Pertobatan manusia yang sungguh-sungguh terdiri atas berapa bagian?
    Jaw. Dua bagian, yaitu kematian manusia lama dan kebangkitan manusia baru (a).

    (a) Efe 4:22-24.

    89. Pert. Apa itu 'kematian manusia lama'?
    Jaw. Sungguh-sungguh menyesali bahwa kita telah menimbulkan murka Allahkarena dosa kita, dan semakin membenci dan menjauhi dosa itu (a).

    (a) 2Ko 7:10.

    90. Pert. Apa itu 'kebangkitan manusia baru'?
    Jaw. Sungguh-sungguh bersukacita dalam Allah karena Kristus (a), dan rela suka akan hidup sesuai dengan kehendak Allah sambil melakukan segalaperbuatan baik (b).

    (a) Rom 5:1. (b) Efe 2:10.

    91. Pert. Tetapi, apa itu 'perbuatan baik'?
    Jaw. Hanyalah perbuatan yang timbul dari iman yang sungguh-sungguh (a), dan yang seturut hukum Taurat Allah (b), untuk memuliakan Dia (c), bukan perbuatan yang berdasarkan kemauan kita atau aturan manusia sendiri (d).

    (a) Rom 14:23. (b) Gal 6:16. (c) 1Ko 1:31. (d) Mat 15:9.

    HUKUM TAURAT ALLAH

    Minggu ke-34

    92. Pert. Bagaimana bunyi hukum Taurat Allah itu?
    Jaw. Allah mengucapkan semua perintah ini (Kel 20:1-17, Ula 5:6-21), Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.

    Perintah ke-1
    Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.

    Perintah ke-2
    Jangan membuat bagimu patung yang menYeruPai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak- anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat duri orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah perintah-Ku.

    Perintah ke-3
    Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.

    Perintah ke-4
    Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu:
    maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hambamu, atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
    Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh;
    itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

    perintah ke-5
    Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.

    Perintah ke-6
    Jangan membunuh.

    Perintah ke-7
    Jangan berzina.

    Perintah ke-8
    Jangan mencuri.

    Perintah ke-9
    Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.

    Perintah ke-10
    Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya, atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu.

    93. Pert. Bagaimana Kesepuluh Hukum itu dibagi?
    Jaw. Kesepuluh Hukum itu dibagi atas dua loh batu (a). Yang pertama mengajarkan, bagaimana seharusnya sikap kita terhadap Allah; yang kedua, apa kewajiban kita terhadap sesama kita manusia (b).

    (a) Ula 4:13. (b) Mat 22:37-40.

    94. Pert. Apa yang Allah perintahkan dalam perintah yang pertama?
    Jaw. Agar aku, demi keselamatan jiwaku, harus menghindari dan menjauhkan diri dari segala penyembahan berhala (a), ilmu sihir, tenung, takhyul (b), minta pertolongan kepada orang-orang kudus yang tertentu atau makhluk-makhluk lain (c). Di pihak lain, agar aku sungguh-sungguh mengenal Allah yang Esa dan benar (d), menaruh kepercayaan kepada Dia saja (e), berserah kepada-Nya (f) dengan rendah hati dan sabar (g), mengharapkan segala kebaikan hanya dari Dia (h), dan mengasihi, menyegani (i), serta menghormati Dia (j) dengan segenap hati, sehingga aku lebih suka melepaskan segala makhluk daripada menentang kehendak- Nya dalam perkara yang paling kecil pun (k).

    (a) 1Yo 5:21. (b) Ima 19:31. (c) Mat 4:10. (d) Yoh 17:3. (e) Yer 17:7. (f) Ibr 10:36. (g) 1Pe 5:5. (h) Maz 104:27. (i) Mat 22:37. (j) Maz 111:10. (k) Mat 4:10. (l) Kis 5:29.

    95. Pert. Apa itu penyembahan berhala?
    Jaw. Penyembahan berhala ialah mereka-reka atau mempunyai sesuatu yang oleh manusia dijadikan tempat kepercayaan sebagai ganti Allah yang Esa dan benar, yang menyatakan diri-Nya dalam Firman-Nya, atau di samping Dia (a).

    (a) 1Ta 16:26.

    Minggu ke-35

    96. Pert. Apa yang Allah tuntut dalam perintah yang kedua?
    Jaw. Agar kita jangan sekali-kali membuat gambar Allah dengan cara apa pun (a) dan jangan berbakti kepada-Nya dengan cara lain dari yang telah Dia perintahkan dalam Firman-Nya (b).

    (a) Yes 40:18. (b) Ula 12:30.

    97. Pert. Jadi, apakah orang sama sekali tidak boleh membuat gambar dan patung?
    Jaw. Allah tidak dapat dan tidak boleh digambarkan dengan cara apa pun (a). Adapun makhluk, meskipun mereka boleh digambarkan atau dibuat patungnya, Allah melarang membuat dan memiliki gambar atau patungnya dengan maksud menyembahnya atau memakainya untuk beribadah kepada Allah (b).

    (a) Yes 40:25. (b) Kel 23:24.

    98. Pert. Tetapi, apakah orang tidak boleh membiarkan gambar atau patung di gereja dipakai menjadi alat peraga bagi orang-orang Kristen awam?
    Jaw. Tidak, karena kita tidak boleh menganggap diri kita lebih bijaksana daripada Allah, yang menghendaki supaya umat-Nya diajar bukan dengan gambar atau patung yang bisu (a), melainkan dengan pemberitaan Firman-Nya yang hidup (b).

    (a) Hab 2:18. (b) 2Pe 1:19.

    Minggu ke-36

    99. Pert. Apa maksud perintah yang ketiga?
    Jaw. Agar kita tidak menghujat Nama Allah atau menyebutnya dengan sembarangan, bukan hanya dengan mengumpat (a) atau bersumpah dusta (b), melainkan juga dengan mengucapkan sumpah secara gegabah (c). Kita juga tidak boleh turut bersalah melakukan dosa yang mengerikan itu dengan cara berdiam diri dan membiarkan perbuatan itu (d). Pendek kata, kita tidak boleh menyebut Nama Allah yang kudus kecuali dengan rasa takut dan khidmat (e), supaya kita mengakui Dia (f), berseru kepada-Nya dengan cara yang benar (g), dan memuji Dia dalam semua perkataan dan perbuatan kita (h).

    (a) Ima 24:14. (b) Ima 19:12. (c) Mat 5:37. (d) Ima 5:1. (e) Yer 4:2. (f) Mat 10:32. (g) Maz 50:15. (h) Kol 3:17.

    100. Pert. Apakah begitu besar dosanya, jika orang menghujat Nama Allah dengan bersumpah dan mengumpat, sehingga Allah juga murka kepada mereka yang tidak membantu dengan sekuat tenaga untuk mencegah dan melarang orang lain bersumpah dan mengumpat?
    Jaw. Sudah tentu (a), karena tidak ada dosa yang lebih besar dan yang lebih menimbulkan murka Allah daripada dosa menghujat Nama-Nya. Sebab itu, Dia telah memberi perintah menghukum dosa seperti itu dengan hukuman mati (b).

    (a) Ams 29:24. (b) Ima 24:16.

    Minggu ke-37

    101. Pert. Tetapi, apakah orang boleh bersumpah demi Nama Allah dengan maksud saleh?
    Jaw. Boleh, kalau pemerintah menuntut hal itu dari rakyat, atau karena keadaan darurat, untuk dengan demikian meneguhkan kesetiaan dan kebenaran, demi kemuliaan Nama Allah dan kebaikan sesama kita manusia. Sebab bersumpah secara demikian berdasarkan Firman Allah (a). Karena itu, sumpah seperti itu juga dipakai secara tepat oleh orang-orang kudus pada zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (b).

    (a) Ula 6:13. (b) Kej 21:24.

    102. Pert. Apakah orang boleh bersumpah demi orang-orang kudus tertentu atau demi makhluk lain?
    Jaw. Tidak, karena bersumpah dengan benar adalah berseru kepada Allah supaya Dia, satu-satunya yang mengetahui isi hati manusia, sudi memberikan kesaksian tentang kebenaran, dan menghukum aku kalau aku bersumpah dusta (a). Tidak ada makhluk yang berhak mendapat kehormatan itu (b).

    (a) 2Ko 1:23. (b) Mat 5:34-36.

    Minggu ke-38

    103. Pert. Apa yang Allah perintahkan dalam perintah yang keempat?
    Jaw. Pertama, agar pelayanan gereja, yaitu pemberitaan Firman, dan sekolah- sekolah tetap diselenggarakan (a), dan agar aku, teristimewa pada hari perhentian, dengan setia bergabung dengan jemaat Allah (b) untuk mendengarkan Firman Allah (c), menerima Sakramen-sakramen (d), berseru kepada Tuhan Allah dalam acara umum (e), dan berderma kepada orang-orang miskin secara Kristen (f). Kedua, agar seumur hidupku aku berhenti dari perbuatanku yang jahat dan menerima Tuhan bekerja melalui Roh-Nya dalam hatiku, dan dengan demikian memulai hari Sabat yang kekal dalam hidup ini (g).

    (a) Ams 29:18. (b) Ibr 10:25. (c) 1Ti 4:13. (d) 1Ko 11:33. (e) 1Ti 2:1. (f) 1Ko 16:2. (g) Wah 7:15.

    Minggu ke-39

    104. Pert. Apa yang Allah kehendaki dalam perintah yang kelima?
    Jaw. Agar aku menghormati, mengasihi, dan setia kepada ibu-bapakku dan kepada semua orang yang diberi kuasa atasku, dan tunduk pada pengajaran dan hukuman mereka dengan ketaatan yang patut (a). Dan juga agar aku bersikap sabar terhadap kelemahan dan cacat mereka (b), karena Allah berkenan memerintah kita melalui tangan mereka (c).

    (a) Efe 6:1-3. (b) Ams 23:22. (c) Rom 13:1-2.

    Minggu ke-40

    105. Pert. Apa yang Allah tuntut dalam perintah yang keenam?
    Jaw. Agar aku, baik sendiri maupun dengan bantuan orang lain, tidak menghina, membenci, menganiaya atau membunuh sesamaku manusia, dengan pikiran, dengan perkataan atau sesuatu isyarat, apalagi dengan perbuatan (a). Sebaliknya, aku harus membuang segala dendam kesumat (b), dan juga tidak boleh menganiaya diri sendiri atau dengan sengaja membahayakan diri (c). Oleh karena itulah pemerintah menyandang pedang untuk mencegah pembunuhan (d).

    (a) Mat 5:21-22. (b) Rom 12:19. (c) Mat 4:7. (d) Kej 9:6.

    106. Pert. Tetapi, rupanya perintah ini hanya mengenai pembunuhan saja?
    Jaw. Dengan melarang pembunuhan, Allah mengajar kita bahwa Dia membenci akar pembunuhan itu, seperti dengki (a), benci (b), amarah (c), dan dendam kesumat, dan menganggap semua itu sama dengan pembunuhan (d).

    (a) Yak 3:16. (b) 1Yo 2:11. (c) Yak 1:20. (d) 1Yo 3:15.

    107. Pert. Tetapi, sudah cukupkah kalau kita tidak membunuh sesama kita manusia, seperti tersebut di atas?
    Jaw. Belum, karena dengan melarang dengki, benci, dan amarah, Allah memerintahkan pula, supaya kita mengasihi sesama kita manusia seperti diri kita sendiri (a), dan bersikap sabar, suka damai, lembut, murah hati, dan ramah terhadapnya (b), sedapat-dapatnya menghindarkan darinya segala sesuatu yang dapat merugikan dia (c), dan juga berbuat baik terhadap musuh kita (d).

    (a) Mat 7:12 (b) Efe 4:32. (c) Rom 2:10. (d) Mat 5:44.

    Minggu ke-41

    108. Pert. Ajaran apa yang bagi kita terkandung dalam perintah yang ketujuh?
    Jaw. Bahwa Allah mengutuk segala perbuatan kemesuman (a), dan karena itu kita harus membencinya dengan sungguh-sungguh (b), dan menahan hawa nafsu serta hidup sopan (c), baik dalam pernikahan yang kudus maupun di luarnya (d).

    (a) Efe 5:11. (b) Yud.:22-23. (c) 1Te 4:3. (d) Ibr 13:4.

    109. Pert. Jadi, hanya zina dan keaiban serupa itu yang dilarang Allah dalam perintah ini?
    Jaw. Karena tubuh dan jiwa kita merupakan bait Roh Kudus, Dia menghendaki supaya kita memelihara kedua-duanya sehingga tetap murni dan suci. Oleh karena itu, Dia melarang segala perbuatan, isyarat, perkataan (a), pikiran, dan hawa nafsu yang mesum (b), serta segala sesuatu yang dapat menyebabkan hati manusia tertarik padanya (c).

    (a) Efe 5:3-4. (b) Mat 5:27-28. (c) 1Ko 15:33.

    Minggu ke-42

    110. Pert. Apa yang dilarang oleh Allah dalam perintah yang kedelapan?
    Jaw. Allah tidak hanya melarang pencurian (a) dan perampasan (b) yang dihukum oleh pemerintah. Segala tipu daya yang dirancang untuk memperoleh milik sesama kita manusia juga Dia namakan pencurian (c), apakah dilakukan dengan kekerasan atau dengan berbuat pura-pura adil, ataupun dengan timbangan, ukuran, takaran, barang-barang (d), mata uang palsu, dengan makan riba (e) atau dengan cara apa pun yang dilarang oleh Allah. Selain itu juga segala sifat kikir (f), dan segala pemborosan serta pemakaian dengan sia-sia atas pemberian-pemberian- Nya (g).

    (a) 1Ko 6:10. (b) Ima 19:13. (c) 1Te 4:6 (d) Ams 11:1. (e) Ula 23:19. (f) 1Ti 6:10. (g) Ams 23:20-21.

    111. Pert. Tetapi, apa yang diperintahkan oleh Allah kepada Saudara dalam perintah ini?
    Jaw. Agar aku sedapat-dapatnya dan di mana mungkin berupaya demi kemanfaatan sesamaku manusia, dan bertindak terhadapnya sebagaimana aku ingin orang lain bertindak terhadap diriku (a). Selain itu, agar aku bekerja dengan tekun, supaya aku dapat memberikan pertolongan kepada orang yang berkekurangan (b).

    (a) Mat 7:12. (b) Efe 4:28.

    Minggu ke-43

    112. Pert. Apa yang dikehendaki perintah yang kesembilan?
    Jaw. Agar aku tidak memberi kesaksian dusta terhadap siapa pun (a), tidak memutarbalikkan perkataan orang (b), tidak memfitnah dan menodai nama baik orang (c), tidak mempersalahkan atau turut mempersalahkan orang secara gegabah dengan tidak mendengarkannya lebih dulu (d). Sebaliknya, aku harus tetap menghindarkan segala dusta dan tipu daya karena hal itu adalah perbuatan iblis (e), agar aku tidak tertimpa murka Allah yang dahsyat (f). Lagi pula, agar aku di muka pengadilan dan dalam segala tindakanku mencintai kebenaran, berkata-kata dengan jujur, dan memberi kesaksian yang benar (g); juga agar sedapat-dapatnya aku membela dan memajukan kehormatan dan nama baik sesamaku manusia (h).

    Minggu ke-44

    113. Pert. Apa yang dituntut perintah yang kesepuluh dari kita?
    Jaw. Agar jangan timbul dalam hati kita keinginan dan pikiran sedikit pun yang melawan perintah Allah apa pun. Sebaliknya, agar kita selalu dengan segenap hati menentang segala dosa, dan gemar melakukan segala perbuatan yang benar (a).

    (a) Rom 7:7.

    114. Pert. Tetapi, dapatkah orang yang sudah bertobat kepada Allah melaksanakan semua perintah ini dengan sempurna?
    Jaw. Tidak. Bahkan, orang yang paling suci pun selama hidup di dunia ini baru berada pada taraf permulaan ketaatan ini (a). Namun, sebegitu rupa, sehingga mereka, dengan niat yang sungguh-sungguh, mulai hidup sesuai dengan perintah Allah, tidak hanya dengan beberapa saja, tetapi dengan semua perintah itu. (b).

    (a) 1Yo 1:8. (b) Maz 119:128.

    115. Pert. Mengapa Allah menyuruh mengajarkan kesepuluh perintah itu kepada kita dengan begitu tegas, kalau tidak seorang pun sanggup melaksanakannya selama hidup di dunia ini?
    Jaw. Pertama, agar kita selama hidup makin lama makin mengenal watak kita yang berdosa (a), dan makin berusaha mendapat pengampunan dosa dan kebenaran di dalam Kristus (b). Selanjutnya, supaya kita dengan tiada henti-hentinya berupaya dan memohon kepada Allah karunia Roh Kudus, agar kita semakin diperbarui menurut gambar Allah, hingga kelak sesudah hidup ini kita mencapai kesempurnaan yang ditunjukkan kepada kita (c).

    (a) Rom 3:20. (b) Gal 3:24. (c) 1Ko 9:24.

    DOA

    Minggu ke-45

    116. Pert. Mengapa doa perlu bagi orang Kristen?
    Jaw. Doa adalah bagian utama pemberian syukur yang Allah tuntut dari kita (a). Dan Allah hendak melimpahkan rahmat-Nya serta Roh Kudus hanya kepada mereka yang dengan berkeluh kesah dan dengan tiada henti-hentinya memohon rahmat serta Roh itu dari-Nya dan mengucap syukur atasnya (b).

    (a) Maz 50:14-15. (b) Mat 7:7.

    117. Pert. Apa yang seharusnya termasuk dalam doa yang berkenan di hadapan Allah dan yang dikabulkan-Nya?
    Jaw. Pertama, dengan segenap hati kita harus berseru (a) hanya kepada Allah yang esa dan sejati, yang telah menyatakan diri-Nya kepada kita dalam Firman-Nya (b), untuk memohon kepada-Nya segala sesuatu yang menurut perintah-Nya kita pohon (c). Lagi pula, kita harus insaf benar akan kekurangan dan kesengsaraan kita (d), supaya kita merendahkan diri di hadapan kemuliaan-Nya (e). Ketiga, seharusnya kita mempunyai dasar yang kuat ini (f), yaitu bahwa Dia pasti sudi mengabulkan doa kita, walau kita tidak layak, hanya karena Tuhan Kristus (g), sesuai dengan janji-Nya dalam Firman-Nya (h).

    (a) Yoh 4:24. (b) Mat 4:10b. (c) 1Yo 5:14. (d) Maz 40:17. (e) Maz 2:11. (f) Yak 1:6. (g) Yoh 14:13. (h) Mat 7:8.

    118. Pert. Apa yang Allah perintahkan agar kita memohon kepada-Nya?
    Jaw. Segala kebutuhan rohani dan jasmani (a), yang disimpulkan Tuhan Kristus dalam doa yang diajarkan-Nya sendiri kepada kita.

    (a) Mat 6:33.

    119. Pert. Bagaimana bunyi doa itu?
    Jaw. Bapa kami yang di sorga,
    dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,
    jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di sorga.
    Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya,
    dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami,
    dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat.
    Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama- lamanya. Amin.
    Mat 6:9-13 (a).

    (a) Mat 6:9-13, Luk 11:2-4.

    Minggu ke-46

    120. Pert. Mengapa Kristus memerintahkan kita menyapa Allah Bapa Kami?
    Jaw. Supaya pada saat kita mulai berdoa, di dalam hati kita segera Dia bangkitkan rasa takut dan percaya kepada Allah, sebagaimana seorang anak kecil terhadap bapaknya. Rasa takut dan percaya itu menjadi dasar doa kita: Allah telah menjadi Bapa kita karena Kristus, dan Dia jauh lebih sudi mengabulkan permohonan yang kita ajukan kepada-Nya dengan iman yang sungguh-sungguh daripada bapak kita sudi memberikan barang-barang dunia kepada kita (a).

    (a) Luk 11:11-13.

    121. Pert. Mengapa ditambahkan di sini kata: yang di sorga?
    Jaw. Supaya kemuliaan Allah tidak kita bayangkan secara duniawi (a), dan supaya segala kebutuhan tubuh dan jiwa hanya kita harapkan dari kemahakuasaan- Nya saja (b).

    (a) Maz 115:3. (b) Rom 10:12.

    Minggu ke-47

    122. Pert. Apa doa yang pertama?
    Jaw. Dikuduskanlah nama-Mu. Artinya, berilah pertama-tama agar kami benar-benar mengenal Engkau (a) dan menguduskan, memuliakan, serta memuji Engkau karena segala perbuatan-Mu yang menyatakan kemahakuasaan, hikmat, kebaikan, keadilan, kemurahan, dan kebenaran-Mu (b). Selanjutnya, berilah agar kami mengatur dan mengarahkan seluruh hidup, pikiran, perkataan, dan perbuatan kami sedemikian, sehingga nama-Mu jangan dihujat, tetapi dipuji dan dihormati karena kami (c).

    {a) Yoh 17:3. (b) Maz 119:117. (c) Maz 115:1.

    Minggu ke-48

    123. Pert. Apa doa yang kedua?
    Jaw. Datanglah Kerajaan-Mu. Artinya, perintahlah kami melalui Firman dan Roh-Mu sedemikian, sehingga kami makin lama makin tunduk kepada-Mu (a); pelihara dan kembangkanlah Gereja-Mu (b); binasakanlah segala perbuatan iblis dan segala kekuasaan yang menentang Engkau, demikian pula segala maksud jahat, yang dirancangkan untuk melawan Firman-Mu yang kudus (c); sampai kerajaan-Mu datang dengan sempurna (d). Di dalamnya Engkau akan menjadi semua di dalam semua (e).

    (a) Maz 119:5. (b) Maz 51:18. (c) 1Yo 3:8. (d) Rom 8:22-23. (e) 1Ko 15:28.

    Minggu ke-49

    124. Pert. Apa doa yang ketiga?
    Jaw. Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Artinya, berilah supaya kami dan sekalian manusia menyangkal kehendak sendiri (a), dan dengan tidak membantah, mematuhi kehendak-Mu, satu-satunya yang baik (b), agar dengan demikian setiap orang memenuhi dan melaksanakan tugas panggilannya dengan kerelaan dan kesetiaan yang sama (c) seperti malaikat-malaikat di surga (d).

    (a). Mat 16:24. (b) Luk 22:42. (c) 1Ko 7:24. (d) Maz 103:20-21.

    Minggu ke-50

    125. Pert. Apa doa yang keempat?
    Jaw. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Artinya, kiranya Engkau memelihara kami dengan segala yang diperlukan oleh tubuh kami (a), supaya olehnya kami mengakui bahwa Engkaulah satu-satunya sumber segala kebaikan b), dan bahwa baik usaha dan pekerjaan kami maupun pemberian-Mu tidak berfaedah bagi kami tanpa berkat-Mu (c), sehingga kami tidak lagi menaruh kepercayaan kepada makhluk apa pun, tetapi hanya kepada Engkau saja (d).

    (a) Maz 104:27. (b) Yak 1:17. (c) Maz 127:1-2. (d) Maz 55:23.

    Minggu ke-51

    126. Pert. Apa doa yang kelima?
    Jaw. Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Artinya, segala kesalahan dan kejahatan yang senantiasa melekat pada kami, orang berdosa yang malang ini, janganlah kiranya Kautanggungkan kepada kami, karena darah Kristus (a), seperti juga kami dapati tanda anugerah-Mu dalam hati kami, yaitu bahwa kami berniat sungguh-sungguh akan mengampuni sesama kami manusia dengan tulus (b).

    (a) 1Yo 2:1. (b) Mat 6:14.

    Minggu ke-52

    127. Pert. Apa doa yang keenam?
    Jaw. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat. Artinya, kami sendiri begitu lemah, sehingga kami tidak sanggup bertahan sesaat pun (a), tambahan pula musuh kami turun-temurun, yaitu iblis (b), dunia (c), dan daging kami sendiri (d), dengan tiada henti-hentinya menyerang kami. Maka sokong dan kuatkanlah kami dengan kuasa Roh-Mu yang Kudus, supaya kami tidak kalah dalam peperangan rohani ini (e), tetapi selalu melawan dengan sekuat tenaga, sampai kelak kami beroleh kemenangan akhir (f).

    (a) Maz 103:14. (b) 1Pe 5:8. (c) Yoh 15:19. (d) Rom 7:18. (e) Mat 26:41. (f) 1Te 5:23.

    128. Pert. Bagaimana Saudara mengakhiri doa Saudara ini?
    Jaw. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Artinya, semua ini kami mohon kepada-Mu, karena Engkau, sebagai Raja kami dan Yang Mahakuasa, beritikad dan berkuasa mengaruniakan kepada kami segala hal yang baik (a), dan kami memohon semua ini supaya bukan kami, melainkan Nama-Mu yang kudus dipuji karenanya, untuk selama-lamanya (b).

    (a) 1Ta 29:11. (b) Maz 115:1.

    129. Pert. Apa arti kata Amin itu?
    Jaw. Amin berarti, hal ini benar dan pasti. Karena Allah pasti telah mengabulkan doaku, jauh lebih pasti daripada perasaan hatiku bahwa hal itu kuinginkan dari-Nya (a).

    (a) Neh 8:7.

    Ikhtisar Agama Kristen (1607)

    Ikhtisar Agama Kristen ini disusun pada tahun 1607 oleh seorang pendeta Belanda bernama Herman Faukelius, dan pada dasarnya merupakan ikhtisar Katekismus Heidelberg. Majelis Gereja di kota Middelburg (Belanda) menerimanya sebagai pedoman untuk memeriksa orang yang mohon diterima pada Perjamuan Kudus.

    Sinode Nasional di Dordrecht (1618-1619) menganjurkan supaya kitab katekismus yang singkat ini dipakai sebagai pedoman bagi orang yang tidak sanggup memahami isi Katekismus Heidelberg. Maka sejak tahun 1637 karangan ini dimuat dalam Buku Gereja bersama Katekismus Heidelberg. Namun, statusnya tidak sama dengan Katekismus itu, sebab Sinode tidak mengakuinya sebagai karangan pengakuan iman yang resmi. Ikhtisar Agama Kristen dipergunakan secara khusus untuk mengajar orang-orang dewasa yang ingin menjadi anggota gereja.

    Di Indonesia pada abad ke-17 dan ke-18 dipakai terjemahan Ikhtisar ini ke dalam bahasa Melayu, yang sekitar tahun 1680 disusun oleh Pdt. Melchior Leydecker. Di samping itu dalam abad ke-17 dipakai juga kitab katekismus sederhana yang lain, yang dikarang oleh seorang bangsawan yang bukan teolog profesional, yaitu Marnix van Sint-Aldegonde. Karangan itu diterjemahkan pada tahun 1602 oleh seorang pegawai VOC, dan selama beberapa waktu dipakai a.1. di Ambon.2

    1. Pert. Berapa pokok yang perlu Saudara ketahui supaya hatimu terhibur dan berbahagia dalam kehidupan ini dan pada saat kematian?
    Jaw. Tiga pokok. Pertama, besarnya dosa dan sengsaraku (a). Kedua, bagaimana kudapat kelepasan dari segala dosa dan sengsaraku (b). Ketiga, bagaimana aku harus bersyukur kepada Allah atas kelepasan yang demikian itu (c).

    (a) 1Yo 1:8. (b) Yoh 17:3. (c) Rom 6:13; lihat juga Efe 5:8.

    BAGIAN PERTAMA: TENTANG SENGSARA MANUSIA

    2. Pert. Dari mana Saudara mengetahui sengsaramu?
    Jaw. Dari hukum Taurat Allah (a).

    (a) Rom 3:20.

    3. Pert. Apa yang Allah perintahkan kepadamu dalam hukum Taurat-Nya?
    Jaw. Dia telah mencakupnya secara tertulis untuk kita dalam Kesepuluh Hukum,

    Kel 20:2-17 dan Ula 5:6-21.

    Keluaran 20:2-17
    Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah. Mesir, dari tempat perbudakan.

    Perintah ke-1
    Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.

    Perintah ke-2
    Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu,
    yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah perintah-Ku.

    Perintah ke-3
    Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.

    Perintah ke-4
    Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu:
    maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu, atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

    Perintah ke-5
    Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.

    Perintah ke-6
    Jangan membunuh.

    Perintah ke-7
    Jangan berzina.

    Perintah ke-8
    Jangan mencuri.

    Perintah ke-9
    Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.

    Perintah ke-10
    Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini istrinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya, atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu.

    4. Pert. Bagaimana Kesepuluh Hukum ini dibagi?
    Jaw. Kesepuluh Hukum ini dibagi atas dua loh batu (a).

    (a) Kel 31:18.

    5. Pert. Apa inti perintah-perintah Allah yang diberikan-Nya kepadamu dalam keempat hukum pada loh batu yang pertama?
    Jaw. Bahwa aku harus mengasihi TUHAN, Allahku, dengan segenap hatiku dan dengan segenap jiwaku, dengan segenap akal budiku, dan dengan segenap kekuatanku (a). Itulah hukum yang terutama dan yang pertama, Mat 22:37-38.

    (a) Ula 6:5.

    6. Pert. Apa inti perintah-perintah Allah yang diberikan-Nya kepadamu dalam keenam hukum pada loh batu yang kedua?
    Jaw. Bahwa aku harus mengasihi sesamaku manusia seperti diriku sendiri (a). Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi, Mat 22:39-40.

    (a) Ima 19:18.

    7. Pert. Dapatkah Saudara melaksanakan semua ini dengan sempurna?
    Jaw. Tidak dapat (a). Sebaliknya, menurut kodratku aku cenderung membenci Allah (b) dan sesamaku manusia (c) serta melanggar hukum-hukum Allah dengan pikiran (d), perkataan (e), dan perbuatan (f).

    (a) Rom 3:10, 12. (b) Rom 8:7. (c) Tit 3:3. (d) Kej 6:5. (e) Yak 3:8. (f) Yoh 3:19.

    8. Pert. Apakah Allah telah menjadikan Saudara dengan kodrat sejahat dan seburuk itu?
    Jaw. Tidak (a). Sebaliknya, aku telah dijadikan-Nya baik (b) dan menurut gambar-Nya (c), dengan pengetahuan yang benar akan Allah (d), dan dengan kebenaran serta kesucian (e).

    (a) Ayu 34:10. (b) Kej 1:31. (c) Kej 1:27. (d) Kol 3:10. (e) Efe 4:24.

    9. Pert. Jadi, dari manakah asal keburukan yang ada di dalammu?
    Jaw. Dari kejatuhan dalam dosa dan ketidaktaatan (a) Adam dan Hawa di taman Firdaus. Di situ kodrat kita menjadi demikian buruk (b), sehingga kita semua (c) dikandung dan dilahirkan dalam dosa (d).

    (a) Rom 5:19. (b) Yoh 3:6. (c) Rom 3:23. (d) Maz 51:7.

    10. Pert. Ketidaktaatan apa itu?
    Jaw. Mereka telah memakan (a) buah dari pohon yang dilarang oleh Allah untuk mereka (b).

    (a) Kej 3:6. (b) Kej 2:16-17.

    11. Pert. Apakah ketidaktaatan Adam itu kena-mengena dengan kita?
    Jaw. Tentu, oleh sebab ia adalah bapa kita semua (a) dan kita semua telah berdosa di dalam dia (b).

    (a) Kis 17:26. (b) Rom 5:12,18-19.

    12. Pert. Jadi, kita sama sekali tidak mampu untuk berbuat satu apa pun yang baik yang berasal dari kita sendiri, dan hanya cenderung pada yang jahat?
    Jaw. Ya (a), kecuali jika kita dilahirkan kembali oleh Roh Allah (b).

    (a) Yer 13:23. (b) Yoh 3:5-6.

    13. Pert. Apakah Allah hendak membiarkan ketidaktaatan dan keburukan yang sedemikian tanpa hukuman?
    Jaw. Tidak (a). Sebaliknya, sesuai dengan keputusan-Nya yang adil, Dia hendak menghukumnya, baik di dunia ini (b) maupun di akhirat (c), seperti tertulis, Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat, Gal 3:10.

    (a) Rom 1:18. (b) Maz 7:12. (c) 2Te 1:9.

    BAGIAN KEDUA: TENTANG KELEPASAN MANUSIA DARI SENGSARANYA

    14. Pert. Bagaimana cara Saudara dapat luput dari hukuman itu dan kembali beroleh anugerah Allah?
    Jaw. Caranya melalui seorang Pengantara yang adalah (a) Allah sejati (b) sekaligus manusia sejati (c) dan benar (d).

    (a) Mat 1:23. (b) Yer 23:5-6. (c) 1Ko 15:21. (d) Ibr 7:26.

    15. Pert. Siapakah Pengantara itu?
    Jaw. Tuhan kita Yesus Kristus (a), yang dalam satu Pribadi adalah Allah sejati (b) dan manusia sejati (c) dan benar.

    (a) 1Ti 2:5. (b) Yoh 1:1. (c) Ibr 2:14.

    16. Pert. Apakah para Malaikat dapat menjadi pengantara bagi kita?
    Jaw. Tidak dapat (a), karena mereka bukan Allah dan juga bukan manusia.

    (a) Ibr 1:14.

    17. Pert. Apakah orang-orang kudus dapat menjadi pengantara bagi kita?
    Jaw. Tidak dapat, karena mereka sendiri telah berdosa (a) dan diselamatkan (b) hanya oleh Pengantara ini.

    (a) Ayu 15:14. (b) Yoh 14:6.

    18. Pert. Apakah semua orang akan diselamatkan oleh Pengantara, yaitu Yesus, sebagaimana mereka juga semua kena kutuk karena Adam?
    Jaw. Tidak (a). Yang akan diselamatkan hanyalah mereka (b) yang menerima Dia dengan iman yang sejati (c), seperti tertulis, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, tetapi beroleh hidup yang kekal, Yoh 3:16.

    (a) Mat 22:14. (b) Yoh 3:36. (c) Yoh 1:12.

    19. Pert. Apa iman yang sejati itu?
    Jaw. Iman yang sejati adalah pengetahuan yang pasti (a) tentang Allah, dan tentang janji janji-Nya yang telah dinyatakan kepada kita dalam Injil (b), dan juga keyakinan yang teguh bahwa aku telah beroleh pengampunan atas segala dosaku karena Kristus (c).

    (a) Ibr 11:1. (b) Rom 1:16-17. (c) Efe 3:12.

    20. Pert. Apa inti janji-janji Allah kepada kita yang terdapat dalam Injil dan yang menurut perintah-Nya wajib kita percaya?
    Jaw. Hal itu tercantum dalam Kedua belas Pasal Iman Kristen yang am. Bunyinya sebagai berikut.

    Pengakuan Iman Rasuli
    Aku percaya kepada Allah Bapa, Yang mahakuasa, Khalik langit dan bumi.
    Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita,
    yang dikandung daripada Roh Kudus,
    lahir dari anak dara Maria,
    yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,
    disalibkan, mati dan dikuburkan,
    turun ke dalam kerajaan maut,
    pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke surga,
    duduk di sebelah kanan Allah, Bapa Yang Mahakuasa,
    dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
    Aku percaya kepada Roh Kudus.
    Aku percaya adanya gereja (Kristen) yang kudus dan am, persekutuan orang kudus,
    pengampunan dosa,
    kebangkitan daging,
    dan hidup yang kekal.

    21. Pert. Bila Saudara mengaku percaya kepada Allah, Bapa dan Anak dan Roh Kudus, apakah Saudara memahaminya seakan-akan ada tiga Allah?
    Jaw. Sama sekali tidak, sebab hanya ada satu (a) saja Allah yang sejati.

    (a) Ula 6:4.

    22. Pert. Jadi, apa sebabnya Saudara menyebut tiga, yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus?
    Jaw. Oleh sebab Allah telah menyatakan diri-Nya dalam Firman-Nya (a) sedemikian, yaitu bahwa ketiga Pribadi yang berbeda-beda ini adalah Allah yang esa dan sejati (b). Begitu juga kita dibaptis dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, Mat 28:19.

    (a) 2Ti 3:16. (b) 2Ko 13:13.

    23. Pert. Apa yang Saudara percayai, bila berkata: Aku percaya kepada Allah Bapa, Yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi?
    Jaw. Bahwa Bapa yang kekal dari Tuhan kita Yesus Kristus (a), yang telah menjadikan (b) langit dan bumi (c) dari yang tidak ada (d) dan yang tetap merawatnya oleh Pemeliharaan-Nya itu (e) adalah Allahku dan Bapaku (f) karena Anak-Nya, yaitu Kristus.

    (a) Yoh 17:1, 5. (b) Maz 33:9. (c) Kej 1:1. (d) Ibr 11:3. (e) Maz 145:15-16. (f) Efe 1:5.

    24. Pert. Apa yang Saudara percayai, bila berkata: Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita?
    Jaw. Bahwa Yesus Kristus adalah Anak (a) yang kekal (b) dan tunggal (c) Sang Bapa (d), sehakikat (e) dengan Allah Bapa dan dengan Roh Kudus.

    (a) Ibr 1:5. (b) Yoh 5:26. (c) Ams 8:23. (d) Yoh 1:18. (e) Fil 2:6.

    25. Pert. Tidakkah percaya Saudara, bahwa Dia juga telah menjadi manusia?
    Jaw. Aku percaya (a), karena Dia dikandung dari Roh Kudus dan lahir dari anak dara Maria (b).

    (a) 1Yo 4:2-3. (b) Luk 1:35.

    26. Pert. Jadi, apakah tabiat keallahan-Nya telah berubah menjadi tabiat kemanusiaan?
    Jaw. Tidak (a), karena tabiat keallahan-Nya tidak mungkin berubah.

    (a) Yoh 1:14.

    27. Pert. Jadi, bagaimana Dia menjadi manusia?
    Jaw. Dengan menerima tabiat kemanusiaan (a) dalam kesatuan Pribadi-Nya (b).

    (a) Fil 2:6-7. (b) Rom 9:5.

    28. Pert. Jadi, apakah Dia membawa tabiat kemanusiaan-Nya dari surga?
    Jaw. Tidak. Sebaliknya, Dia mengenakannya (a) dari anak dara Maria (b) oleh karya Roh Kudus (c). Dengan demikian, Dia menjadi serupa dengan kita, saudara- saudara-Nya, dalam segala hal, kecuali dosa, Ibr 2:17 dan 4:15. (a) Fil 2:7. (b) Luk 1:30-31. (c) Mat 1:18,20.

    29. Pert. Mengapa Dia dinamakan Yesus, yang artinya Juruselamat?
    Jaw. Karena Dia menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka (a).

    (a) Mat 1:21.

