Artikel-artikel Reformed Terbaru

  • Dear e-Reformed Netters,

    Salam sejahtera,

    Walaupun sudah terlambat, tidak ada salahnya kalau saya mengucapkan: "Belated Happy New Year!"

    Sebelum memasuki tahun baru, banyak dari kita yang membuat resolusi. Nah, sebagai anak Tuhan, saya yakin salah satu resolusi yang selalu berulang-ulang kita buat adalah berjanji untuk membaca firman Tuhan atau berdoa atau rajin beribadah ke gereja .... Benar, bukan?

  • Dear e-Reformed Netters,

    Selamat Natal 2008 dan Tahun Baru 2009, saya ucapkan kepada para Anggota e-Reformed. Di tengah kemeriahan Natal serta hiruk pikuk keadaan ekonomi dan politik ini, semoga kita disadarkan akan satu -satunya berita Natal yang penting, Kristus telah datang ke dunia dengan suatu misi yang sangat jelas, yaitu untuk lahir, mati, dan bangkit demi menggenapi rencana penebusan Allah atas umat pilihan -Nya.

  • Dear e-Reformed Netters,

    Artikel e-Reformed yang saya kirim kali ini memiliki dua tujuan:

    1) Merayakan International Day of Prayers (IDOP).

    Artikel ini khusus disajikan dalam rangka "International Day of Prayers" yang diadakan secara serentak di seluruh dunia pada tanggal 9 -- 16 November 2008.

  • Dear e-Reformed Netters,

    Dari sejarah gereja, kita mengenal beberapa tokoh yang selalu berjuang mereformasi ajaran-ajaran gereja yang tidak sesuai dengan Alkitab dan berusaha mengembalikan ajaran kekristenan pada otoritas yang benar, yaitu Alkitab yang adalah firman Allah, dan kedaulatan Allah atas segala sesuatu. Salah satu tokoh yang kita kenal sebagai reformator yang paling berpengaruh adalah John Calvin.

  • Dear e-Reformed Netters,

    Saya membeli sebuah buku kecil dengan judul yang sangat menarik, "The Readable TULIP". Buku tersebut ditulis oleh seorang Pendeta Gereja Covenant Evangelical Reformed di Singapura yang bernama Cheah Fook Meng. Belum pernah terbayang dalam benak saya ada buku yang membahas TULIP (Lima Inti Calvinisme), sekecil dan setipis itu. Tentu menyenangkan sekali menemukan kenyataan bahwa itu bukan mimpi lagi.

  • Dear e-Reformed Netters,

    Benar, bahwa semua pelayanan yang kita lakukan untuk Tuhan itu baik, tak peduli jabatan atau peran yang kita emban dalam melayani. Namun, kita harus selalu waspada karena tidak semua pelayanan yang kita lakukan menyenangkan hati Tuhan, meskipun apa yang kita lakukan itu baik. Salah satu hal yang membedakan pelayanan yang menyenangkan-Nya dan yang tidak adalah bagaimana cara kita memandang dan melakukan pelayanan yang saat ini sedang kita lakukan -- apakah sebagai panggilan atau sebagai karier?

  • Dear e-Reformed Netters,

    Sering kali kita kelihatan memiliki konsep dan pola pikir yang rohani, namun ternyata tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Seperti isu tentang "kebangunan rohani" yang dikemukakan oleh A.W. Tozer dalam bukunya yang berjudul "Keys to the Deeper Life" di bawah ini. Kecenderungannya, kebaktian "kebangunan rohani" diadakan untuk membangkitkan kembali iman orang Kristen agar hidup sesuai dengan firman Tuhan. Padahal, yang benar adalah jika kita hidup sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, maka Dia yang akan memberikan kebangunan rohani tersebut. Kebangunan rohani bukanlah sebab, tetapi akibat.

  • Dear e-Reformed Netters,

    Mungkin kita pernah mendengar komentar seperti ini: "Katanya dia sudah menjadi orang Kristen, tapi hidupnya kok masih amburadul, tidak mencerminkan karakter Kristus?"

  • Dear Reformed Netters,

    Kiriman artikel bulan April ini adalah sambungan dari artikel yang dikirim bulan Maret lalu. Selamat menyimak.

    Jika Anda belum mendapatkan kiriman artikel bulan Maret yang lalu dan ingin mendapatkannya, silakan menghubungi saya.

    In Christ, Yulia < yulia(a t)in-christ.net >

  • Dear e-Reformed Netters,

    Ada orang-orang dari gereja aliran Reformed yang mengaku menganut teologi Reformed, tapi pola pikirnya ternyata tidak cocok dengan teologi Reformed. Ada juga orang-orang bukan dari gereja aliran Reformed yang mengaku menganut teologi Reformed, tapi ternyata mereka tidak memahami teologi Reformed secara komprehensif. Tapi (mungkin) ada juga orang-orang yang merasa tidak menganut teologia Reformed, tapi justru konsep berpikirnya sejalan dengan teologi Reformed. Jadi, ternyata ada kebingungan untuk memahami arti sebenarnya teologi Reformed itu.

    Tulisan yang saya kutip dari jurnal Veritas, terbitan SAAT di bawah ini mudah-mudahan dapat menolong Anda yang sedang merasa mengalami krisis identitas dalam mengenali aliran teologi "Reformed"-nya.

    Artikel ini cukup panjang, karena itu saya membaginya menjadi dua bagian. Bagian pertama ini adalah untuk edisi Maret sedangkan bagian kedua akan saya kirim untuk edisi bulan April.

    Selamat menyimak. In Christ, Yulia < yulia(a t)in-Christ.net >

Komentar