    30. Pert. Apakah tidak ada Juruselamat selain Dia?
    Jaw. Tidak ada (a), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan, selain oleh nama Yesus, Kis 4:12.

    (a) Yoh 14:6.

    31. Pert. Mengapa Dia disebut Kristus, artinya Yang diurapi?
    Jaw. Oleh sebab Dia (a) telah diurapi dengan Roh Kudus (b) dan ditetapkan oleh Allah Bapa menjadi Nabi (c) kita yang agung, Imam Besar (d) kita satu- satunya, dan Raja (e) kita yang kekal.

    (a) Yoh 1:42. (b) Kis 10:38. (c) Kis 3:22. (d) Maz 110:4. (e) Luk 1:32-33.

    32. Pert. Apa yang telah dilakukan Yesus Kristus untuk menyelamatkan kita?
    Jaw. Dia telah menderita (a) untuk kita (b), disalibkan (c), mati (d) dan dikuburkan (e), turun ke dalam kerajaan maut (f), artinya Dia telah menderita kesakitan neraka. Dengan demikian, Dia menaati Bapa-Nya (g), untuk melepaskan kita dari hukuman-hukuman dosa baik di dunia ini maupun di akhirat (h)

    (a) 1Pe 3:18. (b) Mat 20:28. (c) Mar 15:25. (d) 1Ko 15:3. (e) 1Ko 15:4. (f) Mat 27:46. (g) Fil 2:8. (h) Gal 3:13.

    33. Pert. Pada tabiat mana diderita-Nya semua itu?
    Jaw. Hanya pada tabiat kemanusiaan-Nya, yaitu jiwa (a) dan tubuh-Nya (b).

    (a) Mat 26:38. (b) 1Pe 2:24.

    34. Pert. Apa yang telah diperbuat oleh tabiat keallahan-Nya dalam hal ini?
    Jaw. Keallahan-Nya menguatkan (a) kemanusiaan yang telah diterima-Nya dengan kuasa sedemikian rupa, hingga kemanusiaan itu sanggup memikul beban murka Allah terhadap dosa (b) dan melepaskan kita darinya (c).

    (a) Rom 1:4. (b) Nah 1:6. (c) 1Yo 1:7.

    35. Pert. Apakah Kristus tetap tinggal di alam maut?
    Jaw. Tidak (a). Sebaliknya, pada hari yang ketiga Dia bangkit pula dari antara orang mati (b), demi pembenaran kita (c), Rom 4:25.

    (a) 1Ko 15:17-18. (b) Luk 24:34. (c) 1Ko 1:30.

    36. Pert. Di mana Kristus sekarang menurut kemanusiaan-Nya?
    Jaw. Dia telah naik ke surga (a), duduk di sebelah kanan Allah Bapa (b), artinya Dia telah diangkat ke dalam kemuliaan tertinggi, di atas segala makhluk (c).

    (a) Kis 1:9. (b) Mar 16:19. (c) Efe 1:20-21.

    37. Pert. Dengan maksud apa Dia dimuliakan sedemikian tinggi?
    Jaw. Terutama agar dari sana Dia memerintah (a) jemaat-Nya dan menjadi, Jurusyafaat kita pada Bapa (b).

    (a) Efe 1:22. (b) Ibr 7:25.

    38. Pert. Bukankah Dia menyertai kita sampai pada akhir zaman, sebagaimana telah dijanjikan-Nya kepada kita? Mat 28:20.
    Jaw. Menurut keallahan-Nya, keagungan-Nya, anugerah-Nya, dan Roh-Nya, Dia tidak akan pernah bercerai dari kita (a). Akan tetapi, menurut kemanusiaan-Nya (b) Dia tinggal di surga (c), sampai Dia akan datang dari sana (d) untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati (e).

    (a) Mat 18:20. (b) Yoh 16:7. (c) Kis 3:21. (d) Kis 1:11. (e) 2Ko 5:10.

    39. Pert. Apakah yang Saudara percayai tentang Roh Kudus?
    Jaw. Bahwa Dia, bersama (a) dengan Bapa dan Anak, adalah satu Allah yang sejati dan kekal (b), bahwa Dia dikaruniakan kepadaku oleh Bapa, melalui Kristus (c), dan melahirkan aku kembali (d), menuntun aku dalam segala kebenaran (e), menghibur aku (f), dan menyertai aku untuk selama-lamanya (g).

    (a) 1Yo 5:7. (b) Kis 5:3-4. (c) Yoh 15:26. (d) Yoh 6:63. (e) Yoh 16:13. (f) Kis 9:31. (g) Yoh 14:16-17.

    40. Pert. Apakah yang Saudara percayai tentang gereja yang kudus dan am?
    Jaw. Bahwa Anak Allah (a), oleh Roh dan Firman-Nya (b), mengumpulkan, dari segenap umat manusia (c), mereka yang telah dipilih untuk beroleh hidup yang kekal (d), untuk menjadi jemaat-Nya (e). Aku percaya bahwa aku adalah anggota yang hidup (f) dari jemaat ini dan akan tetap tinggal menjadi anggotanya untuk selama-lamanya (g).

    (a) Yoh 10:11. (b) Wah 5:9. (c) Rom 8:29-30. (d) Kis 16:14. (e) Ibr 12:22-23. (f) 1Yo 3:14. (g) Yoh 10:28.

    41. Pert. Di manakah Dia mengumpulkan gereja ini?
    Jaw. Di tempat (a) Firman Allah diberitakan dengan murni dan sakramen- sakramen yang kudus dilayankan sesuai dengan penetapan Kristus.

    (a) Kis 2:42,47.

    42. Pert. Anugerah-anugerah apa yang dikaruniakan Allah kepada jemaat ini?
    Jaw. Dia mengaruniakan kepadanya pengampunan dosa (a), kebangkitan daging (b) dan hidup yang kekal (c).

    (a) Efe 1:7. (b) Fil 3:21. (c) Mat 25:46.

    43. Pert. Apa manfaatnya bagimu, jikalau Saudara percaya kepada semua hal ini?
    Jaw. Bahwa dalam Kristus aku menjadi benar (a) di hadapan Allah.

    (a) Rom 5:1.

    44. Pert. Bagaimana cara Saudara menjadi benar di hadapan Allah?
    Jaw. Hanya (a) oleh iman yang sejati kepada Yesus Kristus (b).

    (a) Rom 3:28. (b) Gal 2:16.

    45. Pert. Apa artinya kalau Saudara telah dibenarkan hanya oleh iman?
    Jaw. Artinya, pelaksanaan pelunasan oleh Kristus (a) dan kebenaran-Nya (b) yang sempurna semata-mata Allah perhitungkan kepadaku (c). Oleh sebab itu, dosa- dosaku diampuni dan saya menjadi ahli waris hidup yang kekal (d). Anugerah ini tidak dapat saya terima kecuali oleh iman (e).

    (a) 2Ko 5:21. (b) Rom 5:19. (c) Rom 4:6. (d) Kis 26:18. (e) Rom 4:5.

    46. Pert. Mengapa perbuatan baik kita tidak dapat merupakan kebenaran kita di hadapan Allah, biarpun untuk sebagian saja?
    Jaw. Oleh sebab perbuatan kita yang terbaik pun dalam hidup ini tidak sempurna dan cemar karena dosa (a).

    (a) Yes 64:6.

    47. Pert. Jadi, apakah perbuatan baik kita tidak menghasilkan ganjaran? Padahal, Allah hendak mengganjarnya, baik dalam hidup sekarang ini maupun dalam hidup yang akan datang?
    Jaw. Ganjaran (a) itu tidak berlangsung berdasarkan jasa, tetapi berdasarkan rahmat semata-mata (b).

    (a) 1Ko 3:8. (b) Luk 17:10.

    48. Pert. Siapa yang mengerjakan iman itu di dalam dirimu?
    Jaw. Iman itu dikerjakan Roh Kudus (a).

    (a) 1Ko 12:3.

    49. Pert. Bagaimana cara Roh Kudus mengerjakan iman itu?
    Jaw. Caranya ialah, kita mendengarkan Firman yang diberitakan (a).

    (a) Rom 10:14,17.

    50. Pert. Bagaimana Dia menguatkan iman itu?
    Jaw. Dengan Firman yang diberitakan itu juga, dan dengan menggunakan Sakramen-sakramen kudus (a).

    (a) Mat 28:19.

    51. Pert. Apa Sakramen-sakramen itu?
    Jaw. Sakramen-sakramen adalah tanda-tanda suci dan meterai-meterai (b) yang telah ditetapkan oleh Allah. Olehnya Dia memberi kepastian kepada kita, bahwa Dia menganugerahkan kepada kita pengampunan dosa (d) dan hidup yang kekal, hanya berdasarkan rahmat, karena satu-satunya kurban Kristus yang telah terjadi di kayu salib.

    (a) Rom 4:11. (b) Kis 2:38.

    52. Pert. Berapa jumlah Sakramen yang ditetapkan Kristus dalam Perjanjian Baru?
    Jaw. Dua, yaitu Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus.

    53. Pert. Apa tanda lahiriah dalam Baptisan?
    Jaw. Tanda lahiriah adalah air (a), yang dengannya kita dibaptis dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus (b).

    (a) Kis 8:36. (b) Mat 28:19.

    54. Pert. Apa yang ditandai dan dimeteraikan olehnya?
    Jaw. Pembasuhan dari dosa (b) oleh darah (b) dan Roh (c) Yesus Kristus.

    (a) Kis 22:16. (b) 1Yo 1:7. (c) 1Ko 6:11.

    55. Pert. Di mana Kristus menyatakan dan menjanjikan hal itu kepada kita?
    Jaw. Dalam penetapan baptisan, yang bunyinya sebagai berikut, Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, Mat 28:19. Dan, Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum, Mar 16:16.

    56. Pert. Perlukah anak-anak kecil juga dibaptis?
    Jaw. Perlu (a), karena mereka termasuk (b) dalam perjanjian (c) Allah dan dalam jemaat-Nya (d), sama seperti orang-orang dewasa.

    (a) Kol 2:11-12. (b) Mat 19:14. (c) Kis 2:39. (d) 1Ko 7:14.

    57. Pert. Apa tanda lahiriah dalam Perjamuan?
    Jaw. Roti yang dipecah-pecahkan, yang kita makan, dan air anggur yang dituangkan, yang kita minum, untuk memperingati penderitaan dan kematian Kristus (a).

    (a) Mat 26:26-28.

    58. Pert. Apa yang ditandai dan dimeteraikan olehnya?
    Jaw. Bahwa Kristus, dengan tubuh-Nya yang disalibkan dan darah-Nya yang ditumpahkan itu, memberi makan dan minum jiwa kita untuk hidup yang kekal (a).

    (a) 1Ko 10:16.

    59. Pert. Di mana Kristus menjanjikan hal itu kepada kita?
    Jaw. Dalam penetapan Perjamuan Kudus, yang diuraikan Rasul Paulus dalam 1Ko 11:23-26, sebagai berikut, Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Id mengucap syukur atasnya; Ia memecah- mecahkannya dan berkata. 'Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!' Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: 'Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!' Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

    60. Pert. Apakah roti itu diubah menjadi tubuh Kristus, dan air itu diubah menjadi darah-Nya?
    Jaw. Tidak, sama seperti dalam baptisan airnya tidak diubah menjadi darah Kristus (a).

    (a) Efe 5:26.

    61. Pert. Bagaimana Saudara harus menguji diri, sebelum turut merayakan perjamuan Tuhan?
    Jaw. Aku harus menguji diri (a), pertama apakah aku membenci diri sebab dosa-dosaku dan merendahkan diri di hadapan Allah karenanya (b); selanjutnya, apakah aku percaya (c) bahwa aku telah beroleh pengampunan segala dosaku karena Kristus; akhirnya, apakah untuk seterusnya aku sungguh-sungguh berniat (d) menjalankan segala perbuatan yang baik.

    (a) 1Ko 11:28-29. (b) Maz 51:19. (c) 2Ko 13:5. (d) Maz 119:40.

    62. Pert. Apakah mereka yang menganut ajaran fasik atau yang hidup menurut cara yang memalukan diizinkan turut merayakan Perjamuan?
    Jaw. Tidak. Jangan sampai dengan demikian perjanjian Allah dinajiskan (a) dan murka-Nya bangkit menyala-nyala terhadap seluruh jemaat (b).

    (a) Maz 50:16-17. (b) 1Ko 11:29-30.

    63. Pert. Tindakan apa yang perlu diambil terhadap orang-orang yang demikian?
    Jaw. Sesuai dengan penetapan yang telah diberikan Kristus kepada kita dalam Mat 18:15-17, yang bunyinya demikian, Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.

    BAGIAN KETIGA: TENTANG SYUKUR YANG WAJIB DISAMPAIKAN KEPADA ALLAH KARENA KELEPASAN ITU

    64. Pert. Mengingat bahwa kita diselamatkan oleh Kristus hanya berdasarkan rahmat, mengapa Saudara masih perlu melakukan perbuatan baik?
    Jaw. Bukan (a) untuk menjadi layak masuk surga (karena aku telah menjadi layak karena karya Kristus) (b), melainkan oleh sebab Allah menyuruh aku berbuat demikian. (c)

    (a) Efe 2:8. (b) 1Pe 3:18. (c) Fil 4:8.

    65. Pert. Jadi, apa makna perbuatan baik yang Saudara lakukan?
    Jaw. Maknanya agar dengannya kunyatakan syukur kepada Allah atas segala anugerah-Nya dan Dia dipuji olehku (a). Di samping itu, agar perbuatan baik, yang merupakan hasil iman, meyakinkan aku tentang kesungguhan imanku itu (b). Akhirnya, agar olehnya sesamaku diarahkan dan hatinya ditarik kepada Kristus (c).

    (a) Mat 5:16. (b) Mat 7:17-18. (c) 1Pe 2:12.

    66. Pert. Apakah mereka yang tidak melakukan perbuatan baik juga akan diselamatkan?
    Jaw. Tidak (a), karena Kitab Suci berkata bahwa orang cabul, penyembah berhala, pezina, orang sundal, pencuri, orang tamak, pemabuk, pemfitnah, dan penipu, dan sebagainya, tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah, kecuali kalau mereka bertobat, 1Ko 6:9-10.

    (a) Mat 3:10.

    67. Pert. Pertobatan manusia mencakup bagian-bagian apa?
    Jaw. Pertobatan mencakup: penyesalan (a) yang ikhlas karena dosa dan usaha menjauhkan diri darinya (b), kesukaan yang sungguh (c) akan segala perbuatan baik (d), dan pelaksanaan dari perbuatan itu.

    (a) Yer 31:19. (b) Rom 6:13. (c) Rom 7:22. (d) Gal 5:25.

    68. Pert. Apa itu perbuatan baik?
    Jaw. Hanya perbuatan yang dilakukan berdasarkan iman yang sejati (a), sesuai dengan hukum Allah (b) dan hanya demi kemuliaan-Nya (c), bukan yang berdasarkan aturan manusia (d) atau kemauan kita sendiri (e).

    (a) Rom 14:23. (b) Yeh 36:27. (c) 1Ko 10:31. (d) Mat 15:9. (e) Kol 2:23.

    69. Pert. Apakah mereka yang telah bertobat kepada Allah dapat melaksanakan hukum Taurat dengan sempurna?
    Jaw. Sama sekali tidak (a). Bahkan, orang-orang yang paling suci pun selama hidup di dunia ini baru berada pada taraf permulaan ketaatan ini (b). Namun, begitu rupa halnya, sehingga mereka, dengan niat yang sungguh-sungguh, mulai hidup menurut hukum-hukum Allah, tidak hanya menurut beberapa saja, tetapi menurut semua hukum itu (c). Begitu pula, mereka berdoa kepada Tuhan terus- menerus, agar makin hari makin maju dalam hal itu (d).

    (a) 1Yo 1:8. (b) Rom 7:14-15,22. (c) Fil 3:12-14. (d) Maz 119:4-5.

    70. Pert. Kepada siapa hal ini harus kita minta dalam doa?
    Jaw. Bukan kepada salah satu makhluk, melainkan hanya kepada Allah (a), yang dapat (b) menolong kita dan yang karena Yesus Kristus sudi (c) mengabulkan doa kita.

    (a) Mat 4:10. (b) Efe 3:20. (c) Yoh 15:7.

    71. Pert. Dalam nama siapa harus kita berdoa kepada Allah?
    Jaw. Hanya dalam nama Kristus saja (Yoh 16:23) (a), bukan dalam nama salah seorang kudus (b).

    (a) Yoh 16:23. (b) Yes 63:16.

    72. Pert. Apa yang harus kita minta kepada Allah dalam doa?
    Jaw. Segala kebutuhan rohani (a) dan jasmani (b), yang dicakup Tuhan Kristus dalam doa yang diajarkan-Nya kepada kita.

    (a) Ams 30:8-9. (b) Yak 1:5.

    73. Pert. Bagaimana bunyi doa itu?
    Jaw. Bapa kami yang di surga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama- lamanya. Amin. Mat 6:9-13.

    74. Pert. Apa yang Saudara mohon kepada Allah sepanjang doa ini?
    Jaw. Pertama, supaya segala sesuatu yang dapat membesarkan kemuliaan Allah dikembangkan, sebaliknya ditolak segala sesuatu yang merintangi kemuliaanNya atau yang menentang kehendak-Nya. Kedua, supaya Dia memelihara aku dengan segala sesuatu yang perlu untuk tubuhku, dan dari segi jiwaku melindungi aku dari segala hal jahat yang dapat merugikan keselamatanku.

    Setelah mereka yang ingin bergabung dengan jemaat mengenal dan mengakui pasal- pasal ini secara mendasar, hendaklah mereka ditanya, apakah mereka barangkali sedikit ragu-ragu tentang salah satu pokok di bidang ajaran, supaya mereka dipuaskan. Kalau ada di antara mereka yang berkata, 'ada' maka usahakanlah untuk memuaskannya berdasarkan Kitab Suci.

    Kalau ternyata mereka semua merasa senang, tanyakan kepada mereka apakah mereka berniat juga, oleh rahmat Allah, untuk tetap memegang ajaran ini, meninggalkan dunia, dan melangsungkan hidup Kristen yang baru.

    Akhirnya, mereka juga ditanya, apakah mereka hendak menundukkan diri pada disiplin gereja Kristen.

    Sesudah itu mereka diberi nasihat supaya hidup dalam damai, kasih, dan kerukunan dengan semua orang, dan supaya mengadakan perdamaian, jika salah seorang dari mereka berperkara dengan sesamanya.

    Katekismus Kecil Westminster (1647)

    Katekismus ini dipersiapkan oleh Sinode Westminster, yang terkumpul di kota London pada tahun 1647, setelah Parlemen Presbiterian berhasil mengalahkan Raja Charles I. Hampir semua gereja dari rumpun Presbiterian (Gereja Calvinis berbahasa Inggris) dan Kongregasionalis menerimanya menjadi buku Katekimus mereka, sehingga 'Westminster Shorter Catechism' ini merupakan kitab katekisasi yang paling luas dipakai dalam lingkungan Gereja-gereja Protestan di samping Katekismus Kecil karangan Luther dan Katekismus Heidelberg.

    1. Pert. Apa tujuan umat manusia?
    Jaw. Tujuan utama manusia ialah memuliakan Allah," dan bersukacita di dalam Dia untuk selama-lamanya.

    a. 1Ko 10:31; Rom 11:36. b.Maz 73:25-28.

    2. Pert. Apa pedoman yang Allah berikan kepada kita untuk menunjukkan kepada kita cara memulihkan Dia dan bersukcita di dalam Dia?
    Jaw. Firman Allah, yang tercantum dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, adalah pedoman satu-satunya yang menunjukkan kepada kita cara memuliakan Dia dan bersukacita di dalam Dia.

    a. 2Ti 3:16; Efe 2:20. b. 1Yo 1:3-4

    3. Pert. Apa yang terutama diajarkan oleh Kitab-kitab Suci?
    Jaw. Kitab-kitab suci terutama mengajarkan apa yang harus dipercayai oleh manusia mengenai Allah, dan apa tugas kewajiban yang pelaksanaannya Allah tuntut dari manusia.

    a. 2Ti 1:13; 3:16

    4. Pert. Apa itu Allah?
    Jaw. Allah itu Roh yang tak terhingga, kekal, dan tidak berubah-ubah dalam hakikat-Nya, kuasa-Nya, hikmat-Nya, kekudusan-Nya, keadilan-Nya, kebaikan-Nya, dan kebenaran-Nya.

    a. Yoh 4:24. b. Ayu 11:7-9; c. Maz 90:2. d. Yak 1:17. e. Kel 3:14. f. Maz 147:5. g. Wah 4:8. h.Wah 15:4. i. Kel 34:6.

    5. Pert. Apakah ada lebih dari satu Allah?
    Jaw. Hanya ada satu Allah, yaitu Allah yang hidup dan sejati.

    a. Ula 6:4. b. Yer 10:10.

    6. Pert. Ada beberpa pribada dalam keAllahan [2] itu?
    Jaw. Dalam keAllahan itu ada tiga pribadi, yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Ketiganya Allah yang esa, sama dalam hal Zat-Nya, dan setara dalam hal kuasa dan kemuliaan-Nya. [2]

    a. 1Yo 5:7; Mat 28:19.

    7. Pert. Apa putusan-putusan Allah?
    Jaw. Putusan-putusan Allah adalah maksud-Nya yang kekal, sesuai dengan rencana kehendak-Nya. Dengannya, demi kemuliaan-Nya sendiri, telah ditentukan- Nya sebelumnya apa saja yang terjadi. [2]

    a. Efe 1:4, 11; Rom 9:22-23.

    8. Pert. Bagaimana Allah melaksanakan putusan-putusan-Nya?
    Jaw. Allah melaksanakan putusan-putusan-Nya dalam karya-karya penciptaan [2] dan pemeliharaan. [b]

    a. Wah 4:11 b. Dan 4:35

    9. Pert. Apa karya penciptaan?
    Jaw. Karya pencipta ialah, Allah telah menjadikan segala hal dari yang tiada, oleh firman kekuasaan-Nya, dalam waktu enam hari, dan semuanya itu amat baik."

    a. Kej 1; Ibr 11:3.

    10. Pert. Bagaimana Allah menciptakan manusia?
    Jaw. Allah telah menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan, menurut gambar-Nya sendiri, diperlengkali dengan pengetahuan, kebenaran dan kesucian, berkuasa atas seluruh ciptaan."

    a. Kej 1:26-28; Kol 3:10; Efe 4:24

    11. Pert. Apa karya-karya pemeliharaan Allah?
    Jaw. Karya-karya pemeliharaan Allah ialah, Allah memelihara [2] dan memerintah seluruh makhluk-Nya dan semua perbuatannya [b] dengan amat kudus, [c] hikmat, [d] dan kuasa.

    a. Ibr 1:3. b. Maz 103:19; Mat 10:29-31. c. Maz 145:17. d. Maz 104:24; Yes 28:29.

    12. Pert. Apa tindakan pemelihraan yang Allah laksanakan terhadap manusia ketika keadaannya masih seperti pada waktu ia diciptakan?
    Jaw. Setelah Allah menciptakan manusia, Dia mengikat perjanjian dengannya, yaitu pernjanjian kehidupan, dengan syarat ketaatan sempurna, sambil melarang dia memakan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, disertai ancaman hukuman mati. [b]

    a. Gal 3:12; Kej 2:17.

    13. Pert. Apakah nenek moyang kita yang pertama bertahan dalam keadaan yang seperti pada waktu mereka diciptakan?
    Jaw. Nenek moyang kita yang pertama, yang dibiarkan mengikuti kehendaknya yang bebas, jatuh dan kehilangan kedudukan yang seperti pada waktu mereka diciptakan, karena mereka melakukan dosa. [a]

    a. Kej 3:6-8, 13; Pengk 7:29.

    14. Pert. Apa itu dosa?
    Jaw. Dosa ialah tiadanya kesesuaian dengan hukum Allah, atau pelanggaran hukum itu, dalam hal apa pun. [2]

    a. 1Yo 3:4.

    15. Pert. Apa dosa yang menyebabkan nenek moyang kita yang pertama jatuh dan tidak lagi dalam keadaan yang seperti pada waktu penciptaannya? Jaw. Dosa yang menyebabkan nenek moyang kita yang pertama tidak lagi dalam keadaan yang seperti pada waktu mereka diciptakan ialah, mereka makan buah terlarang itu. [a]

    a. Kej 3:6, 12

    16. Pert. Apakah seluruh umat manusia jatuh, ketika Adam melakukan pelanggaran pertama kali?
    Jaw. Perjanjian yang diadakan dengan Adam itu tidak hanya mencakup dia sendiri, tetapi juga keturunannya. [a] Seluruh umat manusia yang merupakan keturunanya karena diperanakkannya dengan cara yang biasa, berdosa di dalam dia dan jatuh bersama dia, yaitu dalam pelanggran yang pertama kali. [a]

    a. Kej 2:16-17; Rom 5:12; 1Ko 15:21-22.

    17. Pert. Jatuhnya itu membuat umat manusia terjerumus ke dalam kedudukan apa?
    Jaw. Jatuhnya itu membuat umat manusia terjerumus ke dalam kedudukan yang penuh dosa dan kemalangan. [a]

    a. Rom 5:12

    18. Pert. Mengapa kedudukan manusia setelah jatuh itu penuh dosa?
    Jaw. Kedudukan manusia setelah jatuh penuh dosa, karena yang ini: manusia bersalah akibat dosa Adam yang pertama; ia kehilangan kebenaran semula; dan seluruh kodratnya rusak. Keadaan itu biasanya disebut dosa asli. Di samping itu juga karena semua pelanggran nyata yang dihasilkan oleh dosa asli itu. [a]

    a. Rom 5:12, 19; Rom 3:10-20. c. Efe 2:1-3; Yak 1:14-15; Mat 15:19-20.

    19. Pert. Mengapa kedudukan manusia setelah jatuh penuh kemalangan?
    Jaw. Karena jatuhnya mereka, seluruh umat manusia kehilangan persekutuan dengan Allah, [a] dan kena murka serta kutuk-Nya, [b] sehingga mereka layak menerima segala macam kemalangan selama kehidupan ini, kematian sendiri, dan siksaan neraka untuk selama-lamanya. [c]

    a. Kej 3:8, 10, 24, b. Efe 2:2, 3; Gal 3:10. c. Rat 3:39; Rom 6:23; Mat 25:41, 46.

    20. Pert. Apakah Allah membiarkan seluruh umat manusia binasa dalam keadaan yang penuh dosa dan kemalangan itu?
    Jaw. Allah, berdasarkan perkenan-Nya semata-mata, dari kekal, memilih beberapa orang agar hidup selama-lamanya. [a] Dengan mereka diikat-Nya perjanjian anugerah, dengan maksud membebaskan mereka dari kedudukan yang penuh dosa dan kemalangan itu, dan membawa mereka masuk ke dalam kedudukan yang penuh keselamatan, melalui seorang Penebus. [b]

    a. Efe 1:4. b. Rom 3:20-22; Gal 3:21-22.

    21. Pert. Siapakah Penebus orang-orang yang terpilih oleh Allah?
    Jaw. Satu-satunya Penebus orang-orang yang terpilih oleh Allah ialah Tuhan Yesus Kristus. [a] Dia adalah Anak Allah yang kekal, dan telah menjadi manusia. [b] Dengan demikian, Dia adalah dan tetap adalah Allah dan manusia, dengan dua tabiat tersendiri dan satu pribadi, untuk selama-lamanya. [c]

    a. 1Ti 2:5-6. b. Yoh 1:14; Gal 4:4. c. Rom 9:5; Luk 1:35; Kol 2:9; Ibr 7:24-25.

    22. Pert. Bagaimana Kristus, yang adalah Anak Allah, menjadi manusia?
    Jaw. Kristus, Anak Allah, menjadi manusia dengan cara mengenakan tubuh yang sejati, [a] dan jika yang berakal. [b] Dia dikandung oleh kuasa Roh Kudus, dalam kandungan anak dara Maria, dan lahir dari dia, [c] kendati tanpa dosa. [d]

    a. Ibr 2:14, 16; 10:5. b. Mat 26:38. c. Luk 1:27, 32, 35, 42; Gal 4:4. d. Ibr 4:15; 7:26.

    23. Pert. Bagaimana Kristus menjalankan jabatan Nabi?
    Jaw. Kristus, selaku Penebus kita, memegang jabatan Nabi, Imam, dan Raja, baik dalam kerendahan maupun dalam kemuliaan-Nya. [a]

    a. Kis 3:21-22; Ibr 12:25, bersama 2Ko 13:3; Ibr 5:5-7;7:25; Maz 2:6; Yes 9:6-7; Mat 21:5; Maz 2:8-11.

    24. Pert. Bagaimana Kristus menjalankan jabatab Nabi?
    Jaw. Kristus menjalankan jabatan Nabi dengan menyatakan kepada kita, [a] melalui Firman [b] dan Roh-Nya, [c] kehendak Allah berhubungan dengan keselamatan kita.

    a. Yoh 1:18; 1Pe 1:10-12; Yoh 15:10; 20:31

    25. Pert. Bagaimana Kristus menjalankan jabatan Imam?
    Jaw. Kristus menjalankan jabatan Imam dengan mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban untuk memuaskan keadilan ilahi [a] dan mendamaikan kita dengan Allah; [b] serta dengan terus-menerus menjadi Jurusyafaat bagi kita. [c]

    a. Ibr 9:14, 28. b. Ibr 2:17. c. Ibr 7:24,25.

    26. Pert. Bagaimana Kristus menjalankan jabatab Raja?
    Jaw. Kristus menjalankan jabatan Raja dengan membuat kita takluk kepada diri-Nya, [a] memerintah [b] dan membela kita, [c] dan dengan mengekang serta mengalahkan semua musuh Dia yang adalah juga musuh kita. [d]

    a. Kis 15:14-16. b. Yes 33:22. c. Yes 32:1-2. d. 1Ko 15:25; Maz 100.

    27. Pert. Apa jang tercakup dalam kerendahan Kristus?
    Jaw. Apa yang tercakup dalam kerendahan Kristus ialah yang ini. dia lahir, bahkan dalam kedudukan yang hina, [a] dibuat takluk pada Hukum Taurat, [b] mengalami kemalangan kehidupan ini, [c] murka Allah, [d] dan kematian di kayu salib, yang terkutuk. [e] Dia dikuburkan, [f] dan selama beberapa waktu Dia berada di bawah kuasa maut. [g]

    a. Luk 2:7. b. Gal 4:4. c. Ibr 12:2-3; Yes 53:2-3. d. Luk 22:44; Mat 27:46. e. Fil 2:8. f. 1Ko 15:3-4. g. Kis 2:24-27, 31.

    28. Pert. apa yang tercakup dalam ketinggian Kristus?
    Jaw. Dalam ketinggian Kristus tercukup yang ini. Pada hari yang ketiga Dia bangkit lagi dari antara orang mati, [a] Dia naik ke surga, [b] duduk di sebelah kanan Allah Bapa, [c] dan akan datang untuk menghakimi dunia pada hari terakhir. [d]

    a. 1Ko 15:4. b. Mar 16:19. c. Kis 17:31. d. Kis 1:11; 17:31.

    29. Pert. Bagaimana kita diberi bagian dalam penebusan yang diperoleh Kristus?
    Jaw. Kita diberi bagian dalam penebusan yang diperoleh Kristus karena Roh Kudus [a] menjadikannya milik kita dengan ampuh. [b]

    a. Tit 3:5-6. b. Yoh 1:1-12.

    30. Pert. Bagaimana Roh menerapkan penebusan yang diperoleh Kristus itu kepada kita?
    Jaw. Roh menerapkan penebusan yang diperoleh Kristus itu kepada kita dengan mengerjakan iman di dalam kita2 dan dengan menyatukan kita dengan Kristus melalui imam itu, dalam panggilan kita yang ampuh. [b]

    a. Efe 1:13-14; Yoh 6:27,30; Efe 2:8. b. Efe 3:17; 1Ko 1:9.

    31. Pert. 'Panggilan yang ampuh' itu apa?
    Jaw. Pangilan yang ampuh ialah karya Roh Allah." Dengannya, Dia meyakinkan kita akan dosa dan kemalangan kita, [b] menerangi akan budi kita dalam pengetahuan Kristus, [c] dan membarui kehendak kita, [d] dan dengan demikian mendorong kita dan membuat kita mampu memeluk Yesus Kristus, yang ditawarkan kepada kita dengan cuma-cuma dalam Injil. [e]

    a. 2Ti 1:9; 2Te 2:13-14. b. Kis 2:37. c. Kis 26:18. d. Yeh 36:26-27. e. Yoh 6:44-45; Fil 2:13

    32. Pert. Kebaikan apa yang dalam ini diperoleh mereka yang dipanggil dengan ampuh?
    Jaw. Mereka yang dipanggil dengan ampuh memperoleh dalam kehidupan in pembenaran, [a] pengangkatan sebagai anak, [b] pengudusan, dan berbagai kebaikan yang dalam kehidupan ini menyertai hal-hal tersebut atau dihasilkan olehnya. [c]

    a. Rom 8:30. b. Efe 1:5. c. 1Ko 1:26, 30.

    33. Pert. Pembenaran itu apa?
    Jaw. Pembenaran adalah tindakan tahmat Allah yang bebas. Dengannya Dia mengampuni segala dosa kita2 dan menerima kita sebagai orang yang benar dalam pandangan-Nya, [b] hanya karena kebenaran Kristus yang diperhitungkan kepada kita2 [c] dan yang diterima hanya oleh iman. [d]

    a. Rom 3:24-25; 4:6-8. b. 2Ko 5:19, 21. c. Rom 5:17-19. d. Gal 2:16; Fil 3:9.

    34. Pert. Pengangkatan sebagai anak itu apa?
    Jaw. Pengangkatan sebagai anak adalah tindakan rahmat Allah yang bebas. [a] Denganya kita terhisab anak-anak Allah dan berhak menerima semua hak yang mereka miliki.[b]

    a. 1Yo 3:1. b. Yoh 1:12; Rom 8;17.

    35. Pert. Pengudusan itu apa?
    Jaw. Pengudusan adalah perbuatan rahmat Allah yang bebas. [a] Dengannya kita dibarui, sebagai manusia seutuhnya, menurut gambar Allah, [b] dan dibuat mampu untuk makin lama makin banyak mati bagi dosa dan hidup bagi kebenaran. [c]

    a. 2Te 2:13. b. Efe 4;23-24. c. Rom 6:4, 6

    36 Pert. Kebaikan apa yang dalam kehidupan ini menyertai pembenaran, pengangkatan sebagai anak, dan pengudusan, atau yang merupakan hasilnya?
    Jaw. Kebaikan yang dalam kehidupan ini menyertai pembenaran, pengangkatan sebagai anak, dan pengudusan, atau yang merupakan hasilnya, adalah keyakinan bahwa Allah mengasihi kita, damai dalam hati, [a] sukacita oleh Roh Kudus, [b] pertambahan anugerah, [c] dan ketekunan di dalamnya hingga akhir. [d]

    a. Rom 5:1-2, 5. b. Rom 14:17. c. Ams 4;18. d. 1Yo 5:13.

    37 Pert. Kebaikan apa yang orang percaya terima dari Kristus pada saat kematian mereka?
    Jaw. Pada saat kematian mereka, jiwa orang percaya dibuat kudus secara sempurna, [a] dan segera beralih kedudukan yang mulia. [b]Sementara itu, tubuh mereka, yang masih tetap bersatu dengan Kristus, [c] mendapat perhentian dalam kubur2 hingga saat kebangkitan. [e]

    a. Ibr 12:23. b. 2Ko 5:1, 6, 8; Fil 1:23; Luk 23:43. c. 1Te 4:14. d. Yes 57:2 e. Ayu 19:26-27.

    38 Pert. Kebaikan yang orang percaya diterima dari Kristus pada saat kebangkitan?
    Jaw. Pada saat kebangkitan, orang percaya dibangkitkan dalam kemuliaan. [a] Mereka akan diakui [1] dan dihukum bebas pada hari penghukuman, [b] dan akan diberi kebahagiaan sempurna serta sukacita penuh di dalam Allah [c] sampai selama2lamanya. [d]

    a. 1Ko 15:43. b. Mat 25:23; 10:32. c. 1Yo 3:2; 1Ko 13:12. d. 1Te 4:17-18.

    39. Pert. Tugas kewajiban apa yang pelaksanaannya Allah tuntut dari manusia?
    Jaw. Tugas kewajiban yang pelaksanaanya Allah tuntutan dari manusia ialah ketaatan pada kehendak-Nya yang dinyatakan. [a]

    a. Mik 6:8; 1Sa 15:22.

    40. Pert. Apa yang mula-mula Allah nyatakanlah kepada manusia sebagai pedoman ketaatannya?
    Jaw. Apa yang mula-mula Allah nyatakan kepada manusia sebagai pedoman ketaatannya ialah hukum kesusilaan. [a]

    a. Rom 2:14-15; 10:5

    41. Pert. Di mana terdapat ringkasan hukum kesusilaan itu?
    Jaw. Ringkasan hukum kesusilaan terdapat dalam Kesepuluh Hukum. [a]

    a. Ula 10:4

    42. Pert. Apa inti Kesepuluh Hukum?
    Jaw. Ini Kesepuluh Hukum ialah, mengasihi Tuhan, Allah kita, dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap kekuatan, dan dengan segenap akal budi kita, dan mengahini sesama kita seperti diri kita sendiri. [a]

    a. Mat 22:37-40.

    43. Pert. Apa kata-kata pembukaan kesepuluh Hukum?
    Jaw. Kata-kata pembukaan Kesepuluh Hukum ialah perkataan ini: Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan."

    a. Kel 20:2

    44. Pert. Apa pelajaran bagi kita yang tercantum dalam kata-kata pembukaan Kesepuluh Hukum?
    Jaw. Inilah yang diajarkan kepada kita oleh kata-kata pembukaan Kesepuluh Hukum: Allah itu Tuhan dan Allah serta Penebus kita; karena itu kita wajib mematuhi semua hukum-Nya."

    a. Luk 1:74-75; 1Pe 1:15-19.

    45. Pert. Apa hukum yang pertama?
    Jaw. Hukum yang pertama ialah, 'Jangan ada padamu allah lain dihadapanKu'. [a]

    a. Kel 20:3

    46. Pert. Apa yang dituntut dalam hukum yang pertama itu?
    jaw. Hukum yang pertama itu menutuntut agar kita mengetahui dan mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya Allah yang sejati, serta Alah kita, [a] dan agar kita menyembah serta memuliakan Dia sesuai dengan itu. [b]

    a. 1Ta 28:9; Ula 26:17. b. Mat 4:10; Maz 29:2.

    47. Pert. Apa yang dilarang dalam Hukuam yang pertama itu?
    Jaw. Hukum yang pertama melarang mengingkari [a] Allah yang benar itu, [b] artinya tidak menyembah dan memuliakan Dia sebagai Allah, [c] serta Allah kita dan mengalaihkan kepada siapa pu yang lain ibadah serta kemuliaan yang sepatutnya hanya diberikan kepada Dia saja. [d]

    a. Maz 14:1. b. Rom 1:20-21. c. Maz 81:11-12. d. Rom 1:25-26

    48. Pert. Apa yang diajarkan secara khusus kepada kita dalam perkaraan, 'dihadapan-Ku' dalam hukum yang pertama itu?
    Jaw. Perkataan 'di hadapan-Ku' dalam Hukum yang pertama itu mengajarkan kepada kita bahwa Allah, yang melihat segala hal, memperhatikan dosa memiliki allah lain dan sangat tidak menyenangi dosa itu. [a]

    a. Yeh 8:15-18.

    49. Peet. Apa hukum yang kedua?
    Jaw. Hukum yang kedua ialah, 'Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada dibumi dibawah, atau yang ada didalam air dibawah bumi. Jangan sujud menjembah kepadanja atau beribadat kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada bribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku."

    a. Kel 20:4-6.

    50. Pert. Apa yang dituntut dalam hukum yang kedua itu?
    Jawb. Hukum yang kedua menuntut agar kita menerima, mematuhi, dan tetap memelihara murni serta utuh seluruh ibadah pranata keagamaan yang telah Allah tetapkan dalam Firman-Nya."

    a. Ula 32:46; Mat 28:20; Kis 2:42.

    51. Pert. Apa yag dilarang dalam hukum yang kedua?
    Jawb. Hukum yang kedua melarang menyembah Allah melalui patung dan gambar, [a] atau dengan cara lain apa pun yang tidak ditetapkan dalam Firman-Nya. [b]

    a. Ula 4:15-19; Kel 32:5, 8. b. Ula 12:31-32.

    52. Pert. Apa alasan-alasan yang ditambahkan pada Hukum yang kedua itu?
    Jaw. Alasan-alasan yang ditambahkan pada Hukum yang kedua ialah, Allah berdaulat atas diri kita, [a] Dia adalah Pemilih kita, [b][1] dan Dia cemburu berhunungan dengan ibadah kepada diri-Nya. [c]

    a. Maz 95:2-3, 6. b. Maz 45:12. c. Kel 34:13, 14.

    53. Pert. Apa hukum yang ketiga?
    Jaw. Hukum yang ketiga ialah, 'Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang jang menyebut nama-Nya dengan sembarangan'.[a]

    a. Kel 20:7.

    54 Pert. Apa yang dituntut dalam hukum yang ketiga itu?
    Jaw. Hukum yang ketiga menuntut agar kita memakai nama-nama, [a] gelar- gelar, [b] sifat-sifat Allah, [c] pranata-pranata yang telah ditetapkan-Nya, [d] firman, [e] dan karya-karya-Nya [f] secara suci dan dengan penuh horMat

    a. Mat 6:9; Ula 28:58. b. Maz 68:5. c. Wah 15:3-4. d. Mal 1:11, 14. e. Maz 138:2. f. Ayu 36:24.

    55. Pert. Apa yang dilarang dalam hukum yang ketiga?
    [b]Jawb. Hukum yang ketiga melarang mencemarkan [1] atau salah menggunakan dengan cara mana pun apa punyang menjadi sarana Allah meperkenalkan diri. [a]

    a. Mal 1:6-7, 12; 2:2, 3:14.

    56. Pert. Apa alasan yang ditambahkan pada hukum yang ketiga itu?
    Jaw. Alasan yang ditambahkan pada hukum yang ketiga ialah, mungkin daja orang yang melanggar Hukum ini luput dari hukum manusia, namun Tuhan, Allah kita, tidak akan membiarkan mereka luput dari hukum-Nya yang adil. [a]

    a. 1Sa 2:12, 17, 22, 29; 3:13; Ula 28:58-59.

    57. Pert. Apa hukum yang keempat?
    Jaw. 'Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allamu: maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki- laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu, atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.'[a]

    a. Kel 20:8-11.

    58. Pert. Apa yang dituntut dalam hukum yang keempat itu?
    Jaw. Hukum yang keempat menuntut agar kita menguduskan bagi Allah waktu- waktu tertentu yang telah ditetapkan-Nya dalam Firman-Nya, khususnya satu hari penuh setiap tujuh hari, agar menjadi hari Sabat yang kudus bagi diri-Nya. [a]

    a. Ula 5:12-14.

    59. Pert. Hari apa di antara ketujuh hari yang Allah tetapkan menjadi hari Sabat mingguan? [1]
    Jaw. Dari permulaan dunia hingga kebangkitan Kristus, Allah menetapan hari ketujuh menjadi hari Sabat mingguan; sesudah itu hari pertama, sampai akhir dunia. Hari itu adalah hari Sabat Kristen. [a]

    a. Kej 2:2-3; 1Ko 16:1, 2; Kis 20:7.

    60. Pert. Bagaimana seharusnya hari Sabat dikuduskan?
    Jaw. Seharusnya hari Sabat dikuduskan dengan cara beristirahat kudus sepanjang hari itu, [a] bahkan menghentikan pula kegiatan dan hiburan duniawi yang diperbolehkan pada hari-hari lainnya, [b] dan melewatkan seluruh waktu itu dengan beribadat kepada Allah, baik dalam lingkungan umum maupun dalam lingkungan pribadi, [c] kecuali waktu yang dibutuhkan untuk keperluan hidup dan perbuatan belas kasih. [d]

    a. Kel 20:8, 10; 16:25-28. b. Neh 13:15-19, 21-22. c. Luk 4:16; Kis 20:7; Maz 92 (judul); Yes 66:23. d. Mat 12:11-12.

    61. Pert. Apa yang dilarang dalam hukum yang keempat?
    Jaw. Hukum yang keempat melarang mengabaikan atau melaksanakan dengan sembrono tugas kewajiban yang penunaiannya dituntut, [a] dan melanggar kekudusan hari itu dengan tidak berbuat apa-apa, [b] atau dengan melakukan apa yang dengan sendirinya merupakan dosa, [c] atau dengan pikiran, perkataan, atau perbuatan yang tidak perlu, yang berhubungan dengan kegiatan dan hiburan duniawi kita. [d]

    a. Yeh 22:26; Amo 8:5; Mal 1:13. b. Kis 20:7,9. c. Yeh 23:38. d. Yer 17:24-26; Yes 58:13.

    62. Pert. Apa alasan-alasan yang ditambahkan pada hukum yang keempat itu?
    Jaw. Alasan-alasan yang ditambahkan pada hukum yang keempat ialah, Allah menyediakan enam hari seminggu bagi kita untuk kegiatan kita sendiri; [a] Dia menuntut hari ketujuh sebagai milik khusus-Nya sendiri; teladan-Nya sendiri; pemberkatan hari Sabat oleh-nya. [b]

    a. Kel 20:9. b. Kel 20:11.

    63. Pert. Apa hukum yang kelima?
    Jaw. Hukum yang kelima ialah, 'Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allagmu, kepadamu. [a]

    a. Kel 20:12.

    64. Pert. Apa yang dituntut dalam hukum yang kelima?
    Jaw. Hukum yang kelima menuntut agar kita menjaga hormat tiap-tiap orang dan menunaikan segala kewajiban kita terhadap mereka, menurut kedudukan dan hubungan mereka masing-masing sebagai atasan, [a] bawahan, [b] atau orang yang sederajat. [c]

    a. Efe 5:21. b. 2Pe 2:17. c. Rom 12:10.

    65. Pert. Apa yang dilarang dalam hukum yang kelima?
    Jaw. Hukum yang kelima melarang mengabaikan atau melakukan perbuatan yang bertentangan dengan kehormatan dan kewajiban yang patut diterima tiap-tiap orang dalam kedudukan serta hubungan mereka masing-masing. [a]

    a. Mat 15:4-6; Yeh 34:2-4; Rom 13:7-8.

    66. Pert. Apa alasan yang ditambahkan pada hukum yang kelima itu?
    Jaw. Alasan yang ditambahkan pada hukum kelima ialah janji berumur panjang dan kesejahteraan (sejauh bermanfaat bagi kemuliaan Allah dan bagi kebaikan mereka sendiri) bagi semua orang yang berpegang pada hukum ini. [a]

    a. Ula 5:16; Efe 6:2-3.

    67. Pert. Apa hukum yang keenam?
    Jaw. Hukum yang keenam ialah, 'Jangan membunuh'. [a]

    a. Kel 20:13.

    68. Pert. Apa yang dituntut dalam hukum yang keenam itu?
    Jaw. Hukum yang keenam menuntut agar kita berupaya dengan semua cara yang sah untuk memelihara hidup kita sendiri [a] dan hidup orang lain. [b]

    a. Efe 5:28-29. b. 1Ra 18:4.

    69. Pert. Apa yang dilarang dalam hukum yang keenam?
    Jaw. Hukum yang keenam melarang mencabut nyawa kita sendiri, atau nyawa sesama kita dengan cara yang tidak adil, atau apa saja yang cenderung ke situ. [a]

    a. Kis 16:28; Kej 9:6.

    70. Pert. Apa hukum yang ketujuh?
    Jaw. Hukum yang ketujuh ialah, 'Jangan berzina'. [a]

    a. Kel 20:14

    71. Pert. Apa yang dituntut dalam hukum yang ketujuh itu?
    Jaw. Hukum yang ketujuh menuntut agar kita menjaga kesucian kita sendiri dan sesama kita dalam hati, bicara, dan kelakuan. [a]

    a. 1Ko 7:2-5, 34, 36; Kol 4:6; 1Pe 3:2.

    72. Pert. Apa yang dilarang dalam hukum yang ketujuh?
    Jaw. Hukum yang ketujuh melarang semua pikiran, [a] perkataan, [b], dan perbuatan [c] yang tidak suci.

    a. Mat 15:19; 5:28. b. Efe 5:3-4.

    73. Pert. Apa hukum yang kedelapan?
    Jaw. Hukum yang kedelapan menuntut agar kita memperoleh dan memajukan kekayaan dan kedudukan lahiriah kita serta orang lain dengan cara yang sesuai dengan hukum. [a]

    a. Kej 30:30; 1Ti 5:8; Ima 25:35; Ula 22:1-5; Kel 23:4-5; Kej 47:14,20.

    75. Pert. Apa yang dilarang dalam hukum yang kedelapan?
    Jaw. Hukum yang kedelapan melarang apa saja yang mengganggu atau dapat mengganggu dengan cara yang tidak adil kekayaan dan kedudukan lahiriah kita sendiri atau sesama kita. [a]

    a. Ams 21:17; 23:20-21; 28:19; Efe 4:28.

    76. Pert. Apa Hukum yang kesembilan?
    Jaw. Hukum yang kesembilan ialah, 'Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu'. [a]

    a. Kel 20:16.

    77. Pert. Apa yang dituntut dalam hukum yang kesembilan itu?
    Jaw. Hukum yang kesembilan menuntut agar kita mempertahankan dan memajukan kebenaran antara orang, [a] serta nama kita sendiri dan sesama kita, [b] khususnya pada kesempatan kita memberikan kesaksian. [c]

    a. Zak 8:16. b. 3Yo 1:12. c. Ams 14:5,25.

    78. Pert. Apa yang dilarang dalam hukum yang kesembilan?
    Jaw. hukum yang kesembilan melarang apa saja yang merugikan kebenaran, [a] atau yang dapat merusak nama baik sendiri [b] atau sesama kita. [c]

    a. 1Sa 17:28; Ima 19:16; Maz 15:3.

    79. Pert. Apa hukum yang kesepuluh?
    Jaw. Hukum yang kesepuluh ialah, 'Jangan menghasratkan rumah sesamamu, dan jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan. [1] atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu'. [a]

    a. Kel 20:17

    80. Pert. Apa yang dituntut dalam hukum yang kesepuluh itu?
    Jaw. Hukum yang kesepuluh menuntut agar kita puas sepenuhnya dengan keadaan kita sendiri, [a] seraya mengambil sikap batin yang benar dan ramah terhadap sesama kita dan segala sesuatu yang dipunyainya. [b]

    a. Ibr 13:5; 1Ti 6:6. b. Ayu 31:29; Rom 12:15; 1Ti 1:5; 1Ko 13:4-7.

    81. Pert. Apa yang dilarang dalam hukum yang kesepuluh?
    Jaw. Hukum yang kesepuluh melarang rasa tidak puas dengan kedudukan kita sendiri, [a] iri atau kesal melihat harta sesama kita, [b] dan semua gerak hati dan perasaan yang tidak pantas terhadap apa saja yang dimilikinya. [c]

    a. 1Ra 21:4; Est 5:13; 1Ko 10:10. b. Gal 5:26; Yak 3:14, 16. c. Rom 7:7-8; 13:9; Ula 5:21.

    82. Pert. Apakah seorang pun mampu mematuhi hukum-hukum Allah?
    Jaw. Tidak seorang pun yang hanya manusia mampu, sesudah kejatuhan, untuk dalam kehidupan ini mematuhi hukum-hukum Allah secara sempurna. [a] Sebaiknya, orang melanggarnya tiap-tiap hari, dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. [b]

    a. Pengk 7:20; Yoh 1:18, 10; Gal 5:17. b. Kej 6:5; 8:21; Rom 3:19-21; Yak 3:2-13.

    83. Pert. Apakah semua pelanggaran Hukum Taurat sama-sama keji?
    Jaw. Beberapa dosa, dalam dirinya dan karena ada faktor-faktor yang memberatkan lebih keji dalam pandangan Allah daripada dosa-dosa lain. [a]

    a. Yeh 8:6, 13, 15; 1Yo 5:16; Maz 78:17, 32,56.

    84. Pert. Apakah ganjaran yang layak diterima oleh tiap-tiap dosa?
    Jaw. Tiap-tiap dosa layak diganjar murka dan kutuk Allah, baik dalam kehidupan ini maupun dalam kehidupan yang akan datang. [a]

    a. Efe 5:6; Gal 3:10; Rat 3:39; Mat 25:41.

    85. Pert. Apa yang Allah tuntut dari kita, agar kita luput dari murka dan kutuk-Nya yang layak menimpa kita karena dosa?
    Jaw. Agar kita luput dari murka dan kutuk yang layak menimpa kita karena dosa, Allah menuntut dari kita agar kita percaya kepada Yesus Kristus, bertobat menempuh kehidupan baru, [a] serta rajin menggunakan semua sarana lahiriah yang Kristud gunakan untuk menyampaikan kepada kita segala kebaikan yang merupakan hasil penebusan-Nya. [b]

    a. Kis 20:21. b. Ams 2:1-5; 8:33-36; Yes 55:3.

    86. Pert. Apa itu 'percaya kepada Yesus Kristus'?
    Jaw. Percaya kepada Yesus Kristus ialah anugerah-yang menyelamatkan, [a] yang membuat kita menerima Dia saja dan bertumpu pada Dia saja untuk keselamatan, sebagaimana Dia ditawarkan kepada kita dalam Injil. [b]

    a. Ibr 10:39. b. Yoh 1:12; Yes 26:3-4; Fil 3:9; Gal 2:16.

    87. Pert. Apa itu 'bertobat menempuh kehidupan baru'?
    Jaw. Bertobat menempuh kehidupan baru adalah ialah anugerah-yang- menyelamatkan[2] yang membuat seorang berdosa sungguh-sungguh menyadari dosanya,[b] dan memahami rahmat Allah di dalam Kristus,[c] sehingga ia menyesali dan membenci dosanya, serta berbalik dari dosa itu kepada Allah,[d] dengan maksud mencapai dan mengejar ketaatan yang baru.[c]

    a. Kis 11:18. b. Kis 2:37-38. c. Yoe 2:12; Yer 3:22. d. Yer 31:18-19; Yeh 36:31. e. 2Ko 7:11; Yes 1:16-17.

    88. Pert. Apa sarana-sarana lahiriah dan biasa yang Kristus gunakan untuk menyampaikan kepada kita segala kebaikan yang merupakan hasil pekerjaan penebusan-Nya?
    Jaw. Sarana-sarana lahiriah dan biasa yang Kristus gunakan untuk menyampaikan kepada kita segala kebaikan yang merupakan hasil pekerjaan penebusan-Nya ialah, pranata-pranata yang telah ditetapkan-Nya, khususnya Firman, sakramen-sakramen, dan doa. [a]Semua itu dibuat berhasil guna bagi orang-orang terpilihm demi keselamatan mereka.

    a. Mat 28:19-20; Kis 2:42, 46-47.

    89. Pert. Bagaimana Firman dibuat berhasil guna demi keselamatan?
    Jaw. Roh Allah membuat pembacaan Firman, khususnya pemberitaan Firman, menjadi sarana yang berhasil guna untuk membuat orang berdosa yakin dan bertobat, dan membangun mereka supaya mereka semakin suci dan terhibur oleh iman, demi keselamatan.[a]

    a. Neh 8:8; 1Ko 14:24-25; Kis 26:18; Maz 19:9; Kis 20:32; Rom 15:4; 2Ti 3:15-17; Rom 10:13-17; 1:16.

    90. Pert. Bagaimana Firman perlu dibaca dan didengar agar berhasil guna demi keselamatan? Jaw. Agar Firman berhasil guna demi keselamatan, kita perlu memperhatikannya dengan saksama, [a]dengan mempersiapkand iri[b] dan ebrdoa, [c]menerimanya dengan iman dan kasih,[d] menyimpannya dalam hati kita,[e] dan mempraktikkannya dalam kehidupan kita.[f]

    a. Ams 8:34. b. 1Pe 2:1-2. c. Maz 119:18. d. Ibr 4:2. e. 2Te 2:10. f. Maz 119:11. g. Luk 8:15; Yak 1:25.

    91. Pert. Bagaimana sakramen-sakramen menjadi sarana-sarana keselamatan yang berhasil guna?
    Jaw. Sakramen-sakramen menjadi sarana-sarana keselamatan yang berhasil guna, bukan karena di dalamnya atau di dalam tokoh yang melayankannya terdapat kekuatan tertentu, [a]melainkan karena pemberkatan oleh Kristus semata-mata dan karena karya Roh-Nya dalam diri mereka yang menerima sakramen-sakramen itu dengan iman.[b]

    a. 1Pe 3:21; Mat 3:11; 1Ko 3:6-7. b. 1Ko 12:13.

    92. Pert. Apa itu sakramen?
    Jaw. Sakramen adalah upcara gerejawi yang telah ditetapkan oleh Kristus. Olehnya Kristus dan segala kebaikan pernjanjian baru digambarkan, dimeteraikan, dan dijadikan milik orang-orang percaya melalui tanda-tanda yang kelihatan.[a]

    a. Kej 17:7,10; Kel 12; 1Ko 11:23, 26

    93. Pert. Mana sakramen-sakramen Perjanjian Baru?
    Jaw. Sakramen-sakramen Perjanjian Baru ialah Baptisan[a] dan perjamuan Malam Tuhan.[b]

    a. Mat 28:19. b. Mat 26:26-28.

    94. Pert. Apa itu Baptisan?
    Jaw. Baptisan adalah suatu sakramen. Di dalamnya pembasuhan dengan air, dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus, [a]menandakan dan memeteraikan pencangkolan kita pada Kristus, mengambil bagian dalam segala kebaikan pernjanjian anugerah, [b]dan berikrar menjadi milik Tuhan.[c]

    a. Mat 28:19. b. Rom 6:4; Gal 3:27.

    95. Pert. Kepada siapa Baptisan harus dilayankan?
    Jaw. Baptisan jangan dilayankan kepada siapa pun yang berada di luar Gereja yang kelihatan, hingga mereka mengaku percaya dan taat kepada Kristus.[a] Akan tetapi, anak-anak para anggota Gereja yang kelihatan harus dibaptis.[b]

    a. Kis 8:36-37; 2:38. b. Kis 2:38-39; Kej 17:10 bersama Kol 2:11-12; 1Ko 7:14.

    96. Pert. Apa itu Perjamuan Malam Tuhan?
    Jaw. Perjamuan Tuhan adalah suatu sakramen. Di dalamnya kematian-Nya diberitakan, dengan cara memberikan dan menerima roti dan anggur, sesuai dengan pesan Kristus. Dan mereka yang menerimanya dengan cara yang layak dibuat mengambil bagian dalam tubuhnya dan darah-Nya, bersama segala kebaikan-Nya, bukan dengan cara badaniah dan jasmani, melainkan melalui iman. Dengan demikian mereka diberi makan secara rohani dan bertumbuh dalam anugerah.[a]

    a. 1Ko 11:23-26; 10:16.

    97. Pert. Apa yang dituntut dari manusia agar ia menerima Perjamuan Malam Tuhan dengan cara yang layak?
    Jaw. Yang dituntut dari mereka yang ingin turut merayakan Perjamuan Malam Tuhan dengan cara yang layak, ialah agar mereka menguji dirinya berhubung dengan pengetahuan yang membuat kita sanggup mengakui Tuhan, [a]dengan iman yang membuat mereka mencari makan pada-Nya, [b]dengan pertobatan, [c]kasih, [d]dan ketaatan yang baru, [e]agar mereka tidak mendatangi Perjamuan itu dengan cara yang tidak layak sehingga dengan makan serta minum mereka mendatangkan hukuman atas dirinya.[f]

    a. 1Ko 11:28-29. b. 2Ko 13:5. c. 1Ko 11:31. d. 1Ko 10:16-17. e. 1Ko 5:7-8. f. 1Ko 11:28-29.

    98. Pert. Apa itu doa?
    Jaw. Doa adalah mempersembahkan kepada Allah[a] keinginan kita untu menerima hal-hal yang sesuai dengan kehendak-Nya,[b] dalam nama Kristus, [c]disertai pengakuan dosa kita[d] dan pengucapan syukur atas segala kemurahan-Nya.[e]

    a. Maz 62:9. b. 1Yo 5:14. c. Yoh 16:23. d. Maz 32:5-6; Dan 9:4. e. Fil 4:6.

    99. Pert. Pedoman apa yang telah Allah berikan kepada kita untuk membimbing kita dalam hal doa?
    Jaw. SeluruhFirman Allah berguna untuk membimbing kita dalam hal doa.[a] Akan tetapi, pedoman khusus untuk membimbing kita ialah rumus doa yang telah Kristus ajarkan kepada murid-murid-Nya, dan yang biasanya disebut Doa Bapa Kami.[b]

    a. 1Yo 5:14. b. Mat 6:9-13 bersama Luk 11:2-4.

    100. Pert. Apa pelajaran yang tercantum bagi kita dalam kata-kata pembukaan Doa Bapa Kami?
    Jaw. Kata-kata pembukaan Doa Bapa Kami, yaitu 'Bapa kami yang disurga', [a] mengajar kita menghampiri Allah dengan rasa hormat dan percaya yang suci, bagaikan anak-anak mendekati ayah yang sanggup dan rela menolong kita, [b] dan mengajar kita berdoa bersama dan untuk orang-orang lain. [c]

    a. Mat 6:9 b. Rom 8:15; Luk 11:13. c. Kis 12:5; 1Ti 2:1-2.

    101. Pert. Apa yang kita pohon dalam permohonan yang pertama?
    Jaw. Dalam permohonan yang pertama, yaitu 'Dikuduskanlah nama-Mu', [a]kita berdoa agar Allah sudi membuat kita dan orang-orang lain sanggup memuliakan Dia dalam segala hal yang dipakai-Nya untuk memperkenalkan diri,[b] dan agar Dia mengatur semua hal demi kemuliaan-Nya sendiri.[c]

    a. Mat 6:9. b. Maz 67:3-4. c. Maz 83.

    102. Pert. Apa yang kita pohon dalam permohonan yang kedua?
    Jaw. Dalam permohonan yang kedua, yaitu 'Datanglah Kerajaan-Mu' [a]kita berdoa agar kerajaan iblis dihancurkan[b] dan kerajaan anugerah maju, [c]agar kita sendiri dan orang-orang lain dimasukkan ke dalamnya dan dibuat tetap bertahan di dalamnya, [d]dan agar kedatangan kerajaan kemuliaan dipercepat.[e]

    103. Pert. Apa yang kita pohon dalam permohonan yang ketiga?
    Jaw. Dalam permohonan yang ketiga, yaitu 'Jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di surga', [a]kita berdoa agar Allah, oleh rahmat-Nya, membuat kita sanggup dan rela mengenal serta menaati kehendak-Nya dan takluk pada kehendak itu dalam semua hal, [b]sama seperti malaikat di surga.[c]

    a. Mat 6:10. b. Maz 67; Maz 119:36; Mat 26:39; 2Sa 15:25; Ayu 1:21. c. Maz 103:20-21.

    104. Pert. Apa yang kita pohon dalam permohonan yang keempat?
    Jaw. Dalam permohonan yang keempat, yaitu 'Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya', [a]kita berdoa agar kita dapat emnerima, sebagai anugerah Allah yang cuma-cuma, jatah yang layak dari segala hal yang baik dalam kehidupan ini, dan bersamanya menikmati berkat-Nya.[b]

    a. Mat 6:11. b. Ams 30:8; Kej 28:20; 1Ti 4:4-5.

    105. Pert. Apa yang kita pohon dalam permohonan yang kelima?
    Jaw. Dalam permohonan yang kelima, yaitu 'Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami',[a] kita berdoa agar Allah, demi Kristus, sudi mengampuni segala dosa kita. [b]Kita malah dibuat lebih berani memohonnya, karena oleh rahmat-Nya kit adijadikan mampu sungguh-sungguh mengampuni orang lain.[c]

    a. Mat 6:12 b. Maz 51:2-3, 8, 10; Dan 9:17-19. c. Luk 11:4; Mat 18:35.

    106. Pert. Apa yang kita pohon dalam permohonan yang keenam?
    Jaw. Dalam permohonan yang keenam, yaitu 'Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat, [a]kita berdoa agar Allah mencegah kita dicobai untuk berdosa,[b] atau mendukung dan melepaskan kita bila kita dicobai.[c]

    a. Mat 6:13. b. Mat 26:41. c. 2Ko 12:7-8

    107. Pert. Apa pelajaran yang tercantum bagi kita dalam kata-kata penutup Doa Bapa Kami?
    Jaw. Kata-kata penutup Doa Bapa Kami, yaitu 'Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin', [a]mengajar kita untuk menimba keberanian dalam doa hanya dari Allah saja,[b] dan untuk memuji- muji Dia[c] dalam doa-doa kita, seraya mengakui bahwa kerajaan kuasa, dan kemuliaan hanya ada pada Dia. Dan sebagai peneguhan keinginan kita, dan keyakinan kita akan didengar, kita mengatakan, 'Amin'[d]

    a. Mat 6:13. b. Dan 9:4, 7-9, 16-19. c. 1Ta 29:10-13. d. 1Ko 14:16; Wah 22:20-21.

    [Selanjutnya, Katekismus menyajikan naskah Kesepuluh Hukum, Doa Bapa Kami, dan Pengakuan Iman Rasuli.]

    Katekismus Besar Westminster (1647)

    Selain pengakuan iman (lihat no. IV), Sinode Westminster menghasilkan juga tata kebaktian, tata gereja, dan dua kitab katekismus. Katekismus Besar selesai dalam bulan Oktober 1647, Katekismus Kecil (lihat di depan, no.IX) menyusul satu bulan kemudian. Keduanya diterima secara resmi oleh Gereja Skotlandia dalam tahun 1648.

    1. Pert. Apa tujuan utama dan tertinggi manusia?
    Jaw. Tujuan utama dan tertinggi manusia ialah memuliakan Allah[a] dan bersukacita sepenuhnya di dalam Dia untuk selama-lamanya.[b]

    a. Rom 11:36; 1Ko 10:31. b. Maz 73:24-28; Yoh 17:21-23.

    2. Pert. Bagaimana ternyata adanya Allah?
    Jaw. Terang kodrati sendiri dalam diri manusia, dan karya-karya Allah memperlihatkan dengan jelas adanya Allah.[a] Akan tetapi, hanya Firman-Nya dan Roh-Nyalah yang menyatakan Dia kepada manusia dengan secukupnya dan ampuh sehingga manusia dapat memperoleh keselamatan.

    a. Rom 1:19-20; Maz 19:1-3; Kis 17:28. b. 1Ko 2:9-10; 2Ti 3:15-17; Yes 59:21.

    3. Pert. Apa itu Firman Allah?
    Jaw. KItab-kitab suci Perjanjian Baru adalah Firman Allah,[a] satu-satunya pedoman bagi iman dan ketaatan.[b]

    a. 2Ti 3:16; 2Pe 1:19-21. b. Efe 2:20; Wah 22:18-19; Yes 8:20; Luk 16:29,31; Gal 1:8-9; 2Ti 3:15-16.

    4.Pert. Bagaimana ternyata Alkitab itu Firman Allah?
    Jaw. Alkitab menunjukkan dirinya adalah Firman Allah melalui keluhuran dan kemurniannya,[b] melalui keselarasan semua bagiannya[c] dan tujuan keseluruhannya (yakni memberi segala kemuliaan kepada Allah[d]), serta melalui cahaya terangnya dan kekuatannya dalam hal meyakinkan orang-orang berdosa dan membuat mereka bertobat, serta menghibur dan membangun orang-orang percaya demi keselamatan.[e] Akan tetapi, hanya Roh Allah, yang melalui dan bersama Alkitab memberi kesaksian tentangnya dalam hati manusia, dapat meyakinkannya sepenuhnya bahwa Alkitab itu adalah Firman Allah sendiri.[f]

    a. Hos 8:12; 1Ko 2:6-7,13; Maz 119:18,129. b. Maz 12:6; 119:140. c. Kis 10:43; 26:22. d. Rom 3:19,27. e. Kis 18:28; Yak 1:18; Maz 19:7-9; Rom 15:4; Kis 20:32. f. Yoh 16:13-14; 20:31; 1Yo 2:20,27; Yoh 20:31.

    5. Pert. Apa yang terutama diajarkan oleh Kitab-kitab Suci?
    Jaw. Alkitab terutama mengajarkan dua hal, yaitu apa yang seharusnya manusia percayai tentang Allah, dan apa tugas kewajiban[1] yang pelaksanaannya Allah tuntut dari manusia.[a]

    a. 2Ti 1:13.

    6. Pert. Apa yang oleh Alkitab diberitahukan tentang Allah?
    Jaw. Alkitab memberitahukan apa itu Allah, Pribadi-pribadi dalam ke Allahan,[a] putusan-putusan-Nya,[b] dan pelaksanaan keputusan-keputusan itu.[c]

    a. Ibr 11:6. b. 1Yo 5:6b. c. Kis 15:14-15,18. d. Kis 4:27-28.

    7. Pert. Apa itu Allah?
    Jaw. Allah adalah Roh,[a] yang dalam diri-Nya dan dari diri-Nya adalah Wujud,[b] kemuliaan,[c] kebahagiaan,[d] dan kesempurnaan[e] yang tak terhingga; mencukupi untuk segala hal;[f] kekal,[g] tidak berubah-ubah,[h] tidak terpahami,[i] hadir di segala tempat,[j] mahakuasa,[k] mahatahu,[l] berhikmat sempurna,[m] mahakudus,[n] mahaadil,[o] amat penyayang, murah hati, dan panjang sabar, berlimpah kebaikan dan kebenaran-Nya.[p]

    a. Yoh 4:24. b. Kel 3:14; Ayu 11:7-9. c. Kis 7:2. d. 1Ti 6:15. e. Mat 5:48. f. Kej 17:1. g. Maz 90:2. h. Mal 3:6; Yak 1:17. i. 1Ra 8:27. j. Maz 139:1-13. k. Wah 4:8. l. Ibr 4:13; Maz 147:5. m. Rom 16:27. n. Yes 6:3; Wah 15:4. o. Ula 32:4. p. Kel 34:6.

    8. Pert. Apakah ada lebih dari satu Allah?
    Jaw. Hanya ada satu Allah, yaitu Allah yang hidup dan sejati.

    a. Ula 6:4; 1Ko 8:4,6; Yer 10:10.

    9. Pert. Ada berapa Pribadi dalam keAllahan[1] itu?
    Jaw. Dalam keAllahan itu ada tiga Pribadi, yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Ketiganya Allah yang esa, benar, dan kekal, sama dalam hal Zat-Nya, setara dalam kuasa dan kemuliaan-Nya, kendati Mereka dibedakan oleh sifat-sifat khusus kepribadian Mereka.[a]

    a. 1Yo 5:7; Mat 3:16-17; 28:19; 2Ko 13:14; Yoh 10:30.

    10. Pert. Apa sifat-sifat khusus kepribadian ketiga Pribadi dalam keAllahan?
    Jaw. Sifat khusus Sang Bapa ialah memperanakkan Sang Anak;[a] sifat khusus Sang Anak ialah diperanakkan oleh Sang Bapa;[b] sifat khusus Roh Kudus ialah dari kekekalan keluar dari Sang Bapa dan Sang Anak.[c]

    a. Ibr 1:5-6,8. b. Yoh 1:14,18. c. Yoh 15:26; Gal 4:6.

    11. Pert. Bagaimana ternyata Anak dan Roh Kudus adalah Allah, setara dengan Sang Bapa?
    Jaw. Kitab Suci menunjukkan bahwa Anak dan Roh Kudus adalah Allah, setara dengan Sang Bapa, dengan cara mengenakan kepada mereka nama-nama,[a] sifat- sifat,[b] karya-karya,[c] dan penyembahan[d] yang hanya dimiliki secara khusus oleh Allah.

    a. Yes 6:3,5,8; Yoh 12:41; Kis 28:25; 1Yo 5:20; Kis 5:3-4. b. Yoh 1:1; 2:24-25; Yes 9:6; 1Ko 2:10-11. c. Kol 1:16; Kej 1:2. d. Mat 28:19; 2Ko 13:13.

    12. Pert. Apa putusan-putusan Allah?
    Jaw. Putusan-putusan Allah adalah tindakan-tindakan rencana kehendak-Nya yang penuh hikmat, bebas, dan kudus.[a] Olehnya dari kekal, demi kemuliaan-Nya sendiri, telah ditentukan-Nya sebelumnya, tanpa kemungkinan adanya perubahan, apa saja yang akan terjadi sepanjang zaman,[b] khususnya berhubung dengan para malaikat dan dengan manusia.

    a. Efe 1:11; Rom 9:14-15,18; 11:33. b. Efe 1:4,11; Rom 9:22-23; Maz 33:11.

    13. Pert. Apa yang Allah putuskan pada khususnya berhubung dengan para malaikat dan dengan manusia?
    Jaw. Dengan putusan yang kekal dan tidak dapat diubah-ubah, berdasarkan kasih semata-mata, supaya rahmat-Nya yang mulia dipuji-puji, yang akan dinyatakan pada waktu yang ditentukan, Allah telah memilih sejumlah malaikat untuk menerima kemuliaan;[a] lagi pula, di dalam Kristus, Dia telah memilih sejumlah orang agar menerima hidup kekal, dan agar menerima sarana-sarana yang membimbing mereka ke tujuan itu.[b] Begitu pula, menurut kekuasaan-Nya yang mahatinggi dan rencana kehendak-Nya yang tidak terselami (yang membuat Dia mengulurkan atau menahan anugerah-Nya menurut perkenan-Nya), yang lain-lain dilewatkan-Nya, dan ditentukan-Nya sebelumnya agar dikenai keaiban dan murka atas dosa mereka, demi pujian keadilan-Nya yang mulia.[c]

    a. 1Ti 5:21. b. Efe 1:4-6; 2Te 2:13-14. c. Rom 9:17-18, 21-22; Mat 11:25-26; 2Ti 2:20; Yud 1:4; 1Pe 2:8.

    14. Pert. Bagaimana cara Allah melaksanakan putusan-putusan-Nya?
    Jaw. Allah melaksanakan putusan-putusan-Nya melalui karya-karya penciptaan dan pemeliharaan, menurut pra-pengetahuan-Nya yang tidak mungkin keliru dan rencana kehendak-Nya yang bebas serta tidak mungkin berubah.

    a. Efe 1:11.

    15. Pert. Apa itu karya penciptaan?
    Jaw. Karya penciptaan ialah, Allah, pada mulanya, oleh Firman kekuatan-Nya, telah menjadikan dari yang tiada dunia ini beserta segala isinya dalam waktu enam hari, demi diri-Nya sendiri, dan semuanya sungguh amat baik.[a]

    a. Kej 1; Ibr 11:3; Ams 16:4.

    16. Pert. Bagaimana Allah menciptakan para malaikat?
    Jaw. Allah telah menciptakan semua malaikat[a] menjadi roh,[b] tidak dapat mati,[c] kudus,[d] dilengkapi pengetahuan istimewa[e] dan kekuatan yang amat besar,[f] untuk melaksanakan perintah-perintah-Nya dan memegahkan nama-Nya.[g] Hanya, mereka dapat mengalami perubahan.[h]

    a. Kol 1:16. b. Maz 104:4. c. Mat 22:30. d. Mat 25:31. e. 2Sa 14:17; Mat 24:36. f. 2Te 1:7. g. Maz 103:20-21. h. 2Pe 2:4.

    17. Pert. Bagaimana Allah menciptakan manusia?
    Jaw. Setelah Allah menjadikan segala makhluk lainnya, Dia menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan.[a] Tubuh laki-laki dibentuk-Nya dari debu tanah,[b] dan tubuh perempuan dibangun-Nya dari rusuk laki-laki,[c] dan Dia memperlengkapi mereka dengan jiwa yang berakal budi dan tidak dapat mati.[d] Dia menciptakan mereka menurut gambar dan rupa-Nya sendiri,[e] diperlengkapi dengan pengetahuan,[f] kebenaran, dan kekudusan.[g] Hukum ilahi tertulis dalam hati mereka,[h] dan mereka memiliki kekuatan untuk memenuhinya.[i] Mereka berkuasa juga atas segala makhLuk[j] Hanya saja, bukan tidak mungkin mereka jatuh.[k]

    a. Kej 1:27. b. Kej 2:7. c. Kej 2:22. d. Kej 2:7 bersama Ayu 35:11; Pengk 12:7; Mat 10:28, dan Luk 23:43. e. Kej 1:27. f. Kol 3:10. g. Efe 4:24. h. Rom 2:14-15. i. Pengk 7:29. j. Kej 1:28. k. Kej 3:6; Pengk 7:29.

    18. Pert. Apa karya-karya pemeliharaan Allah?
    Jaw. Karya-karya pemeliharaan Allah ialah, Allah memelihara[a] dan memerintah[b] seluruh ciptaan-Nya dengan amat kudus, [c] hikmat,[d] dan kuasa. begitu pula, Dia mengendalikan mereka bersama semua perbuatannya[e] demi kemuliaan-Nya sendiri.[f]

    a. Ibr 1:3. b. Maz 103:19. c. Maz 145:17. d. Maz 104:24; Yes 28:29. e. Mat 10:29-31; Kej 45:7. f. Rom 11:36; Yes 63:14.

    19. Pert. Bagaimana pemeliharaan Allah terhadap para malaikat?
    Jaw. Melalui pemeliharaan-Nya, Allah telah membiarkan beberapa di antara para malaikat nekat sehingga jatuh ke dalam dosa dan kena hukuman kekal,[a] dengan cara yang tidak dapat dipulihkan lagi. Hanya saja, peristiwa itu dan semua dosa mereka dibatasi-Nya serta dikendalikan-Nya demi kemuliaan-Nya sendiri.[b] Akan tetapi, selebihnya diteguhkan-Nya dalam kekudusan dan kebahagiaan.[c] Kedua golongan itu digunakan-Nya[d] menurut perkenan-Nya untuk menjalankan kekuasaan- Nya, kemurahan-Nya, dan keadilan-Nya.[e]

    a. Yud 1:6; 2Pe 2:4; Ibr 2:16; Yoh 8:44. b. Ayu 1:12; Mat 8:31. c. 1Ti 5:21; Mar 8:38; Ibr 12:22. d. Maz 104:4. e. 2Ra 19:35; Ibr 1:14.

    20. Pert. Bagaimana pemeliharaan Allah berhubung dengan manusia ketika kedudukannya masih seperti pada waktu ia diciptakan?
    Jaw. Pemeliharaan Allah berhubung dengan manusia ketika keadaannya masih seperti pada waktu ia diciptakan bersifat begini. Dia menempatkan manusia dalam taman Firdaus, dan memberinya tugas mengusahakan taman itu. Dia membolehlah manusia memakan tumbuh- tumbuhan yang dihasilkan oleh tanah itu,[a] dan Dia menaklukkan segala makhluk kepadanya.[b] Dia menetapkan perkawinan, agar menjadi pertolongan baginya.[c] Dia menganugerahkan kepadanya agar hidup dalam persekutuan dengan diri-Nya;[d] Dia menetapkan hari Sabat,[e] dan mengikat perjanjian dengan manusia, yakni perjanjian kehidupan, dengan syarat ketaatan perseorangan, sempurna, dan terus- menerus.[f] Jaminannya ialah pohon kehidupan.[g] Akan tetapi, mereka dilarang- Nya memakan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat disertai ancaman hukuman mati.[h]

    a. Kej 2:8, 15-16. b. Kej 1:28. c. Kej 2:18. d. Kej 1:26-29; 3:8. e. Kej 2:3. f. Gal 3:12; Rom 10:5. g. Kej 2:9. h. Kej 2:17.

    21. Pert. Apakah manusia bertahan dalam kedudukan yang dimilikinya ketika ia baru saja diciptakan oleh Allah?
    Jaw. Nenek moyang kita yang pertama, yang dibiarkan mengikuti kehendaknya yang bebas, dibujuk oleh godaan iblis dan melanggar perintah Allah dengan memakan buah yang terlarang itu. Oleh perbuatan itu mereka jatuh dan kehilangan kedudukan sebagai orang tidak bersalah yang mereka miliki pada waktu mereka diciptakan.[a]

    a. Kej 3:6-8,13; Pengk 7:29; 2Ko 11:3.

    22. Pert. Apakah benar-benar dalam pelanggaran pertama itu seluruh umat manusia jatuh?
    Jaw. Perjanjian diadakan dengan Adam selaku perseorangan yang mewakili umat,[1] baik atas nama dia maupun atas nama keturunannya. Maka di dalam dia seluruh umat manusia yang merupakan keturunannya karena diperanakkannya dengan cara yang biasa,[2a] berdosa di dalam dia dan jatuh bersama dia dalam pelanggaran pertama itu.[b]

    a. Kis 17:26. b. Kej 2:16-17 bersama Rom 5:12-20 dan 1Ko 15:21-22.

    23. Pert. Jatuhnya itu membuat manusia terjerumus ke dalam kedudukan apa?
    Jaw. Jatuhnya itu membuat manusia terjerumus ke dalam kedudukan yang penuh dosa dan kemalangan.[a]

    a. Rom 3:23; 5:12.

    24. Pert. Apa itu dosa?
    Jaw. Dosa ialah tiadanya kesesuaian dengan hukum Allah apa pun, atau pelanggaran hukum itu, yang telah diberikan sebagai kaidah untuk makhluk berakal budi.[a]

    a. 1Yo 3:4; Gal 3:10,12.

    25. Pert. Apa yang menyebabkan keadaan manusia setelah ia jatuh itu penuh dosa?
    Jaw. Keadaan manusia setelah ia jatuh itu penuh dosa karena yang disebabkan dosa Adam yang pertama,[a] karena hilangnya kebenaran yang telah dimilikinya pada waktu ia diciptakan, dan juga karena kerusakan kodratnya, yang membuat ia merasa jijik akan kebaikan rohani apa pun, tidak mampu lagi melakukannya, bahkan memusuhinya, dan dengan segala senang hati melakukan apa saja yang jahat, itu pun terus-menerus.[b] Keadaan itu biasanya disebut dosa asli.[3] Dosa asli itulah yang menghasilkan semua pelanggaran nyata.[c]

    a. Rom 5:12,19. b. Rom 3:10-19; 5:6; 8:7-8; Efe 2:1-3; Kej 6:5. c. Yak 1:14-15; Mat 15:19.

    26. Pert. Bagaimana dosa asli itu dialihkan dari nenek moyang kita yang pertama kepada keturunannya?
    Jaw. Dosa asli itu dialihkan dari nenek moyang kita yang pertama kepada keturunannya melalui kelahiran alamiah, begitu rupa, sehingga semua orang, sebanyak yang diperanakkan oleh mereka dengan cara itu, dikandung dan lahir dalam dosa.[a]

    a. Maz 51:7; Ayu 14:4; 15:14; Yoh 3:6.

    27. Pert. Kemalangan apa yang oleh kejatuhan itu ditimpakan atas umat manusia?
    Jaw. Kejatuhan itu menyebabkan umat manusia kehilangan persekutuan dengan Allah[a] dan kena murka serta kutuk-Nya. Akibatnya, tabiat kita membuat kita layak dimurkai,[b] kita adalah hamba iblis,[c] dan dengan sepatutnya menerima berbagai hukuman, baik dalam dunia ini maupun dalam dunia yang akan datang.[d]

    a. Kej 3:8,10,24. b. Efe 2:2-3. c. 2Ti 2:26. d. Kej 2:17; Rat 3:39; Rom 6:23; Mat 25:41,46, Yud 1:7.

    28. Pert. Apa hukuman-hukuman atas dosa dalam dunia ini?
    Jaw. Hukuman- hukuman atas dosa dalam dunia ini sebagian menyangkut batin kita. Jiwa kita buta;[a] kita merasa tertolak;[b] kita berupaya menyesatkan diri;[c] hati kita keras;[d] hati nurani kita merasa ngeri;[e] kita cenderung pada yang keji.[f] Sebagian lagi bersifat lahiriah. Seluruh ciptaan terkutuk karena kita;[g] kita mengalami pula berbagai kejadian yang buruk pada tubuh, nama baik,harta milik, sahabat, dan pekerjaan kita;[h] dan bersama dengannya juga kematian.[i]

    a. Efe 4:18. b. Rom 1:28. c. 2Te 2:11. d. Rom 2:5. e. Yes 33:14; Kej 4:13; Mat 27:4. f. Rom 1:26. g. Kej 3:17. h. Ula 28:15-68. i. Rom 6:21,23.

    29. Pert. Apa hukuman-hukuman atas dosa dalam dunia yang akan datang?
    Jaw. Hukuman-hukuman atas dosa dalam dunia yang akan datang ialah, kita terpisah untuk selama-lamanya dari hadirat Allah yang menyenangkan, dan kita dengan tiada henti-hentinya kena siksaan yang paling hebat pada jiwa dan raga dalam api neraka, untuk selama-lamanya.[a]

    a. 2Te 1:9; Mar 9:43-44,46,48; Luk 16:24.

    30. Pert. Apakah Allah membiarkan seluruh umat manusia binasa dalam kedudukan yang penuh dosa dan kemalangan itu?
    Jaw. Allah tidak membiarkan seluruh umat manusia binasa dalam kedudukan yang penuh dosa dan kemalangan itu.[a] Mereka terjerumus ke dalamnya karena melanggar perjanjian pertama, yang biasanya disebut perjanjian perbuatan.[b] Akan tetapi, berdasarkan kasih dan belas kasihan-Nya semata-mata Dia melepaskan orang-orang yang telah dipilih-Nya dari kedudukan itu, dan membawa mereka masuk ke dalam kedudukan seorang yang diselamatkan, melalui perjanjian kedua, yang biasanya disebut perjanjian anugerah.[c]

    a. 1Te 5:9. b. Gal 3:10,12. c. Tit 3:4-7; Gal 3:21; Rom 3:20-22.

    31. Pert. Dengan siapa perjanjian anugerah itu diadakan?
    Jaw. Perjanjian anugerah itu telah diadakan dengan Kristus, selaku Adam yang kedua, dan di dalam Dia dengan semua orang terpilih, selaku benih-Nya.

    a. Gal 3:16; Rom 5:15-21; Yes 53:10-11.

    32. Pert. Dengan cara apa rahmat Allah diperkenalkan dalam perjanjian kedua itu?
    Jaw. Dalam perjanjian kedua, rahmat Allah diperkenalkan dengan cara ini. Dia menyediakan dan menawarkan dengan cuma-cuma kepada orang-orang berdosa seorang Pengantara,[a] bersama kehidupan serta keselamatan melalui Dia.[b] Iman dijadikan-Nya sebagai syarat agar mereka, di dalam Dia, mendapat bagian di dalam Dia,[c] dan kepada semua orang yang telah dipilih-Nya dijanjikan-Nya dan dikaruniakan-Nya Roh Kudus-Nya[d] agar Roh itu mengerjakan di dalam mereka iman itu[e] bersama dengan semua anugerah-yang-menyelamatkan lainnya,[f] dan agar Dia membuat mereka sanggup untuk taat dan suci dalam segala hal.[g] Ketaatan itulah yang merupakan bukti kesungguhan iman mereka,[h] serta rasa syukur mereka terhadap Allah,[i] dan jalan yang menurut ketetapan Allah harus mereka tempuh untuk memperoleh keselamatan.[j]

    a. Kej 3:15; Yes 42:6; Yoh 6:27. b. 1Yo 5:11-12. c. Yoh 1:12; 3:16. d. Ams 1:23. e. 2Ko 4:13. f. Gal 5:22-23. g. Yeh 36:27. h. Yak 2:18,22. i. 2Ko 5:14-15. j. Efe 2:10.

    33. Pert. Apakah perjanjian anugerah selalu diselenggarakan dengan cara yang sama?
    Jaw. Perjanjian anugerah tidak selalu diselenggarakan dengan cara yang sama. Cara penyelenggaraannya pada masa Perjanjian Lama berbeda dengan caranya pada masa Perjanjian Baru. [a]

    a. 2Ko 3:6-9

    34. Pert. Bagaimana perjanjian anugerah itu diselenggarakan pada masa Perjanjian Lama?
    Jaw. Pada masa Perjanjian Lama, perjanjian anugerah diselenggarakan melalui janji-janji, [a] nubuat-nubuat, [b] kurban-kurban persembahan, [c] sunat, [d] Hari raya Paskah, [c] dan kias-kias serta pranata- pranata lain. Semua itu merupakan pratanda Kristus yang akan datang. Untuk masa itu, hal-hal itu membangun orang-orang terpilih dalam kepercayaan kepada Mesias yang dijanjikan. [f] Melalui Dia mereka pun beroleh pengampunan penuh dosa-dosa mereka, dan keselamatan kekal. [g]

    a. Rom 15:8. b. Kis 3:20,24. c. Ibr 10:1. d. Rom 4:11. e. 1Ko 5:7. f. Ibr 8-10; 11:13. g. Gal 3:7-9,14.

    35. Pert. Bagaimana perjanjian anugerah diselenggarakan pada masa /Perjanjian Baru?
    Jaw. Pada masa Perjanjian Baru, ketika Kristus, yang adalah wujudnya, telah ditampilkan, perjanjian anugerah yang sama itu diselenggarakan dan tetap harus diselenggarakan melalui pemberitaan Firman[a] dan pelayanan sakramen-sakramen, yaitu Baptisan[b] dan Perjamuan Malam Tuhan. [c] Di dalamnya rahmat dan keselamatan diumumkan kepada semua bangsa secara lebih penuh, nyata, dan ampuh. [d]

    a. Mar 16:15. b. Mat 28:19-20. c. 1Ko 11:23-25. d. 2Ko 3:6-9; Ibr 8:6,10-11; Mat 28:19.

    36. Pert. Siapakah Pengantara perjanjian anugerah?
    Jaw. Satu-satunya Pengantara pernjanjian anugerah ialah Tuhan Yesus Kristus. [a] Dia, Anak Allah yang kekal, yang sezat dan setara dengan Sang Bapa, [b] setelah genap waktunya menjadi manusia. [c] Dengan demikian, Dia telah menjadi, dan untuk selamanya adalah Allah dan manusia, terdiri dari dua tabiat yang utuh namun berbeda, satu pribadi yang tunggal untuk selama-lamanya. [d]

    a. 1Ti 2:5. b. Yoh 1:1,14; 10:30; Fil 2:6. c. Gal 4:4. d. Luk 1:35; Rom 9:5; Kol 2:9; Ibr 7:24-25.

    37. Pert. Bagaimana Kristus, yang adalah Anak Allah, menjadi manusia?
    Jaw. Kristus, Anak Allah, menjadi manusia dengan cara mengenakan tubuh yang sejati dan jiwa yang berakal budi. [a] Dia dikandung oleh kuasa Roh Kudus, dalam kandungan anak dara Maria dan dari zatnya, serta lahir dari dia, [b] kendati tanpa dosa.[c]

    a. Yoh 1:14; Mat 26:38. b. Luk 1:27,31,35,42; Gal 4:4. c. Ibr 4:15; 7:26

    38. Pert. Mengapa perlu Pengantara itu adalah Allah?
    Jaw. Perlu pengantara itu adalah Allah, supaya Dia dapat menyokong kodrat manusia dan mencegah kodrat itu runtuh di bawah beban murka Allah yang tak terhingga serta kuasa maut.[a] Lagi pula, supaya penderitaan-Nya, ketaatan-Nya, dan syafaat-Nya lebih berharga dan ampuh lagi;[b] dan supaya keadilan Allah dipuaskan[c] dan anugerah-Nya diperoleh kembali;[d] agar diperoleh-Nya umat kepunyaan-Nya sendiri,[c] mengaruniakan Roh-Nya kepada mereka,[f] mengalahkan semua musuh mereka,[g] dan membimbing mereka menuju ke keselamatan yang kekal.[b]

    a. Kis 2:24-25; Rom 1:4 bersama Rom 4:25; Ibr 9:14. b. Kis 20:28; Ibr 7:25-28; 9:14. c. Rom 3:24-26. d. Efe 1:6; Mat 3:17. e. Tit 2:13-14. f. Gal 4:6. g. Luk 1:68-69,71,74. h. Ibr 5:8-9; 9:11-15

    39. Pert. Mengapa perlu Pengantara itu adalah manusia? Jaw. Perlu Pengantara itu adalah manusia, agar Dia meningkatkan martabat kodrat kita,[a] menaati hukum Taurat, [b] menderita dan menjadi Jurusyafaat kita dalam kodrat kita,[c] turut merasakan kelemahan-kelemahan kita,[d] dengan maksud agar kita diterima menjadi anak[e] dan mendapat penghiburan, serta dengan penuh keberanian menghampiri takhta anugerah.[f]

    a. Ibr 2:16. b. Gal 4:4. c. Ibr 2:14; 7:24-25. d. Ibr 4:15. e. Gal 4:5. f. Ibr 4:16.

    40. Pert. Mengapa perlu Pengantara adalah Allah dan manusia dalam satu Pribadi?
    Jaw. Perlu Pengantara itu sendiri, yang harus memperdamaikan Allah dan manusia, adalah Allah dan manusia, yaitu dalam satu Pribadi yang tunggal, supaya karya-karya khusus tiap-tiap tabiat-Nya dapat diterima oleh Allah bagi kita, dan kita dapat mengandalkannya[a] sebagai karya-karya seluruh Pribadi itu.[b]

    a. Mat 1:21,23; 3:17; Ibr 9:14. b. 1Pe 2:6.

    42. Pert. Mengapa pengantara kita disebut Kristus?
    Jaw. Pengantara kita disebut Kristus, karena Dia diurapi dengan Roh dengan tidak terbatas,[a] dan dengan demikian dikuduskan serta diperlengkapi dengan segala kuasa dan kekuatan,[b] untuk menjalankan jabatan Nabi,[c] Imam,[d] dan Raja Gereja-Nya,[e] baik dalam kerendahan maupun dalam kemuliaan-Nya.

    a. Yoh 3:34; Maz 45:8. b. Yoh 6:27; Mat 28:18-20. c. Kis 3:21-22; Luk 4:18,21. d. Ibr 4:14-15; 5:5-7. e. Maz 2:6; Mat 21:5; Yes 9:6-7; Fil 2:8-11.

    43. Pert. Bagaimana Kristus menjalankan jabatan Nabi?
    Jaw. Kristus menjalankan jabatan Nabi dengan menyatakan kepada Gereja,[a] dalam segala abad, melalui Roh dan Firman-Nya,[b] melalui berbagai pelayanan,[c] seluruh kehendak Allah[d] berhubung dengan segala sesuatu yang menyangkutkan pembangunan dan keselamatannya.[e]

    a. Yoh 1:18. b. 1Pe 1:10-12. c. Ibr 1:1-2. d. Yoh 15:15. e. Kis 20:32; Efe 4:11-13; Yoh 20:31.

    44. Pert. Bagaimana Kristus menjalankan jabatan Iman?
    Jaw. Kristus menjalankan jabatan Imam dengan mempersembahkan diri-Nya satu kali kepada Allah sebagai kurban yang tidak bercela,[a] agar mendamaikan segala dosa umat-Nya,[b] dan terus-menerus menjadi Jurusyafaat mereka.[c]

    a. Ibr 9:14,28. b. Ibr 2:17. c. Ibr 7:25.

    45. Pert. Bagaimana Kristus menjalankan jabatan Raja?
    Jaw. Kristus menjalankan jabatan Raja dengan memanggil dari dalam dunia suatu umat bagi diri- Nya,[a] dan memberi mereka pejabat,[b] undang-undang,[c] serta hukum disiplin, sebagai sarana pemerintahan-Nya yang nyata atas mereka.[d] Juga dengan mengaruniakan kepada orang-orang yang telah dipilih-Nya anugerah- yang- menyelamatkan,[e] mengganjari ketaatan mereka,[f] dan menghukum mereka karena dosa-dosanya.[g] Lagi pula, dengan melindungi dan mendukung mereka di tengah segala godaan dan penderitaannya,[h] mengekang dan mengalahkan semua musuh mereka,[i] dan oleh kekuatan-Nya mengendalikan segala hal demi kemuliaan- Nya sendiri[j] serta kebaikan mereka.[k] Akhirnya, dengan mengadakan pembalasan terhadap yang lain-lain, yaitu mereka yang tidak mengenal Allah dan tidak menaati Injil.[l]

    a. Kis 15:14-16; Yes 55:4-5; Kej 49:10; Maz 110:3. b. Efe 4:11-12; 1Ko 12:28. c. Yes 33:22. d. Mat 18:17-18; 1Ko 5:4-5. e. Kis 5:31. f. Wah 2:10; 22:12. g. Wah 3:19. h. Yes 63:9. i. 1Ko 15:25; Maz 110. j. Rom 14:10-11. k. Rom 8:28. l. 2Te 1:8-9; Maz 2:8-9.

    46. Pert. Apa itu kerendahan Kristus?
    Jaw. kerendahan Kristus ialah kedudukan-Nya yang hina waktu Dia dikandung dan lahir, selama kehidupan-Nya dan pada saat kematian-Nya, serta setelah kematian-Nya, demi kita, seraya menanggalkan kemuliaan-Nya, dan mengambil rupa seorang hamba.[a]

    a. Fil 2:6-8; Luk 1:31; 2Ko 8:9; Kis 2:24.

    47. Pert. Dengan cara apa Kristus telah merendahkan diri ketika Dia dikandung dan lahir?
    Jaw. Kristus telah merendahkan diri ketika Dia dikandung dan lahir dengan cara merelakan diri, setelah genap waktunya, menjadi Anak manusia, kendati dari kekekalan Dia adalah Anak Allah pada dada Sang Bapa. Dia jadi dari seorang perempuan berkedudukan hina, dan lahir darinya, dan kejadian itu bahkan berlangsung dalam keadaan yang ditandakan kehinaan yang luar biasa.[a]

    a. Yoh 1:14,18; Gal 4:4; Luk 2:7.

    48. Pert. Dengan cara apa Kristus telah merendahkan diri selama kehidupan- Nya?
    Jaw. Kristus telah merendahkan diri selama kehidupan-Nya dengan takluk pada hukum Taurat,[a] yang digenapi-Nya secara sempurna,[b] dan dengan mengalami perlakuan yang menyakitkan dan tidak dari pihak dunia,[c] godaan iblis,[d] dan kelemahan daging-Nya sendiri, baik yang termasuk sifat bawaan kodrat manusia maupun yang secara khusus merupakan akibat kedudukan-Nya yang hina.[e]

    a. Gal 4:4. b. Mat 5:17; Rom 5:19. c. Maz 22:7; Ibr 12:2-3. d. Mat 4:1-12; Luk 4:13. e. Ibr 2:17-18; 4:15; Yes 52:13-14.

    49. Pert. Dengan cara apa Kristus telah merendahkan diri dalam kematian-Nya?
    Jaw. Kristus telah merendahkan diri dalam kematian-Nya dengan cara ini. Dia diserahkan oleh Yudas,[a] ditinggalkan murid-murid-Nya,[b] dihina dan ditolak oleh dunia,[c] dihukum oleh Pilatus, dan disiksa oleh orang-orang yang menganiaya Dia.4Dia mengalami kengerian maut dan kuasa kegelapan, bahkan juga merasa dan menanggung beban murka Allah.[e] Akhirnya, Dia menyerahkan kehidupan- Nya menjadi kurban penebus salah,[f] dengan menderita kematian yang menyakitkan, memalukan, dan terkutuk, yaitu kematian di kayu salib.[g]

    a. Mat 27:4. b. Mat 26:56. c. Yes 53:2-3. d. Mat 27:26-50; Yoh 19:34. e. Luk 22:44; Mat 27:46. f. Yes 53:10. g. Fil 2:8; Ibr 12:2; Gal 3:13.

    50. Pert. Apa yang tercakup dalam kerendahan Kristus setelah kematian-Nya?
    Jaw. Kerendahan Kristus setelah kematian-Nya meliputi yang ini. Dia dikuburkan,[a] dan berada dalam keadaan orang mati dan di bawah kuasa maut sampai hari ketiga.[b] Hal itulah yang diungkapkan juga oleh perkataan 'turun ke neraka'.

    a. 1Ko 15:3-4. b. Maz 16:10 bersama Kis 2:24-27,31; Rom 6:9; Mat 12:40.

    51. Pert. Apa ketinggian Kristus?
    Jaw. Ketinggian Kristus mencakup kebangkitan-Nya,[a] kenaikan-Nya ke surga,[b] duduk-Nya di sebelah kanan Bapa,[c] dan kedatangan-Nya kembali untuk menghakimi dunia.[d]

    a.1Ko 15:4. b. Mar 16:19. c. Efe 1:20. d. Kis 1:11; 17:31.

    52. Pert. Bagaimana cara Kristus ditinggikan dalam kebangkitan-Nya?
    Jaw. Kristus ditinggikan dalam kebangkitan-Nya dengan cara ini. Dalam kematian Dia tidak melihat kebinasaan (sebab tidak mungkin Dia tetap berada dalam kuasa maut itu).[a] Lagi pula, tubuh-Nya, yaitu tubuh yang sama seperti yang dikenakan-Nya ketika menderita, yang sifat-sifat hakikinya juga tetap sama[b] (kecuali kefanaan dan kelemahan-kelemahan umum lainnya yang hinggap pada hidup ini), sungguh-sungguh disatukan dengan jiwa-Nya.[c] Maka pada hari yang ketiga Dia bangkit dari antara orang mati oleh kuasa-Nya sendiri.[d] Dengan demikian, diperlihatkan-Nya bahwa Dia adalah Anak Allah[e] dan telah memuaskan keadilan ilahi,[f] mengalahkan maut bersama dia yang berkuasa atas maut,[g] dan adalah Tuhan, baik atas orang-orang hidup maupun atas orang-orang mati.[h] Semua itu diklakukan-Nya selaku perseorangan yang mewakili umat,[1] yaitu selaku Kepala Gereja-Nya,[j] untuk membenarkan mereka,[k] menghidupkan mereka dalam anugerah,[l] mendukung mereka melawan musuh mereka,[m] dan untuk memastikan kepada mereka bahwa pada hari terakhir mereka akan bangkit dari antara orang mati.[n]

    a. Kis 2:24, 27. b. Luk 24:39. c. Rom 6:9; Wah 1:18. d. Yoh 10:18. e. Rom 1:4. f. Rom 8:34. g. Ibr 2:14. h. Rom 14:9. i. 1Ko 15:21-22. j. Efe 1:20, 22-23; Kol 1:18. k. Rom 4:25. l. Efe 2:1,5-6; Kol 2:12. m. 1Ko 15:25-27. n. 1Ko 15:20.

    53. Pert. Bagaimana Kristus ditinggikan dalam kenaikan-Nya ke surga?
    Jaw. Kristus ditinggikan dalam kenaikan-Nya ke surga dengan cara ini. Sesudah berbicara dengan mereka, sambil memberitahukan kepada mereka segala hal yang menyangkut Kerajaan Allah;[a] Dia memberi mereka perintah memberitakan Injil kepada semua bangsa.[b] Sesudah itu, yaitu empat puluh hari sesudah kebangkitan-Nya, Dia kelihatan naik ke surga tertinggi, dengan mengenakan tabiat kita dan sebagai Kepala kita,[c] seraya merayakan kemenangan-Nya atas semua musuh-Nya,[d] untuk menerima persembahan-persembahan bagi manusia,[e] mengangkat perhatian kita ke sana,[f] dan menyediakan tempat bagi kita di sana.[g] Dia sendiri akan tetap tinggal di sana sampai kedatangan-Nya yang kedua pada akhir dunia.[h]

    a. Kis 1:2-3. b. Mat 28:19-20. c. Ibr 6:20. d. Efe 4:8. e. Kis 1:9-11; Efe 4:10; Maz 68:19. f. Kol 3:1-2. g. Yoh 14:3. h. Kis 3:21.

    54. Pert. Bagaimana Kristus ditinggikan dalam duduk-Nya di sebelah kanan Allah?
    Jaw. Kristus ditinggikan dalam duduk-Nya di sebelah kanan Allah dengan cara ini. Dia, sebagai Allah dan manusia, memperoleh perkenan dan anugerah yang tertinggi di hadirat Alah Bapa,[a] bersama dengan seluruh kepenuhan sukacita,[b] kemuliaan,[c] dan kuasa atas langit dan bumi serta segala isinya.[d] Lagi pula, Dia menghimpun dan melindungi Gereja-Nya, mengekang semua musuh Gereja itu, memperlengkapi hamba-hamba-Nya dan umat-Nya dengan segala anugerah serta karunia,[e] dan menjadi Jurusyafaat bagi mereka.[f]

    a. Fil 2:9. b. Kis 2:28 bersama Maz 16:11. c. Yoh 17:5. d. Efe 1:22; 1Pe 3:22. e. Efe 4:10-12; Maz 110. f. Rom 8:34.

    55. Pert. Bagaimana Kristus menjadi Jurusyafaat?
    Jaw. Kristus menjadi Jurusyafaat dengan cara ini. Dia senantiasa menghadap hadirat Bapa di surga,[a] sambil mempersembahkan jasa ketaatan dan kurban persembahan-Nya ketika Dia di bumi,[b] dan Dia menyatakan kehendak-Nya, yaitu agara jasa itu diperhitungkan kepada semua orang percaya.[c] Dialah yang menangkis segala tuduhan yang dikemukakan melawan mereka;[d] Dia mendapatkan bagi mereka hati nurani yang tetap tenang, kendati tiap-tiap hari mereka tergelincir,[e] agar mereka dapat menghampiri takhta anugerah dengan penuh keberanian,[f] dan agar diri[g] serta ketaatan[h] mereka diterima baik.

    a. Ibr 9:12, 24. b. Ibr 1:3. c. Yoh 3:16; 17:9, 20, 24. d. Rom 8:33-34. e. Rom 5:1-2; 1Yo 2:1-2. f. Ibr 4:16. g. Efe 1:6. h. 1Pe 2:5.

    56. Pert. Bagaimana Kristus akan ditinggikan pada waktu Dia datang kembali untuk menghakimi dunia?
    Jaw. Kristus akan ditinggikan pada waktu Dia datang kembali untuk menghakimi dunia dengan cara ini. Dia, yang dengan tidak selayaknya diadili dan dihukum mati oleh orang-orang jahat,[a] akan datang kembali pada hari terakhir, dengan segala kekuasaan,[b] dengan memperlihatkan sepenuhnya kemuliaan-Nya sendiri dan kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat- malaikat-Nya yang kudus,[c] pada waktu tanda diberi, penghulu malaikat berseru, dan sangkakala Allah berbunyi,[d] untuk menghakimi dunia dalam kebenaran.[e]

    a. Kis 3:14-15. b. Mat 14:30. c. Luk 9:26; Mat 25:31. d. 1Te 4:16. e. Kis 17:31.

    57. Pert. Apa saja kebaikan-kebaikan yang Kristus peroleh bagi kita dengan pengantaraan-Nya?
    Jaw. Dengan pengantaraan-Nya, Kristus telah memperoleh penebusan[a] beserta semua kebaikan lain yang termasuk perjanjian anugerah.[b]

    a. Ibr 9:12. b. 2Ko 1:20.

    58. Pert. Bagaimana kita diberi bagian dalam segala kebaikan yang telah Kristus peroleh bagi kita?
    Jaw. Kita diberi bagian dalam segala kebaikan yang telah Kristus peroleh bagi kita melalui pemberlakuannya kepada kita.[a] Penerapan itu secara khusus merupakan karya Allah Roh Kudus.[b]

    a. Yoh 1:11-12. b. Tit 3:5-6.

    59. Pert. Siapa-siapa yang diberi bagian dalam penebusan oleh Kristus?
    Jaw. Penebusan pasti diberlakukan dan dianugerahkan dengan ampuh kepada semua orang yang untuknya Kristus telah membelinya.[a] Pada waktunya oleh Roh Kudus mereka itu dikaruniai kemampuan percaya kepada Kristus seturut Injil.[b]

    a. Efe 1:13-14; Yoh 6:37, 39; 10:15-16. b. Efe 2:8; 2Ko 4:13.

    60. Pert. Apakah mereka yang tidak pernah mendengar Injil, sehingga mereka tidak mengenal Yesus Kristus, dan tidak juga percaya kepada-Nya, dapat diselamatkan dengan cara hidup sesuai dengan terang kodrati?
    Jaw. Mereka yang tidak pernah mendengar Injil,[a] tidak mengenal Yesus Kristus[b] dan tidak percaya kepada-Nya, tidak dapat diselamatkan,[c] betapapun mereka berupaya menempuh kehidupan yang sesuai dengan terang kodrati[d] atau dengan hukum agama yang mereka anut.[e] Lagi pula, keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Kristus seorang,[f] yang hanya menjadi Penyelamat tubuh-Nya, yaitu Gereja.[g]

    a. Rom 10:14. b. 2Te 1:8-9; Efe 2:12; Yoh 1:10-12. c. Yoh 8:24; Mar 16:16. d. 1Ko 1:20-24. e. Yoh 4:22; Rom 9:31-32; Fil 3:4-9. f. Kis 4:12. g. Efe 5:23.

    61. Pert. Apakah semua orang yang mendengar Injil dan hidup dalam lingkungan Gereja, diselamatkan?
    Jaw. Tidak semua orang yang mendengar Injil dan hidup dalam lingkungan Gereja yang kelihatan diselamatkan, tetapi hanya para anggota sejati Gereja yang tidak kelihatan.[a]

    a. Yoh 12:38, 40; Rom 9:6; 11:7; Mat 7:21; 22:14.

    62. Pert. Apa itu Gereja yang kelihatan?
    Jaw. Gereja yang kelihatan ialah perhimpunan yang terdiri dari semua orang dalam segala abad dan di semua bagian dunia yang menganut agama yang benar,[a] bersama anak-anak mereka.[b]

    a. 1Ko 1:2; 12:13; Rom 15:9-12; Wah 7:9; Maz 2:8; 22:27-31; 45:17; Mat 28:19-20; Yes 59:21. b. 1Ko 7:14; Kis 2:39; Rom 11:16; Kej 17:7.

    63. Pert. Apa saja anugerah-anugerah istimewa yang dipunyai Gereja yang kelihatan?
    Jaw. Gereja yang kelihatan mempunyai anugerah istimewa ini. Gereja itu diasuh dan diperintah secara khusus oleh Allah;[a] dilindungi dan dipelihara sepanjang abad, betapapun musuh-musuhnya menentangnya.[b] Lagi pula, Gereja itu menikmati persekutuan orang kudus dan sarana-sarana keselamatan yang biasa,[c] sedangkan Kristus menawarkan rahmat kepada semua anggotanya melalui pelayanan Injil, dengan menyatakan bahwa barang siapa yang percaya kepada-Nya akan diselamatkan,[d] dan tidak membuang seorang pun yang datang kepada-Nya.

    a. Yes 4:5-6; 1Ti 4:10. b. Maz 115:1-2, 9; Yes 31:4-5; Zak 12:2-4, 8-9. c. Kis 2:39, 42. d. Maz 147:19-20; Rom 9:4; Efe 4:11-12; Mar 16:15-16. e. Yoh 6:37.

    64. Pert. Apa itu Gereja yang tidak kelihatan?
    Jaw. Gereja yang tidak kelihatan ialah seluruh jumlah orang-orang terpilih yang telah, sedang, atau akan menjadi satu di bawah Kristus, Kepalanya.[a]

    a. Efe 1:10, 22-23; Yoh 10:16; 11:52.

    65. Apa saja kebaikan-kebaikan khusus yang dinikmati anggota Gereja yang tidak kelihatan, oleh Kristus?
    Jaw. Anggota Gereja yang tidak kelihatan menikmati, oleh Kristus, persatuan dan persekutuan dengan Dia dalam anugerah dan kemuliaan.[a]

    a. Yoh 17:21; Efe 2:5-6; Yoh 17:24.

    66. Pert.Apa persatuan orang-orang terpilih dengan Kristus?
    Jaw. Persatuan orang-orang terpilih dengan Kristus merupakan hasil rahmat ALlah.[a] Olehnya, mereka digabungkan dengan Kristus secara rohani dan mistik, namun sungguh- sungguh dan secara tak terpisahkan, sehingga Kristus menjadi Kepala dan suami mereka.[b] Hal itu terlaksana melalui panggilan mereka yang ampuh.[c]

    a. Efe 1:22; 2:6-8. b. 1Ko 6:17; Yoh 10:28; Efe 5:23, 30. c.1Pe 5:10; 1Ko 1:9.

    67. Pert. Panggilan ampuh itu apa?
    Jaw. Pamggilan yang ampuh ialah karya kuasa dan rahmat Allah yang mahakuasa.[a] Olehnya (hanya berdasarkan kasih-Nya yang bebas dan istimewa terhadap orang-orang terpilih milik-Nya, bukan karena di dalam mereka ada apa-apa yang menggerakkan Dia berbuat demikian),[b] pada waktu yang berkenan kepada-Nya, Dia mengundang dan menarik mereka oleh Firman dan Roh- Nya agar datang kepada Yesus Kristus.[c] Untuk itu, Dia menerangi batin mereka dengan terang yang menyelamatkan,[d] membarui dan dengan penuh kuasa menentukan kemauan mereka,[e] begitu rupa, sehingga mereka (kendati dalam dirinya sendiri mereka mati dalam dosa) dibuat sanggup dan mampu menjawab panggilan-Nya dengan rela dan menerima serta memeluk anugerah-Nya yang ditawarkan dan disampaikan dalam panggilan itu.[f]

    a. Yoh 5:25; Efe 1:18-20; 2Ti 1:8-9. b. Tit 3:4-5; Efe 2:4-5, 7-9; Rom 9:11. c. 2Ko 5:20 bersama 2Ko 6:1-2; Yoh 6:44; 2Te 2:13-14. d. Kis 26:18; 1Ko 2:10, 12. e. Yeh 11:19; 36:26-27; Yoh 6:45. f. Efe 2:5; Fil 2:13; Ula 30:6.

    68. Pert. Apakah hanya orang-orang terpilih yang dipanggil dengan ampuh?
    Jaw. Semua orang terpilih, dan hanya mereka saja, dipanggil dengan ampuh.[a] Kendati demikian, orang-orang lain pun dapat dipanggil, dan sering memang dipanggil secara lahiriah melalui pelayanan Firman,[b] dan mengalami beberapa kegiatan umum Roh.[c] Akan tetapi, karena mereka disengaja mengabaikan dan menganggap remeh anugerah yang ditawarkan kepada mereka, mereka dengan sepatutnya dibiarkan dalam ketidakpercayaan mereka dan tidak pernah datang sungguh-sungguh kepada Yesus Kristus.[d]

    a. Kis 13:48. b. Mat 22:14. c. Mat 7:22; 13:20-21; Ibr 6:4-6. d. Yoh 6:64-65; 12:38-40; Kis 28:25-27; Maz 81:12-13.

    69. Pert. Apa persekutuan dalam anugerah antara anggota-anggota Gereja yang tidak kelihatan dengan Kristus?
    Jaw. Inilah persekutuan dalam anugerah antara anggota-anggota Gereja yang tidak kelihatan dengan Kristus. Mereka mengambil bagian dalam kekuatan karya-Nya sebagai Pengantara, menerima pembenaran,[a] pengangkatan sebagai anak-anak,[b] pengudusan, dan apa saja yang dalam kehidupan ini memperlihatkan persatuan mereka dengan Dia.[c]

    a. Rom 8:30. b. Efe 1:5. c. 1Ko 1:30.

    70. Pert. Apa itu pembenaran?
    Jaw. Pembenaran adalah tindakan rahmat Allah yang bebas terhadap orang-orang berdosa.[a] Dengan Dia mengampuni segala dosa mereka dan menerima mereka serta menganggap diri mereka sebagai benar di hadapan-Nya.[b] Hal itu dilakukan-Nya bukan karena ada apa-apa yang telah dikerjakan di dalam atau oleh mereka,[c] melainkan hanya karena ketaatan sempurna dan pelunasan sepenuhnya yang telah dilakukan oleh Kristus. Ketaatan dan pelunasan itu diperhitungkan kepada mereka oleh Allah,[d] dan mereka hanya oleh iman.[e]

    a. Rom 3:22, 24-25; 4:5. b. 2Ko 5:19, 21; Rom 3:22, 24-25, 27-28. c. Tit 3:5,7; Efe 1:7. d. Rom 4:6-8; 5:17-19. e. Kis 10:43; Gal 2:16; Fil 3:9.

    71. Pert. Bagaimana pembenaran itu merupakan tindakan rahmat Allah yang bebas?
    Jaw. Oleh ketaatan dan kematian-Nya, Kristus telah memberi pelunasan yang pantas, sungguh-sungguh, dan penuh kepada keadilan Allah demi mereka yang dibenarkan.[a] Namun, karena Allah menerima baik pelunasan yang diberikan oleh seorang Penanggung, padahal Dia dapat menuntutnya dari mereka sendiri, bahkan menyediakan sendiri Penanggung itu, yaitu Anak-Nya sendiri yang tunggal,[b] dan karena kebenaran-Nya diperhitungkan-Nya kepada mereka,[c] sementara tidak dituntut-Nya apa-apa dari mereka demi pembenaran mereka selain iman[d]--yang juga termasuk karunia-karunia-Nya[e]--maka bagi mereka pembenaran mereka merupakan perbuatan rahmat yang bebas.[f]

    a. Rom 5:8-10, 19. b. 2Ti 2:5-6; Ibr 10:10; Mat 20:28; Dan 9:24, 26; Yes 53:4-6, 10-12; Ibr 7:22; Rom 8:32; 1Pe 1:18-19. c. 2Ko 5:21. d. Rom 3:24- 25. e. Efe 2:8. f. Efe 1:7.

    72. Pert. Apa itu'iman yang membenarkan'?
    Jaw. Iman yang membenarkan adalah anugerah-yang-menyelamatkan,[a] yang dikerjakan dalam hati seorang berdosa oleh Roh[b] dan Firman[c] Allah. Olehnya orang berdosa itu, yang telah diinsafkan akan dosa dan kemalangannya, dan akan ketidakmampuannya serta ketidakmampuan segala makhluk lainnya membebaskan dirinya dari keadaannya yang celaka,[d] mengiakan kebenaran janji Injil[e] dan juga menerima serta mengandalkan Kristus dan kebenaran-Nya yang diumumkan dalam Injil itu untuk pengampunan dosa[f] dan penerimaan dirinya sebagai orang yang dianggap benar dalam pandangan Allah, demi keselamatan.[g]

    a. Ibr 10:39. b. 2Ko 4:13; Efe 1:17-19. c. Rom 10:14, 17. d. Kis 2:37; 16:30; Yoh 16:8-9; Rom 5:6; Efe 2:1. e. Efe 1:13. f. Yoh 1:12; Kis 16:31; 10:43. g. Fil 3:9; Kis 15:11.

    73. Pert. Bagaimana iman membenarkan seorang berdosa dalam pandangan Allah?
    Jaw. Iman membenarkan seorang berdosa dalam pandangan Allah, bukan karena karunia-karunia lain yang selalu menyertainya, atau karena perbuatan baik yang dihasilkannya;[a] bukan juga karena karunia iman atau salah satu tindakannya diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran,[b] melainkan hanya karena iman itu merupakan alat yang melaluinya ia menerima Kristus dan kebenaran-Nya dan menjadikannya miliknya sendiri.[c]

    a. Gal 3:11; Rom 3:28. b. Rom 4:5 bersama Rom 10:10. c. Yoh 1:12; Fil 3:9; Gal 2:16.

    74. Pert. Apa itu 'pengangkatan menjadi anak'?
    Jaw. Pengangkatan menjadi anak ialah tindakan rahmat Allah yang bebas,[a] di dalam dan karena Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus.[b] Olehnya, semua orang yang telah dibenarkan terhisab anak-anak-Nya.[c] Nama-Nya diterakan kepada mereka,[d] Roh Anak-Nya dikaruniakan kepada mereka;[e] Dia mengasuh mereka dan mengatur hal-ihwal mereka bagaikan seorang bapak.[f] Mereka diberi hak atas semua kebebasan dan anugerah istimewa anak-anak Allah dan dijadikan ahli waris semua janji, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus dalam kemuliaan.[g]

    a. 1Yo 3:1. b. Efe 1:5; Gal 4:4-5. c. Yoh 1:12. d. 2Ko 6:18; Wah 3:12. e. Gal 4:6. f. Maz 103:13; Ams 14:26; Mat 6:32. g. Ibr 6:12; Rom 8:17.

    75. Pert. Apa itu pengudusan?
    Jaw. Pengudusan ialah tindakan rahmat Allah. Olehnya, mereka yang telah dipilih Allah sebelum dunia dijadikan agar menjadi orang kudus, dibarui dalam zaman, sebagai manusia seutuhnya, menurut gambar Allah,[a] oleh karya Roh-Nya yang kuat-kuasa,[2] yang membuat kematian dan kebangkitan Kristus menjadi milik mereka.[c] Benih penyesalan yang membawa kepada kehidupan, dan semua anugerah- yang menyelamatkan lainnya, ditaburkan ke dalam hati mereka,[d] dan anugerah- anugerah itu dibangkitkan, ditambahkan, dan dikuatkan[e] begitu rupa, sehingga mereka semakin mati bagi dosa dan dibangkitkan dalam hidup yang baru.[f]

    a. Efe 4:23-24. b. Efe 1:4; 1Ko 6:11; 2Te 2:13. c. Rom 6:4-6. d. Kis 11:18; 1Yo 3:9. e. Yud 1:20; Ibr 6:11-12; Efe 3:16-19; Kol 1:10-11. f. Rom 6:4; Gal 5:24.

    76. Pert. Apa itu 'penyesalan yang membawa kepada kehidupan'?
    Jaw. Penyesalan yang membawa kepada kehidupan ialah anugerah-yang- menyelamatkan,[a] yang dikerjakan dalamhati seorang berdosa oleh Roh[b] dan Firman[c] Allah. Olehnya, ia melihat dan menginsafi baik bahaya[d] maupun kecemaran dan kekejian segala dosanya,[e] dan memahami bahwa Allah di dalam Kristus bersifat penyayang terhadap mereka yang menyesal.[f] Akibatnya, ia sedih hati karena dosa-dosanya[g] dan membencinya,[h] sehingga ia meninggalkan semua dosa itu dan berbalik kepada Allah,[i] dan berniat serta berupaya untuk dengan tekun berjalan bersama Dia di semua jalan ketaatan yang baru.[j]

    a. 2Ti 2:25. b. Zak 12:10. c. Kis 11:18, 20-21. d. Yeh 18:28, 30, 32; Luk 15:17-18; Hos 2:5-6. e. Yeh 36:31; Yes 30:22. f. Yoe 2:12-13. g. Yer 31:18-19. h. 2Ko 7:11. i. Kis 26:18; Yeh 14:6; 1Ra 8:47-48. j. Maz 119:6, 59, 128; Luk 1:6; 2Ra 23:25.

    77. Pert. Apa perbedaan antara pembenaran dan pengudusan?
    Jaw. Pengudusan tergabung secara tak terpisahkan dengan pembenaran.[a] Kendati demikian, keduanya berbeda dalam hal-ini. Dalam pembenaran, Allah memperhitungkan kebenaran Kristus;[b] dalam pengudusan Roh-Nya mencurahkan anugerah ke dalam hati manusia dan membuatnya mampu menggunakan anugerah itu.[c] Dalam pembenaran, dosa diampuni;[d] dalam pengudusan dosa itu ditekan.[e] Pembenaran sama-sama membebaskan semua orang percaya dari murka Allah yang melakukan pembalasan, sepenuhnya, dalam kehidupan ini pun, sehingga mereka tidak pernah kena hukuman,[f] sedangkan pengudusan tidak sama rata terdapat dalam semua orang[g] dan tidak pernah sempurna dalam kehidupan ini pada seorang pun,[h] tetapi bertumbuh menjadi semakin sempurna.[i]

    a. 1Ko 6:11; 1:30. b. Rom 4;6-8. c. Yeh 36:27. d. Rom 3:24-25. e. Rom 6:6, 14. f. Rom 8:33-34. g. 1Yo 2:12-14; Ibr 5:12-14. h. 1Yo 1:8, 10. i. 2Ko 7:1; Fil 3:12-14.

    78. Pert. Dari mana timbul ketidaksempurnaan pengudusan dalam diri orang- orang percaya?
    Jaw. Ketidaksempurnaan pengudusan dalam diri orang-orang percaya timbul dari sisa-sisa dosa yang tetap ada dalam semua bagian mereka, dan dari keinginan daging melawan roh, sehingga acap kali mereka mengalami kegagalan disebabkan godaan, dan terjerumus ke dalam berbagai dosa;[a] pelayanan rohani mereka dihalang-halangi,[b] dan perbuatan mereka yang paling baik pun tidak sempurna dan cemar dalam pandangan Allah.[c]

    a. Rom 7:18, 23; Mar 14:66-72; Gal 2:11-12. b. Ibr 12:1. c. Yes 64:6; Kel 28:38.

    79. Pert. Mungkinkah orang-orang percaya yang sejati jatuh sehingga kehilangan kedudukan mereka sebagai orang yang telah beroleh rahmat, disebabkan ketidaksempurnaan mereka dan banyaknya godaan serta dosa yang menimpa mereka?
    Jaw. Berkat kasih Allah yang tidak berubah-ubah[a] dan putusan-Nya serta perjanjian-Nya untuk mengeruniakan ketekunan kepada mereka,[b] berkat persatuan mereka dengan Kristus,[c] yang tidak mungkin diputuskan, dan syafaat-Nya yang terus-menerus bagi mereka,[d] dan berkat Roh serta benih ilahi yang tetap ada di dalam mereka,[e] maka tidak mungkin orang-orang percaya yang sejati jatuh begitu rupa sehingga sama sekali dan untuk seterusnya kehilangan kedudukan mereka sebagai orang yang telah beroleh rahMat[f] Sebaliknya, mereka dipelihara oleh kekuatan Allah, melalui iman, sehingga mereka meraih keselamatan.[g]

    a. Yer 31:3. b. 2Ti 2:19; Ibr 13:20-21; 2Sa 23:5. c. 1Ko 1:8-9. d. Ibr 7:25; Luk 22:32. e. 1Yo 3:9: 2:27. f. Yer 32:40; Yoh 10:28. g. 1Pe 1:5.

    80. Pert. Mungkinkah orang-orang percaya yang sejati mendapat kepastian yang tidak mungkin keliru mengenai kedudukan mereka sebagai orang yang telah beroleh rahmat, dan mengenai ketekunan mereka, sehingga mereka meraih keselamatan?
    Jaw. Mereka yang sungguh-sungguh percaya kepada Kristus dan yang berikhtiar untuk hidup di hadirat-Nya dengan hati nurani yang murni,[a] bisa mendapat kepastian yang tidak mungkin keliru mengenai kedudukan mereka sebagai orang yang telah beroleh rahmat, danmengenai ketekunan mereka sehingga mereka meraih keselamatan,[2] walaupun mereka tidak menerima wahyu khusus tentangnya. Mereka mendapat kepastian itu melalui iman yang berdasarkan kebenaran janji-janji Allah, dan karena Roh membuat mereka mampu melihat dalam diri mereka sendiri karunia-karunia yang terikat dengan janji-janji kehidupan,[c] dan bersaksi bersama-sama dengan mereka bahwa mereka adalah anak-anak Allah.[d]

    a. Yoh 2:3. b. 1Yo 5:13. c. 1Ko 2:12; 1Yo 3:14, 18-19, 21, 24; 4:13, 16; Ibr 6:11-12. d. Rom 8:16.

    81. Pert. Apakah semua orang percaya yang sejati senantiasa merasa pasti bahwa pada saat itu juga mereka mempunyai kedudukan orang yang telah beroleh rahmat, dan akan diselamatkan?
    Jaw. Kepastian mengenai anugerah dan keselamatan tidak termasuk hakikat iman.[a] Maka adakalanya orang-orang percaya yang sejati terpaksa menunggu lama, baru mereka memperolehnya.[b] Dan setelah mereka menikmatinya, kepastian itu dapat saja dilemahkan dan diputuskan oleh berbagai gangguan, dosa, godaan, dan perasaan bahwa Allah telah meninggalkan mereka.[c] Meski demikian, Allah tidak pernah membiarkan mereka kehilangan kehadiran dan dukungan Roh Allah yang melindungi mereka sehingga mereka tidak ama sekali putus asa.[d]

    a. Efe 1:13. b. Yes 50:10; Maz 88. c. Maz 22:2; 31:23; 51:8, 12; 77:1-12; Kid 5:2-3, 6. d. 1Yo 3:9; Ayu 13:15; Maz 73:15, 23; Yes 54:7-10.

    82. Pert. Apa itu 'persekutuan dalam kemuliaan' dengan Kristus, yang dimiliki anggota-anggota Gereja yang tidak kelihatan?
    Jaw. Persekutuan dalan kemuliaan dengan Kristus, yang dimiliki anggota- anggota Gereja yang tidak kelihatan, terdapat dalam kehidupan ini,[a] segera sesudah kematian,[b] dan akhirnya, dengan sempurna, pada waktu kebangkitan dan pada hari penghukuman.[c]

    a. 2Ko 3:18. b. Luk 23:43. c. 1Te 4:17.

    83. Pert. Apa itu persekutuan dalam kemuliaan dengan Kristus yang dinikmati anggota-anggota Gereja yang tidak kelihatan dalam kehidupan ini?
    Jaw. Dalam kehidupan ini, anggota-anggota Gereja yang tidak kelihatan dikaruniai buah-buah sulung kemuliaan-bersama-Kristus, karena mereka itu anggota Dia yang adalah Kepala mereka, sehingga dalam Dia mereka mendapat bagian dalam kemuliaan yang Dia miliki sepenuhnya.[a] Sebagai panjarnya, mereka menikmati kesadaran akan kasih Allah terhadap dirinya,[b] damai dalam hati, sukacita oleh Roh Kudus, dan pengharapan akan menerima kemuliaan.[c] Sebaliknya, bagi orang- orang jahat kesadaran akan murka Allah yang melakukan pembalasan, kegelisahan hati nurani, dan dugaan yang penuh takut akan hukuman merupakan permulaan siksaan yang akan mereka derita kelak.[d]

    a. Efe 2:5. b. Rom 5:5 bersama 2Ko 1:22. c. Rom 5:1-2; 14:17. d. Kej 4:13; Mat 27:4; Ibr 10:27; Rom 2:9; Mar 9:44.

    84. Pert. Apakah semua orang akan mati?
    Jaw. Karena maut diancamkan sebagai upah dosa,[a] maka semua orang ditetapkan untuk mati kelak,[b] sebab semua orang telah berbuat dosa.[c]

    a. Rom 6:23. b. Ibr 9:27. c. Rom 5:12.

    85. Pert. Mengingat bahwa maut adalah upah dosa, maka mengapa orang-orang benar tidak dilepaskan dari maut? Bukankah di dalam Kristus mereka memperoleh pengampunan segala dosa mereka?
    Jaw. Orang-orang benar akan dilepaskan dari maut sendiri pada hari terakhir. Pun dalam kematian, mereka dilepaskan dari sengat dan kutuknya.[a] Mereka memang mati, tetapi oleh kasih Allah[b] mereka dibebaskan sepenuhnya dari dosa dan kemalangan,[c] serta dibuat mampu untuk tetap hidup dalam persekutuan dengan Kristus dalam kemuliaan yang akan mereka masuki saat itu.[d]

    a. 1Ko 15:26, 55-57; Ibr 2:15. b. Yes 57:1-2; 2Ra 22:20. c. Wah 14:13; Efe 5:27. d. Luk 23:43; Fil 1:23.

    86. Pert. Apa itu persekutuan dengan Kristus dalam kemuliaan, yang dinikmati anggota-anggota Gereja yang tidak kelihatan segera sesudah kematian mereka?
    Jaw. Persekutuan dengan Kristus dalam kemuliaan, yang dinikmati anggota- anggota Gereja yang tidak kelihatan segera sesudah kematian mereka, meliputi hal-hal ini. Pada saat itu, jiwa mereka dijadikan suci sepenuhnya[a] dan diterima dalam surga tertinggi.[b] di sana jiwa itu akan melihat Allah muka dengan muka dalam cahaya terang dan kemuliaan,[c] sambil menantikan pembebasan penuh tubuh mereka,[d] yang dalam kematian pun tetap bersatu dengan Kristus[e] dan mendapat perhentian dalam kuburnya bagaikan dalam tempat tidur,[f] hingga disatukan kembali dengan jiwanya pada hari terakhir.[g] Sebaliknya, jiwa orang- orang jahat pada saat kematiannya dilemparkan ke dalam neraka; di sana jiwa itu tetap tinggal di tengah siksaan dan dalam kegelapan yang paling gelap, sedangkan tubuh mereka disimpan dalam kubur bagaikan dalam penjara, hingga kebangkitan dan penghukuman hari yang besar itu.[h]

    a. Ibr 12;23. b. 2Ko 5:1, 6, 8; Fil 1:23; Kis 3:21 dan Efe 4:10. c. 1Yo 3:2; 1Ko 13:12. d. Rom 8:23; Maz 16:9. e. 1Te 4:14. f. Yes 57:2. g. Ayu 19:26-27. h. Luk 16:23-24; Kis 1:25; Yud 1:6-7.

    87. Pert. Apa yang seharusnya kita percayai berkenaan dengan kebangkitan?
    Jaw. Seharusnya kita percayai bahwa pada hari terakhir akan berlangsung kebangkitan umum semua orang mati, baik yang benar maupun yang tidak benar,[a] sedangkan mereka yang pada saat itu kedapatanhidup akan diubah dalam sekejap mata. Dan tubuh orang mati, yaitu tubuh yang sama seperti yang diletakkan dalam kubur, alan dibangkitkan oleh kuat-kuasa Kristus dan disatukan kembali dengan jiwanya, untuk selama-lamanya.[b] Oleh Roh Kristus, dan oleh kekuatan kebangkitan-Nya sebagai Kepala mereka, tubuh orang benar akan dibangkitkan dengan kuasa-kuasa, manjadi tubuh yang bersifat rohani, tidak dapat binasa, dan dijadikan serupa dengan tubuh-Nya yang telah dimuliakan.[c] Tubuh orang jahat akan dibangkitkan oleh-Nya, sebagai Hakim yang gusar, untuk keaiban.[d]

    a. Kis 24:15. b. 1Ko 15:51-53; 1Te 4:15-17; Yoh 5:28-29. c. 1Ko 15:21-23, 42-44; Fil 3:21. d. Yoh 5:27-29; Mat 25:33.

    88. Pert. Apa yang akan menyusul langsung sesudah kebangkitan?
    Jaw. langsung sesudah kebangkitan akan menyusullah penghukuman umum dan akhir atas para malaikat dan manusia.[a] Tentang hari dan saatnya seorang pun tidak tahu; karena itu, semua orang harus berjaga-jaga dan berdoa dan selalu siap sedia menghadapi kedatangan Tuhan.[b]

    a. 2Pe 2:4; Yud 1:6-7, 14-15; Mat 25:36. b. Mat 24:36, 42, 44; Luk 21:35-36.

    89. Pert. Apa yang pada hari penghukuman itu akan dilakukan terhadap orang- orang jahat?
    Jaw. Pada hari penghukuman, orang-orang jahat akan ditempatkan di sebelah kiri Kristus.[a] Berdasarkan bukti-bukti yang nyata, sementara mereka dinyatakan bersalah total oleh hati nurani mereka sendiri,[b] keputusan yang adil, yang menghukum mereka, akan diucapkan atas mereka.[c] Lalu, mereka akan dijauhkan dari hadirat ALlah yang penuh anugerah dan dari persekutuan yang mulia dengan Kristus, orang-orang kudus milik-Nya, dan semua malaikat-Nya, dan akan dilemparkan ke dalam neraka. Di sana mereka akan dihukum dengan siksaan yang tidak terkatakan, terhadap tubuh dan jiwa mereka, bersama iblis dan para malaikatnya, untuk selama-lamanya.[d]

    a. Mat 25:33. b. Rom 2:15-16. c. Mat 25:41-43. d. Luk 16:26; 2Te 1:8-9.

    90. Pert. Apa yang pada hari penghukuman itu akan dilakukan terhadap orang- orang benar?
    Jaw. Pada hari penghukuman, orang-orang benar akan diangkat dalam awan menyongsong Kristus,[a] dan ditempatkan di sebelah kanan-Nya. Di sana mereka akan diakui dan dinyatakan tidak bersalah;[b] bersama-sama dengan Dia mereka akan menghakimi malaikat dan manusia yang tertolah,[c] dan akan disambut dalam surga.[d] Di sana mereka akan terlepas sepenuhnya dan untuk selama-lamanya dari segala dosa dan sengsara;[e] mereka akan dipenuhi sukacita yang tidak terpahami,[f] dan dikaruniai kekudusan dan kebahagiaan yang sempurna menurut jiwa dan raga, bersama orang-orang dan malaikat kudus yang tak terhitung jumlahnya.[g] Tetapi secara khusus mereka akan melihat Allah Bapa, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Roh Kudus muka dengan muka, dan bersukacita di dalam-Nya, untuk selama-lamanya.[h] Itulah persekutuan yang sempurna dan genap dengan Kristus yang akan dinikmati oleh anggota-anggota Gereja yang tidak kelihatan dalam kemuliaan, pada waktu kebangkitan dan pada hari penghukuman.

    a. 1Te 4:17. b. Mat 25:33; 10:32. c. 1Ko 6:2-3. d. Mat 25:34, 46. e. Efe 5:27; Wah 14:13. f. Maz 16:11. g. Ibr 12:22-23. h. 1Yo 3:2; 1Ko 13:12; 1Te 4:17-18.

    91. Pert. Apa tugas kewajiban yang pelaksanaannya Allah tuntut dari manusia?
    Jaw. Tugas kewajiban yang pelaksanaannya allah tuntut dari manusia ialah ketaatan pada kehendak-Nya yang dinyatakan.[a]

    a. Rom 12:1-2; Mik 6:8; 1Sa 15:22.

    92. Pert. Apa yang mula-mula Allah nyatakan kepada manusia sebagai pedoman ketaatannya?
    Jaw. Pedoman ketaatan yang dinyatakan kepada Adam ketika ia dalam kedudukan orang yang tidak bersalah, dan di dalam dia kepada seluruh umat manusia, selain perintah untuk tidak memakan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, ialah hukum kesusilaan.[1a]

    a. Kej 1:26-27; Rom 2:14-15; 10:15; Kej 2:17.

    93. Pert. Apa itu' hukum kesusilaan'?
    Jaw. Hukum kesusilaan ialah penyataan kehendak Allah kepada umat manusia, yang mengarahkan dan mewajibkan tiap-tiap orang untuk takluk dan taat padanya secara perseorangan, sempurna, dan terus-menerus. Dalam hal itu seluruh manusia, jiwa dan raga,[a] perlu dikerahkan dan disiapkan, untuk memenuhi segala karya tugas kesucian dan kebenaran yang wajib ditunjukkannya terhadap Allah dan sesamanya manusia.[b] Hukum itu menjanjikan kehidupan kalau orang menggenapinya, dan mengancamkan maut kalau orang melanggarnya.[c]

    a. Ula 5:1-3, 31, 33; Luk 10:26-27; Gal 3:10; 1Te 5:23. b. Luk 1:75; Kis 24:16. c. Rom 10:5; Gal 3:10,12.

    94. Pert. Apakah hukum kesusilaan masih berguna untuk manusia setelah ia jatuh?
    Jaw. Sejak manusia jatuh, tidak seorang pun sanggup mencapai kebenaran dan kehidupan melalui hukum kesusilaan.[a] Kendati demikian, hukum itusangat berguna, baik bagi semua orang pada umumnya, maupun bagi orang yang tidak dilahirkan kembali dan yang dilahirkan kembali, masing-masing dengan cara tersendiri.[b]

    a. Rom 8:3; Gal 2:16. b. 1Ti 1:8.

    95. Pert. Apa kegunaan hukum kesusilaan bagi semua orang pada umumnya?
    Jaw. Hukum kesusilaan berguna bagisemua orang, sebab hukum itu memberitahukan kepada mereka kodrat dan kehendak Allah yang kudus,[a] serta tugas kewajiban mereka sendiri, dan mengharuskan mereka untuk menempuh kehidupan yang sesuai dengannya.[b] Hukum itu meyakinkan mereka bahwa mereka tidak sanggup mematuhinya, dan bahwa kodrat, hati, dan kehidupan mereka tercemar oleh dosa.[c] Olehnya mereka dibuat rendah hati karena mereka menyadari dosa dan kemalangan mereka,[d] dan dengan demikian hukum itu membuat mereka melihat dengan lebih jelas betapa mereka membutuhkan Kristus[e] dan betapa ketaatan-Nya bersifat sempurna.[f]

    a. Ima 11:44-45; 20:7-8; Rom 7:12. b. Mik 6:8; Yak 2:10-11. c. Maz 19:12-13; Rom 3:20; 7:7. d. Rom 3:9, 23. e. Gal 3:21-22. f. Rom 10:4.

    96. Pert. Apa kegunaan khusus hukum kesusilaan bagi orang-orang yang tidak dilahirkan kembali?
    Jaw. Hukum kesusilaan berguna bagi orang-orang yang tidak dilahirkan kembali karena membangunkan hati nurani mereka sehingga mereka melarikan diri dari murka yang akan datang,[a] dan karena mendorong mereka berlindung pada Kristus.[b] Bila mereka tetap dalam kedudukan sebagai orang berdosa dan tetap menempuh kehidupan berdosa, hukum kesusilaan berguna karena menyebabkan mereka tidak dapat berdalih[c] dan berada di bawah kutuknya.[d]

    a. 1Ti 1:9-10. b. Gal 3:24. c. Rom 1:20 bersama Rom 2:15. d. Gal 3:10.

    97. Pert. Apa kegunaan khusus hukum kesusilaan bagi orang-orang yang telah dilahirkan kembali?
    Jaw. Orang-orang yang telah dilahirkan kembali dan percaya kepada Kristus memang telah dibebaskan dari hukum kesusilaan selaku perjanjian perbuatan,[a] sehingga tidak mungkin mereka dibenarkan[b] atau dihukum[c] olehnya. Namun, selain kegunaannya bagi semua orang, bagi mereka hukum itu masih berguna secara khusus, sebab kepada mereka diperlihatkannya betapa mereka berhutang budi kepada Kristus karena Dia telah menggenapinya, dan menanggung kutuknya sebagai ganti mereka dan demi kebaikan mereka.[d] Dengan cara itu hukum kesusilaan hendak mendorong mereka agar semakin merasa syukur [e] dan mengungkapkan perasaan itu dengan semakin takluk padanya sebagai pedoman ketaatan mereka.[f]

    a. Rom 6:14; 7:4, 6; Gal 4:4-5. b. Rom 3:20. c. Gal 5:23; Rom 8:1. d. Rom 7:24- 25; Gal 3:13-14; Rom 8:3-4. e. Luk 1:68-69, 74-75; Kol 1:12-14. f. Rom 7:22; 12:2; Tit 2:11-14.

    98. Pert. Di mana terdapat ringkasan hukum kesusilaan itu?
    Jaw. Ringkasan hukum kesusilaan itu terdapat dalam KEsepuluh Hukum yang disampaikan oleh suara Allah di atas gunung Sinai, dan dituliskan oleh-Nya pada dua loh batu.[a] Kesepuluh Hukum itu dicatat dalam pasal 20 Kitab Keluaran. Keempat Hukum yang pertama memuat tugas kewajiban kita terhadap Allah; keenam selebihnya memuat tugas kewajiban kita terhadap manusia.[b]

    a. Ula 10:4; Kel 34:1-4. b. Mat 22:37-38, 40.

    99. Pert. Apa kaidah-kaidah yang perlu diperhatikan demi pengertian yang tepat akan Kesepuluh Hukum?
    Jaw. Demi pengertian yang tepat akan Kesepuluh Hukum, kita perlu memperhatikan kaidah-kaidah yang berikut.
    1. Hukum itu sempurna, dan mengharuskan tiap-tiap orang menyesuaikan diri sepenuhnya dengan kebenarannya, dengan mengerahkan seluruh dirinya, dan mematuhinya segenapnya, untuk selama-lamanya. Maka hukum itu menuntut kesempurnaan tertinggi dalam tiap-tiap tugas kewajiban, dan melarang dosa apa pun dalam ukuran yang paling rendah pun.[a]
    2. Hukum itu bersifat rohani, sehingga berkenaan baik dengan akal budi, kemauan, cinta kasih, dan semua kekuatan jiwa lainnya, maupun dengan perkataan, perbuatan, dan isyaRat[b]
    3. Dalam beberapa hukum dituntut atau dilarang hal yang sama dilihat dari sudut pandangan yang berbeda-beda.[c]
    4. Bila salah satu tugas kewajiban diperintahkan, dosa yang berlawanan dengannya dilarang;[d] dan bila salah satu dosa dilarang, tugas kewajiban yang berlawanan dengannya diperintahkan.[e] Begitu pula, bila ditambahkan janji, hal itu mencakup juga ancaman yang berlawanan;[6] dsn bila ditambahkan ancaman, hal itu mencakup juga janji yang berlawanan.[g]
    5. Apa yang dilarang Allah tidak boleh dilakukan pada saat apa pun;[h] apa yang diperintahkan-Nya selalu wajib kita lakukan.[i] Namun, suatu kewajiban khusus tidak usah dilakukan terus-menerus.[j]
    6. Bila salah satu dosa atau tugas kewajiban disebut, semua dosa atau tugas kewajiban yang sejenis ikut dilarang atau diperintahkan, bersama semua faktor penyebab, sarana, kesempatan, dan apa pun yang mirip dengannya, serta segala sesuatu yang merangsang orang untuk melakukannya.[k]
    7. Kita wajib, masing-masing di tempatnya sendiri, berupaya agar orang lain menghindari atau melakukan apa yang dilarang atau diperintahkan kepada kita sendiri, menurut kewajiban yang berkaitan dengan tempat mereka masing-masing.[l]
    8. Kita wajib, masing-masing di tempat dan menurut panggilannya, membantu orang lain melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka;[m] dan kita harus menghindar dari melakukan bersama orang lain apa yang mereka dilarang melakukannya.[n]

    a. Maz 19:7; Yak 2:10; Mat 5:21-48. b. Rom 7:14; Ula 6:5 bersama Mat 22:37-39. c. Kol 3:5; Ams 8:5; Ams 1:19; 1Ti 6:10. d. Yes 58:13; Ula 6:13; Mat 4:9, 10; 15:4, 6. e. Mat 5:21-24; Efe 4:28. f. Kel 20:12 bersama Ams 30:17. g. Yer 18:7, 8; Kel 20:7 bersama Maz 15:1, 4, 5 dan Maz 24:4, 5. h. Ayu 13:7; 36:21; Rom 3:8; Ibr 11:25. i. Ula 4:8-9. j. Mat 12:7. k. Mat 5:21-22, 27-28; 15:4-6; Ibr 10:24-25; 1Te 5:22; Yud 1:23; Gal 5:26; Kol 3:21. l. Kel 20:10; Ima 19:17; Kej 18:19; Yos 24:15; Ula 6:6-7. m. 2Ko 1:24. n. 1Ti 5:22; Efe 5:11.

    100. Pert. Apa yang dalam Kesepuluh Hukum harus kita perhatikan secara khusus?
    Jaw. Yang dalam Kesepuluh Hukum harus kita perhatikan secara khusus ialah pendahuluannya, isi hukum-hukum itu sendiri, dan berbagai alasan yang ditambahkan pada beberapa di antaranya dengan maksud menguatkannya.

    101. Pert. Apa mukadimah Kesepuluh Hukum?
    Jaw. Mukadimah Kesepuluh Hukum tercantum dalam perkataan ini: 'Akulah TUHAN, Allahmu, yang dibawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan'.[a] Di dalamnya Allah memperlihatkan kedaulatan-Nya selaku TUHAN, Allah yang kekal, tidak berubah-ubah, dan mahakuasa,[b] yang memiliki keberadaan dalam diri-Nya dan dari diri-Nya,[c] dan yang mewujudkan semua perkataan[d] dan perbuatan- Nya.[e] Diperlihatkan-Nya bahwa Dialah ALlah yang telah mendirikan perjanjian, baik dengan Israel pada zaman dahulu kala, maupun dengan seluruh umat-Nya.[f] Sebagaimana Dia telah membawa mereka keluar dari tempat perbudakan di tanah Mesir, begitu pula kita dibebaskan-Nya dari perbudakan rohani kita.[g] Oleh karena itu, kita wajib mengakui hanya Dia sebagai Allah kita, dan mematuhi semua hukum-Nya.[h]

    a. Kel 20:2. b. Yes 44:6. c. Kel 3:14. d. Kel 6:3. e. Kis 17:24, 28. f. Kej 17:7 bersama Rom 3:29. g. Luk 1:74-75. h. 1Pe 1:15-18; Ima 18:30, 19:37.

    102. Pert. Apa inti keempat hukum yang memuat tugas kewajiban kita terhadap Allah?
    Jaw. Inti keempat hukum yang memuat tugas kewajiban kita terhadap Allah ialah: kita harus mengasihi TUHAN, Allah kita, dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap kekuatan, dan segenap akal budi kita.[a]

    a. Luk 10:27.

    103. Pert. Apa hukum yang pertama?
    Jaw. Hukum pertama yang pertama ialah, 'Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku'.[a]

    a. Kel 20:3.

    104. Pert. Apa kewajiban-kewajiban yang pelaksanaannya dituntut dalam hukum yang pertama?
    Jaw. Tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut dalam hukum yang pertama ialah agar kita mengenal dan mengakui Allah sebagai satu-satunya Allah yang sejati, dan sebagai Allah kita,[a] dan menyembah serta memuliakan Dia sesuai dengan itu.[b] Caranya dengan memikirkan Dia,[c] merenungkan Dia,[d] ingat kepada-Nya,[e] memandang tinggi,[f] menghormati,[g] menyembah,[h] memilih,[i] mengasihi,[j] dan mengingini Dia[k] takut kepada-Nya,[l] mempercayai Dia,[m] bertopang pada-Nya,[n] berharap kepada-Nya,[o] bergembira[p] dan bersukacita[q] dalam Dia, melayani Dia dengan roh yang menyala-nyala,[r] berseru kepada-Nya dan mempersembahkan segala puji-pujian dan syukur kepada-Nya[s] serta bersikap patuh dan takluk kepada-Nya sebagai manusia seutuhnya;[t] berikhtiar agar dalam segala hal kita berbuat apa yang berkemam kepada-Nya,[u] menunjukkan penyesalan bila kita telah menyakiti hati-Nya dalam sesuatu hal,[v] dan menempuh kehidupan bersama Dia dengan rendah hati.[23]

    a. 1Ta 28:9; Ula 26:17; Yes 43:10; Yer 14:22. b. Maz 95:6-7; Mat 4:10; Maz 29:2. c. Mal 3:16. d. Maz 63:7. e. Pengk 12:1. f. Maz 71:19. g. Mal 1:6. h. Yes 45:23. i. Yos 24:15, 22. j. Ula 6:5. k. Maz 73:25. l. Yes 8:13. m. Kel 14:31. n. Yes 26:4. o. Maz 130:7. p. Maz 37:4. q. Maz 37:11. r. Rom 12:11 bersama Bil 25:11. s. Fil 4:6. t. Yer 7:23; Yak 4:7. u. 1Yo 3:22. v. Yer 31:18; Maz 119:136. w. Mik 6:8.

    105. Pert. Dosa apa yang dilarang dalam hukum yang pertama?
    Jaw. Dosa yang dilarang dalam hukum yang pertama ialah: ateisme, yaitu menyangkal adanya Allah atau tidak mempunyai Allah;[a] penyembahan berhala, dengan cara memiliki atau menyembah allah lebih dari satu, atau satu allah disamping atau sebagai ganti Allah yang sejati;[b] tidak memiliki dan tidak mengakui Dia sebagai Allah dan sebagai Allah kita;[c] tidak melakukan atau mengabaikan salah satu kewajiban terhadap-Nya yang pelaksanaannya dituntut dalam hukum ini;[d] tidak mengenal Dia,[e] melupakan Dia,[f] salah paham,[g] pendapat keliru,[h] atau pikiran yang tidak pantas dan buruk[i] tentang Dia; menyelidiki rahasia-rahasia-Nya dengan nekat dan karena rasa ingin tahu;[j] kelakuan yang mencemarkan barang apa yang kudus,[k] rasa benci terhadap Allah;[l] egoisme,[m] mencari kepentingan sendiri,[n] dan semua cara lain mengarahkan batin, kemauan, atau keinginan kita dengan tidak tahu batas dan keterlaluan ke hal-hal lain sambil membelokkannya seluruhnya atau sebagian dari Dia;[o] sikap mudah percaya,[p] ketidakpercayaan,[q] ajaran bidat,[r] kepercayaan yang sesat,[s] sikap curiga,[t] rasa putus asa,[u] sikap tidak mau diperingatkan[v] dan tidak peka berhadapan dengan hukuman-hukuman Allah;[w] kekerasan hati,[x] keangkuhan;[y] kesombongan;[z] perasaan aman yang berdasarkan pertimbangan daging;[aa] mencobai Allah;[ab] memakai cara-cara yang tidak diizinkan[ac] dan mengandalkan cara-cara yang sah;[ad] hawa nafsu dan kegembiraan daging;[ae] semangat yang busuk, buta, dan tidak tahu batas;[af] sikap suam-suam kuku[ag] dan mati[ah] dalam hal-hal yang mengenai Allah; menjadi terasing dari Allah dan murtad dari Dia;[ai] berdoa atau mempersembahkan ibadah keagamaan kepada orang- orang kudus, malaikat, atau makhluk lain;[aj] semua kata sepakat dengan iblis, upaya mencari nasihat padanya,[ak] dan kesediaan mendengarkan bisikannya;[al] membiarkan orang lain berkuasa atas iman dan hati nurani kita;[am] memandang rendah dan menghina Allah serta perintah-perintah-Nya;[an] menentang dan mendukakan Roh-Nya;[ao] bersungut-sungut dan bersikap tidak sabar berhadapan dengan cara Dia memimpin kehidupan kita; melancarkan tuduhan-tuduhan yang tidak patut terhadap-Nya berhubung dengan kemalangan-kemalangan yang didatangkan-Nya atas diri kita,[ap] dan memuji peruntungan,[aq] berhala,[ar] diri kita sendiri,[as] atau salah satu makhluk lain[at] karena segala kebaikan yang ada pada diri kita, dan yang kita miliki atau hasilkan.

    a. Maz 14:1; Efe 2:12. b. Yer 2:27-28 bersama 1Te 1:9. c. Maz 81:12. d. Yes 43:22-24. e. Yer 4:22; Hos 4:1, 6. f. Yer 2:32. g. Kis 17:23, 29. h. Yes 40:18. i. Maz 50:21. j. Ula 29:29. k. Tit 1:16; Ibr 12:16. l. Rom 1:30. m. 2Ti 3:2. n. Fil 2:21. o. 1Yo 2:15-16; 1Sa 2:29; Kol 3:2, 5. p. 1Yo 4:1. q. Ibr 3:12. r. Gal 5:20; Tit 3:10. s. Kis 26:9. t. Maz 78:22. u. Kej 4:13. v. Yer 5:3. w. Yes 42:25. x. Rom 2:5. y. Yer 13:15. z. Maz 19:14. aa. Zef 1:12. ab. Mat 4:7. ac. Rom 3:8. ad. Yer 17:5. ae. 2Ti 3:4. af. Gal 4:17; Yoh 16:2; Rom 10:2; Luk 9:54-55. ag. Wah 3:16. ah. Wah 3:1. ai. Yeh 14:5; Yes 1:4-5. aj. Rom 10:13- 14; Hos 4:12; Kis 10:25-26; Wah 19:10; Mat 4:10; Kol 2:18; Rom 1:25. ak. Ima 20:6; 1Sa 28:7, 11 bersama 1Ta 10:13-14. al. Kis 5:3. am. 2Ko 1:24; Mat 23:9. n. Ula 32:15; 2Sa 12:9; Ams 13:13. ao. Kis 7:51; Efe 4:30. ap. Maz 73:2-3, 13-15, 22; Ayu 1:22. aq. 1Sa 6:7-9. ar. Dan 5:23. as. Ula 8:17; Dan 4:30. at. Hab 1:16.

    106. Pert. Apa yang secara khusus diajarkan kepada kita melalui perkataan 'dihadapan-Ku' dalam hukum yang pertama?
    Jaw. Perkataan 'di hadapan-Ku' atau 'di hadirat-Ku' dalam hukum yang pertama mengajarkan kepada kita bahwa Allah, yang melihat segala sesuatu, secara khusus memperhatikan dan sangat tidak menyenangi dosa memiliki allah lain. Maka perkataan itu dapat merupakan alasan yang mendorong kita untuk tidak melakukan dosa itu, dan yang menonjolkannya sebagai perbuatan yang menantang Allah dengan tidak tahu malu.[a] Lagi pula, perkataan itu berguna juga karena mendorong kita mengerjakan apa saja yang kita lakukan bagi-Nya seakan-akan kita melakukannya di depan mata-Nya.[b]

    a. Yeh 8:6-18; Maz 44:21-22. b. 1Ta 28:9.

    107. Pert. Apa hukum yang kedua?
    Jaw. Hukum yang kedua ialah, 'Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadat kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah jang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku."[a]

    a. Kel 20:4-6

    108. Pert. Apa tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut dalam hubungan yang kedua?
    Jaw. Tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut dalam hukum yang kedua ialah, menerima, mematuhi, dan memelihara agar tetap murni dan utuh seluruh ibadah serta pranata keagamaan yang telah Allah tetapkan dalam Firman- Nya, khususnya doa dan pengucapan syukur dalam nama Kristus,[b] upaya membaca, memberitakan, dan mendengarkan Firman,[c] pelayanan dan penerimaan sakramen- sakramen,[d] pemerintahan gereja dan disiplin gereja,[e] jabatan pemberitaan Firman dan upaya menghidupi para pelayannya,[f] puasa keagamaan,[g] bersumpah demi nama Allah[h] dan bernzar kepada-Nya;[i] begitu pula segala upaya menolak, membenci, dan menentang segala jenis ibadah yang tidak benar,[j] serta (sesuai dengan tempat dan panggilan masing-masing) menjauhkannya bersama semua benda yang termasuk agama berhala.[k]

    a. Ula 32:46-47; Mat 28:20; Kis 2:42; 1Ti 6:13-14. b. Fil 4:6; Efe 5:20. c. Ula 17:18-19; Kis 15:21; 2Ti 4:2; Yak 1:21-22; Kis 10:33. d. Mat 28:19; 1Ko 11:23-30. e. Mat 18:15-17; 16:19; 1Ko 5; 12:28. f. Efe 4:11-12; 1Ti 5:17-18; 1Ko 9:7-15. g. Yoe 2:12-13; 1Ko 7:5. h. Ula 6:13. i. Yes 19:21; Maz 76:12. j. Kis 17:16-17; Maz 16:4. k. Ula 7:5; Yes 30:22.

    109. Pert. Dosa apa yang dilarang dalam hukum yang kedua?
    Jaw. Dosa yang dilarang dalam hukum yang kedua ialah, segala upaya mereka- reka,[a] menganjurkan,[b] memerintahkan,[c] menggunakan,[d] dan dengan cara apa pun membenarkan jenis ibadah apa pun yang tidak ditetapkan oleh Allah sendiri;[e] membiarkan agama yang tidak benar;[f] membuat sesuatu yang dianggap menggambarkan Allah, apakah ketiga Pribadi-Nya atau salah satu Pribadi dari mereka, apakah secara batin dalam roh kita atau secara lahir berbentuk gambar atau rupa makhluk apa pun;[g] semua cara beribadah kepadanya,[h] atau beribadah kepada Allah di dalam dan melaluinya;[i] membuat apa saja yang hendak menggambarkan dewa-dewa yang direka-reka,[j] dan semua cara beribadah atau berbakti kepadanya;[11] semua rekaan penuh takhayul[1] yang merusak ibadah kepada Allah,[m] dan yang menambahkan unsur-unsur tertentu di dalamnya,[n] baik yang kita pikirkan dan prakarsai sendiri[o] maupun yang kita terima karena diteruskan kepada kita oleh orang lain,[p] meskipun dengan nama ketuaan,[q] kebiasaan lama,[r] kesalehan,[s] maksud baik, atau dalih apa pun yang lain.[t] Selanjutnya, simoni,[1u] penodaan barang kudus;[v] segala perbuatan mengabaikan,[w] menghina,[x] menghalangi,[y] dan menentang ibadah serta pranata yang telah ditetapkan oleh Allah.[z]

    a. Bil 15:39. b. Ula 13:6-8. c. Hos 5:11; Mik 6:16. d. 1Ra 11:33; 12:33. e. Ula 12:30-32. f. Ula 13:6-12; Zak 13:2-3; Wah 2:2, 14-15, 20, Wah 17:12, 16-17. g. Ula 4:15-19; Kis 17:29; Rom 1:21-23, 25. h. Dan 3:18; Gal 4:8. i. Kel 32:5. j. Kel 32:8. k. 1Ra 18:26, 28; Yes 65:11. l. Kis 17:22; Kol 2:21-23. m. Mal 1:7-8, 14. n. Ula 4:2. o. Maz 106:39. p. Mat 15:9. q. 1Pe 1:18. r. Yer 44:17. s. Yes 65:3-5; Gal 1:13-14. t. 1Sa 13:11-12; 15:21. u. Kis 8:18. v. Rom 2:22; Mal 3:8. w. Kel 4:24-26. x. Mat 22:5; Mal 1:7, 13. y. Mat 23:13. z. Kis 13:44- 45; 1Te 2:15-16.

    110. Pert. Apa alasan-alasan yang ditambahkan pada hukum yang kedua dengan maksud menguatkannya?
    Jaw. Alasan-alasan yang ditambahkan pada hukum yang kedua dengan maksud menguatkannya tercantum dalam perkataan, 'sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku'.[a] Maka, selain kedaulatan Allah dan hak milik yang Dia pegang atas diri kita,[b] alasan-alasan iatu ialah kecemburuan-Nya berhubung dengan ibadah kepada diri-Nya[c] dan amarah-Nya yang melakukan pembalasan terhadap segala cara beribadah yang tidak benar, karena itu merupakan perzinaan rohani.[d] Pelanggar hukum ini dianggap-Nya sebagai orang yang membenci Dia, dan Dia mengancamkan hukuman kepada mereka sampai kepada beberapa keturunan.[e] Sebaliknya, Dia menilai mereka yang mematuhinya sebagai orang-orang yang mengasihi Dia dan yang berpegang pada perintah-perintah-Nya, serta berjanji hendak menunjukkan kasih setia kepada mereka sampai kepada banyak keturunan.[f]

    a. Kel 20:5-6. b. Maz 45:12; Wah 15:3-4. c. Kel 34:13-14. d. 1Ko 10:20-22; Yer 7:18-20; Yeh 16:26-27; Ula 32:16-20. e. Hos 2:1-3. f. Ula 5:29.

    111. Pert. Apa hukum yang ketiga?
    Jaw. Hukum yang ketiga ialah, 'Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan'.[a]

    a. Kel 20:7.

    112. Pert. Apa yang dituntut dalam hukum yang ketiga?
    Jaw. Hukum yang ketiga menuntut agar nama Allah, gelar-gelar-Nya, sifat- sifat-Nya,[a] pranata-pranata yang telah ditetapkan-Nya,[b] Firman-Nya,[c] sakramen-sakramen-Nya,[d] doa kepada-Nya,[e] sumpah,[f] nazar,[g] tindakan membuang undi,[h] karya-karya-Nya,[i] dan segala hal lain yang dijadikan-Nya sebagai sarana memperkenalkan diri-Nya, dipakai dengan cara yang suci dan khidmat, dalam pikiran,[j] renungan,[k] perkataan,[l] dan tulisan,[m] melalui pengakuan iman yang kudus[n] dan tingkah laku yang bertanggung jawab,[o] demi kemuliaan Allah[p] dan kebaikan kita sendiri[q] serta orang lain.[r]

    a. Mat 6:9; Ula 28:58; Maz 29:2; 68:4; Wah 15:3-4. b. Mal 1:14; Pengk 5:1. c. Maz 138:2. d. 1Ko 11:24-25, 28-29. e. 1Ti 2:8. f. Yer 4:2. g. Pengk 5:2, 4-6. h. Kis 1:24, 26. i. Ayu 36:24. j. Mal 3:16. k. Maz 8:1, 3-4, 9. l. Kol 3:17; Maz 105:2, 5. m. Maz 102:19. n. 1Pe 3:15; Mik 4:5. o. Fil 1:27. p. 1Ko 10:31. q. Yer 32:39. r. 1Pe 2:12.

    113. Pert. Dosa apa yang dilarang dalam hukum yang ketiga?
    Jaw. Dosa yang dilarang dalam hukum yang ketiga ialah, Tidak menyebut nama Allah dengan cara yang dituntut,[a] dan menyalahgunakan nama itu dengan menyebutnya dengan cara yang tidak berpengetahuan,[b] tidak perlu,[c] tidak dengan hormat, tidak suci,[d] penuh takhayul,[e] atau jahat, atau dengan cara lain menggunakan gelar-gelar, sifat-sifat,[f] pranata-pranata yang telah ditetapkan-Nya[g] atau karya-karya-Nya[h] dalam semua kata-kata nista;[i] sumpah palsu,[j] sumpah serapah,[k] sumpah,[l] nazar,[m] dan undian[n] yang berdosa; melanggar sumpah atau nazar kita yang sah,[o] dan berpegang padanya kalau menyangkut hal-hal yang tidak sah;[p] bersungut-sungut dan menyalahkan,[q] membongkar-bongkar,[r] atau salah memakai putusan-putusan Allah[s] dan karya- karya pemeliharaan-Nya;[t] salah menafsirkan,[u] salah menerapkan,[v] atau dengan cara apa pun memutarbalikkan Firman-Nya atau sebagian Firman itu[w] untuk senda gurau yang tidak suci,[x] pertanyaan-pertanyaan sia-sia yang timbul dari rasa ingin tahu, pertengkaran yang kosong, atau untuk mempertahankan ajaran sesat;[y] menyalahgunakan nama itu atau menyalahgunakan makhluk atau apa saja yang lain yang tercantum dalam nama Allah untuk mantera[z] atau untuk hawa nafsu dan perbuatan berdosa.[aa] Selanjutnya, memfitnah,[ab] mencemooh,[ac] mencerca,[ad] dan dengan cara apa pin menentang kebenaran, rahmat, dan jalan- jalan Allah;[ae] mengaku percaya secara munafik atau untuk maksud jahat;[af] merasa malu karena agama[ag] atau memalukannya melalui tingkah laku yang tidak sesuai dengannya,[ah] dan yang kurang bijaksana,[ai] tidak berhasil guna,[aj] atau menyakitkan hati,[ak] atau murtad dari agama itu.[al]

    a. Mal 2:2. b. Kis 17:23. c. Ams 30:9. d. Mal 1:6-7, 12; 3:14. e. 1Sa 4:3- 5; Yer 7:4, 9-10, 14, 31; Kol 2:20-22. f. 2Ra 18:30, 35; Kel 5:2; Maz 139:20. g. Maz 50:16-17. h. Yes 5:12. i. 2Ra 19:22; Ima 24:11. j. Zak 5:4; 8:17. k. 1Sa 17:43; 2Sa 16:5. l. Yer 5:7; 23:10. m. Ula 23:18; Kis 23:12, 14. n. Est 3:7; 9:24; Maz 22:19. o. Maz 24:4, Yeh 17:16, 18-19. p. Mar 6:26; 1Sa 25:22, 32-34. q. Rom 9:14, 19- 20. r. Ula 29:29. s. Rom 3:5, 7; 6:1-2. t. Pengk 8:11; 9:3; Maz 39. u. Mat 5:21-48. v. Yeh 13:22. w. 2Pe 3:16; Mat 22:24-31. x. Yes 22:13; Yer 23:34, 36, 38. y. 1Ti 1:4, 6-7; 6:4-5, 20; 2Ti 2:14; Tit 3:9. z. Ula 18:10-14; Kis 19:13. aa. 2Ti 4:3-4; Rom 13:13-14; 1Ra 21:9-10; Yud 1:4. ab. Kis 13:45; 1Yo 3:12. ac. Maz 1:1,; 2Pe 3:3. ad. 1Pe 4:4. ae. Kis 4:18; 13:45-46, 50; 19:9; 1Te 2:16; Ibr 10:29. af. 2Ti 3:5; Mat 23:14; 6:1-2, 5, 16. ag. Mar 8:38. ah. Maz 73:14- 24. ai. 1Ko 6:5-6; Efe 5:15-17. aj. Yes 5:4; 2Pe 1:8-9. ak. Rom 2:23-24. al. Gal 3:1, 3; Ibr 6:6.

    114. Pert. Apa alasan-alasan yang ditambahkan pada hukum yang ketiga?
    Jaw. Alasan-alasan yang ditambahkan pada hukum yang ketiga, tercantum dalam kata-kata, 'TUHAN, Allahmu', dan 'Sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.'[a] Dialah Tuhan, dan Allah kita, maka kekudusan nama-Nya tidak boleh kita langgar dan nama itu tidak boleh kita salah gunakan.[b] Khususnya, jauh dari-Nya tidak menyalahkan dan menghukum orang yang melanggar hukum ini, sehingga Dia tidak akan membiarkan mereka luput dari hukuman-Nya yang adil,[c] kendati banyak di antara mereka luput dari tindakan disiplin serta hukuman manusia.[d]

    a. Kel 20:7. b. Ima 19:12. c. Yeh 36:21-23; Ula 28:58-59; Zak 5:2-4. d. 1Sa 2:12, 17, 22, 24 bersama 1Sa 3:18.

    115. Pert. Apa hukum yang keempat?
    Jaw. Hukum yang keempat ialah, 'Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu: maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu, atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.'[a]

    a. Kel 20:8-11.

    116. Pert. Apa yang dituntut dalam hukum yang keempat?
    Jaw. Hukum yang keempat menuntut agar semua orang menguduskan dan membaktikan kepada Allah waktu-waktu tertentu, yang telah ditetapkan-Nya dalam Firman-Nya, khususnya satu hari penuh setiap tujuh hari. Dari permulaan dunia hingga kebangkitan Kristus, hari itu ialah hari ketujuh; sesudah itu hari pertama tiap-tiap minggu; begitu pula untuk seterusnya sampai akhir dunia. Hari itulah hari Sabat Kristen,[a] yang dalam Perjanjian baru disebut 'Hari Tuhan'.[b]

    a. Ula 5:12, 14; Kej 2:2-3; 1Ko 16:1-2; Kis 20:7; Mat 5:17-18; Yes 56:2, 4, 6-7. b. Wah 1:10.

    117. Pert. Dengan cara apa hari Sabat atau hari Tuhan dikuduskan?
    Jaw. Hari Sabat atau Hari Tuhan harus dikuduskan dengan istirahat kudus sepanjang hari itu,[a] baik dari perbuatan yang pada waktu apa pun berdosa maupun dari kegiatan dan hiburan duniawi yang diizinkan pada hari-hari lainnya.[b] Seharusnya kita dengan segala senang hati melewatkan seluruh waktu itu (kecuali sebanyak yang harus dipakai untuk tugas-tugas yang mutlak perlu atau karya-karya belas kasih[c]) dengan beribadah kepada Allah,[d] baik dalam lingkungan umum maupun dalam lingkungan pribadi.[e] Untuk tujuan itu, kita wajib mempersiapkan hati kita, dan mengatur urusan duniawi kita menurut jadwal yang tertentu, dengan perencanaan dan kerajinan, serta dengan menghindari kerja keras yang keterlaluan, sehingga kita lebih bebas dan segar untuk menunaikan tugas- tugas kewajiban hari itu.[e]

    a. Kel 20:8, 10. b. Kel 16:25-28; Neh 13:15-22; Yer 17:21-22. c. Mat 12:1-13. d. Yes 58:13; 66:23; Luk 4:16; Kis 20:7; 1Ko 16:1-2; Maz 92 (bdk. ayat 1); Yes 66:23; Ima 23:3. e. Kel 20:8; Luk 23:54, 56; Kel 16:22, 25-26, 29; Neh 13:19.

    118. Pert. Mengapa tugas memelihara hari Sabat diarahkan secara khusus kepada para kepala keluarga adn orang-orang terkemuka lainnya?
    Jaw. Perintah memelihara hari Sabat diarahkan secara khusus kepada para kepala keluarga dan orang-orang terkemuka lainnya, karena mereka wajib untuk tidak hanya memelihara sendiri hari Sabat, tetapi juga menjaga agar hari itu dipatuhi oleh semua orang bawahan mereka, dan karena mereka sering cenderung mengganggu pemeliharaannya oleh para bawahan itu dengan kesibukan mereka sendiri.[a]

    a. Kel 20:10; Yos 24:15; Neh 13:15, 17; Yer 17:20-22; Kel 23:12.

    119. Pert. Dosa apa yang dilarang dalam hukum yang keempat?
    Jaw. Dosa yang dilarang dalam hukum yang keempat ialah, segala jenis kelalaian terhadap tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut;[a] semua cara menunaikannya dengan sembrono, lalai dan tidak berhasil guna, serta perasaan jemu terhadapnya;[b] semua cara melanggar kekudusan hari itu dengan menganggur dan dengan melakukan apa yang dengan sendirinya merupakan dosa;[c] dan oleh segala jenis pekerjaan, perkataan, dan pikiran yang tidak perlu berhubung dengan kegiatan dan hiburan kita yang duniawi.[d]

    a. Yeh 22:26. b. Kis 20:7, 9; Yeh 33:30-32; Amo 8:5; Mal 1:13. c. Yeh 23:38. d. Yer 17:24, 27; Yes 58:13.

    120.Pert. Apa alasan-alasan yang ditambahkan pada hukum yang keempat dengan maksud menguatkannya?
    Jaw. Alasan-alasan yang ditambahkan pada hukum yang keempat dengan maksud menguatkannya ditimba dari kewajaran hukum itu. Dari ketujuh hari, Allah menyediakan enam hari bagi kita untuk menggunakannya bagi urusan kita sendiri. Hanya satu hari yang disisihkan-Nya bagi diri-Nya sendiri. Itulah yang kita dapatkan dalam perkataan, 'Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu.'[a] Lagi pula, alasan-alasan itu ditimba dari hak milik khusus yang Allah tuntut bagi diri-Nya berhubung dengan hari itu, 'tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu'.[b] Juga dari teladan Allah sendiri, yang 'enam hari lamanya menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Dia berhenti pada hari ketujuh'. Juga dari berkat yang Allah kaitkan dengan hari itu, tidak hanya dengan menguduskannya sebagai hari yang diperuntukkan ibadah kepada-Nya, tetapi juga dengan menetapkannya sebagai sarana memberkati kita bila kita menguduskannya. 'Itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya'.[c]

    a. Kel 20:9. b. Kel 20:10. c. Kel 20:11.

    121. Pert. Mengapa pada awal hukum yang keempat ditempatkan perkataan 'ingatlah'?
    Jaw. Perkataan 'ingatlah' ditempatkan pada awal hukum yang keempat[a] karena dua alasan. Yang satu ialah, mengingat hari Sabat itu menghasilkan kebaikan besar, sebab mendukung kesiapan kita memelihara hari itu,[b] dan membantu kita untuk, sememtara kita memeliharanya, mematuhi hukum-hukum selebihnya dengan lebih tepat,[c] dan terus-menerus mengingat dengan rasa syukur kedua kebaikan yang terbesar, yaitu penciptaan dan penyelamatan, yang merupakan rangkuman agama.[d] Yang satu lagi ialah, kita mudah sekali melupakan hari itu.[e] Alasannya, hari itu kurang wajar menurut terang kodrati,[f] membatasi kebebasan kita yang kodrati dalam hal-hal yang pada waktu-waktu lain sah-sah saja,[g] hanya berlangsung satu kali setiap tujuh hari, sedangkan banyak urusan duniawi datang menyela dan terlalu sering menyimpangkan perhatian kita dari hari Sabat itu, sehingga mencegah kita bersiap-siap untuknya atau menguduskannya.[h] Lagi pula, iblis dengan segala alatnya berupaya keras menghapuskan kemuliaannya, bahkan kenangan akan hari itu dengan maksud memasukkan berbagai kefasikan serta hal yang bertentangan dengan agama.[i]

    a. Kel 20:8. b. Kel 16:23; Luk 23:54, 56 bersama Mar 15:42; Neh 13:19. c. Maz 92:1, 13-14; Yeh 20:12, 19-20. d. Kej 2:2-3; Maz 118:22, 24 bersama Kis 4:10, 11; Wah 1:10. e. Yeh 22:26. f. Neh 9:14. g. Kel 34:21. h. Ula 5:14-15; Amo 8:5. i. Rat 1:7; Yer 17:21-23; Neh 13:15-23.

    122. Pert. Apa inti keenam hukum yang mengandung tugas kewajiban kita terhadap manusia?
    Jaw. Inti keenam hukum yang mengandung tugas kewajiban kita terhadap manusia ialah, mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri,[a] dan berbuat kepada orang lain apa yang kita kehendaki supaya mereka perbuat kepada kita.[b]

    a. Mat 22:39. b. Mat 7:12.

    123. Pert. Apa hukum yang kelima?
    Jaw. Hukum yang kelima ialah, 'Hormati ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu'.[a]

    a. Kel 20:12.

    124. Pert. Sebutan 'ayah' dan 'ibu' dalam hukum yang kelima itu mengacu kepada siapa?
    Jaw. Sebutan 'ayah' dan 'ibu' dalam hukum yang kelima mengacu tidak hanya pada orangtua kandung,[a] tetapi juga pada semua orang yang melebihi kita dalam hal usia[b] dan bakat,[c] dan khususnya mereka yang menurut ketetapan Allah mempunyai wewenang atas kita, apakah dalam lingkungan keluarga,[d] atau dalam gereja[e] dan negara.[f]

    a. Ams 23:22-25; Efe 6:1-2. b. 1Ti 5:1-2. c. Kej 4:20-22; 45:8. d. 2Ra 5:13. e. 2Ra 2:12; 13:14; Gal 4:19. f. Yes 49:23.

    125. Pert. Mengapa atasan kita disebut 'ayah' dan 'ibu'?
    Jaw. Atasan disebut 'ayah' dan 'ibu', untuk mengajarkan kepada mereka tugas- tugas kewajibannya terhadap para bawahannya, yang serupa dengan tugas-tugas kewajiban orangtua dalam arti yang sebenarnya, yaitu menyatakan kasih dan kelembutan terhadap mereka menurut hubungannya dengan mereka.[a] Lagi pula, untuk menambahkan dalam diri para bawahan itu kesediaan dan rasa senang dalam menunaikan tugas-tugas kewajibannya terhadap para atasannya, bagaikan terhadap orangtuanya sendiri.[b]

    a. Efe 6:4; 2Ko 12:14; 1Te 2:7-8, 11; Bil 11:11-12. b. 1Ko 4:14-16; 2Ra 5:13.

    126. Pert. Apa makna umum hukum yang kelima?
    Jaw. Makna umum hukum yang kelima ialah, agar kita menunaikan tugas-tugas kewajiban kita seorang terhadap yang lain menurut kedudukan dan hubungan masing- masing sebagai bawahan, atasan, atau orang yang sederajat.[a]

    a. Efe 5:21; 1Pe 2:17; Rom 12:10.

    127. Pert. Apa hormat yang wajib diberikan kepada atasannya oleh bawahan mereka?
    Jaw. Hormat yang wajib diberikan kepada para atsannya oleh bawahan mereka ialah, rasa hormat yang sepatutnya dalam hati,[a] perkataan[b] dan tingkah laku;[c] doa syafaat dan pengucapan syukur bagi mereka;[d] meniru segala kebajikan dan kelemahlembutan mereka;[e] menaati dengan sukarela segala perintah dan keputusan mereka;[f] takluk yang sepatutnya pada tindakan disiplin mereka;[g] setia pada pribadi dan wewenang mereka;[h] membela dan mempertahankan pribadi dan wewenang itu menurut pangkat dan kedudukan mereka;[j] bersabar terhadap segala kelemahan mereka dan menutup-nutupi kelemahan-kelemahan itu dalam kasih.[k] Dengan demikian, para bawahan akan menjadi sumber kehormatan bagi para atasannya dan bagi pemerintahan yang mereka jalankan.[l]

    a. Mal 1:6; Ima 19:3. b. Ams 31:28; 1Pe 3:6. c. Ima 19:32; 1Ra 2:19. d. 1Ti 2:1-2. e. Ibr 13:7; Fil 3:17. f. Efe 6:1-2, 5-7; 1Pe 2:13-14; Rom 13:1-5; Ibr 13:17; Ams 4:3-4; 23:22; Kel 18:19, 24. g. Ibr 12:9; 1Pe 2:18-20. h. Tit 2:9-10. i. 1Sa 26:15-16; 2Sa 18:3; Est 6:2. j. Mat 22:21; Rom 13:6-7; 1Ti 5:17-18; Gal 6:6; Kej 45:11; 47:12. k. 1Pe 2:18; Ams 23:22; Kej 9:23. l. Maz 127:3-5; Ams 31:23.

    128. Pert. Dosa apa yang mungkin dilakukan para bawahan terhadap atasan- atasan mereka?
    Jaw. Dosa yang mungkin dilakukan para bawahan terhadap atasan-atasan mereka ialah, melalaikan tugas-tugas kewajiban terhadapnya yang dituntut dari mereka;[a] mengiri[b] atau memandang rendah[c] pribadi[d] dan kedudukan[e] mereka, serta berontak[f] terhadapnya berkenaan dengan keputusan,[g] perintah, dan mencemooh mereka,[i] serta kelakuan membangkang dan yang menimbulkan kehebohan, yang menyebabkan mereka dan pemerintahan mereka malu dan hina.[j]

    a. Mat 15:4-6. b. Bil 11:28-29. c. 1Sa 8:7; Yes 3:5. d. Kel 21:15. e. 1Sa 10:27. f. 2Sa 15:1-12. g. 1Sa 2:25. h. Ula 21:18-21. i. Ams 30:11, 17. j. Ams 19:26.

    129. Pert. Apa yang dituntut dari para atasan dalam hubungan mereka dengan para bawahannya?
    Jaw. Yang dituntut dari para atasan, sesuai dengan kuasa yang telah mereka terima dari Allah dan hubungan mereka dengan bawahannya, ialah agar mereka mengasihi para bawahannya,[a] mendoakan,[b] dan memberkati mereka;[c] mengajar mereka,[d] memberi nasihat kepadanya dan memperingatkan mereka,[e] seraya menyatakan kesenangannya[f] dan memberi pujian[g] serta ganjaran[h] kepada mereka yang berbuat baik;[h] sebaliknya menyatakan ketidaksenangannya,[i] dan menyampaikan teguran serta hukuman kepada mereka yang perbuatannya buruk.[j] Mereka wajib melindungi para bawahannya,[k] dan memperlengkapi mereka dengan segala hal yang termasuk kebutuhan jiwa dan raga.[m] Lagi pula, mereka wajib memuliakan Allah[n] dan menyediakan hormat bagi dirinya[o] melalui kelakuan yang penuh wibawa, bijaksana, suci dan yang patut diteladani, sehingga mereka mempertahankan wewenang yang telah Allah limpahkan kepada mereka.[p]

    a. Kol 3:19; Tit 2:4. b. 1Sa 12:23; Ayu 1:5. c. 1Ra 8:55-56; Ibr 7:7; Kej 49:28. d. Ula 6:6-7. e. Efe 6:4. f. 1Pe 3:7. g. 1Pe 2:14; Rom 13:3. h. Est 6:3. i. Rom 13:3- 4. j. Ams 29:15; 1Pe 2:14. k. Ayu 29:12-17; Yes 1:10, 17. l. Efe 6:4. m. 1Ti 5:8. n. 1Ti 4:12; Tit 2:3-5. o. 1Ra 3:28. p. Tit 2:15.

    130. Pert. Dosa apa yang dapat dilakukan para atasan?
    Jaw. Dosa yang dapat dilakukan para atasan, selain mengabaikan tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut dari mereka,[a] ialah, mencari kepentingan,[b] kemuliaan,[c] kemudahan, keuntungan, atau kesenangan[d] sendiri secara keterlaluan; memerintahkan hal-hal yang tidak menurut hukum[e] atau yang tidak mungkin dilaksanakan oleh para bawahannya;[f] menganjurkan kepada mereka untuk tidak melakukan yang tidak baik atau menghilangkan semangat mereka untuk melakukannya, dan menyatakan ketidaksenangan bila mereka melakukannya;[j] melakukan tindakan disiplin yang kelewat berat atas mereka;[k] bertindak dengan sembrono dengan akibat mereka dapat kena perlakuan salah, godaan, dan bahaya;[l] membangkitkan amarah mereka;[m] atau dengan cara apa pun merusak kehormatan dirinya atau mengurangi wibawanya melalui kelakuan yang tidak adil, kurang bijaksana, keras, atau lengah.[n]

    A. Yeh 34:2-4. b. Fil 2:21. c. Yoh 5:44; 7:18. d. Yes 56:10-11; Ula 17:17. e. Dan 3:4-6; Kis 4:17-18. f. Kel 5:10-18; Mat 23:2, 4. g. Mat 14:8 bersama Mar 6:24. h. 2Sa 13:28. i. 1Sa 3:13. j. Yoh 7:46-49; Kol 3:21; Kel 5:17. k. 1Pe 2:18-20; Ibr 12:10; Ula 25:3. l. Kej 38:11, 26; Kis 18:17. m. Efe 6:4. n. Kej 9:21; 1Ra 12:13-16; 1:16; 1Sa 2:29-31.

    131. Pert. Apa saja tugas-tugas kewajiban orang-orang yang sederajat yang seorang terhadap yang lain?
    Jaw. Tugas-tugas kewajiban orang-orang yang sederajat yang seorang terhadap yang lain ialah, saling menghormati martabat dan jasa,[a] saling mendahului dalam memberi hormat,[b] dan bersukacita karena bakat dan kemajuan sesamanya seakan-akan itu bakat dan kemajuan sendiri.[c]

    1Pe 2:17. b. Rom 12:10. c. Rom 12:15-16; Fil 2:3-4.

    132. Pert. Dosa apa yang bisa dilakukan orang-orang yang sederajat dalam hubungan yang seorang dengan yang lain?
    Jaw. Dosa yang bisa dilakukan orang-orang yang sederajat dalam hubungan yang seorang dengan yang lain, selain mengabaikan tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut,[a] ialah, kurang menghargai jasa orang lain,[b] cemburu karena bakat-bakatnya,[c] iri hati kepada kemajuan dan kesejahteraannya,[d] dan menyerobot kedudukan lebih tinggi daripada yang lain.[e]

    a. Rom 13:8. b. 2Ti 3:3. c. Kis 7:9; Gal 5:26. d. Bil 12:2; Est 6:12-13. e. 3Yo 1:9; Luk 22:24.

    133. Pert. Apa alasan yang ditambahkan pada hukum yang kelima untuk menguatkannya?
    Jaw. Alasan yang ditambahkan pada hukum yang kelima diungkapkan dengan perkataan, 'supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu'[a]. Perkataan ini merupakan janji tegas akan berumur panjang dan kesejahteraan bagi semua orang yang berpegang pada hukum ini, sejauh hal-hal itu bermanfaat bagi kemuliaan Allah dan bagi kebaikan mereka sendiri.[b]

    a. Kel 20:12. b. Ula 5:16; 1Ra 8:25; Efe 6:2-3.

    134. Pert. Apa hukum yang keenam?
    Jaw. Hukum yang keenam ialah, 'Jangan membunuh".[a]

    a. Kel 20:13.

    135. Pert. Apa tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut dalam hukum yang keenam?
    Jaw. Tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut dalam hukum yang keenam ialah, semua daya upaya yang berdasarkan kasih sayang dan yang sesuai dengan hukum, untuk memelihara kehidupan kita sendiri[a] dan orang lain.[b] Caranya denga mebnentang semua pikiran dan niat,[c] mengendalikan semua hawa nafsu,[d] dan menghindari semua kesempatan,[e] godaan,[f] dan kebiasaan yang membawa seseorang mencabut nyawa siapa pun juga dengan tidak adil;[g] dengan pembelaannya secara adil melawan kekerasan;[h] menanggung tangan Allah dengan sabar;[i] ketenangan batin,[j] kegembiraan hati,[k] ugahari dalam hal makan,[l] minum,[m] obat-obatan,[n] tidur,[o] pekerjaan,[p] dan hiburan;[q] dengan pikiran ramah,[r] kasih,[s] belas kasihan,[t] sikap lemah lembut, penuh kasih sayang, dan mesra;[u] dengan bicara dan kelakuan yang penuh damai,[v] lemah lembut, dan sopan;[w] dengan toleransi, kesediaan untuk didamaikan, menanggung dan mengampuni penghinaan dengan penuh kesabaran, membalas kejahatan dengan kebaikan;[x] dengan menghibur dan menyantuni orang yang bersedih hati, dan melindungi serta membela orang yang tidak bersalah.[y]

    a. Efe 5:28-29. b. 1Ra 18:4. c. Yer 26:15-16; Kis 23:12, 16-17, 21, 27. d. Efe 4:26-27. e. 2Sa 2:22; Ula 22:8. f. Mat 4:6-7; Ams 1:10-11, 15-16. g. 1Sa 24:12; 26:9-11; Kej 37:21-22. h. Maz 82:4; Ams 24:11-12; 1Sa 14:45. i. Yak 5:7-11; Ibr 12:9. j. 1Te 4:11; 1Pe 3:3- 4; Maz 37:8-11. k. Ams 17:22. l. Ams 25:16, 27. m. 1Ti 5:23. n. Yes 38:21. o. Maz 127:2. p. Pengk 5:12; 2Te 3:10, 12; Ams 16:26. q. Pengk 3:4, 11. r. 1Sa 19:4-5; 22:13-14. s. Rom 13:10. 20. Luk 10:33-34. u. Kol 3:12-13. 22. Yak 3:17. w. 1Pe 3:8-11; Ams 15:1; Hak 8:1-3. x. Mat 5:24; Efe 4:2, 32; Rom 12:17, 20-21. y. 1Te 5:14; Ayu 31:19-20; Mat 25:35-36; Ams 31:8-9.

    136. Pert. Dosa apa yang dilarang dalam hukum yang keenam?
    Jaw. Dosa yang dilarang dalam hukum yang keenam ialah, mencabut dengan cara apa pun nyawa kita sendiri[a] atau nyawa orang lain,[b] kecuali dalam hal peradilan resmi,[c] perang yang sah,[d] atau pembelaan diri yang perlu;[e] mengabaikan atau mencabut sarana-sarana yang sah dan perlu untuk memelihara hidup;[f] amarah berdosa,[g] kebencian,[h] iri hati,[i] keinginan untuk membalas dendam;[j] semua hawa nafsu yang lewat batas;[k] kekhawatiran yang mengacaukan pikiran kita;[l] makan dan minum,[m] bekerja,[n] serta mencari hiburan yang kelewat banyak;[o] kata-kata menantang;[p] menindas;[q] bertengkar,[r] memukul, melukai,[s] dan apa saja yang cenderung merusak kehidupan siapa pun.[t]

    a. Kis 16:28. b. Kej 9:6. c. Bil 35:31. d. Yer 48:10; Ula 20. e. Kel 22:2, 3. f. Mat 25:42, 43; Yak 2:15, 16; Pengk 6:1, 2. g. Mat 5:22., h. 1Yo 3:15; Ima 19:17. i. Ams 14:30. j. Rom 12:19. k. Efe 4:31. l. Mat 6:31, 34. m. Luk 21:34; Rom 13:13. n. Pengk 12:12; 2:22-23. o. Yes 5:12. p. Ams 15:1;12:18. q. Yeh 18:18; Kel 1:14. r. Gal 5:15; Ams 23:29. s. Bil 35:16-18, 21. t. Kel 21:18-36.

    137. Pert. Apa hukum ketujuh?
    Jaw. Hukum yang ketujuh ialah, 'Jangan berzina'.[a]

    a. Kel 20:14.

    138. Pert. Apa tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut dalam hukum yang ketujuh?
    Jaw. Tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut dalam hukum yang ketujuh ialah, kesucian tubuh, roh, cinta,[a] perkataan,[b] dan perbuatan,[c] serta pemeliharaannya dalam diri kita sendiri dan dalam orang lain.[d] Lagi pula, agar kita mengawasi mata dan semua indera kita,[e] mengendalikan diri,[f] bergaul dengan orang sopan,[g] sederhana dalam hal pakaian,[h] menikah (sejauh kita tidak dapat menguasai diri),[i] saling mencintai dan hidup sebagai suami istri[k] dalam perkawinan; rajin bekerja dala melaksanakan tugas panggilan kita;[l] menghindari semua kesempatan dan melawan godaan untuk berbuat tidak senonoh.[m]

    a. 1Te 4:4; Ayu 31:1; 1Ko 7:34. b. Kol 4:6. c. 1Pe 3:2. d. 1Ko 7:2, 35-36. e. Ayu 31:1. f. Kis 24:24-25. g. Ams 2:16-20. h. 1Ti 2:9. i. 1Ko 7:2, 9. j. Ams 5:19-20. k. 1Pe 3:7. l. Ams 31:11, 27-28. m. Ams 5:8; Kej 39:8-10.

    139. Pert. Dosa apa yang dilarang dalam hukum yang ketujuh?
    Jaw. Dosa yang dilarang dalam hukum yang ketujuh, selain mengabaikan tugas- tugas kewajiban yang palaksanaannya dituntut,[a] ialah, zina, kemesuman,[b] pemerkosaan, sumber,[c] sodomi, dan segala nafsu yang tidak wajar;[d] segala bayangan, pikiran, niat, serta kecenderungan yang tidak suci;[e] mengadakan atau mendengarkan percakapan apapun yang busuk atau kotor;[f] pandangan jalang,[g] kelakuan yang tidak tahu malu atau tidak bersungguh-sungguh; pakaian tidak pantas;[h] melarang perkawinan yang sesuai dengan hukum[i] dan mengizinkan perkawinan yang tidak sesuai dengan hukum;[j] mengizinkan, memperbolehkan atau memiliki rumah pelacuran atau mengunjunginya;[k] membuat dirinya terjerat dalam nazar tidak menikah;[l] menunda perkawinan secara tidak wajar; 3[a] memiliki istri atau suami lebih dari satu secara bersama-sama;[a] bercerai[o] atau meninggalken istri/suami secara tidak wajar;[p] luntang-lantung; serakah; mabuk;[q] mempunyai teman-temen yang tidak sopan;[r] lagu, buku, gambar, tarian, atau sandiwara yang menerbitkan nafsu birahi;[s] dan semua rangsangan untuk berbuat mesum, atau perbuatan mesum, apakah dalam diri kita sendiri atau dalam orang lain.[t]

    a. Ams 5:7. b. Ibr 13:4; Gal 5:19. c. 2Sa 13:14; 1Ko 5:1. d. Rom 1:24; 26-27; Ima 20:15-16. e. Mat 5:28; 15:19; Kol 3:5. f. Efe 5:3-4; Ams 7:5, 21-22. g. Yes 3:16; 2Pe 2:14. h. Ams 7:10, 13. i. 1Ti 4:3. j. Ima 18:1-21; Mar 6:18; Mal 2:11-12. k. 1Ra 15:12; 2Ra 23:7; Ula 23:17-18; Ima 19:29; Yer 5:7; Ams 7:24-27. l. Mat 19:10-11. m. 1Ko 7:7-9; Kej 38:26. n. Mal 2:14-15; Mat 19:5. o. Mal 2:16; Mat 5:32. p. 1Ko 7:12-13. q. Yeh 16:49; Ams 23:30-33. r. Kej 39:10; Ams 5:8. s. Efe 5:4; Yeh 23:14-16; Yes 23:15-17; 3:16; Mar 6:22; Rom 13:13; 1Pe 4:3. t. 2Ra 9:30 bersama Yer 4:30 dan Yeh 23:40.

    140. Pert. apa hukum yang kedelapan?
    Jaw. Hukum yang kedelapan ialah, 'Jangan mencuri'.[a]

    a. Kel 20:15.

    141. Pert. Apa tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut dalam hukum yang kedelapan?
    Jaw. Tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut dalam hukum yang kedelapan ialah, kebenaran, kesetiaan, dan keadilan yang seorang terhadap yang lain dalam kontrak-kontrak dan urusan dagang;[a] memberi kepada semua pihak apa yang menjadi hak mereka;[b] memberi ganti rugi bagi harta yang diambil dari pemiliknya yang sah dengan cara yang tidak sesuai dengan hukum;[c] memberi derma dan pinjaman kepaa orang lain dengan murah hati, menurut kemampuan kita dan kebutuhan mereka;[d] membatasi diri dalam penilaian, keinginan, dan cinta kita sejauh menyangkut harta jasmani;[e] berikhtiar dan rajin dalam meraih,[f] memegang, menggunakan, dan mengurus hal-hal yang perlu dan sesuai bagi pemeliharaan kehidupan kodrati kita dan yang cocok dengan kedudukan kita;[g] memiliki tugas panggilan yang sah[h] dan menunaikannya dengan rajin; hidup sederhana;[j] menghindari perkara pengadilan dan[k] penyediaan jaminan, atau kewajiban serupa yang tidak perlu;[l] lagi pula, ikhtiar untuk dengan segala cara yang sesuai dengan hukum dan yang sah mengadakan, memelihara, dan memajukan kesejateraan serta keadaan lahiriah orang lain dan kita sendiri.[m]

    a. Maz 15:2, 4; Zak 7:4, 10; 8:16-17. b. Rom 13:7. c. Ima 6:2-5 bersama Luk 19:8. d. Luk 6:30,38; 1Yo 3:17; Efe 4:28; Gal 6:10. e. 1Ti 6:6-9; Gal 6:14. f. 1Ti 5:8. g. Ams 27:23-27; Pengk 2:24; 3:12-13; 1Ti 6:17-18; Yes 38:1; Mat 11:8. h. 1Ko 7:20; Kej 2:15, 3:19, i. Efe 4:28; Ams 10:4. j. Yoh 6:12; Ams 21:20. k. 1Ko 6:1-9. l. Ams 6:1-6; 11:15. m. Ima 25:35; Ula 22:1-4; Kel 23:4-5; Kej 47:14, 20; Fil 2:4, Mat 22:39.

    142. Pert. Dosa apa yang dilarang dalam hukum yang kedelapan?
    Jaw. Dosa yang dilarang dalam hukum yang kedelapan, selain mengabaikan tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut,[a] ialah perbuatan mencuri,[b] merampas,[c] menculik,[d] menadah harta hasil pencurian,[e] melakukan transaksi yang curang,[f] memakai neraca dan ukuran besar yang serong,[g] menghilangkan tanda batas tanah;[h] ketidakbenaran dan ketidaksetiaan dalam urusan kontrak-kontrak antara yang seorang daengan yang lain,[i] atau dalam urusan penyimpanan harta orang lain;[j] penindasan,[k] pemerasan,[l]riba,[m] penyusupan,[n] memulai perkara pengadilan dengan maksud mengganggu seseorang;[o] memperoleh tanah dengan cara yang tidak sesuai dengan hukum, dan mengusir penghuninya;[p] menimbun barang perdagangan dengan maksud membuat harganya naik;[q] menjalankan profesi yang tidak sesuai dengan hukum,[r] dan tiap-tiap cara lain yang tidak sah atau yang berdosa untuk mengambil dari sesama kita atau tidak memberikan kepadanja barang miliknya, atau memperkaya diri kita;[s] ketamakan;[t] menghargai dan mencintai harta duniawi dengan kelewat batas;[u] upaya dan kegiatan yang penuh curiga dan keterlaluan dalam meraih, memegang, dan menggunakan harta duniawi itu;[v] iri hati melihat kesejahteraan orang lain;[w] begitu pula luntang-lanting,[x] pemborosan, ikut dalam lotre, sebab berarti membuang-buang uang, dan segala cara lainnya yang merugikan harta jasmani kita[y] dan menipu diri sehingga kita tidak bisa lagi menggunakan dan menikmati dengan sepatutnya harta yang merupakan pemberian Allah kepada kita.[z]

    a. Yak 2:15-16; 1Yo 3:17. b. Efe 4:28. c. Maz 62:11. d. 1Ti 1:10. e. Ams 29:24; Maz 50:18. f. 1Te 4:6. g. Ams 11:1; 20:10. h. Ula 19:14; Ams 23:10. i. Amo 8:5; Maz 37:21. j. Luk 16:10-12. k. Yeh 22:29; Ima 25:17. l. Mat 23:25; Yeh 22:12. m. Maz 15:5. n. Ayu 15:34. o. 1Ko 6:6-8; Ams 3:29-30. p. Yes 5:8; Mik 2:2. q. Ams 11:26. r. Kis 19:19, 24-25. s. Ayu 20:19; Yak 5:4; Ams 21:6. t. Luk 12:15. u. 1Ti 6:5; Kol 3:2; Ams 23:5; Maz 62:10. v. Mat 6:25, 31, 34, Pengk 5:12. w. Maz 73:3; 37:1, 7. x. 2Te 3:11; Ams 18:9. y. Ams 21:17; 23:20-21; 28:19. z. Pengk 4:8; 6:2; 1Ti 5:8.

    143. Pert. Apa hukum yang kesembilan? Jaw. Hukum yang kesembilan ialah, 'Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu'.[a]

    a. Kel 20:16.

    144. Pert. Apa tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut dalam hukum yang kesembilan?
    Jaw. Tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut dalam hukum yang kesembilan ialah, memelihara dan memajukan kebenaran dalam hubungannya antara sesama manusia,[a] serta nama baik sesama kita dan diri kita sendiri;[b] tampil membela kebenaran,[c] serta berkata yang benar, dan hanya yang benar, dengan sepenuh hati,[d] sungguh-sungguh,[e] terus-terang,[f] jelas,[g] dan utuh,[h] dalam semua perkara pengadilan dan perkara hukum,[i] serta dalam segala urusan lain, apa pun jenisnya;[j] menilai sesama kita dengan penuh keramahan[k] sambil mencintai nama baik mereka, menghendaki agar mereka mempunyai nama baik, dan bersukacita karenanya;[l] bersedih hati karena kelemahan-kelemahan mereka[m] dan menutup-nutupinya;[n] mengakui bakat dan karunia mereka dengan ikhlas,[o] mempertahankan bahwa mereka tidak bersalah;[p] kerelaan mendengarkan kabar baik tentang mereka[q] dan keengganan menganggap benar kabar buruk;[r] membuat orang yang suka bergunjing,[s] merayu-rayu[t] atau memfitnah[u] hilang semangat; mencintai dan memperhatikan nama baik kita sendiri serta membelanya bilamana perlu;[v] berpegang pada janji yang sah;[w] mengiktiarkan dan mempraktikkan apa saja yang benar, jujur, memikat hati, dan terkenal baik.[x]

    a. Zak 8:16. b. 3Yo 1:12. c. Ams 31:8-9. d. Maz 15:2. e. 2Ta 19:9. f. 1Sa 19:4-5. g. Yos 7:19. h. 2Sa 14:18-20. i. Ima 19:15; Ams 14:5, 25. j. 2Ko 1:17-18; Efe 4:25. k. Ibr 6:9; 1Ko 13:7. l. Rom 1:8; 2Yo 1:4; 3Yo 1:3-4. m. 2Ko 2:4; 12:21. n. Ams 17:9; 1Pe 4:8. o. 1Ko 1:4-5, 7; 2Ti 1:4-5. p. 1Sa 22:14. q. 1Ko 13:6-7. r. Maz 15:3. s. Ams 25:23. t. Ams 26:24-25. u. Maz 101:5. v. Ams 22:1; Yoh 8:49. w. Maz 15:4. x. Fil 4:8.

    145. Pert. Dosa apa yang dilarang dalam hukum yang kesembilan?
    Jaw. Dosa yang dilarang dalam hukum yang kesembilan ialah, tiap-tiap cara merong-rong kebenaran dan nama baik sesama kita dan kita sendiri,[a] khususnya dalam peradilan umum;[b] mengucapkan saksi dusta;[c] menyuap orang agar mengucapkan saksi dusta; dengan sadar dan disengaja tampil membela perkara yang jahat,[d] dengan tidak tahu malu menyangkal atau membalikkan kebenaran;[e] menjatuhkan hukuman yang tidak adil;[f] menyebut yang jahat baik dan yang baik jahat; mengganjari orang jahat menurut perbuatan orang benar, dan orang benar menurut perbuatan orang jahat;[g] pemalsuan;[h] menyembunyikan kebenaran; berdiam diri dengan tidak sepatutnya dalam perkara yang adil,[i] dan tidak membuka mulut bilamana terjadi ketidakadilan yang perlu kita cela sendiri[j] atau adu kepada orang lain;[k] mengungkapkan kebenaran pada saat yang tidak tepat,[l] atau secara jahat, dengan tujuan kurang baik,[m] atau dengan memutarbalikkannya sehingga salah ditafsirkan,[n] atau dengan memakai ungkapan- ungkapan yang meragukan dan kabur sehingga kebenaran atau keadilan dirong- rong;[o] menyatakan yang tidak benar;[p] berdusta,[q] memfitnah,[r] menista,[s] mejelekkan seseorang,[t] membuka sesuatu rahasia,[u] panjang lidah,[v] mengolok- olok,[w] mengucapkan kata-kata hina;[x] menegur dengan terburu-buru,[y] keras,[z] dan memandang bulu;[aa] salah menafsirkan maksud, perkataan, dan perbuatan seseorang;[ab] merayu-rayu,[ac] membual,[ad] berpikir atau berkata- kata lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang sewajarnya mengenai diri kita sendiri atau orang lain;[ae] mengingkari karunia dan bakat yang telah diterima dari Allah;[af] membesarkan kesalahan kecil;[ag] menyembunyikan dosa bila kita diajak mengakuinya dengan ikhlas, mengemukakan dalih, atau membuatnya tampak lebih ringan;[ah] menelanjangkan kelemahan-kelemahan seseorang bila tidak perlu;[ai] menyiarkan kabar angin;[aj] mendengarkan dan menyetujui berita buruk mengenai seseorang,[ak] dan menutup telinga terhadap pembelaan yang adil;[al] kecurigaan yang jahat;[am] cemburu atau bersedih hati bila seseorang menerima penghormatanyang wajar;[an] mencoba atau ingin mengurangi penghormatan itu;[ao] bergembira bila orang kena penghinaan dan keaiban;[ap] mengungkapkan penghinaan dengan olokan;[aq] menjadi penggemar seseorang;[ar] melanggar janji-janji yang sah;[as] mengabaikan hal-hal yang terkenal baik,[at] dan melakukan, atau tidak menghindari, atau sedapat mungkin mencegah orang lain melakukan hal-hal yang menyebabkan seseorang mendapat nama buruk.[au]

    a. 1Sa 17:28; 2Sa 16:3; 1:9-10, 15-16. b. Ima 19:15; Hab 1:4. c. Ams 19:5; 6:16, 19. d. Kis 6;13. e. Yer 9:3, 5; Kis 24:2, 5; Maz 12:3-4; 52:1-6. f. Ams 17:15; 1Ra 21:9-14. g. Yes 5:23. h. Maz 119:69; Luk 19:8; 16:5-7. i. Ima 5:1; Kis 5:3, 8-9; 2Ti 4:6. j. 1Ra 1:6; Ima 19:17. k. Yes 59:4. l. Ams 29:11. m. 1Sa 22:9-10 bersama Maz 52:1-7. n. Maz 56:6; Yoh 2:19 bersama Mat 26:60-61. o. Kej 3:5, 26:7, 9. p. Yes 59:13. q. Ima 19:11; Kol 3:9. r. Maz 50:20. s. Maz 15:3. t. Yak 4:11; Yer 38:4. u. Ima 19:16. v. Rom 1:29-30. w. Kej 21:9 bersama Gal 4:29. x. 1Ko 6:10. y. Mat 7:1. z. Kis 28:4. aa. Kej 38:24; Rom 2:1. ab. Neh 6:6-8; Rom 3:8; Maz 69:11; 1Sa 1:13-15; 2Sa 10:3. ac. Maz 12:3-4. ad. 2Ti 3:2. ae. Luk 18:9, 11; Rom 12:16; 1Ko 4:6; Kis 12:22; Kel 4;10-14. af. Ayu 27:5-6; 4:6. ag. Mat 7:3-5. ah. Ams 28:13; 30:20; Kej 3:12-13; 4:9; Yer 2:35; 2Ra 5:25; Kej 4:9. ai. Kej 9:22; Ams 25:9-10. aj. Kel 23:1. ak. Ams 29:12. al. Kis 7:56-57; Ayu 31:13-14. am. 1Ko 13:5; 1Ti 6:4. an. Bil 11:29; Mat 21:15. ao. Ezr 4:12-13. ap. Yer 48:27. aq. Maz 35:15-16, 21; Mat 27:28-29. ar. Yud 1:16; Kis 12:22. as. Rom 1:31; 2Ti 3:3. at. 1Sa 2:24. au. 2Sa 13:12-13; Ams 5:8-9; 6:33.

    146. Pert. Apa hukum yang kesepuluh?
    Jaw. Hukum yang kesepuluh ialah, 'Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu'.[a]

    a. Kel 20:17.

    147. Pert. Tugas-tugas kewajiban apa yang pelaksanaannya dituntut dalam hukum yang kesepuluh?
    Jaw. Tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut dalam hukum yang kesepuluh ialah, agar kita puas sepenuhnya dengan keadaan kita sendiri,[a] dan bersikap ramah dengan segenap jiwa kita terhadap sesama kita, begitu rupa, sehingga seluruh dorongan dan perasaan hati kita berkenaan dengan dia terarah ke segala kepentingannya, dan memajukannya.[b]

    a. Ibr 13:5; 1Ti 6:6. b. Ayu 31:29; Rom 12:15; Maz 122:7-9; 1Ti 1:5; Est 10:3; 1Ko 13:4-7.

    148. Pert. Dosa apa yang dilarang dalam hukum yang kesepuluh?
    Jaw. Dosa yang dilarang dalam hukum yang kesepuluh ialah, rasa tidak puas dengan harta milik kita sendiri;[a] iri[b] dan kesal melihat harta milik sesama kita;[c] begitu pula semua dorongan hati dan keinginan akan memiliki apa pun yang dimilikinya.[d]

    a. 1Ra 21:4; Est 5:13; 1Ko 10:10. b. Gal 5:26; Yak 3:14, 16. c. Maz 112:9- 10; Neh 2:10. d. Rom 7:7-8; Rom 13:9; Kol 3:5; Ula 5:21.

    149. Pert. Apakah seorang pun mampu mematuhi hukum-hukum Allah dengan sempurna?
    Jaw. Tidak seorang pun mampu mematuhi hukum-hukum Allah dengan sempurna,[a] apakah dengan kekuatan sendiri atau melalui anugerah apa pun yang telah diterimanya selama hidup ini.[b] Sebaliknya, orang melanggar hukum-hukum itu tiap-tiap hari dalam pikiran,[c] perkataan, dan perbuatan.[d]

    a. Pengk 7:20; 1Yo 1:8, 10; Gal 5:17; Rom 7:18-19. b. Yak 3:2; Yoh 15:5; Rom 8:3. c. Kej 6:5, 8:21. d. Rom 3:9-19; Yak 3:2-13.

    150. Pert. Apakah semua pelanggaran hukum Allah sama-sama keji, dalam dirinya dan dalam pandangan Allah?
    Jaw. Tidak semua pelanggaran hukum Allah sama-sama keji. Sebaliknya, beberapa dosa, dalam dirinya sendiri dan karena ada faktor-faktor memberatkan, lebih keji dalam pandangan Allah dibandingkan dengan dosa-dosa lain.[a]

    a. Yoh 19:11; Yeh 8:6, 13, 15; 1Yo 5:16; Maz 78:17, 32, 56.

    151. Pert. Apa faktor-faktor memberatkan yang menyebabkan beberapa dos lebih keji dibandingkan dengan dosa-dosa lain?

    Jaw. Dosa-dosa dibuat bertambah berat:
    1. Karena pribadi para pelaku yang melakukan pelanggaran:[a] kalau mereka berumur matang,[b] telah berpengalaman dan menerima karunia khusus;[c] mengungguli orang lain karena profesi,[d] bakat,[e] kedudukan,[f] atau pangkat[g] mereka; kalau mereka menjadi penuntun bagi orang lain,[h] dan mudah dijadikan teladan oleh orang lain.[i]
    2. Karena pribadi pihak yang dirugikanoleh pelanggaranitu;[j] kalau dosa itu dilakukan langsung terhadap Allah,[k] sifat-sifat-Nya[l] dan ibadah-Nya;[m] terhadap karya-Nya;[q] terhadap atasan, orang yang berkedudukan tinggi,[r] dan sanak saudara serta handai taulan;[1s] terhadap salah seorang dari antara orang- orang kudus,[t] khususnya terhadap saudara-saudara yang lemah[u] dan terhadap jiwa mereka atau jiwa seorang lain;[v] dan terhadap kesejahteraan semua atau sejumlah besar orang.[w]
    3. Karena sifat dan bobot pelanggarannya:[24] kalau dilakukan bertentangan denga arti harfiah hukum, atau melanggar sejumlah besar hukum,[y] dan mengandung sejumlah besar perbuatan berdosa;[z] kalau tidak hanya dirancangkan dalam hati, tetapi meledak dalam perkataan dan perbuatan,[aa] menjadi batu sandungan bagi orang lain,[ab] dan akibatnya tidak mungkin diperbaiki;[ac] bila pelanggaran itu dilakukan terhadap sarana-sarana keselamatan,[ad] bukti-bukti kemurahan Allah,[ae] hukuman-hukuman Tuhan,[af] terang kodrati,[ag] keyakinan hati nurani,[ah] nasihat di depan umum atau dalam pertemuan empat mata,[ai] tindakan disiplin gereja,[aj] hukuman negara;[ak] dan terhadap doa-doa, niat, janji,[am] nazar,[an] perjanjian dan kesepakatan kita dengan Allah atau dengan manusia;[ao] kalau dilakukan disengaja,[ap] dengan sadar,[aq] dengan lancang,[ar] dengan tidak tahu malu,[as] disertai bualan,[at] dengan maksud jahat,[au] berkali-kali,[av] dengan keras kepala,[aw] dengan senang hati,[ax] terus-menerus,[ay] atau dengan jatuh kembali kepada dosa setelah menunjukkan penyesalan.[az]
    4. Karena keadaan berhubung dengan tempat[ba] dan waktu,[bb] yaitu kalau dosa itu dilakukan pada hari Tuhan[bc] atau pada waktu ibadah lainnya,[bd] atau langsung sebelum[be] atau sesudah sarana itu[bf] atau sarana-sarana lain yang telah diberikan dengan maksud mencegah atau memperbaiki kelakuan buruk;[bg] kalau dilakukan di depan umum atau dihadiri orang lain yang mungkin dirangsang atau dicemari olehnya.[bh]

    a. Yer 2:8. b. Ayu 32:7, 9.; Pengk 4:13. c. 1Ra 11:4, 9. d. 2Sa 12:14; 1Ko 5:1. e. Yak 4:17; Luk 12:47-48. f. Yer 5:4-5. g. 2Sa 12:7-9; Yeh 8:11-12. h. Rom 2:17-24. i. Gal 2:11- 14. j. Mat 21:38-39. k. 1Sa 2:25; Kis 5:4; Maz 51:6. l. Rom 2:4. m. Mal 1:8, 14. n. Ibr 2:2-3; 12:25. o. Ibr 10:29; Mat 12:31-32. p. Efe 4:30. q. Ibr 6:4-6. r. Yud 1:8; Bil 12:8-9; Yes 3:5. s. Ams 30:17; 2Ko 12:15; Maz 55:13-16. t. Zef 2:8, 10-11; Mat 18:6; 1Ko 6:8; Wah 17:6. u. 1Ko 8:11-12; Rom 14:13, 15, 21. v. Yeh 13:19; 1Ko 8:12; Wah 18:12-13; Mat 23:15. w. 1Te 2:15-16; Yos 22:20. x. Ams 6:30-35. y. Ezr 9:10-12; 1Ra 11:9-10. z. Kol 3:5; 1Ti 6:10; Ams 5:8- 12; 6:32-33; Yos 7:21. aa. Yak 1:14-15; Mat 5:22; Mik 2:1. ab. Mat 18:7; Rom 2:23-24. ac. Ula 22:22, 28- 29; Ams 6:32-25. ad. Mat 11:21-24; Yoh 15:22. ae. Yes 1:3; Ula 32:6. af. Amo 4:8-11; Yer 5:3. ag. Rom 1:26-27. ah. Rom 1:32; Dan 5:22; Tit 3:10-11. ai. Ams 29:1. aj. Tit 3:10; Mat 18:17. ak. Ams 20:22; 23:35. al. Maz 78:34-37; Yer 2:20, 42:5-6, 20-21. am. Pengk 5:4-6; Ams 20:25. an. Ima 26:25. ao. Ams 2:17; Yeh 17:18-19. ap. Maz 36:5. aq. Yer 6:16. ar. Bil 15:30; Kel 21:14. as. Yer 3:3; Ams 7:13. at. Maz 52:1-3. au. 3Yo 10. av. Bil 14:22. aw. Zak 7:11-12. ax. Ams 2:14. ay. Yes 57:17. az. Yer 34:8-11; 2Pe 2:20-22. ba. 2Ra 5:26. bb. Yer 7:10; Yes 26:10. bc. Yeh 23:37-39. bd. Yes 58:3-5; Bil 25:6-7. be. 1Ko 11:20-21. bf. Yer 7:8-10; Ams 7:14-15; Yoh 13:27, 30. bg. Ezr 9:13-14. bh. 2Sa 16:22; 1Sa 2:22-24.

    152. Pert. Apa balasan yang layak diterima tiap-tiap dosa tangan Allah?
    Jaw. Tiap-tiap dosa, sampai yang paling ringan pun, merupakan pelanggaran kedaulatan,[a] kebaikan,[b] dan kekudusan[c] Allah serta hukum-hukum-Nya yang adil,[d] dan karena itu layak dibalas dengan murka dan kutuk-Nya,[e] baik dalam kehidupan ini[f] maupun dalam kehidupan yang akan datang,[g] Pun tiap-tiap dosa hanya dapat ditebus oleh darah Kristus.[h]

    a. Yak 2:10-11. b. Kel 20:1-2. c. Hab 1:13; Ima 10:3; 11:44-45. d. 1Yo 3:4; Rom 7:12. e. Efe 5:6; Gal 3;10. f. Rat 3:39; Ula 28:15-68. g. Mat 25:41. h. Ibr 9:22; 1Pe 1:18-19.

    153. Pert. Apa yang Allah tuntut dari kita, agar kita dapat luput dari murka dan kutuk-Nya yang layak menimpa kita karena pelanggaran Taurat?
    Jaw. Agar kita luput dari murka dan kutuk Allah yang layak menimpa kita karena kita telah melanggar hukum Taurat, Dia menuntut dari kita agar kita bertobat kepada Allah dan percaya kepada Yesus Kristus, Tuhan kita,[a] serta rajin menggunakan sarana-sarana lahiriah yang melaluinya Kristus menyampaikan kepada kita segala kebaikan yang merupakan hasil karya-Nya selaku Pengantara.[b]

    a. Kis 20:21; Mat 3:7-8; Luk 13:3, 5; Yoh 3:16, 18; Kis 16:30-31. b. Ams 2:1-5; 8:33-36.

    154. Pert. Apa sarana-sarana lahiriah yang melaluinya Kristus menyampaikan kepada kita segala kebaikan yang merupakan hasil karya-Nya selaku Pengantara?
    Jaw. Sarana-sarana yang lahiriah dan biasa yang melaluinya Kristus menganugerahkan kepada Gereja-Nya segala kebaikan yang merupakan hasil karya-Nya selaku Pengantara ialah, segala pranata yang telah ditetapkan-Nya, khususnya Firman, sakramen-sakramen, dan doa. Semua itu dibuat berhasil guna bagi orang- orang terpilih, demi keselamatan mereka.[a]

    a. Mat 28:19-20; Kis 2:42, 46-47.

    155. Pert. Bagaimana Firman dibuat ampuh demi keselamatan?
    Jaw. Roh Allah menjadikan pembacaan dan terutama pemberitaan Firman sebagai sarana yang ampuh. Olehnya Dia menerangi[a] dan meyakinkan orang berdosa serta membuat mereka rendah hati,[b] mendorong mereka agar tidak lagi mengandalkan diri mereka sendiri, dan membuat mereka tertarik pada Kristus,[c] menjadikan mereka serupa dengan gambar-Nya[d] dan takluk pada kehendak-Nya,[e] menguatkan mereka terhadap godaan dan kerusakan,[f] membangun mereka dalam anugerah,[g] dan meneguhkan hati mereka sehingga kudus dan terhibur oleh iman, demi keselamatan.[h]

    a. Neh 8:8; Kis 26:18; Maz 19:9. b. 1Ko 14:24-25; 2Ta 34:18-19, 26-28. c. Kis 2:37, 41; 8:27-39. d. 2Ko 3:18. e. 2Ko 10:4-6; Rom 6:17. f. Mat 4:4, 7, 10; Efe 6:16-17; Maz 19:12; 1Ko 10:11. g. Kis 20:32; 2Ti 3:15-17. h. Rom 15:4; 16:25; 1Te 3:2, 10-11, 13; Rom 15:4; 10:13-17; Rom 1:16.

    156. Pert. Apakah Firman Allah patut dibaca oleh semua orang?
    Jaw. Firman itu tidak boleh dibacakan kepada jemaat dalam acara resmi oleh sembarang orang.[a] Namun semua jenis orang wajib membacanya sendiri[b] dan bersama keluarganya.[c] Dengan tujuan itu Kitab Suci perlu diterjemahkan dari bahasa asli ke dalam bahasa-bahasa rakyat.[d]

    a. Ula 31:9, 11-13; Neh 8:2-3; 9:3-5. b. Ula 17:19; Wah 1:3; Yoh 5:39; Yes 34:16. c. Ula 6:6-9; Kej 18:17, 19; Maz 78:5-7. d. 1Ko 14:6, 9, 11-12, 15-16, 24, 27-28.

    157. Pert. Dengan cara apa Firman Allah seharusnya dibaca?
    Jaw. Kitab Suci seharusnya dibaca dengan rasa hormat yang tinggi,[a] dan dengan keyakinan yang teguh bahwa Kitab Suci itu adalah Firman Allah sendiri,[b] dan bahwa hanya Dialah yang dapat membuat kita sanggup memahaminya.[c] Kita harus membacanya dengan keinginan mengenal, mempercayai, dan menaati kehendak Allah yang dinyatakan di dalamnya;[d] dengan rajin,[e] dan dengan memperhatikan isi dan tujuannya.[f] Lagi pula, pembacaannya harus disertai perenungan,[g] pengamalan,[h] penyangkalan diri,[i] dan doa.[j]

    a. Maz 19:11; Neh 8:3-10; Kel 24:7; 2Ta 34:27; Yes 66:2. b. 2Pe 1:19-21. c. Luk 24:45; 2Ko 3:13-16. d. Ula 17:10, 20. e. Kis 17:11. f. Kis 8:30, 34; Luk 10:26-28. g. Maz 1:2, 119:97. h. 2Ta 34:21. i. Ams 3:5; Ula 33:3. j. Ams 2:1-6; Maz 119:18 Neh 7:6, 8.

    158. Pert. Seharusnya firman Allah diberitakan oleh siapa?
    Jaw. Seharusnya Firman Allah diberitakan hanya oleh mereka yang telah dikaruniai bakat secukupnya,[a] dan yang diterima secara resmi serta dipanggil untuk jabatannya dengan sepatutnya.[b]

    a. 1Ti 3:2, 6; Efe 4:8-11; Hos 4:6; Mal 2:7; 2Ko 3:6. b. Yer 14:15; Rom 10:15; Ibr 5:4; 1Ko 12:28-29; 1Ti 3:10; 4:14; 5:22.

    159. Pert. Dengan cara apa Firman Allah itu seharusnya diberitakan oleh mereka yang terpanggil untuk itu?
    Jaw. Mereka yang terpanggil untuk berkarya dalam pelayanan Firman harus memberitakan ajaran yang sehat,[a] dengan rajin,[b] baik atau tidak baik waktunya,[c] dengan jelas,[d] tidak dengan kata-kata hikmat manusiawi yang meyakinkan, tetapi dengan dengan keyakinan akan kekuatan Roh,[e] dengan setia,[f] dengan memperkenalkan seluruh rencana Allah,[h] dengan hikmat,[i] dengan memperhatikan kebutuhan dan kemampuan para pendengarnya,[j] dengan bersemangat, dengan kasih yang menyala-nyala terhadap Allah[k] dan terhadap jiwa umat-Nya,[l] dengan maksud-maksud murni,[m] demi kemuliaan Allah[n] dan pertobatan umat itu,[o] dengan maksud membangun mereka dalam iman,[p] dan demi keselamatan mereka.[q]

    a. Tit 2:1, 8. b. Kis 18:25. c. 2Ti 4:2. d. 1Ko 14:19. e. 1Ko 2:4. f. Yer 23:28; 1Ko 4:1-2. g. Kis 20:27. h. Kol 1:28; 2Ti 2:15; i. 1Ko 3:2; Ibr 5:12-14; Luk 12:42. j. Kis 18:25. k. 2Ko 5:13-14; Fil 1:15-17; l. Kol 4:12; 2Ko 12:15. m. 2Ko 2:17; 4:2, n. 1Te 2:4-6; Yoh 7:18. o. 1Ko 9:19-22. p. 2Ko 12:19; Efe 4:12. q. 1Ti 4:16; Kis 26:16-18.

    160. Pert. Apa yang dituntut dari mereka yang mendengar pemberitaan Firman?
    Jaw. Dari mereka yang mendengar pemberitaan Firman dituntut supaya mereka menghadiri pemberitaan itu dengan rajin,[a] dengan persiapan yang baik[b] serta dengan doa;[c] menyelidiki apa yang mereka dengar dengan memakai Alkitab;[d] menerima kebenaran sebagai Firman Allah[e] dengan penuh iman,[f] kasih,[g] lemah lembut,[h] dan dengan kerelaan hati;[i] merenungkan[j] dan membicarakannya;[k] menyimpannya dalam hati,[l] dan mengeluarkan buahnya dalam kehidupan mereka.[m]

    a. Ams 8:34. b. 1Pe 2:1-2; Luk 8:18 c. Maz 119:18; Efe 6:18-19. d. Kis 17:11. e. 1Te 2:13. f. Ibr 4:2. g. 2Te 2:10. h. Yak 1:21. i. Kis 17:11. j. Luk 9:44; Ibr 2:1. k. Luk 24:14; Ula 6:6-7. l. Ams 2:1; Maz 119:11. m. Luk 8:15; Yak 1:25.

    161. Pert. Bagaimana sakramen-sakramen menjadi sarana-sarana yang ampuh demi keselamatan?
    Jaw. Sakramen-sakramen menjadi sarana-sarana yang berhasil guna demi keselamatan, bukan karena di dalamnya terdapat kekuatan tertentu, atau karena jasa yang diraih dari kesalehan atau maksud tokoh yang melayankannya, melainkan hanya karena karya Roh Kudus dan karena pemberkatan oleh Kristus, yang telah menetapkannya.[a]

    a. 1Pe 3:21; Kis 8:13 bersama Kis 8:23; 1Ko 3:6-7; 12:13.

    162. Pert. Apa itu sakramen?
    Jaw. Sakramen adalah upacara yang telah ditetapkan oleh Kristus dalam Gereja-Nya[a] dengan maksud menandakan, memete2raikan, dan menampilkan[b] kebaikan-kebaikan yang merupakan hasil karya-Nya selaku Pengantara[d] kepada mereka yang termasuk perjanjian anugerah.[c] Melaluinya Dia menguatkan dan menambah iman mereka serta semua karunia lain yang telah mereka terima,[e] dan mewajibkan mereka agar taat;[f] sedangkan olehnya mereka memberi kesaksian tentang kasih mereka yang seorang terhadap yang lain dan persekutuan mereka, serta memelihara kasih dan persekutuan itu.[g] Lagi pula, melalui sakramen- sakramen itu mereka dibedakan dari orang-orang yang di luar.[h]

    a. Kej 17:7, 10; Kel 12; Mat 26:26-28; 28:19. b. Rom 4:11; 1Ko 11:24-25. c. Rom 15:8; Kel 12:48. d. Kis 2:38; 1Ko 10:16. e. Rom 4:11; Gal 3:27. f. Rom 6:3-4; 1Ko 10:21. g. Efe 4:2-5; 1Ko 12:13. h. Efe 2:11-12; Kej 34:14.

    163. Pert. Apa segi-segi yang ada pada sakramen?
    Jaw. Pada sakramen ada dua segi. Yang satu ialah tanda lahiriah dan kasat- mata, yang digunakan sesuai dengan pesan Kristus sendiri. Yang satu lagi ialah karunia batin yang bersifat rohani, yang ditandakan olehnya.[a]

    a. Mat 3:11; 1Pe 3:21; Rom 2:28-29.

    164. Pert. Berapa sakramen yang telah ditetapkan oleh Kristus dalam Gereja- Nya pada masa Perjanjian Baru?
    Jaw. Pada masa Perjanjian Baru Kristus menetapkan dua sakramen saja dalam Gereja-Nya, yaitu Baptisan dan Perjamuan Malam Tuhan.[a]

    a. Mat 26:26-28; 28:19; 1Ko 11:20, 23.

    165. Pert. Apa itu baptisan?
    Jaw. Baptisan adalah sakramen Perjanjian Baru. Di dalamnya Kristus menetapkan pembasuhan dengan air, dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus,[a] agar menjadi tanda dan meterai pencangkokan pada diri-Nya,[b] pengampunan dosa karena darah-Nya,[c] dan kelahiran kembali oleh Roh-Nya,[d] pengangkatan menjadi anak,[e] dan kebangkitan untuk kehidupan kekal.[f] Melaluinya, mereka yang dibaptis diterima secara khidmat ke dalam Gereja yang kelihatan,[g] dan berikrar akan menjadi seluruhnya milik Tuhan semata-mata.[h]

    a. Mat 28:19. b. Gal 3:27. c. Mar 1:4; Wah 1:5. d. Tit 3:5; Efe 5:26. e. Gal 3:26-27. f. 1Ko 15:29; Rom 6:5. g. 1Ko 12:13. h. Rom 6:4.

    166. Pert. Kepada siapa Baptisan itu harus dilayankan?

    Jaw. Baptisan itu jangan dilayankan kepada siapa pun yang berada di luar Gereja yang kelihatan, dan yang dengan demikian dalam hubungan dengan perjanjian seperti orang asing, hingga mereka mengaku percaya dan taat kepada Kristus.[a] Akan tetapi, anak-anak dari orangtua yang mengaku percaya dan taat kepada Kristus, apakah keduanya atau yang seorang saja, dari sudut pandangan itu termasuk perjanjian, dan harus dibaptis.[b]

    a. Kis 8:36-37; 2:38. b. Kej 17:7, 9 bersama Gal 3:9, 14, dan Kol 2:11-12, dan Kis 2:38-39, dan Rom 4:11-12; 1Ko 7:14; Mat 28:19; Luk 18:15-16; Rom 11:16.

    167. Pert. Bagaimana seharusnya kita membuat Baptisan yang telah kita terima membawa manfaat?
    Jaw. Kewajiban membuat Baptisan yang telah kita terima membawa manfaat sangat perlu, namun sering diabaikan. Kewajiban itu harus kita laksanakan sepanjang hidup, khususnya pada masa godaan dan bila kita menghadiri pelayanannya kepada orang lain.[a] Caranya sebagai berikut. Kita merenungkan sungguh-sungguh dan dengan penuh rasa syukur sifat baptisan itu serta tujuan penetapannya oleh Kristus, segala hak istimewa dan kebaikan yang disampaikan dan dimeteraikan olehnya, serta janji yang telah kita ikrarkan di dalamnya.[b] Kita dibuat rendah hati karena pencemaran kita yang penuh dosa, dan karena kelakuan kita tidak berpadanan dengan anugerah Baptisan serta dengan janji-janji kita,[c] bahkan bertentangan dengannya. Kita bertumbuh sehingga makin meyakini pengampunan dosa dan semua berkat lain yang dimeteraikan bagi kita dalam sakramen itu.[d] Kita menimba kekuatan dari kematian dan kebangkitan Kristus-- kita memang dimasukkan ke dalam persekutuan dengannya oleh pembaptisan kita-- agar kita memastikan dosa dan menghidupkan anugerah.[e] Akhirnya, kita berupaya untuk hidup oleh iman,[f] dan berjalan dalam kekudusan dan kebenaran[g] (sebagaimana sepatutnya orang yang dalam pembaptisan itu telah menanggalkan namanya sendiri untuk menerima nama Kristus),[h] dan untuk menempuh kehidupan dalam kasih persaudaraan, sebagai orang yang telah dibaptis oleh Roh yang sama menjadi satu tubuh.[i]

    a. Kol 2:11-12; Rom 6:4, 6, 11. b. Rom 6:3-5. c. 1Ko 1:11-13; Rom 6:2-3. d. Rom 4:11-12; 1Pe 3:21. e. Rom 6:3-5. f. Gal 3:26-27. g. Rom 6:22. h. Kis 2:38. i. 1Ko 12:13, 25-27.

    168. Pert. Apa itu Perjamuan Malam Tuhan?
    Jaw. Perjamuan Malam Tuhan adalah sakramen Perjanjian Baru.[a] Di dalamnya kematian Yesus Kristus diberitakan dengan cara memberi dan menerima roti serta anggur, sesuai dengan pesan-Nya. Mereka yang ikut serta didalamnya dengan layak makan dan minum tubuh-Nya dan darah-Nya, sehingga mereka diasuh secara rohani dan bertumbuh dalam anugerah.[b] Persatuan dan persekutuan mereka dengan Dia diteguhkan.[c] Mereka menyatakan dan membarui rasa syukur mereka[d] dan janji[e] mereka kepada Allah, serta kasih mereka yang seorang terhadap yang lain dan persekutuan mereka sebagai anggota tubuh mistik yang sama.[f]

    a. Luk 22:20. b. Mat 26:26-28; 1Ko 11:23-26. c. 1Ko 10:16. d. 1Ko 11:24. e. 1Ko 14-16, 21. f. 1Ko 10:17.

    169. Pert. Bagaimana Kristus berpesan agar roti dan anggur dalam Perjamuan Malam Tuhan dengan cara yang layak makan dan minum tubuh dan darah Kristus di dalamnya?
    Jaw. Dalam Perjamuan Malam Tuhan, tubuh dan darah Kristus tidak hadir secara badaniah atau jasmani di dalam, bersama, atau di bawah roti dan anggur.[a] Namun, bagi iman orang yang menerimanya, kehadiran rohani tubuh dan darah itu tidak kalah sungguh-sungguh dan sejati dibandingkan dengan kehadiran unsur-unsur itu sendiri bagi indera mereka yang lahiriah.[b] Maka itu, mereka yang ikut serta Perjamuan Malam Tuhan dengan cara yang layak makan dan minum tubuh dan darah Kristus di dalamnya, bukan dengan cara badaniah dan jasmani, melainkan dengan cara rohani, namun sungguh-sungguh dan benar-benar,[c] sementara melalui iman mereka menerima Kristus yang disalibkan dan semua kebaikan yang merupakan hasil kematian-Nya, serta membuatnya menjadi milik mereka.[d]

    a. Kis 3:21. b. Mat 26:26, 28. c. 1Ko 11:24-29. d. 1Ko 10:16.

    170. Pert. Dengan cara apa mereka yang menerima sakramen Perjamuan Malam Tuhan mempersiapkan diri sebelum mereka datang pada perayaan itu?
    Jaw. Mereka yang menerima Perjamuan Malam Tuhan, seharusnya mempersiapkan diri sebelum datang pada perayaannya dengan cara menguji diri mereka sendiri.[a] Apakah mereka memang berada di dalam Kristus?[b] Bagaimana halnya dosa dan kebutuhan mereka,[c] kesungguhan dan tingkat pengetahuan mereka,[d] iman[e] dan pertobatan[f] mereka? Apakah mereka sungguh-sungguh mengasihi Allah dan saudara- saudaranya,[g] serta mencintai semua orang?[h] Apakah mereka rindu kepada Kristus?[j] Apakah mereka hidup dalam ketaatan yang baru?[k] Apakah mereka telah menjalankan kembali latihan dalam semua karunia itu[l] melalui perenungan sungguh-sungguh[m] dan doa yang menyala-nyala?[n]

    a. 1Ko 11:28. b. 2Ko 13:5. c. 1Ko 5:7 bersama Kel 12:15. d. 1Ko 11:29. e. 1Ko 13:5; Mat 26:28. f. Zak 12:10; 1Ko 11:31. g. 1Ko 10:16-17; Kis 2:46-47. h. 1Ko 5:8; 11:18, 20. i. Mat 5:23-24. j. Yes 55:1; Yoh 7:37. k. 1Ko 5:7-8. l. 1Ko 11:25-26, 28; Ibr 10:21, 22, 24; Maz 26:6. m. 1Ko 11:24, 25. n. 2Ta 30:18, 19; Mat 26:26.

    172. Pert. Apakah seseorang yang bimbang apakah ia memang di dalam Kristus, atau yang ragu-ragu berhubung dengan persiapan yang wajib ia lakukan untuk Perjamuan malam Tuhan, dapat saja sungguh-sungguh mengambil bagian dalam Kristus, meski ia belum yakin sepenuhnya tentang hal itu.[a] Di mata Allah ia mengambil bagian dalam Kristus, jika ia sungguh-sungguh merasa dan memahami betapa ia membutuhkannya,[b] serta benar-benar ingin didapati di dalam Kristus,[c] dan menghindari kejahatan.[d] kalau halnya demikian, ia harus menyayangi kekurangannya dalam hal iman,[e] dan berupaya agar kebimbangannya dihalaukan[f]--sebab telah diberikan janji-janji dan sakramen ini ditetapkan untuk menolong orang-orang Kristen yang lemah dan bimbang pun.[g] Bila ia berbuat begitu, ia boleh, bahkan harus datang pada Perjamuan Malam Tuhan, agar dikuatkan lebih jauh lagi.[h]

    a. Yes 50:10; 1Yo 5:13; Maz 88; Maz 77:1-12; Yun 2:4, 7. b. Yes 54:7-10; Mat 5:3, 4; Maz 31:23; 73:13, 22, 23. c. Fil 3:8, 9; Maz 10:17; 42:1, 5, 11. d. 2Ti 2:19; Yes 50:10; Maz 66:18-20. e. Mar 9:24. f. Kis 2:37, 16:30. g. Yes 40:11, 29, 31; Mat 11:28; 12:28; 12:20; 26:28. h. Rom 4:11; 1Ko 11:28.

    173. Pert. Apakah orang yang mengaku percaya dan ingin datang pada perayaan Perjamuan MAlam Tuhan boleh dicegah?
    Jaw. Kendati mereka mengakupercaya dan ingin datang pada perayaan sakramen itu, orang yang ternyata tidak berpengetahuan, atau yang menimbulkan kehebohan, boleh, bahkan harus, dicegah turut merayakan Perjamuan Malam Tuhan, hingga mereka diberi pendidikan dan menunjukkan telah membenahi diri.[a] Tindakan itu diambil berdasarkan kuasa yang telah Kristus limpahkan kepada Gereja-Nya.[b]

    a. 2Ko 2:7. b. 1Ko 11:27-34 bersama Mat 7:6, dan 1Ko 5, dan Yud 23, dan 1Ti 5:22. b. 2Ko 2:7.

    174. Pert. Apa yang dituntut dari mereka yang menerima Perjamuan Malam Tuhan pada saat sakramen itu dilayankan?
    Jaw. Dari mereka yang menerima sakramen Perjamuan Malam Tuhan dituntut agar selama pelayanannya mereka, dengan penuh keseganan dan perhatian yang kudus, sama sekali berserah kepada Tuhan dalam upacara itu.[a] Mereka harus memperhatikan unsur-unsur dan tindakan-tindakan yang termasuk sakramen itu dengan rajin,[b] mengakui tubuh Tuhan dengan cermat,[c] dan merenungkan kematian-Nya serta penderitaan-Nya dengan penuh kasih,[d] dan dengan cara itu mendorong dirinya untuk dengan sekuat tenaga menjalankan latihan dalam anugerah- anugerah yang telah mereka terima.[e] Hal-hal itu mereka lakukan bila mereka menguji diri mereka sendiri[f] dan bersedih hati karena dosanya,[g] sungguh- sungguh lapar dan haus akan Kristus,[h] mengecap Dia melalui iman[i] menerima kepenuhan-Nya,[j] mengandalkan jasa-Nya,[k] bersukacita dalam kasih-Nya,[l] mengucap syukur atas anugerah-Nya,[m] membarui perjanjian mereka dengan Allah,[n] dan mengasihi semua orang kudus.[o]

    a. Ima 10:3; Ibr 12:28; Maz 5:8; 1Ko 11:17, 26-27. b. Kel 24:8 bersama Mat 26:28. c. 1Ko 11:29. d. Luk 22:19. e. 1Ko 11:26; 10:3-5, 11, 14. f. 1Ko 11:31. g. Zak 12:10. h. Wah 22:17. i. Yoh 6:35. j. Yoh 1:16. k. Fil 3:9. l. Maz 63:5-6; 2Ta 30:21. m. Maz 22:27. n. Yer 50:5; Maz 50:5. o. Kis 2:42.

    175. Pert. Apa yang dilakukan orang Kristen setelah mereka menerima sakramen Perjamuan Malam Tuhan?
    Jaw. Setelah menerima Perjamuan Malam Tuhan, orang Kristen wajib sungguh- sungguh merenungkan perlakuan mereka ketika menerimanya, dan apa buahnya.[a] Jika mereka diberi semangat dan terhibur olehnya, mereka harus mengucap syukur kepada Allah atasnya,[b] berdoa memohon agar hal itu berjalan terus,[c] menjaga jangan-jangan mereka mengalami kejatuhan rohani;[d] memenuhi nazar mereka,[e] dan mendorong dirinya agar sering turut serta dalam perayaan pranata itu.[f] Jika mereka tidak menemukan berkat nyata, mereka wajib meninjau kembali persiapan dan perlakuan mereka pada sakramen itu.[g] Jika dalam kedua hal itu mereka dapat membenarkan diri berhadapan dengan Allah dan dengan hati nurani mereka sendiri, mereka harus menunggu sampai buahnya datang pada waktu yang tepat.[h] Sebaliknya, jika mereka melihat bahwa dalam kedua hal itu mereka telah gagal, mereka harus merendahkan diri[i] dan selanjutnya wajib menaruh perhatian dan ketelitian yang lebih besar lagi bila turut merayakannya.[j]

    a. Maz 28:7, 85:9; 1Ko 11:17, 30-31. b. 2Ta 30:21-23, 25-26; Kis 2:42, 46-47. c. Maz 36:11; Kid 3:4; 1Ta 29:18. d. 1Ko 10:3-5, 12. e. Maz 123:1-2; 42:5, 8, 43:3-5. i. 2Ta 30:18-19; Yes 1:16, 18. j. 2Ko 7:11; 1Ta 15:12-14.

    176. Pert. Apa kesamaan antara sakramen Baptisan dan Perjamuan Malam Tuhan?
    Jaw. Sakramen Baptisan dan Perjamuan Malam Tuhan sama dalam hal-hal ini. Keduanya diadakan oleh Allah.[a] Kristus dan kebaikan-kebaikan-Nya merupakan segi rohani keduanya.[b] Keduanya adalah meterai perjanjian yang sama,[c] dan harus dilayankan oleh pelayan-pelayan Injil, bukan oleh seorang lain, siapa pun juga.[d] Pun keduanya harus dilayankan terus dalam Gereja Kristus sampai kedatangan-Nya yang kedua.[e]

    a. Mat 28:19; 1Ko 11:23. b. Rom 6:3-4; 1Ko 10:16. c. Rom 4:11 bersama Kol 2:12; Mat 26:27-28. D. Yoh 1:33; Mat 28:19; 1Ko 11:23; 4:1; Ibr 5:4. e. Mat 28:19-20; 1Ko 11:26.

    177. Pert. Apa perbedaan antara sakramen Baptisan dan Perjamuan Malam Tuhan?
    Jaw. Sakramen Baptisan dan Perjamuan Malam Tuhan berbeda dalam hal-hal ini. Baptisan seharusnya dilayankan hanya satu kali saja, dengan air, agar menjadi tanda dan meterai kelahiran kita kembali serta pencangkokan kita pada Kristus.[a] Baptisan itu dilayankan juga kepada anak-anak.[b] Sebaliknya, Perjamuan Malam Tuhan seharusnya dilayankan acap kali, dengan mamakai unsur- unsur roti dan anggur, dengan maksud menggambarkan dan menghidangkan Kristus sebagai makanan rohani bagi jiwa,[c] dan meneguhkan bahwa kita tetap berada serta bertumbuh di dalam Dia.[d] Pun Perjamuan Malam itu hanya dilayankan kepada orang dewasa, yang sudah mampu menguji diri.[e]

    a. Mat 3:11; Tit 3:5; Gal 3:27. b. Kej 17:7, 9; Kis 2:38-39; 1Ko 7:14. c. 1Ko 11:23-26. d. 1Ko 10:6. e. 1Ko 11:28-29.

    178. Pert. Apa itu doa?
    Jaw. Doa ialah mempersembahkan semua keinginan kita kepada Allah,[a] dalam nama Kristus,[b] dan dengan pertolongan Roh-Nya,[c] disertai pengakuan dosa kita[d] dan pengucapan syukur atas segala kemurahan-Nya.[e]

    a. Maz 62:9. b. Yoh 16:23. c. Rom 8:26. d. Maz 32:5-6. Dan 9:4. e. Fil 4:6.

    179. Pert. Apakah kita harus berdoa kepada Allah semata-mata?
    Jaw. Hanya Allah mampu mengenal hati,[a] mengabulkan permohonan- permohonan,[b] mengampuni dosa,[c] dan memenuhi keinginan[d] semua orang. Hanya Dialah yang harus kita percayai[e] dan sembah dengan ibadah keagamaan,[f] sedangkan doa, yang termasuk ibadah itu,[g] harus diarahkan oleh semua orang kepada Dia seorang,[h] dan bukan kepada siapa pun juga yang lain.[i]

    a. 1Ra 8:39; Kis 1:24; Rom 8:27. b. Maz 65:3. c. Mik 7:18. d. Maz 145:18-19. e. Rom 10:14. f. Mat 4:10. g. 1Ko 1:2. h. Maz 50:15. i. Rom 10:14.

    180. Pert. Apa itu: berdoa dalam nama Kristus?
    Jaw. Berdoa dalam nama Kristus ialah, memohon belas kasihan karena Dia, dalam ketaatan pada perintah-Nya dan dengan mengandalkan janji-Nya.[a] Kita berbuat demikian, bukan dengan menyebut nama-Nya saja,[b] melainkan dengan menimba keberanian berdoa, dan semangat serta kekuatan dalam berdoa dan harapan akan pengabulan doa kita itu dari Kristus dan karya-Ny selaku pengantara.[c]

    a. Yoh 14:13-14, 16:24; Dan 9:17. b. Mat 7:21. c. Ibr 4:14-16; 1Yo 5:13-15.

    181. Pert. Mengapa kita harus berdoa 'dalam nama Kristus'?
    Jaw. Manusia penuh dosa, dan karena itu ia jauh dari Allah. Dosa dan jarak itu begitu besar, sehingga tidak mungkin kita datang sampai hadirat-Nya kalau tidak ada seorang Pengantara.[a] Dan sebab di surga dan di bumi tidak ada yang dilantik atau cocok untuk melakukan karya yang mulia itu selain Kristus seorang,[b] maka seharusnya kita tidak berdoa dalam nama siapa pun selain dalam nama-Nya saja.[c]

    a. Yoh 14:6; Yes 59:2; Efe 3:12. b. Yoh 6:27; Ibr 7:25-27; 1Ti 2:5. c. Kol 3:17; Ibr 13:15.

    182. Pert. Bagaimana Roh membantu kita dalam hal berdoa?
    Jaw. Kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa. Maka Roh membantu kita dalam kelemahan kita. Dia membuat kita mampu memahami siapa yang harus kita doakan, dan apa yang harus kita minta dalam doa, dengan cara apa kita seharusnya berdoa. Juga, Dia mengerjakan dan menghidupkan dalam hati kita--meski bukan dengan ukuran yang sama pada semua orang dan pada semua waktu--pemahaman, perasaan, dan anugerah, yang dibutuhkan agar kita dapat melaksanakan tugas kewajiban itu dengan sebenarnya.[a]

    a. Rom 8:26-27; Maz 10:17; Zak 12:10.

    183. Pert. Siapa-siapa yang harus kita doakan?
    Jaw. Kita harus mendoakan seluruh Gereja Kristus di bumi,[a] para pembesar,[b] kaum pelayan,[c] diri kita sendiri,[d] saudara-saudara kita,[e] bahkan musuh kita,[f] dan semua golongan orang yang sedang hidup sekarang[g] atau yang akan hidup di kemudian hari.[h] Akan tetapi, kita tidak seharusnya mendoakan orang-orang mati,[i] dan tidak juga mereka yang diketahui telah melakukan dosa yang mendatangkan maut.[j]

    a. Efe 6:18; Maz 28:9. b. 1Ti 2:1-2. c. Kol 4:3. d. Kej 32:11. e. Yak 5:16. f. Mat 5:44. g. 1Ti 2:1-2. h. Yoh 17:20; 2Sa 7:29. i. 2Sa 12:21-23. j. 1Yo 5:16.

    184. Pert. Apa hal-hal yang ahrus kita minta dalam doa?
    Jaw. Dalam doa kita harus meminta apa saja yang mendatangkan kemuliaan ALlah,[a] kesejahteraan Gereja,[b] kebaikan bagi kita sendiri[c] atau orang lain.[d] Sebaliknya, kita tidak seharusnya meminta apa saja yang bertentangan dengan hukum Allah.[e]

    a. Mat 6:9. b. Maz 51:19, 122:6. c. Mat 7:11. d. Maz 125:4. e. 1Yo 5:14.

    185. Pert. Bagaimana seharusnya kita berdoa?
    Jaw. Kita harus berdoa sambil memahami dengan penuh takzim betapa besar kemuliaan Allah,[a] dan sambil merasa dalam-dalam betapa kita tidak layak[b] dan betapa besarnya kebutuhan[c] serta dosa kita.[d] Lagi pula, dengan hati sesal,[e] berterima kasih[f] dan lapang;[g] dengan pengertian,[h] iman,[i] ketulusan,[j] semangat bernyala-nyala,[k] kasih,[l] dan ketekunan;[m] sambil menantikan Dia[n] dan dengan rendah hati takluk pada kehendak-Nya.[o]

    a. Pengk 5:1. b. Kej 18:27; 32:10. c. Luk 15:17-19. d. Luk 18:13-14. e. Maz 51:18. f. Fil 4:6. g. 1Sa 1:15, 2:1. h. 1Ko 14:15. i. Mar 11:24; Yak 1:6. j. Maz 145:18; 17:1. k. Yak 5:16. l. 1Ti 2:8. m. Efe 6:8. n. Mik 7:7. o. Mat 26:39.

    186. Pert. Pedoman apa yang telah Allah berikan kepada kita untuk membimbing kita dalam pelaksanaan kewajiban kita berhubung dengan doa?
    Jaw. Seluruh Firman Allah berguna untuk membimbing kita dalam pelaksanaan kewajiban kita berhubung dengan doa.[a] Akan tetapi, pedoman khusus untuk membimbing kita ialah rumus doa yang telah diajarkan kepada para murid-Nya oleh Kristus, Juruselamat kita, dan yang biasanya disebut Doa Bapa Kami.[b]

    a. 1Yo 5:14. b. Mat 6:9-13; Luk 11:2-4.

    187. Pert. Doa Bapa Kami itu seharusnya dipakai dengan cara apa?
    Jaw. Doa Bapa Kami merupakan pedoman, yang menyediakan pola yang seharusnya kita gunakan dalam melakukan doa-doa lain. Tetapi, rumus Doa Bapa Kami itu boleh juga dipakai sebagai doa, asal saja diutarakan dengan pengertian, iman, rasa hormat, dan karunia-karunia lainnya yang diperlukan agar kita melaksanakan kewajiban kita berhubung dengan doa dengan sebenarnya.[a]

    a. Mat 6:9 bersama Luk 11:2.

    188. Pert. Doa Bapa Kami itu terdiri atas berapa bagian?
    Jaw. Doa Bapa Kami terdiri atas tiga bagian: kata-kata pembukaan, doa-doa permohonan, dan penutup.

    189. Pert. Apa pelajaran bagi kita yang tercantum dalam kata-kata pembukaan Doa Bapa Kami?
    Jaw. Kata-kata pembukaan Doa Bapa Kami--yang tercantum dalam rumus 'Bapa Kami yang di surga'[a]--mengandung pelajaran ini. Dalam doa kita, kita seharusnya menghampiri Allah dengan penuh kepercayaan pada kebaikan-Nya sebagai seorang Bapa dan hak kita menerimanya;[b] dengan rasa hormat dan segala sikap lainnya yang patut diambil seorang anak,[c] dengan cinta surgawi[d] dan pemahaman yang pantas akan kuasa-Nya yang daulat, keluhuran-Nya, dan rahmat-Nya yang membuat Dia merendahkan diri kepada kita.[e] Juga,kata-kata pembukaan itu mengajar kita berdoa bersama dan untuk orang-orang lain.[f]

    a. Mat 6:9. b. Luk 11:13; Rom 8:15. c. Yes 64:9. d. Maz 123:1; Rat 3:41. e. Yes 63:15-16; Neh 1:4-6. f. Kis 12:5.

    190. Pert. Apa yang kita pohon dalam doa permohonan yang pertama?
    Jaw. Dalam doa permohonan yang pertama, yaitu 'Dikuduskanlah nama-Mu',[a] kita mengakui bahwa kita dan semua orang lain sama sekali tidak mampu dan tidak mau menyembah ALlah dengan sepantasnya;[b] sekaligus berdoa memohon agar Allah oleh anugerah-Nya sudi membuat kita dan orang lain mampu dan rela mengenal, mengakui, dan menjunjung tinggi Dia[c] dan segala gelar-Nya,[d] sifat-Nya,[e] pranata-pranata yang telah ditetapkan-Nya, Firman-Nya,[f] karya-Nya dan apa saja yang Dia berkenan memakai untuk memperkenalkan diri;[g] dan memuliakan Dia dalam pikiran, perkataan,[h] dan perbuatan.[i] Juga, agar Dia mencegah atau menjauhkan ateisme,[j] ketidaktahuan,[k] penyembahan berhala,[l] pencemaran barang apa yang kudus,[m] dan apa saja yang bertentangan dengan kehormatan-Nya,[n] serta mengarahkan dan mengatur segala hal demi kemuliaan-Nya sendiri, oleh pemeliharaan-Nya yang mengendalikan segala sesuatu.[o]

    a. Mat 6:9. b. 2Ko 3:5; Maz 51:15. c. Maz 67:3-4. d. Maz 83:18. e. Maz 86:10-13, 15. f. 2Te 3:1; Maz 147:19-20; 138:1-3; 2Ko 2:14-15. g. Maz 145; Maz 8. h. Maz 103:1; 19:14. i. Fil 1:9, 11. j. Maz 67:1-5. k. Efe 1:17-18. l. Maz 97:7. m. Maz 74:18, 22-23. n. 2Ra 19:15-16. o. 2Ta 20:6, 10-12; Maz 83; 140:5-9.

    191. Pert. Apa yang kita pohon dalam doa permohonan yang kedua?
    Jaw. Dalam doa permohonan yang kedua, yaitu 'Datanglah Kerajaan-Mu',[a] kita mengakui bahwa menurut sifat bawaan kita, kita bersama seluruh umat manusia berada di bawah kuasa dosa dan iblis;[b] sekaligus berdoa memohon agar kerajaan dosa dan iblis dihancurkan,[c] Injil disebarkan di seluruh dunia,[d] kaum Yahudi dipanggil,[e] jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa masuk;[f] agar Gereja diperlengkapi dengan pelayan-pelayan Injil dan pranata-paranata,[g] dibersihkan sehingga tidak terdapat kerusakan di dalamnya,[h] didukung dan dipertahankan oleh pemerintah negara;[i] agar pranata-pranata yang telah ditetapkan Kristus diselenggarakan dengan baik dan dibuat ampuh sehingga mereka yang masih berkanjang dalam dosa dibuat bertobat, dan mereka yang telah bertobat dikuatkan, dihibur, serta dibangun;[j] agar Kristus memerintah dalam hati kita di sini,[k] dan menyegerakan saat kedatangan-Nya yang kedua kali, dan agar Dia berkenan menyelenggarakan kerajaan-Nya yang daulat di seluruh dunia begitu rupa, sehingga semua itu terwujud dengan sebaiknya.[m]

    a. Mat 6:10. b. Efe 2:2-3. c. Maz 68:2, 19; Wah 12:10-11. d. 2Te 3:1. e. Rom 10:1. f. Yoh 17:9, 20; Rom 11:25-26; Maz 67. g. Mat 9:38; 2Te 3:1. h. Mal 1:11; Zef 3:9. i. 1Ti 2:1-2. j. Kis 4:29-30; Efe 6:18-20; Rom 15:29-30, 32; 2Te 1:11; 2:16-17. k. Efe 3:14-20. l. Wah 22:20. m. Yes 64:1-2; Wah 4:8-11.

    192. Pert. Apa yang kita pohon dalam doa permohonan yang ketiga?
    Jaw. Dalam doa permohonan yang ketiga, yaitu 'Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga',[a] kita mengakui bahwa, menurut sifat bawaan kita, kita bersama semua orang sama sekali tidak mampu dan tidak mau mengenal dan melakukan kehendak Allah,[b] bahkan cenderung mendurhaka terhadap Firman-Nya,[c] mengeluh dan bersungut-sungut mengenai pemeliharaan-Nya,[d] serta dengan segala senang hati melakukan kehendak daging dan iblis;[e] sekaligus berdoa memohon agar Allah melalui Roh-Nya mencabut dari kita dan orang lain segala kebutaan,[f] kelemahan,[g] ketidaksiapan,[h] dan kebusukan hati;[i] dan agar oleh anugerah- Nya Dia membuat kita mampu dan rela mengenal dan melakukan kehendak-Nya serta takluk pada kehendak itu dalam segala hal[j] dengan kerendahan hati,[k] sukacita,[l] kesetiaan,[m] kerajinan,[n] semangat,[o] kesungguhan,[p] dan ketekunan[q] yang sama seperti para malaikat di surga.[r]

    a. Mat 6:10. b. Rom 7:18; Ayu 21:14; 1Ko 2:14. 3. Rom 8:7. d. Kel 17:7; Bil 14:2. e. Efe 2:2. f. Efe 1:17-18. g. Efe 3:16. h. Mat 26:40-41. i. Yer 31:18-19. j. Maz 119:1, 8, 35-36; Kis 21:14. k. Mik 6:8. l. Maz 100:2; Ayu 1:21; 2Sa 15:25-26. m. Yes 38:3. n. Maz 119:4-5. o. Rom 12:11. p. Maz 119:80. q. Maz 119:112. r. Yes 6:2-3; Maz 103:20-21; Mat 18:10.

    193. Pert. Apa yang kita pohon dalam doa permohonan yang keempat?
    Jaw. Dalam doa permohonan yang keempat, yaitu 'Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya',[a] kita mengakui bahwa, di dalam Adam dan oleh dosa kita sendiri, kita sama sekali tidak berhak lagi atas berkat lahiriah apa pun dalam kehidupan ini,; bahwa selayaknya Allah mencabut berkat itu sama sekali dan membuatnya menjadi kutuk bagi kita bila kita menggunakannya;[b] bahwa berkat itu sendiri sama sekali tidak dapat menghidupi kita,[c] sedangkan kita tidak layak menerimanya[d] atau sanggup memperolehnya melalui daya upaya kita sendiri,[e] tetapi cenderung mengingini,[f] meraih,[g] dan menggunakannya[h] dengan cara yang tidak sesuai dengan hukum; sekaligus berdoa memohon agar baik kita sendiri maupun orang lain, dengan menggunakan cara-cara yang sesuai dengan hukum, seraya tiap-tiap hari mengharapkan pemeliharaan Allah, dapat menerima jatah yang layak[i] sebagai pemberian-Nya yang cuma-cuma, dan dengan cara yang dianggap-Nya baik menurut hikmat-Nya sebagai seorang Bapa, dan agar berkat itu tetap kita terima serta dijadikan berkat bagi kita dalam cara kita menggunakannya,[j] yaitu secara kudus dan menyenangkan, dan dalam rasa puas kita berkenaan dengannya.[k] Juga, agar kita tetap dijauhkan-Nya dari segala hal yang bertentangan dengan penghidupan dan kesejahteraan kita dalam kehidupan di dunia ini.[l]

    a. Mat 6:11. b. Kej 2:17, 3:17; Rom 8:20, 22; Yer 5:25; Ula 28:15-68. c. Ula 8:3. d. Kej 32:10. e. Ula 8:17-18. f. Yer 6:13; Mar 7:21-22. g. Hos 12:7. h. Yak 4:3. i. Kej 43:12-14; 28:20; Efe 4:28; 2Te 3:11-12; Fil 4:6. j. 1Ti 4:3-5. k. 1Ti 6:6-8. l. Ams 30:8-9.

    194. Pert. Apa yang kita pohon dalam doa permohonan yang kelima?
    Jaw. Dalam doa permohonan yang kelima, yaitu 'Dan ampunilah kami akan kesalahan kami',[a] kita mengakui bahwa kita bersama semua orang bersalah, baik karena dosa warisan maupun karena dosa sehari-hari, dan karena itu berutang kepada keadilan Allah, padahal kita atau makhluk lain apa pun tidak sanggup memberi pelunasan sedikit pun untuk kesalahan itu;[b] sekaligus berdoa memohon agar Allah, karena rahmat-Nya yang bebas, karena ketaatan dan pelunasan yang telah diberikan oleh Kristus, yang dipahami dan dijadikan milik kita sendiri melalui iman, membebaskan kita dan orang-orang lain dari kesalahan dosa dan dari hukuman atas dosa,[c] dan menerima kita dalam Yang dikasihi-Nya,[d] tetap melimpahkan anugerah serta kemurahan-Nya kepada kita,[e] mengampuni kegagalan kita yang terjadi tiap-tiap hari,[f] dan memenuhi kita dengan damai sejahtera serta sukacita seraya tiap-tiap hari menambahkan keyakinan kita akan pengampunan.[g] Pengampunan itu akan kita mohon dengan lebih bebas dan harapkan dengan keberanian lebih besar kalau dalam diri kita, kita merasa kesaksian bahwa kita dengan segenap hati mengampuni kesalahan orang lain.[h]

    a. Mat 6:12. b. Rom 3:9-22; Mat 18:24-25; Maz 130:3-4. c. Rom 3:24-26; Ibr 9:22. d. Efe 1:6-7. e. 2Pe 1:2. f. Hos 14:2; Yer 14:7. g. Rom 15:13; Maz 51:8-11, 13. h. Luk 11:4; Mat 6:14-15; 18:35.

    195. Pert. Apa yang kita pohon dalam doa permohonan yang keenam?
    Jaw. Dalam doa permohonan yang keenam, yaitu 'Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat',[a] kita mengakui bahwa Allah yang berhikmat sempurna, mahaadil, dan mahamurah, karena berbagai alasan yang kudus serta adil, dapat mengatur hal-ihwal begitu rupa, sehingga kita diserang, dikalahkan, dan untuk sementara waktu ditawan oleh pencobaan;[b] bahwa iblis,[c] dunia,[d] dan daging kita sendiri siap untuk mencobai dan menjerat kita kuat-kuat;[e] bahwa kita, pun setelah menerima pengampunan dosa, disebabkan kerusakan[f] dan kelemahan kita serta kurang waspadanya kita,[g] tetap kena pencobaan,[h] dan juga tidak mampu dan tidak mau bertahan terhadapnya, mengatasinya, dan memperoleh pelajaran darinya;[i] dan bahwa kita layak dibiarkan di bawah kuasa pencobaan itu,[j] sekaligus berdoa memohon agar Allah mengendalikan dunia serta segala isinya,[k] menaklukkan daging[l] dan mengekang iblis,[m] mengatur segala hal,[n] melimpahkan dan memberkati semua sarana anugerah,[o] dan mendorong kita menggunakannya dengan penuh sarana anugerah,[o] dan mendorong kita menggunakannya dengan penuh waspada, begitu rupa, sehingga oleh pemeliharaan-Nya kita dan seluruh umat-Nya terlindung dari pencobaan dosa,[p] atau, bila dicobai, mendapat dukungan kuat Roh-Nya dan dibuat mampu berdiri tegak pada saat pencobaan.[q] Dan jika kita jatuh, agar kita dibangkitkan dan didirikan kembali,[18] dan mendapat manfaat serta kemajuan yang kudus darinya.[s] Juga, agar pengudusan dan keselamatan kita dijadikan sempurna,[t] iblis diremukkan di bawah kaki kita,[u] dan kita dibebaskan sepenuhnya dari dosa, pencobaan, dan kejahatan apa pun, untuk selama-lamanya.[v]

    a. Mat 6:13; 2Ta 32:31. b. 2Ta 32:31. c. 1Ta 21:1. d. Luk 21:34; Mar 4:19. e. Yak 1:14. f. Gal 5:17. g. Mat 26:41. h. Mat 26:69-72; Gal 2:11-14; 2Ta 18:3 bersama 2Ta 19:2. i. Rom 7:23-24; 1Ta 21:1-4; 2Ta 16:7-10. j. Maz 81:12-13. o. Ibr 13:20-21. p. Mat 26:41; Maz 19:14. q. Efe 3:14-17; 1Te 3:13; Yud 1:24. r. Maz 51:13. s. 1Pe 5:8-10. t. 2Ko 13:7, 9. u. Rom 16:20; Zak 3:2; Luk 22:31-32. v. Yoh 17:15; 1Te 5:23.

    196. Pert. Apa pelajaran bagi kita yang tercantum dalam kata-kata penutup Doa Bapa Kami?
    Jaw. Kata-kata penutup Doa Bapa Kami, yaitu 'Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.'[a] mengajar kita menguatkan permohonan-permohonan kita dengan mengemukakan alasan-alasan.[b] Alasan-alasan itu jangan didasari pada kelayakan apa pun yang mungkin ada dalam diri kita sendiri atau dalam makhluk apa pun yang lain, tetapi hendaknya didasari pada Allah.[c] Olehnya kita diajar juga menggabungkan puji-pujian dengan doa-doa kita,[d] seraya menganggap kedaulatan kekal, kemahakuasaan, dan keunggulan yang penuh kemuliaan hanyalah milik Allah semata-mata.[e] Itulah juga--sebab Dia memang mampu dan rela menolong kita[f]--yang, oleh iman, membuat kita berani mengajukan permohonan kepada-Nya agar Dia mengabulkan permintan- permintaan kita,[g] dan dengan hati yang tenteram percaya Dia akan mengabulkannya.[h] Dan dengan maksud memberi kesaksian tentang keinginan serta kepastian kita itu, kita berkata 'Amin'.[i]

    a. Mat 6:13. b. Rom 15:30. c. Dan 9:4, 7-9, 16-19. d. Fil 4:6. e. 1Ta 29:10-13. f. Efe 3:20-21; Luk 11:13. g. 2Ta 20:6, 11. h. 2Ta 14:11. i. 1Ko 14:16; Wah 22:20-21.